Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat
dan karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan
berasal dari pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi yang telah mereka
kontribusikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latarbelakang............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
1. Kemahiran Saintifik................................................................................................................2
2. Kemahiran Berfikir.................................................................................................................4
2. Konstruktivisme.....................................................................................................................7
4. Pembelajaran Kontekstual.....................................................................................................8
5. Pembelajaran masteri............................................................................................................8
1. Eksperimen............................................................................................................................8
2. Perbincangan.........................................................................................................................9
3. Simulasi..................................................................................................................................9
4. Projek...................................................................................................................................10
7. Penyelesaian Masalah..........................................................................................................10
iii
8. Penggunaan Teknologi.........................................................................................................10
F. PROFIL SISWA...........................................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................................15
C. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Pendidikan di Malaysia seperti yang diabadikan dalam Filsafat Pendidikan
Nasional adalah upaya untuk terus mengembangkan potensi individu secara
komprehensif dan terpadu untuk menghasilkan orang yang seimbang, intelektual,
spiritual, emosional dan fisik. Kurikulum Standar Ilmu sains sekolah dasar dan
menengah dikembangkan untuk menghasilkan orang yang diinginkan. Kurikulum
Standar Keseluruhan sains mencakup tiga mata pelajaran sains inti dan empat
mata pelajaran sains pilihan. Mata pelajaran sains inti adalah Sekolah Dasar Ilmu
Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan Lower Lower dan Sains Menengah Atas. Mata
pelajaran Sains Elektif yang ditawarkan di peringkat menengah atas adalah
Biologi, Kimia, Fisik dan Sains Tambahan. Mata pelajaran sains inti untuk sekolah
dasar dan sekolah menengah pertama dirancang dengan penekanan pada
pengetahuan dan pemahaman sains agar siswa dapat melek sains dan memberi
mereka ilmu pengetahuan di tingkat yang lebih tinggi.
Mata pelajaran sains inti untuk rangking SMA adalah untuk menghasilkan
siswa yang terpelajar, inovatif, dan memberi siswa bidang sains yang lebih umum.
Mata pelajaran sains elektif menawarkan kepada siswa pilihan tren, minat dan
kemampuan dalam sains untuk mengejar karir di bidang sains dan teknologi
khusus. Siswa-siswa ini akan menjadi sumber daya manusia dalam sains dan
teknologi yang akan berkontribusi terhadap kelanjutan pembangunan nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan standar kurikulum sains di Malaysia?
2. Bagaimana kemahiran saintifik dan berfikir kreatif?
3. Bagaimana strategi pengajaran dan pembelajaran sains di Malaysia?
4. Bagaimana pendekatan pengajaran dan pembelajaran sains di Malaysia?
5. Bagaimana kaedah pengajaran dan pembelajaran sains di Malaysia?
6. Bagaimana profil siswa yang dinginkan dalam kurikulum Malaysia?
7. Bagaimana perbandingan kurikulum Indonesia dan Malaysia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan standar kurikulum sains di Malaysia
2. Untuk mengetahui kemahiran saintifik dan berfikir
3. Untuk mengetahui strategi pengajaran dan pembelajaran di Malaysia
4. Untuk mengetahui pendekatan pengajaran dan pembelajaran sains di Malaysia
5. Untuk mengetahui kaedah pengajaran dan pembelajaran sains di Malaysia
6. Untuk mengetahui profil siswa yang dinginkan dalam kurikulum Malaysia
7. Untuk mengetahui perbandingan kurikulum Indonesia dan Malaysia
BAB II
1
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN IPA SD MALAYSIA
2
Mengunakan indera penglihatan, iritan, sentuhan, rasa atau bau untuk
mengumpulkan informasi tentang benda dan fenomena.
2. Klasifikasi
Menggunakan pengamatan untuk mengubah dan mengumpulkan objek
atau fenomena berdasarkan karakteristik yang sama.
3. Pengukuran dan pengamatan kuantitatif nomor
Gunakan dengan menggunakan nomor atau alat jangkar unit standar atau
alat yang terstandarisasi seperti unit referensi
4. Membuat Kesimpulan
Membuat kesimpulan awal yang masuk akal, yang mungkin benar atau
salah dalam cerita
5. Prakiraan
Membuat harapan tentang sebuah acara berdasarkan pengamatan dan
pengalaman sebelumnya atau berdasarkan data.
6. Berkomunikasi
Menerima, memilih, mengatur dan memberiMenyajikan informasi atau
gagasan dibentuk tulisan, lisan, jadwal, grafik, diagram ataumodel.
7. Menggunakan parameter yang dijelaskan sepertihubungan lokasi, arah,
bentuk, ukuran, volume, berat dann ruang dan waktu massa dengan
waktu.
8. Menafsirkan data Memberikan informasi yang rasional tentang objek,
kejadian atau pola dari pada datadikumpulkan.
9. Mendefinisikan sebuah interpretasi sebuah konsep cara operasi dengan
menyatakan apa yang telah dilakukan dan perhatikan.
10. Mengontrol boolean- Mengidentifikasi variabel yang dimanipulasi-
memodifikasi, mengaktifkan kembali dan
11. Variabelnya redup. In-
Sebuah investigasi terhadap satu variabel in-memanipulasi untuk
pengamatan kontak gannya dengan variabel bergerak
12. Buatlah hipotesis
Buatlah pernyataan umum tentang hubungan antara variabel berpikir yang
sebenarnya untuk menjelaskan sesuatu atau kejadian. Pernyataan ini
dapat diuji untuk menentukan validitasnya.
13. Bereksperimen
Merencanakan dan melakukan investigasi untuk menguji hipotesis,
mengumpulkan data, menafsirkan data untuk mendapatkan kesimpulan
dari penyelidikan.
3
2. Kemahiran Berfikir
Berpikir adalah proses mental yang membutuhkan seseorang untuk
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya untuk
memungkinkannya memahami dan membentuk lingkungan. Salah satu tujuan
dari sistem pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan daya pikir di
kalangan siswa. Tujuan ini dapat dicapai dengan melibatkan pembelajaran.
Pembelajaran pengajar dapat dicapai jika siswa dilibatkan secara aktif
dalam proses belajar mengajar. Dalam proses ini kegiatan pengajaran dan
pembelajaran yang direncanakan dapat membasmi pikiran murid dan
mendorongnya untuk berpikir agar mereka dapat mengkonsepsikan,
memecahkan masalah dan membuat keputusan. Pengajaran dan
pembelajaran yang menekankan strategi berpikir dan berpikir berpikir
merupakan inti untuk belajar.
Keterampilan berpikir dapat diklasifikasikan ke dalam pemikiran kritis
dan pemikiran kreatif. Seseorang yang berpikir kritis akan selalu secara
sistematis mengevaluasi gagasan sebelum menerimanya. Seseorang yang
berpikir secara kreatif memiliki daya imiginasi yang tinggi, mampu
menghasilkan ide yang inovatif dan asli serta dapat mengubah ide dan produk
yang ada.
Strategi berpikir adalah proses berpikir tingkat tinggi yang melibatkan
beberapa langkah. Setiap langkah melibatkan beberapa kemampuan berpikir
kritis dan kreatif. Strategi berpikir adalah tujuan akhir dari proses berpikir.
4
5. Urutkan dengan Menyortir objek atau informasi oleh terstruktu kebajikan
berdasarkan kepentingan atau urgensi.
6. Menganalisis informasi pengolahan dengan menguraikannya ke bagian
yang lebih kecil.
7. Menilai Membuat keputusan tentang sesuatu hal-hal dalam hal kebajikan
dan kerugian, berdasarkan bukti atau bukti yang valid.
8. Buatlah sebuah kesimpulan - Buat pernyataan tentang hasil dari sesuatu
dan penelitian yang didasarkan pada hi-potesis atau memperkuat sesuatu
berdasarkan investigasi.
