Anda di halaman 1dari 8

GANGGUAN JIWA PADA ANAK DAN REMAJA

Posted on 4 November 2010 by sam

Gangguan yang biasanya mulai nampak dalam masa, anak dan remaja.
Harus ditinjau dari :
tahap perkembangan
derajat
frekuensinya
Gangguan yang biasanya mulai timbul pada anak dan remaja, ada 3 kelompok besar :
Retardasi Mental
Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktivitas
Autisme Masa Kanak
Retardasi Mental
Adalah suatu sindroma / kumpulan gejala yang ditandai dengan :
Fungsi intelektual umum dibawah rata rata yang cukup bermakna (IQ70 )
Yang mengakibatkan adalah berhubungan dengan kekurangan / hendaya dalam perilaku
adaptif
Timbul sebelum usia 18 tahun
RM. dibagi :
RM ringan IQ = 50 70
RM sedang IQ = 35 49
RM berat IQ = 20 34
RM sangat berat IQ =20
Etiologi
Faktor Biologik :
Kelainan kromosom, kelainan metabolik, gangguan post natal / gangguan perinatal
Faktor Psikososial
Deprivasi psikososial, misalnya :
kurangnya stimulasi sosial, bahasa dan intelektual
kehidupan keluarga yang tidak harmonis
sering berganti pengasuh dan tidak adekwat
25 % kasus faktor penyebabnya adalah faktor biologik,
tingkat RM yang ditimbulkannya adalah Sedang Berat IQ < 50.
75 % kasus penyebanya tidak ditemukan faktor biologiknya,
tingkat RM -nya Ringan IQ = 50 70
Diagnosa :
Dx. ditegakkan setelah anak masuk sekolah.
Gejala klinik :
Tergantung tingkat RM,gejala umum :
IQ70
Adanya hendaya perilaku adaptive
Timbul sebelum usia 18 tahun
Gejala gejala penyerta : iritabilitas, agresivitas, gerakan gerakan stereotipik, gangguan
neurologik terutama pada RM berat.
Pemeriksaan :
anamnesa : riwayat kehamilan, kelahiran, keturunan, latar belakang sosiokultur
pemeriksaan : psikiatrik, fisik, dan neurologik.
DD/ :
kelainan sensoris terutama bisu tuli
cerebral palsy
gangguan perkembangan spesifik
gangguan perkembangan pervasif
penyakit penyakit kronis
kesulitan belajar IQ 70
Penyulit :
Adanya ketidakmampuan berfungsi secara mandirimembutuhkan pengawasan dan bantuan
keuangan terus.
Penanganan :
Terdiri dari :
Pencegahan primer : usaha usaha untuk menghilangkan / mengurangi kondisi yang dapat
menimbulkan gangguan yang berhubungan dengan RM. eks: pendidikan kesehatan
masyarakat, perbaikan sos ek.
Konseling genetik
Tindakan kedokteran
ADHD
( ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER )
Gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas.
Gambaran klinis ADHD
banyak ditemui
belum banyak dipahami
gejala mulai usia7 tahun
terdiagnosa setelah beberapa tahun kemudian
Masalah :
Keluarga
Masyarakat
Proses belajar
Angka kejadian :
USA : 3 5 % dari anak SD prapubertas
Inggris 1 % lebih rendah dari pada USA
:=3:15:1,8:1
Saudara kandung ADHD :
Resiko tinggiADHD
Gangguan tingkah laku
Gangguan cemas / depresi
Prestasi akademik jelek
Penyebab ADHD
Tidak diketahui dengan pasti
Dicurigai
bahan beracun
prematuritas
hal hal lain secara mekanis berpengaruh pada susunan syaraf pusat janin
penyedap makanan, zat pewarna, gula ( belum ada bukti )
faktor genetik
kerusakan otak
kondisi zat : kimia otak
proses kematangan otak
faktor psikososial
Gambaran klinis
Gejala pokok / inti :
Kurang kemampuan untuk memusatkan perhatian
Hiperaktivitas
Impulsivitas
Kurangnya kemampuan
Sering tidak dapat memusatkan perhatian pada suatu hal secara detail / rinci, sering membuat
kesalahan karena ceroboh
Sulit mempertahankan perhatiannya pada tugas tugas atau aktifitas bermain
Segera tidak mendengarkan sewaktu diajak bicara
Sering tidak mengikuti perintah / cenderung menentang dan tidak memahami perintah
Sering tidak dapat mengorganisir / mengatur tugas tugas / aktivitasnya
Sering menolak, tidak menyenangi untuk terikat pada tugas tugas yang menuntut ketahanan
mental
Sering kehilangan barang
Perhatiannya mudah beralih
Pelupa
Hiperaktivitas
Kaki dan tangannya tidak dapat tenang
Berteriak teriak di tempat duduknya
Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu di kelas
Berlari kesana kemari
Sulit melakukan aktivitas / bermain dengan tenang
Ada saja yang dilakukan
Seringkali bicara keras keras
Impulsivitas
Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai diutarakan
Sulit untuk dapat menunggu giliran
Sering menginterupsi / menyela orang lain
ADHD dibagi 3 tipe :
tipe gangguan pemusatan perhatian ( GPP )
tipe hiperaktivitas dan impulsivitas
tipe campuran ( GPP + hiperaktivitas & impulsivitas )
Terapi :
farmako terapi ( obat obatan )
psiko terapi
terapi perilaku
bimbingan belajar
Pada umumnya dengan memperbaiki fungsi keluarga, fungsi sosial penderita, mengurangi
agresivitas diharapkan akan dapat menyembuhkan ADHD dengan optimal.
Prognosa :
gejala berkelanjutan sampai remaja / dewasa
memperbaiki pada masa pubertas
hiperaktivitas ( ) tapi GPP & impulsivitas tetap ada
sering perbaikan terjadi pada usia 12 20 tahun
kebanyakan sembuh partial / sebagian
resiko terjadi gejala tingkah laku anti sosial, gejala emosi, penggunaan zat.
15 20 % ADHDmenetap sampai dewasa
anak ADHDkesulitan sosial, gejala psikiatri , mis : sekolah / keluarga
AUTISME MASA KANAK
Termasuk gangguan perkembangan pervasif
Gejala mulai timbul pada usia3 tahun
Fungsi abnormal ( hendaya kualitatif )
Dalam 3 bidang yaitu :
interaksi sosial
komunikasi
perilaku terbatas dan berulang
Prevalensi :
0,02 0,05 anak usia < 12 tahun bila RM + autisme dimasukkan0,2 ( 3/4 kasus
autisme menderita RM )

