Anda di halaman 1dari 3

18 Dokter Banyuwangi Terima

Beasiswa
http://beritajatim.com/politik_pemerintahan/292386/18_dokter_banyu
wangi_terima_beasiswa.html
• Banyuwangi (beritajatim.com) - Banyuwangi terus meningkatkan pelayanan kesehatannya. Tahun 2017 ini,
pemkab memberikan beasiswa pada 18 dokter untuk menempuh jenjang pendidikan spesialis. Dokter
tersebut terdiri dari 15 dokter berasal dari RSUD Blambangan, dan tiga dokter lainnya dari RSUD Genteng.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, program ini bagian dari investasi tenaga
kesehatan. Pemberian beasiswa ini telah dilakukan pemkab sejak 2013.
"Investasi layanan kesehatan tidak hanya pengadaan alat, tapi juga sumber daya manusianya," kata Anas,
saat bertemu penerima beasiswa dokter spesialis, Senin (13/3/2017).
Bahkan Anas mengatakan, pemkab menyediakan dana bagi dokter-dokter yang berpestasi di bidangnya
untuk diberi kesempatan kuliah pendek (short course) ke luar negeri. Dokter berprestasi bisa dikirim ke
negara yang menonjol dalam bidang kesehatan tertentu.
"Misalnya negara mana yang maju ilmu anastesinya, dokter Banyuwangi bisa dikirim untuk ikut kuliah
pendek bisa tiga sampai empat bulan di sana. Agar mereka berkembang ilmunya," kata Anas.
Menurut Anas, langkah ini ditempuh juga seiring dengan peningkatan RSUD Blambangan yang telah naik
menjadi tipe B. "Keberadaan para dokter spesialis sangat penting untuk mewujudkan kualitas layanan
kesehatan yang prima, karena ini adalah salah satu indikator tindakan medis yang semakin baik," jelas Anas.
• Menjadi rumah sakit tipe B, RSUD Blambangan harus siap menjadi rujukan bagi RS di sekitarnya yang bertipe
C dan D. Bukan hanya rumah sakit di Banyuwangi, namun juga RS di kabupaten sekitarnya.
"Setelah menempuh pendidikan spesialis, saya harap dokter-dokter ini bisa terus berinovasi," kata Anas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Widji Lestariono mengatakan dokter-dokter yang
mendapat beasiswa tersebut tiga dokter berstatus PNS, sisanya non PNS. Mereka menempuh pendidikan di
berbagai universitas kedokteran seperti Unair Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, UNS Surakarta, dan
kampus-kampus yang memiliki fakultas kedokteran lainnya.
"Ada yang mendapat beasiswa spesialis, subspesialis, ada juga yang kuliah S3," kata Rio.
Dokter-dokter tersebut ada yang menempuh pendidikan onkologi, endrokinologi, anastesi, dan lainnya. Usai
menempuh pendidikan lanjutan, menurut Rio, dokter-dokter tersebut nantinya harus mengabdikan ilmunya
ke Banyuwangi.
"Ada kontraknya, mereka yang mendapat beasiswa pendidikan spesialis harus kembali untuk mengabdi di
Banyuwangi," kata Rio. [rin/but]
• Tag : pemkab banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai