Jawab :
Terdapat 2 teori, yaitu :
Teori glukistatik, bila kadar glukosa cukup tinggi, maka pusat lapar ditekan dan pusat kenyang
dipacu sehingga tidak akan merasa lapar
Teori lipostatik, bila kadar lemak di sel menurun, maka pusat lapar dipacu, sehingga akan
teras lapar.
2. Bagaimana adab/ cara makan yang baik menurut kesehatan dan pandangan Islam ?
Menurut Riani Susanto, ND, CT, naturopathy doctor dan detoxification specialist. Ada dua
kategori: Pertama, heavy sweating, yaitu berkeringat banyak pada bagian tertentu seperti
kepala, wajah, dada, pundak, leher, tangan, dan ketiak, yang biasanya terjadi pada waktu
makan. Kedua, excessive sweating, yaitu munculnya keringat berlebih yang dipicu segala
sesuatu yang berhubungan dengan makan, seperti menggigit, mengunyah, atau merasakan.
Stimulasi apa pun pada ludah memang bisa menyebabkan terjadinya gustatory perspiration.
Makan dan minum yang panas atau pedas biasanya menjadi pemicu utama terjadinya
gustatory perspiration. Jika makanan yang tidak panas atau pedas tetap membuat kita
berkeringat dan menimbulkan gangguan, artinya produksi keringat kita memang berlebihan.
(Kompas, 2011)
5. Mengapa pada saat mencium aroma makanan, air liur (saliva) terasa keluar lebih banyak ?
Karena terjadi sekresi saliva tidak terstimulasi, hal ini terjadi karena pengeluaran saliva
terjadi tanpa adanya rangsangan seperti makanan di mulut, tapi hanya berpikir, melihat,
mencium aroma, dan mendengar makanan yang lezat sehingga produksi saliva lebih banyak.
(Annisa Rizqi, 2013)
Jawab :
Didalam cabe terdapat zat yang bernama capsaicin dimana zat ini yang menimbulkan rasa
pedas pada cabe. Zat zat capsaicinoid dalam capsaicin dapat mengurangi akumulasi
kadar Kolesterol pada tubuh, dengan meningkatkan kerusakan pada lemak jahat, kemudian
membuangnya keluar lewat feses. Capsaicinoidmemblokir cyclooxygenase-2, suatu gen yang
membuat pembuluh arteri berkontraksi dan dapat menghalangi aliran darah ke jantung.
Capsaicinoid pun efektif memicu penurunan lemak di pembuluh darah. Lemak ini dapat
mempersempit arteri dan memicu penyakit jantungatau stroke. Kesimpulannya, zat yang
tergolong dalam capsaicinoidmembantu meningkatkan kerja jantung dan kesehatan
pembuluh darah. (Kompas, 2012)