1
potensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orangtuanya.
Misalnya, jika ayahnya seniman maka sang anak akan menjadi seniman pula.
2. Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata
didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akan menentukan
pertumbuhan seseorang.
3. Pandangan konvergensi menyatakan bahwa pertumbuhan individu
dipengaruhi oleh faktor diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan
potensi yang harus disesuaikan dengan diciptakannya lingkungan yang baik
sehingga ia bisa tumbuh secara optimal.
2
Sebagai makhluk individu, manusia berusaha memenuhi kepentingan atau
mengejar kebahagiaan sendiri. Motif tindakannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang meliputi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Penekanan pada kepentingan diri memunculkan sifat individualistic dalam diri
pribadi yang bersangkutan. Disamping itu, faktor pemenuhan atas kepentingan diri
tersebut juga menjadikan individu akan saling bersaing untuk hal tersebut.
Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu, dapat diketahui bahwa manusia
memiliki harkat dan martabat, manusia memiliki hak-hak dasar, setiap manusia
memiliki potensi diri yang khas, dan setiap manusia memiliki kepentingan untuk
memenuhi kebutuhan dirinya.
Oleh karena itu, manusia sebagai individu akan berusaha :
1. Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya;
2. Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia;
3. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani; dan
4. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat antara lain karena
adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya:
a. Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum;
b. Hasrat untuk membela diri;
c. Hasrat untuk mengadakan keturunan.
Adapun insting itu sudah ada pada diri manusia sejak ia dilahirkan. Kebutuhan
akan makanan dan minuman termasuk kebutuhan primer untuk wsegala makhluk
hidup baik hewan maupun manusia. Sejak manusia dilahirkan, ia mempunyai dua
keinginan pokok, yaitu:
4
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya.
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan
manusia lain (masyarakatnya). Ia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dgn
dirinya sendiri. Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk hal tersebut,
termasuk dalam mencukupi kebutuhannya.
Selain itu, norma dapat dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan
kekuatan berlakunya di masyarakat. Ada norma yang daya ikatnya sangat kuat,
sedang , dan ada pula norma yang daya ikatnya sangat lemah. Keempat jenis
norma tersebut adalah: cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores),
dan adat istiadat (custom).
a. Cara (usage)
Cara adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya sangat lemah. Norma
ini lebih menonjol dalam hubungan antarindividu atau antarperoranan.
Pelanggaran terhadap norma ini tidak mengakibatkan hukuman yang berat,
tetapi sekedar celaan. Contohnya cara makan, ada yang makan sambil berdiri
dan ada yang makan sambil duduk. Cara kedua mungkin dianggap lebih pantas
dari cara pertama.
6
b. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan adalah kegiatan atau perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk
yang sama oleh orang banyak karena disukai.norma ini lebih kuat daya ikatnya
daripada norma cara. Contohnya, kebiasaan member salam bila bertemu.
c. Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah kebiasaan yang dianggap sebagai norma pengatur. Sifat
norma ini disatu sisi sebagai pemaksa suatu perbuatan dan disisi lain sebagai
suatu larangan. Dengan demikian, tata kelakuan dapat menjadi acuan agar
masyarakat menyesuaikan diri dengan kelakuan yang ada serta meninggalkan
perbuatan yang tidak sesuai dengan tata kelakuan.
d. Adat istiadat (custom)
Adat istiadat adalah tata kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-pola
perilaku sebuah masyarakat. Oleh karena itu, pada umumnya kelompok
masyarakat atau suku memiliki norma adat yang berbeda-beda. Norma ini
memiliki daya ikat yang sangat kuat. Norma adat berisi perintah dan larangan.
Anggota masyarakat yang melanggar norma ini akan mendapat sanksi yang
berlaku (sanksi adat).
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka manusia sebagai makhluk social memiliki
implikasi-implikasi sebagai berikut:
1. Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri.
2. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.
3. Penghargaan akan hak-hak orang lain.
4. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.