RMK Sap 2 Manajemen
RMK Sap 2 Manajemen
1. Pengertian manajemen
Secara etimologi kata manajemen berasal dari bahasa latin , yaitu dari asal kata mantis
yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kedua kata tersebut digabung
menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam
bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya management
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti
"seni melaksanakan dan mengatur. Dalam kenyataannya, belum ada definisi yang telah
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain
untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak
melakukan tugas-tugas itu sendiri. Dan kata manajemen juga berasal dari bahasa
Italia pada tahun1561, maneggiare yang berarti mengendalikan hewan,khususnya kuda.
Dalam perkembangannya istilah itu kemudian digunakan untuk mengendalikan
organisasi.
Di dalam organisasi dirasakan perlunya bekerja sama atau bantuan orang lain.
Keberhasilan suatu organisasi antara lain ditentukan oleh kemampuan manajer untuk
mengatur kerja sama tersebut. Kegiatan memimpin,mengatur, mengelola, mengendalikan,
mengembangkan kegiatan organisasi merupakan kegiatan manajemen.
Ditinjau dari pengertian manajemen yang beragam, para ahli juga mengemukakan
pendapatnya mengenai pengertian manajemen antara lain sebagai berikut :
1. George R. Terry dalam bukunya The Principles of Management mengatakan bahwa
manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,dengan
menggunakan kegiatan orang lain.
2. Henry Fayol dalam bukunya General Industrial Management mengatakan bahwa
manajemen adalah proses tertentu yang terdiri atas kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian dalam rangka
mencapai tujuan.
3. John D. Millet dalam bukunya Management in the Public Service mengemukakan
bahwa manajemen adalah proses dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang-
orang dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan.
4. Harold Koontz dan Cyril ODonnell dalam bukunya ThePrinciples of Management
mengatakan bahwa manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain.
5. Ricky W. Griffin menyatakan bahwa manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
6. Drs. Oey Liang Lee mengemukakan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada
sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7. Luther Gulick memberikan definisi manajemen sebagai suatu cabang ilmu
pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerja sama ini lebih baik bermanfaat bagi manusia.
8. Manullang mengatakan bahwa manajemen adalah senidan ilmu pencatatan,
pengorganisasian, penyusunan,pengarahan, pengawasan terhadap sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari berbagai pengertian di atas mengenai manajemen dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah ilmu dan seni perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
terhadapusaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar,
sedangkan efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar. Bagi para manajer, pertanyaan
yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi
bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan dan memusatkan sumber daya
serta usaha pada pekerjaan tersebut. Seorang manajer yang bersikeras untuk memproduksi hanya
mobil-mobil besar, sedangkan permintaan masyarakat justru ditujukan pada mobil-mobil kecil
adalah manajer yang tidak efektif, walaupun produksi mobil-mobil besar tersebut dilakukan
dengan efisien.
b. Keterampilan manajemen
Secara umum terdapat 5 keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
atau manajer. Adapun 5 keterampilan tersebut, yaitu :
1. Keterampilan Konseptual, yaitu membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide tersebut dijabarkan menjadi rencana
kegiatan yang disebut proses perencanaan / rencana kerja. Termasuk juga
memiliki visi yang jauh kedepan, misi yang jelas, program kerja yang real,
strategi, dan terus menjaga nilai competitive advantage sebuah organisasi.
2. Keterampilan Komunikasi, yaitu keterampilan berinteraksi secara baik dengan
banyak orang. Disebut juga keterampilan kemanusiaan. Kepada bawahan bersifat
mengayomi, persuasif, dan bersahabat. Kepada rekan kerja saling menghormati.
Kepada customer dan atasan bersifat melayani. Manajer berkomunikasi dengan
baik kepada semua orang, menshare visinya, dan membuat semua orang menjadi
tim sukses visi tersebut.
3. Keterampilan Teknis, merupakan bekal agar lebih matang pada bidang yang
ditangani. Umumnya diperlukan untuk manajer tingkat rendah. Misalnya
menggunakan program komputer, membuat code program, dsb. Tentu saja ada
keunggulan tersendiri dibanding manajer yang hanya mengerti konsep, akan
tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal.
4. Keterampilan Manajemen Waktu. Seorang manajer digaji besar, setiap menit
begitu berharga untuk perusahaan. Dia harus bisa mengalokasi waktu agar
mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang
digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan untuk
membuat skala prioritas.
5. Keterampilan membuat keputusan, termasuk juga kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah, memandangnya secara keseluruhan dan komprehensif
(helicopter view), dan menentukan solusi terbaik untuk memecahkannya.
Keputusan yang baik adalah yang tidak terburu2, namun adakalanya keputusan
diperlukan dalam waktu yang singkat. Seiring dengan waktu dan pengalaman,
manajer akan terbiasa menghadapi kondisi seperti ini.
Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara maksimal, para manajer
didalam perusahaan haruslah mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada.
Fungsi Fungsi manajemen menurut para ahli secara umum memiliki kesamaan semisal fungsi
manajemen menurut henry fayol ataupun menurut gr terry menyatakan ada 4 fungsi yang utama
dari sebuah manajemen, Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian.
Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu dilanjutkan dengan
menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan.
Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan organisasi scara keseluruhan dan merupakan
langkah yang terbaik untuk mencapai tujuannya itu. pihak manajer mengevaluasi berbagaii
rencana alternatif sebelum pengambilan tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih
apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses awal
yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa
bejalan tanpa planning.
Pembagian perencanaan
Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi beberapa jenjang:
Top Level Planning (perencanaan jenjang atas), perencanaan dalam jenjang ini bersifat
strategis. memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta
memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. top level planning ini
penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung-
jawab manajemen puncak.
Middle Level Planning (perencanaan jenjang menengah), dalam jenjang perencanaan ini
sifatnya lebih administratif meliputi berbagai cara menempuh tujuan dari sebuah
perencanaan dijalankan. dan tanggungjawab perencanaan level ii berada pada manajemen
menengah
Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah) perencanaan ini memfokuskan diri
dalam menghasilkan sehingga planing ini mengarah kepada aktivitas operasional. dan
perencanaan ini menjadi tanggung-jawab manajemen pelaksana
Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi beberapa hal berikut:
Mempunyai tujuan yang jelas
Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
Memudahkan pengawasan
Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas
Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya manusia dan sumber daya fisik
yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah
ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana
organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas
tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan
yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer mudah dalam
melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk menjalankan tugas
yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus
dikerjakan, siapa personil yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa
yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas
yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian)
Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetepkan
prosedur yang dibutuhkan
Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan serta
tanggung-jawab
Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.
Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk mencapai
tujuan
Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat
dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan:
Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan memberikan
motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan
Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang
sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas dalam fungsi
pengendalian ini misalnya:
Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target mengikuti indikator
yang sudah ditetapkan
Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang ditemukan
Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:
Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa mengetahui
letak diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan
Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa menetapkan
dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang, pengawasan yang
dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan
secara mendadak terkadang malah lebih berguna.
Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah
pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu.
dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang
terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat
kesalahan
Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka seharusnya
pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan
pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja berbuat kesalahan dan
memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak terulang lagi.
Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai dengan kebutuhan dan sifat dari
perusahaan. jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan dilakukan perlu
diperhatikan. suatu pengawasan yang baikk harus dilakukan dengan ekonomis jika dilihat dari
biaya, bisa menjamin ada aktivitas perbaikan. maka dari itu perlu disiapkan suatu langkah
sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata pola dan rencana perusahaan.
A. Proses Manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral,
yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses
pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan
secara efektif dan efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai
pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi".
Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi,
pelaporan dan peranggaran".
Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".
Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian, inovasi,
representasi".
Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian".
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para
manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan
sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.
Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti
peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka
lakukan dan apa yang akan mereka capai.
Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam
suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta
pemecahan masalah.
Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi
supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan
sesuai dengan anggaran biaya.
Esensi pengendalian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi.
Pemantauan kegiatan adalah membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah
dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan tindakan perbaikan.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan daftar kata "perencanaan",
"pengorganisasian", "pelaksanaan" dan "pengendalian" seperti mantera. Tetapi keempat kata itu
mewakili rumpun kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang dimanajemeni sebagai
kategorisasi pemikiran.
Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang dipahami pada para peserta gugus-
mutu, dalam rangka memanajameni pekerjaan mereka masing-masing.
PERAN MANAJEMEN
Pada akhir 1960-an, Henry Mintzberg, seorang lulusan MIT, melakukan penelitian
saksama terhadap lima orang eksekutif untuk menentukan tugas mereka.
Berdasarkan observasinya, Mintzberg menyimpulkan bahwa manajer melakukan
sepuluh peran atau rangkaian perilaku yang berbeda dan saling berkaitan erat.
Seperti yang diperlukan dalam Tampilan 1-1, kesepuluh peran ini bisa
dikelompokkan sebagai (1) antarpersonal, (2) informasional, dan (3) pengambilan
keputusan.
Peran Antarpersonal
Peran Informasional
PERAN DESKRIPSI
Antarpersonal
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan
keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak
peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-
orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau
organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa
kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta
mengatasi permasalahan yang muncul.
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau
peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama
pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan
kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap
persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta
besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit
kerja atau perusahaan.