2019
LAPORAN SKDR MINGGU 8 TAHUN 2019
WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG
Laporan mingguan penyakit potensial wabah (W2) di Kabupaten Klungkung menggunakan via SMS
yang dikirim langsung oleh petugas puskesmas ke aplikasi website yang telah disediakan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia dan merupakan Sistem Kewaspadaan Dini berbasis Puskesmas. Pengiriman
laporan dilaksanakan dengan format SMS yang telah ditetapkan dan dikirim oleh petugas puskesmas pada
hari Senin tiap minggu. Jika petugas surveilans puskesmas tidak mengirimkan SMS pada tanggal yang
sudah ditentukan maka laporan tersebut dianggap terlambat.
Tujuan Siste Kewaspadaan Dini dan Respon adalah menyelenggarakan deteksi dini KLB penyakit
menular, stimulasi dan melakukan pengendalian KLB penyakit menular, meminimalkan angka kematian
atau kesakitan yang berhubungan dengan KLB, memonitor kecenderungan penyakit menular dan menilai
dampak program pengendalian penyakit spesifik. Berikut laporan kelengkapan, laporan ketepatan, gambaran
distribusi kasus, trend penyakit yang terjadi diminggu 1 sampai dengan minggu 8 Tahun 2019:
100
100
100
100
100
100
90
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
80
70
60
50
40
30
20
10
Dawan I
Nusa Penida II
Klungkung II
Dawan II
Banjarangkan II
Klungkung I
Nusa Penida I
0
Kelengkapan laporan SKDR Kabupaten Klungkung pada Minggu ke-8 Tahun 2019 sebesar 100 %. Seluruh
Puskesmas telah melaporkan secara lengkap dan telah mencapai target > 90 %. Ketepatan laporan SKDR
Kabupaten Klungkung pada Minggu ke-8 Tahun 2019 sebesar 100 %. Seluruh puskesmas telah melaporkan
secara tepat waktu dan semua puskesmas telah mencapai target > 90 %.
Morbiditas Kasus
Jumlah
No PENYAKIT Jumlah
Alert
Peringatan %
1 Acute Flacid Paralysis (AFP) 0 Alert
Dini Peringatan
2 Diare Akut 0 No Puskesmas Yang
Penyakit Dini Yg
3 Diare Berdarah/ Disentri 0 direspon
di direspon
4 Gigitan Hewan Penular Rabies 6 Puskesmas
5 ILI (Penyakit Serupa Influenza) 0
Kluster Penyakit yang tidak 1 Banjarangkan I 1 1 100.0
6 lazim 0
7 Malaria Konfirmasi 0 2 Banjarangkan II 1 1 100.0
8 Pertussis 0 3 Klungkung I 0 0 00.0
9 Pnemonia 0
4 Klungkung II 1 1 100.0
10 Sindrom Jaundice Akut 0
11 Suspek Antrax 0 5 Dawan I 0 0 00.0
12 Suspek Campak 0 6 Dawan II 1 1 100.0
13 Suspek Chikungunya 0
7 Nusa Penida I 1 1 100.0
14 Suspek Demam Tifoid 0
15 Suspek Dengue 0 8 Nusa Penida II 1 1 100.0
16 Suspek Difteri 0
9 Nusa Penida III 0 0 00.0
Suspek Flu Burung Pada
17 Manusia 0 Kabupaten
Klungkung 6 6 100.0
18 Suspek HFMD 0
19 Suspek Kolera 0 Peringatan dini pada tingkat puskesmas yang muncul pada
20 Suspek Leptospirosis 0 minggu 8 Tahun 2019 ada sebanyak 6 alert yaitu pada kasus
suspek GHPR. Seluruh Puskesmas telah melakukan respon
21 Suspek Meningitis/Encephalitis 0
terhadap muncunya signyal kewaspadaan dini, dimana
22 Suspek Tetanus 0 respon yang dilakukan sebanyak 6 alert ( 100 %) dan telah
23 Suspek Tetanus Neonatorum 0 mencapai target respon alert (>90 %).
Total 6
Minggu ke-8
10
8
Jumlah
6
4
2
0
Peringatan Direspon KLB Respon <24
Dini jam
• Pada Minggu ke-8 Alert yang muncul adalah Suspek Gigitan Hewan Penular Rabies sebanyak 6
signyal, seluruh signyal sudah direspon dan diverifikasi, serta telah dilakukan respon sesuai dengan
protap dan selalu bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten (PDSR), dan Puskeswan melalui
group Takgit Kabupaten Klungkung, surveilans puskesmas, petugas kesehatan hewan, Pemegang
program Rabies dan surveilans dinas kesehatan kabupaten melakukan penyelidikan epidemiologi di
wilayah kasus. Untuk yang tergigit anjing suspek rabies diberikan VAR sesuai Protap, sedangkan
bagi yang terkena gigitan di daerah risiko tinggi diberikan SAR dan VAR sesuai Protap, dan untuk
anjing yang dikatagorikan suspek rabies diambil specimen otaknya untuk pemeriksaan laboratorium,
sedangkan untuk daerah yang ditemukan anjing positif rabies dilakukan eliminasi pada anjingnya
oleh Puskeswan setempat. Memberikan sosialisasi terus menerus kepada masyarakat pemelihara
anjing, agar mengikat atau mengandangkan serta memvaksinasi anjingnya secara berkala, dan segera
melapor jika ada masyarakat yang tergigit hewan penular rabies ke Rabies Center terdekat untuk
penanganan lebih lanjut, setelah melakukan cuci luka terlebih dahulu selama 15 menit di air mengalir
dengan menggunakan sabun deterjen