Anda di halaman 1dari 15

Rmk sap 2 MJ

1. Pengertian manajemen
Secara etimologi kata manajemen berasal dari bahasa latin , yaitu dari asal kata mantis
yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kedua kata tersebut digabung
menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam
bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya management
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti
"seni melaksanakan dan mengatur. Dalam kenyataannya, belum ada definisi yang telah
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain
untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak
melakukan tugas-tugas itu sendiri. Dan kata manajemen juga berasal dari bahasa
Italia pada tahun1561, maneggiare yang berarti mengendalikan hewan,khususnya kuda.
Dalam perkembangannya istilah itu kemudian digunakan untuk mengendalikan
organisasi.
Di dalam organisasi dirasakan perlunya bekerja sama atau bantuan orang lain.
Keberhasilan suatu organisasi antara lain ditentukan oleh kemampuan manajer untuk
mengatur kerja sama tersebut. Kegiatan memimpin,mengatur, mengelola, mengendalikan,
mengembangkan kegiatan organisasi merupakan kegiatan manajemen.
Ditinjau dari pengertian manajemen yang beragam, para ahli juga mengemukakan
pendapatnya mengenai pengertian manajemen antara lain sebagai berikut :
1. George R. Terry dalam bukunya The Principles of Management mengatakan bahwa
manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,dengan
menggunakan kegiatan orang lain.
2. Henry Fayol dalam bukunya General Industrial Management mengatakan bahwa
manajemen adalah proses tertentu yang terdiri atas kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian dalam rangka
mencapai tujuan.
3. John D. Millet dalam bukunya Management in the Public Service mengemukakan
bahwa manajemen adalah proses dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang-
orang dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan.
4. Harold Koontz dan Cyril ODonnell dalam bukunya ThePrinciples of Management
mengatakan bahwa manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain.
5. Ricky W. Griffin menyatakan bahwa manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
6. Drs. Oey Liang Lee mengemukakan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada
sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7. Luther Gulick memberikan definisi manajemen sebagai suatu cabang ilmu
pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerja sama ini lebih baik bermanfaat bagi manusia.
8. Manullang mengatakan bahwa manajemen adalah senidan ilmu pencatatan,
pengorganisasian, penyusunan,pengarahan, pengawasan terhadap sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari berbagai pengertian di atas mengenai manajemen dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah ilmu dan seni perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
terhadapusaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Alasan-alasan dibutuhkannya manajemen


Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha
akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya
manajemen, yaitu:
1. Untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu
yang ada dalam organisasi tersebut.
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran dan
kegiatan yang bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi,
seperti pemilik dan karyawan, kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja,
asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara
yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.
a. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.
Ini merupakan konsep matematik, atau merupakan perhitungan ratio antara
keluaran (output) dan masukan (input). Seorang manajer efisien adalah seorang
yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil produktivitas, performance)
dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan waktu) yang
digunakan. Dengan kata lain, manajer yang dapat meminimumkan biaya
penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan disebut
manajer yang efisien. Atau sebaliknya, manajer disebut efisien bila dapat
memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas.
b. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata
lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau
metoda (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan.

Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar,
sedangkan efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar. Bagi para manajer, pertanyaan
yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi
bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan dan memusatkan sumber daya
serta usaha pada pekerjaan tersebut. Seorang manajer yang bersikeras untuk memproduksi hanya
mobil-mobil besar, sedangkan permintaan masyarakat justru ditujukan pada mobil-mobil kecil
adalah manajer yang tidak efektif, walaupun produksi mobil-mobil besar tersebut dilakukan
dengan efisien.

3. Fungsi dan proses manajemen


Fungsi manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang selalu melekat dalam
proses manajemen dan dijadikan acuan manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan yang di kehendaki. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika
itu, Henry Fayol menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengkordinasi, dan mengendalikan.
Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu
fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi
pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Para manajer dalam
organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen
yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
Adapun penjelasan mengenai 4 fungsi manajemen yang secara umum di kenal di
masyarakat, yaitu :
a. Fungsi perencanaan (planning)
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan
dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan tersebut. Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumberdaya yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk
memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum
mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok
dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
Kegiatan dalam fungsi perencanaan :
Menetapkan tujuan dan target bisnis
Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
bisnis.
b. Fungsi pengorganisasian (organizing)
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber
daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan
untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan
perusahaan. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-
tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
Kegiatan dalam fungsi pengorganisasian :
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan
dan tanggungjawab
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
c. Fungsi pengarahan (directing)
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan di lakukan
agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya
dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam fungsi pengarahan :
Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
d. Fungsi pengendalian (controlling)
Fungsi pengendalian adalah Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis
4. Peran dan keterampilan manajemen
a. Peran manajemen

b. Keterampilan manajemen
Secara umum terdapat 5 keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
atau manajer. Adapun 5 keterampilan tersebut, yaitu :
1. Keterampilan Konseptual, yaitu membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide tersebut dijabarkan menjadi rencana
kegiatan yang disebut proses perencanaan / rencana kerja. Termasuk juga
memiliki visi yang jauh kedepan, misi yang jelas, program kerja yang real,
strategi, dan terus menjaga nilai competitive advantage sebuah organisasi.
2. Keterampilan Komunikasi, yaitu keterampilan berinteraksi secara baik dengan
banyak orang. Disebut juga keterampilan kemanusiaan. Kepada bawahan bersifat
mengayomi, persuasif, dan bersahabat. Kepada rekan kerja saling menghormati.
Kepada customer dan atasan bersifat melayani. Manajer berkomunikasi dengan
baik kepada semua orang, menshare visinya, dan membuat semua orang menjadi
tim sukses visi tersebut.
3. Keterampilan Teknis, merupakan bekal agar lebih matang pada bidang yang
ditangani. Umumnya diperlukan untuk manajer tingkat rendah. Misalnya
menggunakan program komputer, membuat code program, dsb. Tentu saja ada
keunggulan tersendiri dibanding manajer yang hanya mengerti konsep, akan
tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal.
4. Keterampilan Manajemen Waktu. Seorang manajer digaji besar, setiap menit
begitu berharga untuk perusahaan. Dia harus bisa mengalokasi waktu agar
mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang
digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan untuk
membuat skala prioritas.
5. Keterampilan membuat keputusan, termasuk juga kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah, memandangnya secara keseluruhan dan komprehensif
(helicopter view), dan menentukan solusi terbaik untuk memecahkannya.
Keputusan yang baik adalah yang tidak terburu2, namun adakalanya keputusan
diperlukan dalam waktu yang singkat. Seiring dengan waktu dan pengalaman,
manajer akan terbiasa menghadapi kondisi seperti ini.

Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama manajemen, yaitu :


1. Planning ( fungsi perencanaan )
2. Organizing ( fungsi pengorganisasian)
3. Directing ( pengarahan )
4. Controlling ( pengendalian )

Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara maksimal, para manajer
didalam perusahaan haruslah mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada.

Fungsi Fungsi Manajemen

Fungsi Fungsi manajemen menurut para ahli secara umum memiliki kesamaan semisal fungsi
manajemen menurut henry fayol ataupun menurut gr terry menyatakan ada 4 fungsi yang utama
dari sebuah manajemen, Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian.

Planning (Fungsi Perencanaan)

Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu dilanjutkan dengan
menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan.
Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan organisasi scara keseluruhan dan merupakan
langkah yang terbaik untuk mencapai tujuannya itu. pihak manajer mengevaluasi berbagaii
rencana alternatif sebelum pengambilan tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih
apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses awal
yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa
bejalan tanpa planning.

Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan


Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut
Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target bisnis

Pembagian perencanaan

Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi beberapa jenjang:
Top Level Planning (perencanaan jenjang atas), perencanaan dalam jenjang ini bersifat
strategis. memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta
memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. top level planning ini
penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung-
jawab manajemen puncak.
Middle Level Planning (perencanaan jenjang menengah), dalam jenjang perencanaan ini
sifatnya lebih administratif meliputi berbagai cara menempuh tujuan dari sebuah
perencanaan dijalankan. dan tanggungjawab perencanaan level ii berada pada manajemen
menengah
Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah) perencanaan ini memfokuskan diri
dalam menghasilkan sehingga planing ini mengarah kepada aktivitas operasional. dan
perencanaan ini menjadi tanggung-jawab manajemen pelaksana

Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi beberapa hal berikut:
Mempunyai tujuan yang jelas
Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya

Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan


Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap bagian
Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan dengan efektif
serta berdaya guna

Manfaat dari Planning


Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan terorrganisasi ke
arah tujuan yang sama
Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi

Memudahkan pengawasan
Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas

Organizing (Fungsi Pengorganisasian)

Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya manusia dan sumber daya fisik
yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah
ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana
organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas
tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan
yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer mudah dalam
melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk menjalankan tugas
yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus
dikerjakan, siapa personil yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa
yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas
yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian)
Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetepkan
prosedur yang dibutuhkan
Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan serta
tanggung-jawab
Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.

Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:


Seklompok orang yang diarahkan bekrja sama
Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan

Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan

Beberapa manfaat organizing antara lain


Memungkinkan untuk pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan kondisi
perusahaan
Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas

Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk mencapai
tujuan

Dan ini beberapa fungsi dari organizing


Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak) kepada manajemeen
pelaksana
Ada pembagian tugas yg jelas

Mempunyai manajer puncak yang profesional guna mengkoordinasikan semua aktivitas.

Directing (Fungsi Pengarahan)

Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat
dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan:
Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan memberikan
motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan
Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)

Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang
sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas dalam fungsi
pengendalian ini misalnya:
Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target mengikuti indikator
yang sudah ditetapkan
Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang ditemukan
Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan

Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:
Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa mengetahui
letak diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan
Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa menetapkan
dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang, pengawasan yang
dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan
secara mendadak terkadang malah lebih berguna.
Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah
pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu.
dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang
terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat
kesalahan
Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka seharusnya
pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan
pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja berbuat kesalahan dan
memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak terulang lagi.

Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai dengan kebutuhan dan sifat dari
perusahaan. jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan dilakukan perlu
diperhatikan. suatu pengawasan yang baikk harus dilakukan dengan ekonomis jika dilihat dari
biaya, bisa menjamin ada aktivitas perbaikan. maka dari itu perlu disiapkan suatu langkah
sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata pola dan rencana perusahaan.

A. Proses Manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral,
yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses
pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan
secara efektif dan efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai
pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi".
Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi,
pelaporan dan peranggaran".
Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".
Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian, inovasi,
representasi".
Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian".
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para
manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan
sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.
Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti
peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka
lakukan dan apa yang akan mereka capai.
Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam
suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta
pemecahan masalah.
Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi
supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan
sesuai dengan anggaran biaya.
Esensi pengendalian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi.
Pemantauan kegiatan adalah membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah
dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan tindakan perbaikan.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan daftar kata "perencanaan",
"pengorganisasian", "pelaksanaan" dan "pengendalian" seperti mantera. Tetapi keempat kata itu
mewakili rumpun kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang dimanajemeni sebagai
kategorisasi pemikiran.
Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang dipahami pada para peserta gugus-
mutu, dalam rangka memanajameni pekerjaan mereka masing-masing.

PERAN MANAJEMEN

Pada akhir 1960-an, Henry Mintzberg, seorang lulusan MIT, melakukan penelitian
saksama terhadap lima orang eksekutif untuk menentukan tugas mereka.
Berdasarkan observasinya, Mintzberg menyimpulkan bahwa manajer melakukan
sepuluh peran atau rangkaian perilaku yang berbeda dan saling berkaitan erat.
Seperti yang diperlukan dalam Tampilan 1-1, kesepuluh peran ini bisa
dikelompokkan sebagai (1) antarpersonal, (2) informasional, dan (3) pengambilan
keputusan.

Peran Antarpersonal

Semua manajer diharuskan melakukan tugas tugas terkait seremonial dan


bersifat simbolis. Sebagai contoh, ketika rektor perguruan tinggi memberikan ijazah
sarjana pada acara wisuda atau seorang pengawas pabrik menjadi pemandu tur
pabrik untuk sekelompok murid sekolah menengah, ia berperan sebagai tokoh
utama (figurehead). Semua manajer memiliki peran kepemimpinan. Peran ini
mencakup perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan karyawan.
Peran ketiga dalam pengelompokan antarpersonal adalah peran penghubung.
Mintzberg mendeskripsikan aktivitas ini sebagai hubungan dengan individu luar
yang memberikan informasi kepada manajer tersebut. Individu luar tersebut
mungkin adalah individu atau kelompok di dalam atau di luar organisasi. Manajer
penjualan yang mendapatkan informasi dari manajer pengendalian kualitas di
perusahaannya sendiri mempunyai kerja sama hubungan internal. Ketika manajer
penjualan tersebut berhubungan dengan eksekutif penjualan lain melalui sebuah
perdagangan pemasaran, ia mempunyai suatu kerja sama hubungan eksternal.

Peran Informasional

Semua manajer, sampai pada tingkat tertentu, mengumpulkan informasi dari


organisasi organisasi dan institusi luar. Biasanya, mereka mendapatkan informasi
dengan membaca majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk
mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh
para pesaing, dan semacamnya. Mintzberg menyebut hal ini sebagai peran
pemantau. Para manajer juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan
informasi ini kepada anggota organisasional. Hal ini disebut sebagai peran
penyebar. Selain itu, manajer bertindak selaku juru bicara ketika mereka mewakili
organisasi di hadapan pihak luar.

Peran Pengambilan Keputusan

Akhirnya, Minzberg mengidentifikasikan empat peran terkati pengambilan


keputusan. Dalam peran kewirausahaan, para manajer memulai dan mengawasi
proyek proyek baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi mereka. Sebagai
penyelesaian masalah, manajer melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang tidak terduga. Sebagai pengalokasi sumber daya, manajer
bertanggung jawab menyediakan sumber daya manusia, fisik, dan moneter.
Terakhir, manajer memainkan peran negosiator, di mana mereka mendiskusikan
berbagai persoalan dan tawar menawar dengan unit unit lain demi keuntungan
unit mereka sendiri.

PERAN DESKRIPSI
Antarpersonal

Tokoh Utama Pemimpin simbolis, diwajibkan melakukan


sejumlah tugas rutin dari sebuah lembaga
hukum atau sosial.
Kepemimpinan Bertanggung jawab memotivasi dan
mengarahkan karyawan.
Penghubung Mempertahankan jaringan koneksi luar
yang memberikan pertolongan dan
informasi
Informasional
Pemantau Menerima berbagai informasi, bertindak
sebagai pusat saraf informasi internal dan
eksternal organisasi
Penyebar Meneruskan informasi yang diterima dari
orang luar atau karyawan lain kepada
anggota organisasi
Juru Bicara Meneruskan informasi kepada orang luar
mengenal rencana, kebijaksanaan,
tindakan, dan hasil organisasi, bertindak
selaku ahli dalam industri organisasi
Pengambilan Keputusan
Kewirausahaan Mencari peluang dalam organisasi dan
lingkungan serta memprakarsai proyek
proyek untuk membuat perubahan.
Penyelesai Masalah Bertanggung jawab atas tindakan korektif
ketika organisasi menghadapi gangguan
penting yang tidak terduga.
Pengalokasi Sumber Daya Membuat atau menyetujui keputusan
keputusan organisasi yang signifikan
Negosiator Bertanggun jawab mewakili organisasi
dalam negosiasi negosiasi besar.

Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan
keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak
peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-
orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.

Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau
organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa
kegagalan.

Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :

1. Peran Interpersonal

Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;

- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.

- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta
mengatasi permasalahan yang muncul.

- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.


2. Peran Informasi

Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi, meliputi ;

- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau
peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.

- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.

- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.

3. Peran Pengambil Keputusan

Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama
pihak lain, meliputi ;

- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan
kinerja unit kerja.

- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap
persoalan yang timbul.

- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta
besar sumber dayanya.

- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit
kerja atau perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai