Anda di halaman 1dari 3

NILAI

Menurut Giddens (1994) nilai adalah gagasan gagasan yang dimiliki oleh seseorang atau
kelompok tentang apa yang dikehendaki, apa yang layak dan apa yang baik atau buruk
Horton & Hunt (1987) nilai adalah gagasan gagasan tentang apakah suatu tindakan itu
penting atau tidak penting.
Richard T Shaefer dan Robert P Lamm (1998) memberi definisi nilai sebagai gagasan
kolektif (gagasan bersama) tentang apa yang dianggap baik, penting, diinginkan dan
dianggap layak, sekaligus tentang yang tidak baik, tidak penting, tak diinginkan dan tidak
layak dalam sebuah kebudayaan.
NORMA
Broom & Selznic (1961) menyatakan bahwa norma adalah rancangan ideal perilaku
manusia yang memberikan batas batas bagi anggota masyarakat dalam mencapai tujuan
hidupnya.
Giddens (1994) menyatakan bahwa norma adalah prinsip prinsip atau aturan yang pasti
yang seharusnya diperhatikan oleh warga masyarakat.
Macam Norma Sosial :
1. Usage adalah cara melakukan sesuatu dalam hubungan antar individu di masyarakat. Usage
adalah norma yang paling lemah daya ikatnya.
2. Mode adalah cara melakukan atau membuat sesuatu yang cenderung diikuti orang banyak
dalam jangka waktu tertentu
3. Folkways, adalah norma yang mengatur perilaku keseharian warga masyarakat yang
pelanggarannya relatif hanya menimbulkan sedikit masalah.
4. Mores adalah gagasan tentang benar atau salah, yang mendorong perbuatanperbuatan
tertentu dan melarang perbuatan perbuatan lainnya.
5. Pranata sosial dengan demikian adalah sistem hubungan sosial yang diorganisasikan dan
mengandung nilai nilai sosial serta prosedur prosedur tertentu dalam memenuhi kebutuhan
kebutuhan dasar masyarakat.
6. Hukum adalah serangkaian kaidah atau petunjuk hidup manusia yang dibuat oleh pejabat
yang berwenang, berisi perintah atau larangan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, yang apabila dilanggar akan dijatuhi sanksi oleh pihak yang
berwenang
Norma yang mengikat warga masyarakat :
1. Norma susila adalah serangkaian aturan yang berasal dari hati nurani manusia
Contohnya, orang yang bertindak bertentangan dengan suara hati (membunuh misalnya)
biasanya akan merasa menyesal, gelisah, tidak tenang, merasa dihantui oleh rasa bersalah
2. Norma kesopanan adalah aturan hidup yang berasal dari masyarakat dan berlaku dalam
sebuah lingkungan masyarakat tertentu saja.
Contohnya, warga yang jarang hadir dalam pertemuan atau kegiatan RT/RW umumnya
akan dikucilkan oleh warga masyarakat setempat. Jika sesekali ia punya hajat maka hanya
sedikit orang yang bersedia membantunya
3. Norma agama adalah serangkaian aturan hidup yang dipercaya oleh sebuah komunitas
keagamaan tertentu sebagai aturan yang berasal dari Tuhan.
Contohnya, Setiap penganut agama wajib untuk beribadah sesuai dengan agama yang
dianutnya. Misalnya, umat Muslim di masjid, Nasrani di gereja, Hindu beribadah di Pura,
dan Buddha di Wihara
4. Norma hukum adalah serangkaian kaidah atau petunjuk hidup manusia yang berisi perintah
atau larangan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Contoh Pasal-pasal 362 Kitab Hukum Pidana mengancam pelaku tindak pencurian dengan
hukuman penjara.
Penggolongan Hukum di Indonesia
1. Berdasarkan wujudnya, hukum dibedakan menjadi dua :
a. Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan
dicantumkan dalam berbagai peraturan negara.
b. Hukum Tidak Tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam
keyakinan masyarakat tertentu (Hukum Adat). Dalam bidang ketatanegaraan
disebut konvensi. Misalnya: Pidato Kenegaraan Presiden setiap 16 Agustus).

2. Berdasarkan ruang atau wilayah berlakunya hukum dibedakan menjadi tiga:


a. Lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di suatu daerah tertentu (Hukum Adat
Batak, Minangkabau, Jawa, dan sebagainya).
b. Nasional, yaitu hukum yang berlaku di suatu negara tertentu (Hukum Indonesia,
Malaysia, Mesir, dan sebagainya)
c. Internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau lebih
(Hukum Perang, Hukum Perdata Internasional, dan sebagainya).

3. Berdasarkan waktu berlakunya hukum dibedakan menjadi tiga:


a. Hukum yang berlaku sekarang ini atau saat ini (Ius Constitutum) atau hukum
positif.
b. Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang (Ius Constituendum)
c. Hukum antarwaktu, yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa yang menyangkut
hukum yang berlaku saat ini dan hukum berlaku pada masa lalu.

4. Berdasarkan pribadi atau subyek yang diaturnya hukum dibedakan menjadi tiga:
a. Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku hanya bagi satu
golongan tertentu di masyarakat
b. Hukum semua golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku bagi semua
golongan warga negara dalam satu negara.
c. Hukum antargolongan, yaitu hukum yang mengatur dua orang atau lebih yang
masing-masing pihak tunduk pada hukum yang berbeda.
5. Berdasarkan isi/materi masalah yang diaturnya, hukum dibedakan menjadi dua:
a. Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dan
negara yang menyangkut kepentingan umum.
b. Hukum Privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu
dengan yang lain dan bersifat pribadi

6. Berdasarkan tugas dan fungsinya hukum dibedakan menjadi dua:


a. Hukum Material, yaitu hukum yang berisi perintah dan larangan (terdapat dalam
Kitab undang-undang Hukum Pidana, Perdata, Dagang, dan sebagainya).
b. Hukum Formal, yaitu hukum yang berisi tentang tata cara melaksanakan dan
mempertahankan hukum material (terdapat di dalam Hukum Acara Pidana, Hukum
Acara Perdata, dan sebagainya).

Anda mungkin juga menyukai