6
Melalui aktivitas seperti eksperimen seorang murid akan mensyasat suatu
feomena dan mencapai kesimpulan sendiri. Guru kemudian membimbing
seorang murid untuk memahami konsep sains melalui hasil inkuiri- penemuan
tersebut. Kemampuan berfikir dan kemampuan saintifik dikembangan saat
proses inkuiri penemuan tersebut. Namun perlu diingat bahwa pendekatan
inkuiri penemuan tidak sesuai digunakan dalam semua situasi pengajaran dan
pembelajaran. Terdapat konsep dan prinsip lebih sesuai diungkapkan secara
langsung oleh guru atau melalui inkuiri-penemuan terbimbing.
2. Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah satu faham yang mengusulkan bahawa murid belajar
sesuatu dengan cara membina sendiri pemahaman yang bermakna kepada diri
mereka. Antara unsur penting dalam kontruktivisme adalah:
Guru memperhitungkan pengetahuan siswa yang ada
Pembelajaran adalah hasil usaha murid itu sendiri.
Pembelajaran berlaku bila murid menghubungkan idea asal dengan idea baru
bagi menstrukturkan semula idea mereka.
Murid berpeluang bekerjasama, berbagai idea dan pengalaman serta
membuat refleksi.
4. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dikaitkan dengan
kehidupan harian murid. Pendekatan ini melibatkan murid belajar secara
menyiasat seperti dalam pendekatan inkuiri - penemuan.Dalam pembelajaran
kontekstual, kaitan di antara ilmu yang diajar dengan kehidupan harian
dieksplisitkan. Dalam konteks ini murid tidak hanya belajar secara teori aja tetapi
dapat menghayati kerelevanan pembelajaran sains dengan kehidupan mereka.
5. Pembelajaran masteri
7
Pembelajaran ini merupakan satu pendekatan yang memastikan semua murid
menguasai standard pembelajaran yang ditetapkan.Pendekatan ini berpegang
kepada prinsip bahawa setiap murid mampu belajar jika diberi peluang. Peluang
perlu diberi kepada murid untuk belajar mengikut tingkat. Aktiviti pengayaan dan
pemulihan perlu dijadikan sebahagian daripada proses pengajaran dan
pembelajaran.
1. Eksperimen
Eksperimen adalah satu kaedah yang lazim dijalankan dalam pelajaran sains.
Murid menguji hipotesis secara penyiasatan untuk menemui konsep atau idea
sains yang tertentu. Kaedah saintifik digunakan semasa eksperimen melibatkan
kemahiran berfikir, kemahiran prose sains dan kemahiran manipulatif. Secara
umum langkah yang diikuti semasa menjalankan eksperimen adalah:
- Pasti mengenal masalah
- Membuat hipotesis
- Merancang eksperimen
- Mengontrol variabel
- Menentukan peralatan dan bahan yang diperlukan
- Menentukan langkah menjalankan eksperimen
- Menentukan kaedah mengumpulkan data
- Menentukan kaedah menganalisis data
- Melakukan eksperimen
-Mengumpulkan data
-Menganalisis data
-Mentafsirkan data
8
-Membuat kesimpulan
-Membuat pelaporan
Dalam kurikulum standard ini, dicadangkan selain daripada eksperimen
yang dibimbing oleh guru, murid diberi peluang dalam bentuk eksperimen, itu
mereka sendiri yang merangka cara eksperimen yang berkenaan boleh
dijalankan, data yang boleh diukur, bagaimana menganalisis data dan
bagaimana membentangkan hasil eksperimen mereka. Aktiviti ini boleh
dijalankan secara bersendirian atau secara kumpulan kecil.
2. Perbincangan
Perbincangan adalah aktiviti di mana murid melihat dan mengemukakan
pendapat berlandaskan proposisi atau alasan yang asli. Semasa perbincangan
murid perlu mempunyai fikiran yang terbuka untuk menerima pendapat orang
lain. Guru boleh bertindak sebagai fasilitator dengan mengemukakan soal soal
yang memandu murid ke arah perbincangan. Perbincangan boleh dijalankan
semasa dan selepas menjalankan eksperimen, projek, aktiviti mengumpul dan
mentafsirkan data, simulasi penggunaansumber di luar kelas, penyelesaian
masalah dan lain-lain.
3. Simulasi
Simulasi adalah aktiviti yang dijalankan menyerupai yang benar Simulasi boleh
dilaksanakan melalui main peranan, permainan atau penggunaan model. Dalam
main peranan, murid melakukan sesuatu peranan secara spontan berdasarkan
beberapa syarat yang telah ditentukan. Permainan pula mempunyai syarat yang
perlu dipatuhi. Murid bermain untuk mempelajari sesuatu prinsip ataupun untuk
memahami proses membuat keputusan. Model digunakan untuk mewakili objek
atau keadaan sebenar. Murid akan dapat membayangkan situasii sebenarnya
dan seterusnya memahami konsep dan prinsip yang dipelajari.
4. Projek
Projek adalah aktiviti yang dijalankan oleh individu atau dalam kumpulan untuk
mencapai sesuatu tujuan dan mengambil masa yang panjang serta menjangkau
waktu pembelajaran formal. Murid dikehendaki mengenal metode yang pasti
untuk menyelesaikan masalah yang dikemukakan dan seterusnya merancang
keseluruhan projek. Hasil projek dalam bentuk laporan, artefak atau lain-lain
perlu dibentangkan.
7. Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah adalah satu kaedah yang melibatkan murid secara aktif
untuk membuat keputusan atau untuk mencapai sasaran tertentu. Semasa
penyelesaian masalah, aktiviti seperti simulasi, perbincangan dan eksperimen
boleh dijalankan. Secara
Umum penyelesaian masalah melibatkan langkah berikut:
Pasti mengerti dan memahami masalah
Jelaskan masalah
Cari alternatif penyelesaian masalah
Jalankan operasi penyelesaian
Nilaikan penyelesaian
8. Penggunaan Teknologi
Teknologi merupakan satu wadah yang berkesan untuk memperkokoh
pembelajaran sains. Penggunaan teknologi seperti televis, radio, komputer,
internet perisian komputer, (perisian kursus dan antara muka berkomputer)
menjadikan pengajaran dan pembelajaran sains lebih menarik dan berkesan.
Animasi dan simulasi berkomputer merupakan satu wadah yang berkesan untuk
mempelajari sesuatu konsep yang sukar dan abstrak dan boleh dipersembahkan
dalam bentuk perisian kursus atau halaman web.
F. PROFIL SISWA
Faktor penting yang berkontribusi terhadap pertumbuhan sosial, budaya
dan ekonomi dalam sebuah negara adalah pembangunan modal manusia yang
inovatif dan keterampilan yang tinggi. Dengan itu, Setiap siswa harus seimbang
secara fisik, emosional, spiritual dan intelektual seperti yang terkandung dalam
Filsafat Pendidikan Nasional.
KPM telah menggariskan 10 Profil Siswa yang perlu disediakan siswa
mampu bersaing secara global. Profil siswa adalah fitur yang dimiliki setiap
siswa:
10
Seimbang Mereka seimbang dari segi fisik, emosi, rohani
dan intelek untuk mencapai kesejahteraan
peribadi, serta menunjukkan empati, belas
kasihan dan menghormati orang lain. Dapat
menyumbang ke arah keharmonian keluarga,
masyarakat dan negara.
Daya tahan Mereka mampu mengatasi dan mengatasi
kesulitan, mengatasi tantangan dengan
kebijaksanaan, kepercayaan diri, toleransi dan
empati.
Daya berfikir Mereka berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif;
mampu untuk menangani masalah kompleks
dan membuat keputusan yang beretika. Mereka
berfikir tentang pembelajaran dan diri mereka
sebagai pelajar. Menghasilkan pertanyaan dan
bersifat terbuka kepada perspektif,nilai dan
tradisi individu dan masyarakat lain.Mereka
berkeyakinan dan kreatif dalam menangani
bidang pembelajaran yang baru.
Keterampilan berkomunikasi Mereka menyalurkan dan mengekspresikan
pemikiran mereka, ide dan informasi dengan
percaya diri dan kreativitas secara lisan dan
tulisan, menggunakan variasi media dan
teknologi.