Banyak orangtua mempunyai pengertian terbatas mengenai proses tumbuh kembang anak,
sehingga sering terjadi benturan-benturan yang menimbulkan masalah-masalah kesehatan
jiwa pada anak dan remaja.
Penelitian baru menunjukkan bahwa paparan pestisida yang digunakan pada makanan anak-
anak seperti stroberi segar, seledri bisa meningkatkan risiko Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD) pada anak.

para ilmuwan di AS dan Kanada menemukan bahwa anak-anak dengan tingkat residu
pestisida yang tinggi dalam urin mereka, rentan mengalami ADHD.

ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak.


Gangguan ini berdampak pada masalah mental seperti cara berpikir, bertindak dan merasa.
Anak-anak yang mengalaminya akan bermasalah dengan konsentrasi dan pemusatan pikiran.
Seperti memicu anak hiperaktif.
Ada beberapa gangguan jiwa pada anak dan remaja yang banyak ditemukan di klinik tumbuh
kembang anak dan remaja rumah sakit. Berikut ini sebagian gangguan jiwa pada anak dan
remaja yang biasanya membuat para orangtua cemas dan membawa anaknya ke dokter dan
rumah sakit.

1. Retardasi Mental (Tuna Grahita)

Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap. Ini terutama ditandai
hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat
intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik,dan sosial.

Retardasi mental kadang disertai gangguan jiwa atau gangguan fisik lain. Penyandang
retardasi mental sering dieksploitasi dan diperlakukan salah secara fisik maupun seksual.
Retardasi mental dibagi dalam beberapa subtipe, retardasi mental ringan, sedang, berat dan
sangat berat.

Retardasi ringan misalnya: agak terlambat dalam belajar bahasa tapi sebagian besar dapat
berbicara untuk keperluan sehari-hari, bercakap-cakap, dan diwawancarai; dapat mandiri
(makan, mandi, berpakaian, buang air besar, dan buang air kecil) dan terampil dalam
pekerjaan rumah tangga. Namun biasanya mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran
sekolah, misalnya dalam membaca dan menulis, ini sering disebabkan oleh kekurangan
kronik stimulasi intelektual.

Retardasi mental sedang. Mereka lambat dalam pengembangan pemahaman dan penggunaan
bahasa, keterampilan merawat diri dan keterampilan motorik terlambat. Penderita juga
memerlukan pengawasan seumur hidup dan program pendidikan khusus demi
mengembangkan potensi mereka yang terbatas agar memperoleh beberapa keterampilan
dasar.

Retardasi mental berat. Keadaan mirip retardasi mental sedang tapi biasanya disertai kondisi
fisik yang berat. Kebanyakan dengan hendaya motorik yang berat dan hal ini menunjukkan
kerusakan perkembangan pada susunan saraf pusat

Retardasi mental sangat berat. Intelegensi diperkirakan kurang dari 20, yang berarti sangat
terbatas kemampuannya untuk memahami atau mematuhi permintaan atau instruksi. Sebagian
besar dari mereka tidak dapat bergerak (sangat terbatas dalam gerakannya), ngompol, dan
hanya mampu mengadakan komunikasi isyarat yang belum sempurna. Mereka hanya
mempunyai sedikit sekali kemampuan mengurus sendiri kebutuhan dasar mereka. Mereka
selalu memerlukan bantuan dan pengawasan.

