Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENENTUAN NILAI KONSTANTA GRAVITASI

DISUSUN OLEH :

Nama : Lefi Unsiyyati


NIS : 6808
Kelas : XI MIA 2
Absen : 11
Mapel : Fisika

SMA 2 KUDUS
JALAN GANESHA PURWOSARI (0291) 431630 KUDUS 59316

e-mail : sma02 kudus@yahoo.co.id web : www.sma2kudus.sch.id


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................3

2.1 Gaya Gravitasi................................................................................3

2.2 Hukum Gravitasi Newton Tentang Gravitasi Universal................3

2.3 Konstanta Gravitasi ......................................................................4

2.4 Pengukuran Konstanta Gravitasi Universal...................................5

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN............................................................7

BAB IV PENUTUP.............................................................................................12

4.1 Kesimpulan...............................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu di atas permukaan


tanah, pasti akan mengalami suatu gaya. Benda tersebut akan jatuh dengan
percepatan yang disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi atau gaya tarik
bumi. Gaya tarik bumi ini menyebabkan suatu benda jatuh dari ketinggian
tertentu dengan percepatan gravitasi bumi. Sedangkan konstanta yang
dibutuhkan untuk menunjukkan hubungan proporsional antara gaya dengan
massa dan jarak disebut tetapan gravitasi.

Hukum Newton gravitasi menerangkan bahwa gaya gravitasi di alam


sebanding dengan hasil dua kali massa benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak benda tersebut. Konstanta pembanding tersebut diberi
simbol G yang merupakan suatu tetapan universal yang harus diukur secara
eksperimen.

Pengukuran G yang pertama telah dilakukan oleh seorang ilmuwan


Inggris bernama Henry Cavendish pada tahun 1798 menggunakan torsion
balance. Peralatan tersebut terdiri atas dua buah bola kecil dan besar. Gaya
tarik antara bola kecil dan bola besar menyebabkan tali yang digantungi
bola akan terpuntir. Bila timbangan torsi mencapai kesetimbangan maka
akan ada gaya pembalikan torsi yang menyebabkan gerak selaras sederhana.

Nilai konstanta gravitasi yang disimbolkan dengan G adalah 6,673


1011 m3 kg1 s2. Besar nilai konstanta 6,673 1011 m3 kg1 s2 ini
biasanya langsung saja digunakan dalam pengerjaan soal-soal fisika tapi
tidak pernah mengetahui asal muasal nilai 6,673 1011 m3 kg1 s2 itu.
Pada kenyataannya nilai itu tidak muncul begitu saja sehingga dapat
langsung dipakai sebagai nilai percepatan gravitasi. Hal tersebut pastilah
memiliki proses yang panjang sehingga muncullah nilai konstanta gravitasi
sebesar 6,673 1011 m3 kg1 s2
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah penentuan bahwa nilai konstanta gravitasi G adalah


6,673 1011 m3 kg1 s2?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Membuktikan nilai konstanta gravitasi dengan Percobaan
Cavendish
2. Membuktikan kebenaran nilai konstanta gravitasi dengan
penurunan rumus Hukum Gravitasi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua buah
benda. Pusat gravitasi merupakan suatu titik dimana seluruh gaya
berat akan terkosentrasi pada titik tersebar. Gaya berat merupakan
salah satu gaya yang bekerja pada keseimbangan benda (Young and
Freedman, 2002)
2.2 Hukum Newton Tentang Gravitasi Universal
Hukum Newton tentang gravitasi universal dinyatakan sebagai
berikut :

Ilmuwan pertama kali yang memahami gaya gravitasi adalah Sir


Isaac Newton, yaitu pada abad 16 Masehi. Newton mengemukakan, bahwa
ternyata ada suatu gaya pada suatu jarak tertentu yang memungkinkan dua
benda atau lebih saling berinteraksi.

Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan, bahwa gaya gravitasi


atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding oleh
massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
kedua benda (Giancoli, 1997), dan dirumuskan:

1 2
12 = 12 = = G 2

Dengan :

12 = 12 = = gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)

m1 = massa benda 1 (kg)

m2 = massa benda 2 (kg)

r = jarak antara kedua pusat benda (m)

G = tetapan gravitasi universal (6,67 x 1011 Nm2/kg2)


Gambar 1.1 : Diagram
gravitasi antara dua benda
yang terpisah sejauh r

Tiga hal yang harus diperhatikan jika menggunakan hukum


gravitasi umum Newton, yaitu :

(1) Benda dianggap berbentuk bola seragam ataunberupa partikel


(titik materi) sehingga r adalah jarak pisah antara kedua pusat
benda;

(2) Garis kerja gaya gravitasi terletak pada garis hubung yang
menghubungkan pusat benda m1 dan benda m2;

(3) F1 adalah gaya gravitasi pada benda 1 yang dikerjakan oleh


benda 2; sedangkan F2 adalah gaya gravitasi pada benda 2 yang
dikerjakan oleh benda 1. Jadi, F1 dan F2 adalah dua gaya yang
bekerja pada benda yang berbeda, sama besar, dan berlawanan
arah (termasuk pasangan gaya aksi-reaksi). (Marthen, 2007)

1.3 Konstanta Gravitasi

Nilai G merupakan tetapan umum yang diukur secara eksperimen dan


memiliki nilai numerik yang sama untuk semua benda.

Konstanta gravitasi disimbolkan dengan hufuf G, merupakan sebuah


tetapan empiris yang digunakan dalam perhitungan gaya gravitasi yang
terjadi antara dua benda. Tetapan ini umumnya muncul dalam hukum
gravitasi universal Newton dan teori relativitas Einstein.

Konstanta gravitasi G mempunyai dimensi [L3 M-1 T-2] dan dalam


satuan SI adalah Nm2 / kg2. Saat ini nilai G yang digunakan adalah
G = 6,6720 x 10-11 N.m2 / kg2
Dengan ketelitian 0,0006 x 10-11 Nm2 / kg2 (Hallidary dan Resnick, 1999)
1.4 Pengukuran Konstanta Gravitasi Universal
Pengukuran G pertama kali telah dibuat oleh Hanry Cavendish pada
tahun 1798. Gambar 2.1 adalah sketsa dari peralatan Cavendish yang
digunakan untuk mengukur gaya gravitasi antara dua benda kecil. Dua bola
kecil masing-masing dengan massa m2, ada di ujung batang ringan yang
digantungkan pada tali yang halus. Sebuah torsi diperlukan untuk memutar
kedua bola lewat sudut dari posisi kesetimbangan karena tali harus di
puntir.

Gambar 2.1 (a) Sketsa peralatan Cavendish (b) Penyimpanan bola


kecil akibat gaya gravitasi (Tipler,1998)

Torsi yang dibutuhkan untuk memutar tali melewati sudut tertentu


sebanding dengan sudut tersebut. Konstanta kesebandingan ini dinamakan
kontanta torsi dan massa-massa yang digantungkan dapat digunakan untuk
mengukur torsi yang sangat kecil. Atas dasar inilah susunan ini dinamakan
timbangan torsi.

Dalam eksperimen Cavendish dua bola besar yang masing-masing


bermassa m1, diletakkan dekat bola-bola kecil seperti ditunjukkan pada
gambar 2.1b Peralatan dimungkinkan berada dalam kesetimbangan. Karena
kepekaan alat dan kecilnya gaya gravitasi, maka pengambilan data
memakan waktu yang lama. Cavendish membalik posisi bola-bola yang
besar seperti ditunjukkan oleh garis putus-putus Gambar 2.1b
Bila timbangan torsi kembali diatur mencapai kesetimbangannya
maka akan berputar melewati sudut 2 sebagai akibat pembalikan torsi. Bila
konstanta torsi telah ditentukan maka gaya-gaya antara m1 dan m2 dapat
ditentukan dari pengukuran sudut ini Bila massa-massa dan jaraknya
diketahui, maka G dapat dihitung. Cavendish dengan ketidakakuratan
sekitar 1 % dari alat yang saat ini diterima.Tabel 2.1 mencantumkan hasil
berbagai pengukuran G.

Tabel 2.1 Hasil Pengukuran nilai G

NILAI G
PENELITI TAHUN NEGARA
10-11N.m2/kg2
Cavendish H. 1798 England 6,74 0,05
Reich F. 1838 Germany 6,63 0,06
Baily F. 1843 England 6,62 0,07
Cornu A,. Baille J. 1873 France 6,63 0,017
Jolly Ph. 1878 Germany 6,46 0,11
Wilsing J. 1889 Germany 6,594 0,015
Poynting J.H. 1891 England 6,70 0,04
Boys C.V. 1895 England 6,658 0,007
Eotvos R. 1896 Hungary 6,657 0,013
Brayu C.A 1897 Austria 6,658 0,002
Rizharz F. & Krigar- 1898 Germany 6,683 0,011
Menzel
Buggess G.K 1902 France 6,64 0,04
Heyl P.R 1930 USA 6,670 0,005
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Menentukan nilai konstanta Gravitasi Umum

Percobaan Cavendish, dilakukan pertama kali pada 179798 oleh


ilmuwan Britania Henry Cavendish, adalah percobaan pertama yang
mengukur gaya gravitasi antara dua massa di dalam laboratorium dan yang
pertama kali menghasilkan nilai akurat untuk konstanta gravitasi

Karena konvensi satuan yang digunakan pada saat itu, konstanta


gravitasi tidak muncul eksplisit dalam karya Cavendish. Sebagai gantinya,
hasilnya dinyatakan sebagai berat jenis Bumi, atau ekivalennya, massa
Bumi. Percobaannya ini memberikan nilai akurat pertama untuk konstanta
geofisika tersebut. Percobaan ini dipikirkan sebelum 1783 oleh geolog
John Michell yang membangun neraca puntir untuk itu. Namun Michell
wafat pada tahun 1793 tanpa menyelesaikan kerjanya. Setelah
kematiannya perkakas tersebut diteruskan ke Francis John Hyde Wollaston
dan kemudian membangun ulang perkakas tersebut namun tetap masih
mendekati rancangan asli Michell. Cavendish kemudian melakukan
serangkaian pengukuran dengan perlengkapan tersebut dan melaporkan
hasilnya dalam Philosophical Transactions of the Royal Society pada
tahun 1798

Dua bola kecil, masing-masing dengan massa m1, diletakkan di


ujung batang ringan yang digantungkan pada seutas tali halus. Di samping
bola-bola kecil tersebut, digantungkan bola-bola besar dengan massa m2.
Apabila tali penggantung massa m1dipuntir dengan sudut sebesar dan
besar m2, m1, serta jarak antara kedua massa itu (d ) diketahui, besarnya G
dapat dihitung.
Gambar 3.1 Gambar 3.2

Neraca Cavendish terdiri dari sebuah batang ringan yangdigantung


pada bagian tengahnya oleh seutas serat kuarsa(kawat halus). Pada kedua
ujung batang terdapat 2 bola timbal kecil identik bermassa m dan
diameternya kuranglebih 2 inci. Dua bola timbal besar identik bermassa M
dan diameternya kira-kira 8 inci, dapat digerakkan sangat dekat(hampir
bersentuhan) ke bola kecil m. Gaya gravitasi (tarik menarik) antara M dan
m mentebabkan batang ringanterpuntir dan serat kuarsa berputar. Besarnya
sudut puntiran batang dideteksi dari pergeseran berkas cahaya skala.
Setelah sistem dikalibrasi sehingga besar gaya yangdiperlukan untuk
menghasilkan suatu puntiran tertentu diketahui, gaya tarik antara M dan m
dapat dihitung secara langsung dari data pegamatan sudut puntiran serat.

Persamaannya sebagai berikut berikut :


1 2
=G 2

Dengan nilai F ditentukan dari percobaan Cavendish,adalah masalah
sederhana untuk mengukur massabola-bola timbal (m dan M)dan jarak
antara keduanya(r) dari pusat ke pusat. Dengan diketahui semua nilai dari
besaran-besaran pada ruas kanan, maka nilai Gdapat dihitung. Cavendish
memperoleh nilai G=6,754X10-11 Nm2/kg2 dengan keakuratan 1%
darinilai yang diterima saat ini, yaitu :G=6,672X10-16 Nm2/kg2

Beberapa metode dan alat ukur telah dikembangkan oleh para


ilmuwan untuk mendapatkan nilai konstanta gravitasi yang lebih akurat.
Walaupun G adalah suatu konstanta Fisika pertama yang pernah diukur,
konstanta G tetap merupakan konstanta yang dikenal paling rendah tingkat
ketelitiannya. Hal ini disebabkan tarikan gravitasi yang sangat lemah
sehingga dibutuhkan alat ukur yang sangat peka agar dapat mengukur nilai
G dengan teliti. Hingga saat ini , nilai konstanta gravitasi universal G yang
didapatkan oleh Cavendish, yaitu (6,70 0,48) 10-11 Nm2/kg2 tidak jauh
berbeda dengan nilai G yang didapat oleh para ilmuwan modern, yaitu
6,673 10-11 Nm2/kg2.

3.2 Penurunan Nilai Konstanta G

Penurunan persamaan untuk G dari percobaan ini cukup kompleks.


Variabel yang diukur dalam percobaan adalah:

M adalah massa bola besar dalam kg


m adalah massa bola kecil di kg
R adalah pemisahan awal antara bola dalam meter
L adalah panjang bar keseimbangan dalam meter
(kecil huruf Yunani omega) adalah sudut dari posisi diam ke titik
ekuilibrium diukur dalam radian
T adalah periode osilasi dalam hitungan detik
Persamaan umum gravitasi adalah :

dimana
F adalah gaya tarik-menarik antara bola dalam newton (N)
G adalah Konstan Gravitasi Universal di dalam N-m2/kg2 atau
m3/kg-s2
Pemecahan untuk G:

2
=F

3.3 Gaya terkait dengan torsi

F berhubungan dengan torsi pada serat. Persamaan untuk torsi adalah gaya
yang diterapkan kali lengan momen. Karena ada dua lengan saat L / 2,
torsi adalah:

= FL
di mana (kecil huruf Yunani tau) adalah torsi dalam Nm. Dengan
demikian: F = / L

3.3.1 Torsi yang berkaitan dengan koefisien torsi

Namun, torsi juga terkait dengan koefisien torsi dari serat atau kawat:
=
di mana (kappa kecil huruf Yunani) adalah koefisien torsi di newton-
meters/radian. Dengan demikian:
F = / L

3.3.2 Koefisien torsi yang berhubungan dengan periode osilasi

Yang belum diketahui adalah faktor koefisien torsi, yang dihitung dengan
mengukur periode osilasi resonansi kawat.
Ketika bar keseimbangan awalnya dilepaskan dan bola bergerak
mendekati bola besar, inersia yang lebih kecil menyebabkan mereka
melampaui sudut keseimbangan.

Hal ini menyebabkan keseimbangan torsi berosilasi kembali pada periode


osilasi resonansi alami:
T = 2 (I / )
dimana
T adalah periode osilasi dalam hitungan detik
(kecil huruf Yunani pi) 3.14
I adalah momen inersia bola kecil dalam kg-m2
Catatan: massa bar dianggap diabaikan dan bukan faktor dalam inersia.
3.3.3 Periode Osilasi yang terkait dengan momen inersia

Momen inersia dari bola kecil adalah:


2
=
2
Pengganti inersia dalam persamaan torsi:
T = 2 (mL2/2)
Memecahkan :
T2 = 42(mL2/2)
2T2 = 42mL2
= 22mL2/T2
Pengganti dalam persamaan untuk F:
F = / L
Dengan demikian:
2 2 2
=
2

Mencari Nilai Konstanta G


Menggantikan F dalam persamaan untuk G:
2 2 2 2
=
2Mm
Menyederhanakan persamaan:
2 2 2
=
2M

Nilai yang dihitung dari G dari penelitian ini adalah:


G = 6.674 x 1011 m3/kg-s2
Karena newton setara dengan kg-m/s2, G juga didefinisikan sebagai:
G = 6.674 x 1011 N-m2/kg2
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari penulisan makalah ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta gravitasi universal G yang didapatkan oleh Cavendish,


yaitu (6,70 0,48) 10-11 Nm2/kg2

2. Nilai konstanta gravitasi bumi bisa dibuktikan dengan penurunan


konstanta G rumus Hukum Gravitasi Newton
DAFTAR PUSTAKA

1. Halliday, D. dan Resnick, R.,; Alih bahasa : Silaban, P. Dan Sucipto, E.,

1999 :FISIKA, Jilid 1, Edisi ketiga, Jakarta : Erlangga.

2. Tipler, Paul A.,; Alih bahasa : Prasetyo, L. dan Adi R. W., 1998 : FISIKA

Untuk Sains dan Teknik, jilid 1, Edisi ketiga, Jakarta : Erlangga.

3. http://morfobiru.wordpress.com/2014/03/30/cara-kerja-neraca-cavendish-

penentuan-konstanta-g/ ,diakses 22 Oktober 2014

4. http://id.wikipedia.org/wiki/Percobaan Cavendish , diakses 23 Oktober 2014

5. http://id.wikipedia.org/wiki/Tetapan_gravitasi

Anda mungkin juga menyukai