Pilpres selalu terjadi akibat adanya pergantian Presiden dari periode ke
periode. Periode adalah masa lamanya Kepresidenan itu menjabat selama 5 tahun penjabatannya. Sedangkan itu kemelut 5 tahunan itu selalu terjadi pada masa sekarang ini. Kenapa Pilpres selalu membingungkan orang untuk memlih apa yang harus dipilih? Apa karena masalah uang? Apa karena duduk di kursi megah dan indah? Itukah yang harus dibutuhkan. Apa karena jabatan kita bisa semena- mena? Itukah yang dinamakan merdeka.
Pilpres harus dijalankan sebagaimana hukum yang berlaku. Sudahkah kita
mengamati Pemilihan Presiden? Kita harus mengamatinya dengan saksama. Apakah benar Partai itu berjejer-jejer sedemikian banyaknya Partai? Bukankah Partai itu tidak perlu banyak sedemikian banyaknya. Kita harus bisa memilah Partai yang bagus dengan Partai yang tidak bagus. Setidaknya Partai itu digabung menjadi beberapa Partai yang tidak membingungkan orang untuk memilih. Bisakah kita memilih Partai sedangkan Partai begitu banyak? Kalau Undang- Undang diganti dengan Partai di Indonesia maksimal 5 Partai. Mungkin Indonesia ini bisa maju seperti Negara-Negara yang sudah maju. Seharusnya Pemerintah berpikiran jernih untuk mengganti Undang-Undang yang lama dengan Undang- Undang yang baru yang berisikan Partai di Indonesia maksimal hanya 5 Partai. Itu menjadikan Indonesia Negara yang merdeka, bersatu ,dan berdaulat seperti yang ada pada isi Pancasila dan UUD 1945.
Pilpres harus bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan sedemikian
rupa. Kemelut Pilpres sebaiknya tidak harus ricuh. Seharusnya semua mendukung satu sama lain. Kita semua sudah dibohongi oleh para Caleg dan Partai-Partai di Negara ini. Ketika udah waktunya Caleg maupun Pilpres semua Partai pergi ke masyarakat untuk mencari simpati masyarakat. Setelah mencari simpati dari masyarakat, Partai-Partai pun berkampanye dan memberikan sesuatu mulai dari barang sampai uang agar semua memilih dia dan selalu ikut bersamanya. Rasa- rasanya pendukung-pendukung itu berjuang sampai titik darah penghabisan. Padahal itu kebohongan dari Partai-Partai tersebut. Buktinya saat 5 tahun semua pendukungpendukung itu ditelantarkan lalu ketika Pemilihan Umum sudah tiba dia selalu melakukan simpati lagi itu berlaku 5 tahun sekali. Saya bosan dengan semua Partai tersebut selalu membingungkan orang yang tidak tau apa-apa malah jadi korban para Caleg untuk memilihnya. Padahal orang-orang itu tidak tau apakah orang ini baik ataupun tidah? Inilah masalah yang belum bisa terpecahkan.