Anda di halaman 1dari 1

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG

DINAS KESEHATAN
Jln Gajah Mada No 55 Semarapura Telp (0361) 21150

No. Dokumen
PROSEDUR TETAP
SURVEILANS CAMPAK Revisi
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KLUNGKUNG Tanggal Berlaku

Halaman

PENGESAHAN

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH


Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Kepala Bidang P2P Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung

Nama I Putu Arnaya, SKM Nama Drg. Wayan Jaya Putra, MPH Nama Dr. Ni Made Adi Swapatni
NIP 196701071988011002 NIP 19700710 200312 1 009 NIP 196306241988032007
Tanggal 3 Januari 2017 Tanggal 3 Januari 2017 Tanggal 3 Januari 2017

Dasar Hukum 1. UU No. 4 tahun1984 tentang KLB Penyakit Menular


2. PP No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan KLB Penyakit Menular
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1501 tahun 2010 tentang Jenis Penyakit
Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya

Pengertian Merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan terhadap semua kejadian campak klinis
(Penyakit yang sangat menular disebabkan oleh virus) yang biasanya terbanyak menyerang
anak-anak usia kurang dari 15 tahun

Definisi: Demam dan bercak merah (Rash) berbentuk mokulopapular, dan disertai dengan
batuk/pilek atau mata merah (Konjungtivitis) atau didiagnosa dokter sebagai kasus campak.

Tujuan 1. Mengidentifikasi daerah maupun populasi resiko tinggi kemungkinan akan terjadinya
transmisi campak
2. Memantau kemajuan program pemberantasan campak

Dinas kesehatan dan jejaringnya termasuk laboratoruim dan rumah sakit yang berada di
Kebijakan kabupaten Klungkung.

Prosedur 1. Penemuan Kasus:


Kasus ditemukan melalui kunjungan ke rumah sakit di wilayah kerja. Setiap kasus
campak yang ditemukan di rumah sakit segera diinformasikan kepada Puskesmas
dimana kasus tersebut tinggal untuk dilakukan pencarian kasus tambahan
2. Pencatatan Dan Pelaporan:
Data campak dilaporkan ke jenjang yang lebih tinggi (Dinas Kesehatan Provinsi) dengan
format C-1 dan laporan Surveilans Integrasi.
3. Pengambilan spesimen (sampel) :
a. Spesimen darah: diambil pada hari ke 4-28 sejak hari pertama timbulnya rash.
b. Spesimen urin: Spesimen diambil sesegera mungkin sampai dengan hari kelima
setelah timbulnya rash.
4. Pengiriman Sampel
Sampel dikirim ke Dinas Kesehatan Provinsi dengan disertai form C-1.

Unit Terkait
1. Lintas Program
2. Jejaring Surveilans (Puskesmas, Lab, Rumah Sakit)
3. Lintas Sektor.

Anda mungkin juga menyukai