Topik :
HUKUM STEFAN BOLTZMAN
(SUHU RENDAH)
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan pada percobaan ini adalah :
1. Bagaimanakah relasi Stefan-Boltzman pada suhu rendah ?
2. Bagaimanakah hubungan antara tegangan radiasi (radiasi termal) dengan
temperatur ?
C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan percobaan ini adalah :
1. Mengetahui hubungan antara radiasi termal dengan temperatur.
2. Mengetahui hubungan antara tegangan radiasi dengan temperatur.
3. Mengetahui relasi stefan-Boltzman pada suhu rendah.
D. Landasan Teori
Jika suatu benda hitam memancarkan kalor, maka intensitas pemancaran
kalor tersebut sebanding-laras dengan pangkat empat dari temperatur absolut.
Pernyataan tersebut merupakan bunyi hukum stefan boltzman.
(http://pembelajar9993.wordpress.com/2012/04/10/eksperimen-stefan-
boltzman)
Dalam fisika modern rumus StefanBoltzman yaitu :
( )
Dengan
(Siregar,2010:34)
Radiasi atau sinaran merupakan perpindahan kalor melalui
fenomenagelombang elektromagnetik yang digunakan untuk berbagai proses.
Radiasitermal didefinisikan sebagai bagian spectrum yang mempunyai
panjanggelombang antara 1 x 10-7 m dan 1 x 10-4 m. Atau sering kita dengar
105
sebagai energy yang dipancarkan oleh sebuah benda atau permukaan karena
temperature yang dimilikinya. Radiasi termal ini akan dipancarkan oleh benda
panas dalam bantuk gelombang elektromagnetik Benda-benda yang mudah
menyerap panas maka juga mudah memancarkan panas.
(http://www.scribd.com/doc/30100366/EKSPERIMEN-FISIKA-RADIASI-
TERMAL)
Kemampuan radiasi suatu benda sangat berhubungan dengan kemampuan
benda tersebut untuk mengabsorbsi/menyerap radiasi. Hal ini memang
diharapkan, karena benda pada temperatur konstan berada dalam kesetimbangan
termal dengan sekelilingnya, dan harus mengabsorbsi energi dari sekelilingnya
dengan laju yang sama seperti pancaran (emisi) energi benda itu.
Berdasarkan hukum StefanBoltzman diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa energi R yang diradiasikan oleh suatu benda setiap detik per satuan luas
sebanding atau berbanding lurus dengan T4. sedangkan emisivitas e bergantung
pada sifat permukaan radiasi dan berkisar antara 0 untuk pemantulan sempurna
yang tidak meradiasi, hingga 1 untuk benda hitam. Beberapa harga tipikal dari e
adalah 0,07 untuk baja halus, 0,6 untuk kuningan dan tembaga oksidasi serta
0,97 untuk bahan zat hitam.
(Purwanto,2006:4-5)
Benda dengan suhu mutlak lebih tinggi dari 0 K(suhu terendah yang
mungkin terealisasi dalam fisika). memancarkan radiasi elektromagnetik yang
membawa energy.spektrum frekwensi radiasi demikian bersifat continue. Stefan
(1879)menunjukan rumus empiris mengenai energy yang dipancarkan oleh suatu
benda pada suhu T sebagai:
Dengan :
yang dipancarkan persatuan luas
(Kusminarto,2011:25)
106
E. Alat-alat
1. Sensor radiasi
2. Kubus radiasi termal
3. Ohmmeter
4. Voltmeter (0-12 V)
5. Termometer
107
yang terbaca pada tabel yang berada pada badan kubus radiasi dan
mempunyai satuan 0C.
c. Energi radiasi termal yang disimbolkan dengan E yaitu pemancaran
atau perambatan energi oleh suatu bahan atau materi dalam bentuk
gelombang elektromanetik yang besarnya diperoleh melalui persamaan
E = T4 dan mempunyai satuan watt/m2.
d. Tegangan sensor radiasi, yang nilainya diperoleh dengan
menggunakan multimeter digital, disimbolkan dengan V dan
mempunyai satuan mV.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol yaitu, sesuatu yang nilainya sebagai pengontrol
variabel terikat bebas selama percoban dilakukan. Adapun variabel kontrol
dalam percobaan ini yaitu :
a. Jarak sensor radiasi yang diukur 5 sentimeter (5 cm) dari permukaan
dinding kubus radiasi dengan sensor radiasi.
G. Produser Kerja
1. Menghidupkan lampu tetapi sebelumnya mengukur Tref dalam ruangan
dalam derajat kelvin dan Rref resistensi dari frekuensi Stefan-Boltzman
lamp pada suhu ruangan/kamar, kemudian mencatat hasilnya.
2. Merangkai peralatan seperti dalam skema yang ditunjukkan dibawah :
108
3. Sensor radiasi harus dipasang tepat pada pusat salah satu permukaan
radiasi terbaik dari kubus (permukaan hitam atau putih) dengan bagian
depan sensor berada pada jarak sekitar 5 cm dengan permukaan kubus dan
sejajar.
4. Menggunakan tabir pemantul panas dengan sisi reflektif dari kubus.
5. Memasang kubus radiasi dan memasang pemilih daya pada alat.
6. Menyalakan lampu ketika temperatur menunjukkan sekitar 12oC di atas
temperatur kamar/ruang. Kemudian menurunkan daya sehingga
temperatur perlahan-lahan berubah. Kemudian mencatat R pada
pembacaan ohmmeter dan rad pada milivoltmeter secara bersamaan
kemudian ditulis dalam tabel hasil pengamatan.
109
akurasi multimeter digital 0,5% dengan menggunakan rumus x 100%
I. Hasil Percobaan
Rrm=87.022 ohm
Trm=280C = 301K
Trm4 = 8.20 (x1010 K4)
110
4 10 4
T4 Trm4. 109
T(K) T .10 (K ) (K4)
313 9.721171216 87770683760
314 9.845600625 1512630015
315 9.971220736 1637059424
316 10.098039121 1762679535
317 10.226063376 1889497920
318 10.355301121 2017522175
319 10.485760000 2146759920
320 10.617447681 2277218799
321 10.750371856 2408906480
322 10.884540241 2541830655
323 11.09960576 2675999040
324 11.156640625 2811419375
325 11.294558816 2948099424
326 11.433811041 3086017615
327 11.574317056 3225269840
J. Pengolahan Data
Rrm=87.022 ohm
Trm=280C = 301K
Trm4 = 8.20 (x1010 K4)
111
1. Mencari Kesalahan Relatif
Rad1 = 0.0024 Volt
Rad1 = Akurasi Voltmeter Rad1
= 0.005 0.0024 Volt
= 0.000012 Volt
Rad 1
KR = 100%
Rad 1
0.000012
= 100%
0.0024
= 0.5% (4AP)
(Rad1Rad1) = (2.400 0.012) 10-3 V
112
Rad4 = 0.0029 Volt
Rad4 = Akurasi Voltmeter Rad4
= 0.005 0.0029 Volt
= 0.0000145 Volt
Rad 4
KR = 100%
Rad 4
0.000045
= 100%
0.0029
= 0.5% (4AP)
(Rad4Rad4) = (2.900 0.045) 10-3 V
113
Rad 7 = 0.0034 Volt
Rad 7 = Akurasi Voltmeter Rad7
= 0.005 0.0034 Volt
= 0.000017 Volt
Rad 7
KR = 100%
Rad 7
0.000017
= 100%
0.0034
= 0.5% (4AP)
(Rad7 Rad7) = (3.400 0.017) 10-3 V
114
= 0.005 0.0040 Volt
= 0.00002 Volt
Rad 10
KR = 100%
Rad 10
0.00002
= 100%
0.0040
= 0.5% (4AP)
(Rad10Rad10) = (4.000 0.002) 10-3 V
116
0.000026
= 100%
0.0052
= 0.5% (4AP)
(Rad16Rad16) = (5.200 0.026) 10-3 V
Rad17 = 0.0052 Volt
Rad17 = Akurasi Voltmeter Rad17
= 0.005 0.0052 Volt
= 0.000026 Volt
