Mesin bubut yaitu mesin perkakas yang berfungsi untuk menyayat dan mengurangi
permukaan benda kerja dengan menggunakan pisau atau cutting tool sebagai alat
penyayat berputar yang dipasang pada spindle arbor mesin. Pada saat melakukan proses
pembubutan, seringkali terdapat masalah dalam hal menghasilkan benda atau produk
dengan kualitas yang baik, salah satunya yaitu surface roughness dari permukaan benda
kerja yang masih tergolong tinggi. Hal ini tidak terlepas dari Beberapa faktor yang cukup
berpengaruh terhadap surface roughness dari benda atau produk yang dihasilkan pada
proses milling yaitu jenis cutting tool yang digunakan serta variasi dari depth of cut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi cutting tool dan
depth of cut terhadap surface roughness ST 42 pada mesin conventional turning.
Pengujian surface roughness ST 42 pada mesin conventional turning menggunakan
variasi cutting tool yaitu HSS Cobalt Added dan karbida tungsten paduan serta depth of
cut bervariasi dari 1 mm sampai dengan 4 mm. uji statistika yang digunakan adalah
metode one way anova. Hasil penelitian adalah menolak hipotesis nul, hal ini berarti
terdapat efek dari variasi cutting tool dan depth of cut terhadap surface roughness ST 42
pada mesin conventional milling.
BAB I
PENDAHULUAN