Retardasi mental bisa disebabkan faktor genetik (kelainan metabolisme bawaan, kelainan
kromosom, down syndrome), psikososial atau penyebab lain seperti trauma perinatal, trauma
otak, radang otak, dll.

Penanganannya antara lain dengan mempersiapkan kemandirian, pemeriksaan ke psikiater,


tes psikologi/tes intelegensi, diberi farmakoterapi, psikoterapi suportif individual, konseling
keluarga, sekolah luar biasa.

SELAIN retardasi mental kelainan jiwa lainnya misalnya autisme. Biasanya tidak ada riwayat
perkembangan abnormal yang jelas, tapi bila dijumpai abnormalitas tampak sebelum usia tiga
tahun. Terdapat hendaya tiga bidang yaitu; interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang
terbatas dan berulang.

Anak memperlihatkan reaksi yang adekuat terhadap isyarat sosial emosional. Kurang
kemampuan bahasa dalam penggunaan sosial, kurang interaksi timbal balik dalam
percakapan, kurang kreativitas dari fantasi dalam proses pikir, kurang responsif emosional
terhadap ungkapan verbal dan nonverbal orang lain, kurangnya isyarat tubuh untuk
menekankan atau mengartikan komunikasi lisan.

Pola perilaku, minat, dan kegiatan terbatas pengulangan yang stereoptipik, karenanya anak
cenderung bersikap kaku dan rutin dalam aspek kehidupan sehari-hari. Pada masa dini anak,
terdapat kelekatan yang aneh terhadap benda yang tidak lembut. Sering juga terjadi
penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau tata ruang seperti perpindahan mebel atau
hiasan dalam rumah.

Terdapat gejala lain yang tidak khas, seperti ketakutan, gangguan tidur atau makan, ngadat,
agresifitas, mencederai diri seperti menggigit atau membeturkan kepala, dll. Pada 70% kasus
ditemukan autisme infantil dengan retardasi mental.

Penanganan bisa dilakukan lewat terapi, farmakologik, konseling Keluarga.

GANGGUAN lainnya, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (GPPH). Pada


gangguan ini terdapat ciri khas, yaitu berkurangnya perhatian, aktivitas berlebihan, dan
impulsif. Gejala ini harus menetap selama sekurang-kurangnya enam bulan.
Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau berkurangnya perhatian telah ada sebelum usia tujuh
tahun.

Terdapat tiga tipe GPPH, tipe kombinasi, tipe predominan inatentif dan tipe predominan
hiperaktif impulsif.

Ciri utama GPPH selalu timbul pada masa perkembangan dini ialah berkurangnya perhatian
dengan aktivitas berlebihan. Anak seringkali bersikap nekad dan impulsif, mudah mengalami
kecelakaan, sering melanggar tata tertib, sering seperti tidak sopan.

Dampak anak GPPH adalah perilaku antisosial, perilaku yang mengacau, kesulitan membaca,
dan gangguan lain yang berhubungan dengan pelajaran, depresi, kenakalan remaja, dan
ketergantungan obat-obatan.

Penanganannya bisa secara farmakologi, terapi multidisiplin, konseling keluarga, psikoterapi


individual suportif.

ADA juga yang disebut gangguan bicara dan bahasa.

Diagnosa dini dan tepat dari gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa sangat
penting, karena kelambatan berbahasa sering diikuti kesulitan dalam membaca dan mengeja,
kelainan dalam pergaulan serta gangguan emosional dan perilaku.

Kendati sulit membedakannya dari variasi perkembangan normal, tapi terdapat empat kriteria
utama yang memberi kesan terjadinya suatu gangguan bicara dan bahasa. Keempat hal itu
yakni keparahannya, perjalanan penyakit, polanya, dan masalah yang menyertainya seperti
defisit pelajaran, gangguan emosional dan perilaku, kelainan pergaulan.

Gangguan bicara dan bahasa harus dibedakan dengan retardasi mental, kelambatan
perkembangan global, autisme, gangguan sekunder dari ketulian yang berat, kelainan saraf
juga kelainan pada langit-langit mulut, dll.