Rad 17
KR = 100%
Rad 17
0.000026
= 100%
0.0052
= 0.5% (4AP)
(Rad17Rad17) = (5.200 0.026) 10-3 V
Rad18 = 0.0054 Volt
Rad18 = Akurasi Voltmeter Rad18
= 0.005 0.0054 Volt
= 0.000027 Volt
Rad 18
KR = 100%
Rad 18
0.000027
= 100%
0.0054
= 0.5% (4AP)
(Rad18Rad18) = (5.400 0.027) 10-3 V
Rad19 = 0.0057 Volt
Rad19 = Akurasi Voltmeter Rad19
= 0.005 0.0057 Volt
= 0.0000285 Volt
Rad 19
KR = 100%
Rad 19
0.0000285
= 100%
0.0057
= 0.5% (4AP)
117
(Rad19Rad19) = (5.700 0.285) 10-3 V
Rad20 = 0.0059 Volt
Rad20 = Akurasi Voltmeter Rad20
= 0.005 0.0059 Volt
= 0.0000295 Volt
Rad 20
KR = 100%
Rad 20
0.0000295
= 100%
0.0059
= 0.5% (4AP)
(Rad20Rad20) = (5.700 0.295) 10-3 V
118
(5.700 0.285) 12.003612721 3795071520
(5.700 0.295) 12.149330176 3940788975
y = 2.5386x - 2.4877
20 R = 0.9097
15
10
0
0 2 4 6 8 10 12
T4 Trm4.109 (K4)
Interprestasi Grafik
Dari percobaan Hukum StevanBoltzman suhu rendah menghasilkan
grafik diatas yang menyatakan bahwa hambatan panas yang dipengaruhi suhu
tinggi pada kubus radiasi thermal dengan temperatur terdapat hubungan linier
(berbanding lurus), dimana semakin besar tegangan pada sensor radiasi maka
semakin besar pula temperatur yang dihasilkan. Dan diperoleh persamaan
regresinya sebesar y = 2,5386x - 2,4877 dan R = 0,9097.
K. Kesimpulan
1. Jika radiasi yang dipancarkan kubus maksimum, maka tegangan yang
terbaca pada sensor radiasi pun maksimum, atau dengan kata lain jika suhu
kubus maksimum, maka tegangan yang dihasilkan oleh sensor pun
maksimum. Hal tersebut bisa dilihat berdasarkan hasil grafik antara selisih
119
temperatur pangkat empat dengan tegangan sensor radiasi yang memiliki
hubungan linier (berbanding lurus).
120
L. Kemungkinan Kesalahan
1. Kurang telitinya praktikan dalam membaca hambatan pada ohm meter
yang sering berfluktuasi, sehingga data yang diperoleh kurang akurat.
2. Keaktifan baterei pada multimeter digital kurang sehingga menunjukkan
angka yang kurang valid.
3. Kurang stabilnya tegangan listrik ketika proses pengambilan data
dilakukan.
M. Daftar Pustaka
Purwanto,Agus. 2006. Fisika Kuantum.Jogjakarta: Gavamedia
Kusminarto. 2011. Esensi Fisika Modern. Yogyakarta: Andi.
Siregar,Rustam E. 2010.teori dan aplikasi fisika kuantum. Bandung: Widya
Pajajaran
http://pembelajar9993.wordpress.com/2012/04/10/eksperimen-stefan-
boltzmann (diakses pada tanggal 13 desember 2012 pukul 14.21
WITA)
http://www.scribd.com/doc/30100366/EKSPERIMEN-FISIKA-RADIASI-
TERMAL (di akses pada tanggal 13 desember 2012 pukul 14.35
WITA)
121
122