Anda di halaman 1dari 3

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (CBT)

Pelaksanaan Ujian Nasional di Indonesia tahun ini terbagi menjadi dua sistem, yaitu Ujian
Nasional berbasis kertas (PBT) dan Ujian Nasional berbasis komputer(CBT). Sebelum mengetahui
apa yang dimaksud dengan Ujian Nasional berbasis komputer, ada baiknya mengetahui apa yang
dimaksud dengan Ujian Nasional berbasis kertas. Ujian Nasional Berbasis Kertas (Paper Based
Test, PBT) yang selanjutnya disebut UN-PBT adalah sistem ujian yang digunakan dalam UN
dengan menggunakan naskah soal dan Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) berbasis kertas.
Sedangkan, Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer Based Test, CBT) yang selanjutnya
disebut UN-CBT adalah sistem ujian yang digunakan dalam UN dengan menggunakan sistem
komputer.

Ujian Nasional berbasis komputer ini dipandang memiliki banyak kelebihan dibanding dengan
Ujian Nasional berbasis kertas. Berikut adalah kelebihan dari UN CBT:

1. Lebih efisien. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal UN adalah 2 jam, pada UN
PBT 2 jam itu tidak murni digunakan untuk menjawab soal yang tersedia, melainkan untuk
mengisi data yang tersedia menggunakan pensil 2B di LJUN. Sedangkan pada UN CBT,
siswa hanya perlu mengisi namanya dengan mengetik dan tidak perlu takut salah dalam
pengisian data.
2. Lebih hemat biaya. Secara umum UN CBT dianggap lebih hemat biaya. Pemerintah hanya
perlu biaya pengadaan komputer pada tahun pertama, dan tidak memerlukan biaya untuk
mencetak soal serta biaya pendistribusiannya seperti pada UN PBT. Bagi siswa
pelaksanaan UN CBT ini dianggap lebih hemat dibanding dengan UN PBT, karena siswa
tidak perlu membeli keperluan ujian seperti pensil 2B serta penghapus khusus ujian.
3. Lebih sulit untuk berbuat curang. Pada UN CBT soal yang ada di dalam satu komputer
sangat berbeda, maksudnya dari urutan soal serta urutan optionnya berbeda antara
komputer satu dengan komputer lainnya. Hal ini jelas membuat sulitnya untuk berbuat
curang.
4. Mengurangi peluang bocornya soal. Jika proses distribusi mulai ditiadakan, maka soal-soal
ujian tidak mudah dipindahtangankan.
5. Lebih aman. Siswa tak perlu repot untuk memisahkan LJUN dari lembar soal ataupun
khawatir LJUN akan rusak.
6. Data lebih tersimpan. Jawaban beserta data diri siswa akan tersimpan lebih rapi dan
terstruktur. Jadi tidak perlu takut kalau lembar jawaban tidak terbaca komputer jika masih
memakai cara konvensional. Menteri Anies Baswedan menjamin bahwa data-data siswa
akan terjaga dan tersimpan langsung di komputer.

Ujian Nasional berbasis komputer tentunya tidak hanya memiliki kelebihan, namun terdapat
beberapa kelemahan. Berikut adalah kelemahan UN CBT:

1. Listrik padam. Listrik padam jadi salah satu kekhawatiran para siswa dan terutama pihak
sekolah. Beberapa sekolah ada yang menyewa genset untuk berjaga-jaga jika listrik padam.
2. Masalah teknis seperti Jaringan internet yang tiba tiba terputus atau masalah teknis lainnya.
3. Belum terbiasa. Salah satu kekurangan pelaksanaan UN CBT yang pertama kali
dilaksanakan tahun ini adalah cara ini masih membingungkan siswa. Karena masih baru
siswa masih kurang terampil menggunakannya
4. Berdampak pada kesehatan. Dalam pelaksanaan UN CBT tentunya siswa akan menghadap
komputer dalam jangka waktu yang cukup lama. Menatap komputer dalam jangka panjang
akan memberikan efek buruk, seperti radiasi elektromagnetik dan iritasi pada mata.

Pelaksanaan UNBK di Indonesia dapat dikatakan berhasil terbukti dari pesatnya


peningkatan jumlah sekolah pelaksana ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Kepala Pusat
Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, Nizam, mengatakan, pada awal diberlakukan
UNBK di tahun 2015, baru sekitar 500 sekolah yang menyelenggarakan UNBK. Kemudian tahun
2016 meningkat menjadi sekitar 4.400 sekolah, dan meningkat drastis pada tahun 2017 dengan
jumlah 28.380 sekolah. Siswa justru lebih senang dan lebih berkosentrasi dalam mengerjakan soal
karena tidak disibukan dengan menghitamkan lembar jawa seperti yang di lakukan dalam Ujian
Nasional berbasis kertas (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/01/jumlah-sekolah-
pelaksana-un-berbasis komputer-meningkat-tajam). Ketidak berhasilan pemerintah dalam
menjalankan UNBK yaitu belum meratanya sekolah - sekolah mampu menerapkan UNBK
dikarenakan kurangnya fasilitas yang belum memadai.

Anda mungkin juga menyukai