Anda di halaman 1dari 4

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

EPIDEMIOLOGI USIA LANJUT : HIPERTENSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Kesehatan Masyarakat


Dosen: drg. Dwi Gayatri M.P.H.

Oleh Kelompok 5 :
1. Ivo Urwah 1606954054
2. Rahmi Kurniani R 1606954312
3. Sigma Citta Binajit 1606954464
4. Syifa Adzannur 1606954533
5. Wildana Zakiia 1606954634

UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
S1 EKSTENSI KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2017
1. Definisi Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah adanya peningkatan tekanan darah dimana
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg setelah 2 kali
pengukuran yang diseling istirahat 5 menit di setiap pengukurannya, sehingga pasien diukur
dalam kondisi tenang/cukup istirahat (Kemenkes, 2014).

Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan
otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang
memadai (Kemenkes, 2014).

Hipertensi terbagi menjadi:

a. Berdasarkan penyebab, di bagi menjadi:


1. Hipertensi Primer/hipertensi esensial : Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui
(idiopatik).
2. Hipertensi sekunder/hipertensi non esensial : Hipertensi yang diketahui penyebabnya.
Pada hipertensi ini sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit
ginjal.
b. Berdasarkan bentuk hipertensi : hipertensi diastolic, hipertensi campuran (sistol dan
diastolnya meninggi), hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension).
c. Jenis hipertensi lainnya, seperti : Hipertensi Pulmonal dan Hipertensi pada kehamilan

Gejala pada hipertensi (LIPI, 2009):

a. Sakit kepala.
b. Kelelahan.
c. Mual.
d. Muntah.
e. Sesak nafas.
f. Gelisah.
g. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal.
2. Epidemiologi Hipertensi di Dunia dan Indonesia

Pada tahun 2013, prevalensi hipertensi penduduk Indonesia sebesar 25,8%. Prevalensi
tertinggi terdapat di provinsi Bangka Belitung (30,9%) dan yang terendah adalah di papua
(16,8%). Prevalensi hipertensi lebih tinggi pada perempuan (28,8%) dari pada laki-laki
(22,8%) (Kemenkes, 2014).

Sekitar 75 juta orang dewasa Amerika (29%) memiliki tekanan darah tinggi - yaitu 1 dari
setiap 3 orang dewasa. Hanya sekitar setengah (54%) orang dengan tekanan darah tinggi
yang memiliki kondisi terkendali. Hipertensi yang terjadi pada usia kurang dari 45 tahun,
lebih bnayak terjadi pada pria. Sedangkan pada usia 65 tahun atau lebih, kasus hipertensi
lebih banyak terjadi pada wanita (CDC, 2016).

3. Riwayat Alamiah Hipertensi dan Faktor Risiko Hipertensi


Faktor resiko Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor
resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi
lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi minum-minuman beralkohol,
obesitas, kurang aktifitas fisik, stres, penggunaan estrogen (Kemenkes, 2014).

4. Pencegahan/Strategi Kesehatan Masyarakat


Menurut WHO terdapat 6 komponen penting yang harus dilaksanakan di setiap Negara
dalam upaya menangani hipertensi (WHO, 2013):
1. Diperlukan program perawatan primer yang terpadu.
2. Tersedianya pembiayaan dalam pelaksanaan program.
3. Deteksi dini dan tersediaanya obat-obatan dasar.
4. Pengurangan faktor resiko pada populasi.
5. Pemantauan dalam program kesehatan kerja.
6. Pemantauan dan evaluasi program yang terus menerus.
Pencegahan/pengendalian hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan
ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan
membatasi asupan garam tidak lebih dari sendok teh (6 gram/hari), menurunkan berat badan,
menghindari minuman berkafein, rokok, dan minuman beralkohol. Olah raga juga dianjurkan
bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit
dengan frekuensi 3-5 x per minggu. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan
mengendalikan stress (Kemenkes, 2014).

5. Referensi
CDC. 2016. High Blood Pressure Facts dalam https://www.cdc.gov/bloodpressure/facts.htm
diakses pada tanggal 21 Oktober 2017 pukul 23.49 WIB
Kemenkes, 2014. Infodatin Hipertensi. Jakarta: Kemenkes RI.
LIPI, 2009. Hipertensi dalam http://www.bit.lipi.go.id/pangan-
kesehatan/documents/artikel_hipertensi/hipertensi.pdf diakses pada tanggal 22
Oktober 2017 pukul 00.25 WIB
WHO, 2013. A Global Brief On Hipertension, Silent Killer, Global Public Health Crisis.
Switzerland : WHO.

Anda mungkin juga menyukai