UU no 3 2005
Pasal 36
(4) Komite olahraga nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
mempunyai tugas: a. membantu Pemerintah dalam membuat kebijakan nasional
dalam bidang pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga prestasi pada
tingkat nasional;
b. mengoordinasikan induk organisasi cabang olahraga, organisasi olahraga
fungsional, serta komite olahraga provinsi dan komite olahraga kabupaten/kota;
c. melaksanakan pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga prestasi
berdasarkan kewenangannya; dan
d. melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan multikejuaraan olahraga
tingkat nasional.
Pertanggung jawaban
Pasal 46
Pasal 48
(2) Induk organisasi cabang olahraga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan kejuaraan olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 butir
(a) dan butir (c).
Pasal 55 ayat 3
Setiap olahragawan profesional mempunyai hak untuk:
a. didampingi oleh, antara lain, manajer, pelatih, tenaga medis, psikolog, dan ahli
hukum;
b. mengikuti kejuaraan pada semua tingkatan sesuai dengan ketentuan;
c. mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari induk organisasi cabang
olahraga, organisasi olahraga profesional, atau organisasi olahraga fungsional;
dan
d. mendapatkan pendapatan yang layak.
Payung hukum terhadap mutasi pemain
Dalam penyelenggaraan pekan olahraga dan kejuaraan olahraga baik di dalam negeri maupun di luar
negeri, seluruh peserta wajib memenuhi ketentuan mengenai:
a. status olahragawan;
b. persyaratan mutasi olahragawan;
c. batasan usia;
d. persyaratan lain yang ditetapkan oleh masing-masing induk organisasi cabang olahraga atau induk
organisasi olahraga fungsional; dan
e. larangan perbuatan curang dalam olahraga.
Peraturan mengenai poin b ini diatur dalam Surat Keputusan No. 56 Tahun
2010 ( 31-05-2010) tentang : Peraturan Mutasi Atlet Dalam Rangka PON.
Yang berisi
Penjelasan Umum
ALASAN MUTASI
1. Mengikuti kepindahan orang tua.
2. Mengikuti suami/isteri.
3. Pindah tugas/mutasi pegawai.
4. Mendapat pekerjaan di provinsi tujuan.
5. Diterima di sekolah/PT di provinsi tujuan.
BADAN ARBITRASE
Permohonan Banding dari Atlet tersebut diselesaikan melalui BAORI berdasarkan
peraturan dan prosedur BAORI.
BAORI wajib memeriksa dan memutus permohonan banding selambat-lambatnya
3 (tiga) bulan setelah permohonan teregistrasi
PENGAWASAN
KONI berkewajiban melakukan Pengawasan terhadap setiap Pelaksanaan Mutasi
Atlet.
SANKSI ATLET :
Seorang atlet yang melakukan mutasi tanpa melalui prosedur sebagaimana
yang diatur dalam peraturan ini TIDAK BOLEH BERTANDING DALAM PON.
Seorang atlet yang melakukan mutasi TERBUKTI memberikan keterangan
palsu terhadap alasan perpindahan domisilinya akan dikenakan SANKSI
TIDAK BOLEH BERTANDING DALAM PON.
Seorang atlet yang MEMALSUKAN data mutasi berdasarkan peraturan ini,
akan dikenakan SANKSI PENCABUTAN GELAR DAN PENARIKAN MEDALI
YANG TELAH DIPEROLEHNYA.
Pasal 4
Perbasi adalah satu-satunya badan /wadah kegiatan bola basket nasional yang memiliki wewenang
dalam mengkoordinasi dan membina segala kegiatan bola basket di selurah wilyah RI
Pasal 16
Ayat 2
Perpindahan pemain bola basket antar propinsi dinyatakan sah setelah mendapatkan surat persetujuan
secara tertulis yang berjenjang mulai dr asal perkumpulan pengurus kota/kabupaten dan dari pegurus
provinsi perbasi .dan dilaporkan ke PP PERBASI
Pendanaan