Anda di halaman 1dari 10

Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak

anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara
rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi
dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai pingpong sebagai
olahraga, maka mau tak mau kita harus mempelajari dan memahami berbagai
stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga berbagai style permainan
yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui dasar-
dasarnya.

Peralatan Permainan

Raket

01. Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar
dan kaku. 02. Daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari
ketebalannya; lapisan perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang
berserat seperti serat karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau bahan
kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 % dari
total ketebalan atau berukuran 0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai sebagai
acuan. 03. Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi
oleh karet licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang
menonjol ke luar (tanpa spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat
tidak boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis (karet + spons)
dengan bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke dalam maka ketebalannya
tidak boleh lebih dari 4.0 mm sudah termasuk dengan lem perekat. 04. Pada
permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama permainan
berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya dan
pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa/
mencobanya.

Bola
Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarana putih
atau oranye dan terbuat dari bahan selulosa yang ringan. Pantulan bola yang baik
apabila dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan ketinggian
pantulan pertama antara 23-26 cm. Pada bola tenis meja biasanya ada tanda
bintang dari bintang 1 hingga bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang
menunjukan kualitas tertinggi dari bola tersebut dan biasanya digunakan dalam
turnamen-turnamen resmi.

Meja lapangan

Pegangan forehand Pegangan backhand


Cara bermain

Permainan tunggal

Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.


Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 2.
Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan.
Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan
kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal:
15-13, 18-16

Permainan ganda

Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.


Servis bergantian setiap poin kelipatan 2.
Pemain bergantian menerima bola dari lawan
Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah
kanan lawan.
Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan
kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal:
13-11, 15-17
Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi, ping pong atau tenis meja
menjadi olahraga serius yang turut dilombakan di ajang Olimpiade. Peminatnya
pun tak sebatas pada para atlet tenis meja, tetapi merambah juga hingga ke klub
atau perkumpulan nonformal di masyarakat.

Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris. Situs pongworld menyebutkan


bahwa ping pong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-
an. Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama yang
digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu sebagai gossima, flim-
flam, atau ping pong.

Ketika abad berganti, permainan itu pun mengalami sejumlah perubahan di


Inggris. Belakangan, ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu,
sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Namun,
belakangan seperti dilansir situs geocities.com, olahraga ini juga populer di
Amerika Serikat (AS) sekitar 1900-an.

Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas. Tapi secara bersamaan


muncul satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah kawasan di dunia
berupaya menghidupkan kembali ping pong sebagai olahraga serius pada 1922.

Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) yang terdiri atas
140 negara anggota pada 1926. ITTF juga menjadi sponsor individu dan tim yang
bermain di kejuaraan dunia yang diselenggarakan dua tahun sekali.

Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain. Jepang pun
mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina langsung
mengejar ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai sendiri
tenis meja. Tapi, setelah tenis meja menjadi cabang olahraga yang dilombakan di
Olimpiade pada 1980-an, negara lain seperti Swedia dan Korea Selatan turut
masuk dalam jajaran papan atas dunia.

Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik
Rakyat Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping pong.
Permainan ping pong sama dengan permainan badminton yaitu menggunakan
raket, namun raket bola ping pong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet
atau sering disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke asia melalui
Republik Rakyat Cina, Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan
pelopor perkembangan tenis meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja di
Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-
balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Pada tahun
1939 sebelum perang dunia ke II para tokoh petinis meja indonesia mendirikan
PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Dan sejak itu, Perkembangan
tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat.

Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun usaha-
usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada
waktu diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada bulan Februari 1952.
Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut
memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris
lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia(TTFA). Federasi ini
telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :

Ke 1 di Singapura tahun 1952.


Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.

Awal Olahraga Tenis Meja Masuk Indonesia


Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu
hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu
permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang
boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai
pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939,
tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh
Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami
perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).

Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA
(Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak
berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta
banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena :
PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta
pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan
tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.
Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah
Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-
kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan
pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja
Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan
sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

Peraturan Peralatan Tenis Meja


1. Meja. Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai Playing
surface harusberbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar
15,25 meter. Permukaan iniharus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di
atas lantai.b. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga,
asalkan kemungkinan pantulanbola setinggi 220 sampai 250 mm dengan
menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenismedium) dan dijatuhkan dari
ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.c. Permukaan meja ini harus
berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat
dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.1) Garis putih
yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama
batas akhir (endlines)2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja
sepanjang 2,74 meter akan diberi nama batas sisi ( side lines)d. Bagi permainan
ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garisputih
selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama
batastengah ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara
permanen ini tak perludihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan
tunggal.
2. Net. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama
dengan perantaraansebuah jaring (net) yang pararel dengan batas akhir meja
tersebut.b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi
pada sebuah tiangpenyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua
tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.c.
Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran :
panjang 1.83 msedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net,
harus berjarak 152,2 mm diatas permukaan meja.
3. Bola. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan
maksimum 28.2 mm.b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54
gram.c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan
harus berwarna putihatau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).4. Bet atau
raketa. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.b. Blade (
bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari
kayuseluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.c. Bagian permukaan dari setiap
sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus
berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna
putih atau berrefleksi.

Peraturan Tenis Meja


1. Pada saat serve, bola harus dilepas. Apabila bola terkena net dan bola masuk
kedaerah lawan, maka harus di ulang sampai 3 (tiga) kali dan apabila masih
terkena netjuga maka point untuk lawan. Sedangkan apabila bola menyentuh net
dan masuk kedaerah kita, maka point untuk lawan.
2. Pada saat mau serve dan bola lepas dari tangan dan belum/tidak sempat
dipukul,maka serven boleh diulang selama bola tidak menyentuh meja
pertandingan. Kalaubola menyentuh meja pertandingan, maka point untuk lawan.
3. Pada saat pertandingan, pergantian serve (pindah bola) dilakukan setelah 2
(dua)point.
4. Pertandingan dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2
gamemaka dinyatakan sebagai pemenang. Dalam setiap game-nya perolehan
pointsebanyak 21 point/angka.
5. Selama pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya menyentuh
mejapertandingan, pertandingan tetap dilanjutkan. Dan apabila bola menyentuh
tangan(tidak disengaja) dan bola jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap
dilanjutkan.
6. Apabila bet menyentuh meja atau bet menyentuh badan, pertandingan
tetapdilanjutkan.
7. Untuk menentukan siapa yang berhak melakukan serve lebih dulu pada
setiappertandingan, dilakukan dengan menebak keberadaan bola dibawa meja
yangdisembunyikan oleh wasit. Sedangkan untuk game ke-2 dan selanjutnya,
yang berhak melakukan serve lebih dulu adalah orang yang menerima bola (bukan
yang serve)pada akhir game sebelumnya.
TENIS MEJA

NAMA : PUTRA HADI PRATAMA


KELAS : X MIA 3
TGL : 23 OCTOBER 2014

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Titanium
    Makalah Titanium
    Dokumen3 halaman
    Makalah Titanium
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ekstra
    Ekstra
    Dokumen8 halaman
    Ekstra
    Putra Hadi Pratama
    Belum ada peringkat
  • POLITIK_KELUARGA
    POLITIK_KELUARGA
    Dokumen3 halaman
    POLITIK_KELUARGA
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Teks Eksposisi
    Teks Eksposisi
    Dokumen2 halaman
    Teks Eksposisi
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • POLITIK_KELUARGA
    POLITIK_KELUARGA
    Dokumen3 halaman
    POLITIK_KELUARGA
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • TITANIUM DAN SIFATNYA
    TITANIUM DAN SIFATNYA
    Dokumen8 halaman
    TITANIUM DAN SIFATNYA
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Rumah Apung
    Rumah Apung
    Dokumen6 halaman
    Rumah Apung
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN FISIKA (Pembiasan Pada Kaca Prisma)
    LAPORAN FISIKA (Pembiasan Pada Kaca Prisma)
    Dokumen1 halaman
    LAPORAN FISIKA (Pembiasan Pada Kaca Prisma)
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Puisi Soneta
    Kelompok Puisi Soneta
    Dokumen5 halaman
    Kelompok Puisi Soneta
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Peminatan
    Sejarah Peminatan
    Dokumen10 halaman
    Sejarah Peminatan
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • SOSIALISASI
    SOSIALISASI
    Dokumen2 halaman
    SOSIALISASI
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Pelang I
    Pelang I
    Dokumen2 halaman
    Pelang I
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Simbol
    Simbol
    Dokumen9 halaman
    Simbol
    Kimi Mi
    Belum ada peringkat
  • PP Kti
    PP Kti
    Dokumen7 halaman
    PP Kti
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • ROSYID
    ROSYID
    Dokumen2 halaman
    ROSYID
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Makalah Fisika 1
    Makalah Fisika 1
    Dokumen3 halaman
    Makalah Fisika 1
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Makalah Boli Voli
    Makalah Boli Voli
    Dokumen13 halaman
    Makalah Boli Voli
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Baby
    Baby
    Dokumen6 halaman
    Baby
    Hafra Amini
    Belum ada peringkat
  • Kliping Bola Voli
    Kliping Bola Voli
    Dokumen9 halaman
    Kliping Bola Voli
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • OBSERVASI
    OBSERVASI
    Dokumen1 halaman
    OBSERVASI
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Makalah Fisika
    Pembahasan Makalah Fisika
    Dokumen8 halaman
    Pembahasan Makalah Fisika
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Makalah Fisika 1
    Makalah Fisika 1
    Dokumen3 halaman
    Makalah Fisika 1
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Kti Sejarah
    Kti Sejarah
    Dokumen15 halaman
    Kti Sejarah
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Kti Sejarah
    Kti Sejarah
    Dokumen15 halaman
    Kti Sejarah
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • KIMIA2
    KIMIA2
    Dokumen14 halaman
    KIMIA2
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Kliping Bola Voli
    Kliping Bola Voli
    Dokumen9 halaman
    Kliping Bola Voli
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Kti Sejarah
    Kti Sejarah
    Dokumen15 halaman
    Kti Sejarah
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Makalah Boli Voli
    Makalah Boli Voli
    Dokumen13 halaman
    Makalah Boli Voli
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Kisah Nabi Yunus
    Kisah Nabi Yunus
    Dokumen3 halaman
    Kisah Nabi Yunus
    Putra Pratama
    Belum ada peringkat