Kerja Kelompok Mereka bisa bekerja secara efektif dan harmonis
dengan orang lain. Mereka bertanggung jawab
bersama juga menghargai dan menghargai
pendapat yang diberikan oleh masing-masing
anggota kelompok. Mereka memiliki
kemampuan interpersonal melalui kegiatan
kolaboratif, dan ini mampu menjadikan siswa
yang dapat memimpin dan menjadi anggota
kelompok yang lebih baik.
Bersifat ingin tahu Mereka membangunkan rasa ingin tahu secara
alami untuk menemukan strategi dan idea baru.
Mereka mempelajari kemahiran yang diperlukan
untuk menjalankan inkuiri dan penyelidikan,
serta menunjukkan sifat berdikari dalam
pembelajaran. Mereka menikmati pengalaman
pembelajaran sepanjang hayat secara terus-
menerus.
11
Berprinsip Mereka memiliki integritas dan kejujuran,
kesetaraan, adil dan menghormati martabat
individu, kelompok dan masyarakat. Mereka
bertanggung jawab untuk tindakan, sebagai
hasil tindakan juga keputusan mereka.
Informatif Mereka mendapatkan pengetahuan dan
pengetahuan Bentuk pemahaman yang luas dan
seimbang di beberapa disiplin pengetahuan.
Mereka mengeksplorasi pengetahuan dengan
efisien dan efektif dalam konteks isu-isu lokal
dan global. Mereka mengerti masalahnya etika /
hukum informasi diperoleh.
Penyayang & prihatin Mereka menunjukkan empati, rahmat dan
menghormati kebutuhan dan perasaan orang
lain. Mereka berkomitmen untuk melayani
masyarakat dan memastikan kelestarian
lingkungan.
Rasa nasionalisme Mereka menunjukkan cinta, dukungan dan
menghormati negara.
ASPEK YANG
NO INDONESIA MALAYSIA
DITINJAU
1 Aspek Aspek pedagogik dan aspek Bersifat aplikatif
didaktis
2 Tujuan Mengupayakan siswa untuk Mengupayakan pendidikan
kurikulum mencapai kompetensi tertentu, yang terus-menerus untuk
memberikan bekal akademik mengembangkan potensi
untuk melanjutkan ke jenjang individu secara holistik dan
pendidikan tinggi serta siswa terintegrasi serta menganut
mampu menyelesaikan asas keseimbangan secara
masalah secara wajar dan harmoi antara aspek
menjalankan hidup secara intelektual, spiritual,
bermanfaat. emosional dan fisik,
didasarkan pada keyakinan
dan ketaatan kepada
Tuhan.
3 Penyusun DEPDIKNAS sesuai dengan Filsafat nasional
kurikulum BSNP untuk sekolah umum, pendidikan
dan dinaungi DEPAG untuk
sekolah berbasis agama
4 Konten Materi pembelajaran Kurikulum berbasis isi
ditentukan oleh sekolah (content) dan keterampilan
berdasarkan standar (skill) di mana isi setiap
kompetensi dam kompetensi mata pelajaran
dasar, berpusat pada materi memperkuat dan
pokok, fokus pada aspek mempermudah
kognitif, psikomotor dan pengembangan
aspektif serta pengalaman keterampilan dasar,
belajar untuk mencapai penguasaan pengetahuan,
kompetensi. dan keterampilan berpikir.
5 Penilaian Mengacu pada tiga aspek Didasarkan pada materi
13
yakni kognitif, psikomotorik, yang relevan dengan
afektif, didasarkan pada materi kurikulum yang berbasis isi
esensial yang relevan dengan (content) dan keterampilan
kompetensi yang harus dicapai (skill).
siswa serta ujian
menggunakan berbagai teknik
dan metode penilaian
6. Proses Guru sebagai fasilitator, Siswa aktif dengan
Pembelajaran Pembelajaran berpusat pada pembelajaran lebih
siswa dan berdasar pada mengutamakan praktek
kompetensi dasar yang harus daripada penjelasan teori,
dicapai. ilmu teoritis diseimbangkan
dengan kebutuhan
masyarakat.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
C. DAFTAR PUSTAKA
16