Macam-macam gangguan bicara dan bahasa adalah:

- Gangguan artikulasi berbicara khas

- Gangguan berbahasa ekspresif (gangguan dimana anak tidak mampu mengekspresi kan
bahasa lisan/ ucapan di bawah rata-rata usia mentalnya tapi pengertian bahasa dalam batas
normal)

- Gangguan berbahasa reseptif (anak tidak mampu untuk mengerti bahasa di bawah rata-rata
usia mentalnya)

Penanganannya melalui terapi wicara

GANGGUAN perkembangan belajar khas. Gangguan ini terdiri dari sekelompok gangguan
yang ditandai adanya hendaya khas dan bermakna dalam belajar keterampilan sekolah.
Hendaya ini bukan karena retardasi mental, defisit neurologis, gangguan visus dan gangguan
pendengaran yang tidak diperbaiki atau gangguan emosi. Sering biasanya gangguan ini
timbul dengan GPPH dan gangguan perkembangan khas berbicara atau berbahasa.
Macam-macam gangguan perkembangan belajar khas:

- Gangguan membaca dan mengeja


Gangguan berhitung khas (akalkulia)
Gangguan belajar campuran

Gangguan ini bisa ditangani dengan intervensi pendidikan tergantung kepada keparahan,
biasanya perlu remedial teaching. Bila gangguannya berat mungkin perlu mengikuti sekolah
khusus.

BERBAGAI gangguan jiwa pada anak maupun remaja seringkali tidak dapat kita cegah,
bahkan terkadang sulit diatasi. Namun dengan kesabaran dan penatalaksanaan yang tepat
dengan mengikutsertakan para ahli, anggota keluarga dan tentu saja dengan pertolongan
Allah Swt cobaan itu niscaya akan terasa lebih ringan. Selain itu anakpun dapat
dikembangkan secara optimal meski dalam keterbatasannya.

Referensi

http://www.dokteranak.net/gangguan-jiwa-pada-anak-dan-remaja-181.html

http://wineralwaysdotcom.wordpress.com/2012/09/27/gangguan-jiwa-pada-anak-dan-remaja/

Gangguan Jiwa pada Anak dan Remaja

Gangguan jiwa bisa dialami semua usia, namun risiko paling besar mengalami gangguan
tersebut ada pada anak, remaja, dan usia lanjut. Semakin dini usia terkena gangguan, maka
semakin berat. Sementara, manifestasi gangguan tersebut muncul pada usia remaja.

Pada anak dan remaja, mekanisme pertahanan jiwa belum matang karena masih dalam proses
perkembangan atau pembentukan. Maka, kemampuan membentengi jiwanya belum kuat.
Akibatnya, mudah mengalami berbagai gangguan

Demikian pula pada orangtua atau usia lanjut, mekanisme pertahanan jiwanya sudah
cenderung kaku, tidak lagi fleksibel sehingga risiko mengalami gangguan jiwa lebih besar.
Mekanisme pertahanan jiwa adalah mekanisme yang selalu ada pada setiap manusia untuk
mengatasi berbagai permasalahan dari luar.

Gangguan psikiatris pada anak dan remaja bentuknya macam-macam, namun pada umumnya
akan mengganggu proses perkembangan kepribadian. Akibatnya, ditemukan berbagai
gangguan kepribadian dan gangguan jiwa yang berat. Semakin dini usia terkena, maka
gangguan semakin berat dan biasanya manifetasi dari gangguan tersebut muncul pada usia
remaja.

Pada gangguan jiwa berat (psikiatri skizofrenia), kebanyakan pertama kali muncul pada usia
remaja. Hal itu, karena pada usia tersebut seseorang dituntut untuk bisa menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan. Jika tidak bisa memenuhi tuntutan
tersebut, anak bisa jatuh. Sedangkan jika diruntut ke belakang, permasalahan atau
gangguan itu dimulai sejak kecil. Jadi prosesnya panjang dan munculnya pada usia remaja.
Berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan, remaja adalah usia yang rentan, konsep diri
nya belum matang, masih terlalu mudah meniru perilaku dari idolanya, kemampuan
analisisnya masih rendah, kemampuan kontrol emosi juga masih rendah.

Spontanitas, mereka secara spontan melakukan suatu kegiatan tanpa pertimbangan rasional
dan analisa berpikir, ketika salah seorang teman mereka merokok dan terlihat gentleman di
mata mereka maka secara mencuri curi mereka akhirnya merokok.

Penyalahgunaan obat, masa remaja adalah masa transisi, mereka membutuhkan sebuah
pembentukan identitas sehingga ketika ada masalah yang menekan psikologis mereka,
kemudian mereka tidak menemukan seseorang yang mau membantu mereduksi tekanan
psikologis mereka akhirnya mereka melarikan diri ke obat obatan terlarang, minuman keras
bahkan narkotika.

Dr Widodo Judarwanto SpA


KORAN ANAK INDONESIA
Htpp://korananakindonesia.wordpress.com

http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2009/12/17/gangguan-jiwa-pada-anak-dan-remaja/

Anda mungkin juga menyukai