Anda di halaman 1dari 4

2.1.

Tinjauan Umum Tentang Pengemasan

Pengemasan merupakan system yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi


siap untuk ditransportasikan , didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah
atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk
yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik ( gesekan,
benturan, getaran ). Disamping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil
pengolahan atau produk industry agar mempunyai bentuk bentuk yang memudahkan dalam
penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus
berfungsi sebagai perangsang atau daya tarrik pembeli. Karena itu, bentuk, warna, dan dekorasi
dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya ( anonim, 2010 ).

Perlu diingat bahwa bahan kemasan terdiri dari berbagai macam. Bahkan dengan
perkembangan teknologi seperti sekarang, bahan kemasan juga sudah berkembang begitu
pesat. Berbagai penelitian telah menemukan bahan bahan kemasan baru. Dan kini ada ribuan
macam bahan kemasan. Pengemasan dapat diartikan sebagaimekanisme perlindungan produk
dimana pengemas bertindak menghambat oksigen , uap air, komponen kimia dan
mikroorganisme yang dapat menurunkan kualitas produk. Kemasan juga menginformasikan
deskripsi produk, berat atau volume, nama pabrik, cara preparasi produk, nilai gizi dan cara
menghidangkan. Pengemasan adalah cara yang efektif dalam memasarkan dan
mempromosikan produk ( wirya, 1999 ).

pengemasan hasil pertanian ditujukan untuk membantu mencegah atau mengurangi


kerusakan selama penanganan, pengangkutan, dan penyimpanan. Disamping itu dpat pula
untuk mencegah atau mengurangi serangan mikroba dan serangga dengan menjaga tetap
bersih. Kemasan juga dimaksudkan untuk untuk melindungi bahan / barang dari kemungkinan
kerusakan fisik dan mekanis ( memar. Lecet, pecah belah, penyok, rusak oleh cahaya, dll ).
Bahan atau barang yang akan dikemas hendaklah bersih dan bebas dari kotoran, cacat atau
rusak agar setelah dikemas benar benar tahan lama dan tidak cepat rusak ( sumitra,2003).

Dalam pengemasan bahan pangan terdapat dua macam wadah , yaitu wadah utama atau wadah
yang langsung berhubungan dengan bahan pangan. Wadah utama harus bersifat non toksik dan
inert sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang dapat yang dapat menyebabkan perubahan warna,
flavor dan perubahan lainnya. Selain ituuntuk wadah utama biasanya diperlukan syarat syarat
tertentu bergantung pada jenis makanannya, misalnya melindungi makanan dari kontaminasi,
melindungi kandungan air dan lemak, mencegah masuknya bau dan gas, melindungi makanan
dari sinar matahari, tahan terhadap tekanan atau benturan dan transparan ( winarno, 1983 )

2.1.1 Unsur Perusak

Yang dimaksud dengan unsur perusak, ialah semua unsur, apapun adanya, bila dia :
Memang dapat merusak komponen produknya,
Dapat merusak bila ada unsur lain,
Dapat merusak bila bersama-sama dengan unsur lain,
Atau justru dia yang dirusak oleh unsur lain,
Atau dia sendiri rusak karena unsur waktu.
Kalau semua itu dapat berakibat pada penurunan mutu produknya, maka kesemuanya itu
disebut unsur perusak.
Unsur perusak menurut jenisnya dapat dibagi-bagi sebagai berikut :
1. Dari alam :
Sinar matahari, terutama komponen sinar uv-nya,
Panasnya suhu udara, juga panas buatan,
Gas-gas dari udara, terutama gas oksigen
Lembabnya udara
Tekanan udara, terutama penurunan tekanan
Debu, air, terutama air laut.
2. Dari mikroba :
Bakteri,
Ragi/kapang/jamur dsb.
3. Dari produknya sendiri :
Reaksi kimia yang belum berhenti,
Reaksi biokimia yang belum berhenti,
Reaksi alamiah produknya sendiri.
4. Dari binatang :
Ngengat, serangga, tikus dan lainnya.
5. Dari gaya mekanis :
Tekanan, desakan, hempasan, bantingan, gesekan, getaran, putiran, tusukan
Dsb.
Unsur perusak dari alam pada umumnya dapat dikurangi pengaruhnya oleh kemasan inti.
Unsur perusak gaya mekanis
Seperti yang telah diuraikan terdahulu, unsur perusak gaya mekanis dapat berupa :
Tekanan desakan- hempasan goncangan bantingan- gesekan getaran putiran
sobekan tusukan, dsb. Gaya-gaya mekanis tersebut sebagian besar terjadi selama
penyimpanan, transportasi dan bongkar-muat. Adanya gaya-gaya tersebut dan kerusakan yang
ditimbulkan oleh gaya-gaya tersebut di atas pada umumnya mudah difahami. Namun ada
beberapa jenis gaya atau gerakan selama pengangkutan yang tidak disadari kemampuan
merusaknya. Misalnya gaya getaran dan gerakan ayunan di kapal. Getaran, terjadi pada hampir
semua kejadian transportasi, yang berbeda hanya dalam kadarnya saja. Getaran yang halus
dapat merupakan gaya gesekan yang halus, kalau permukaan benda yang bergesekan kasar,
tidak halus dan licin, maka permukaan yang kasar dan keras akan mengikis permukaan benda
yang lebih lunak, yang dapat menyebabkan permukaan benda menjadi guram, goresan-goresan
bahkan sampai kulit terkelupas. Getaran yang lebih keras dapat berupa sinusoidal dengan
frekwensi yang cepat. Gaya bolak-balik ini dapat berakibat seperti gaya hempasan yang
berkali-kali yang akibatnya dapat beberapa kali lebih besar dari gaya aslinya, apabila dikenakan
secara statis. Atau dapat berupa getaran pada komponen bendanya sendiri, sehingga dapat cepat
meletihkan komponen tersebut, yang dapat berakibat pada keretakan, yang akhirnya komponen
benda tersebut dapat patah.
Gerakan yang sering tidak disadari daya merusaknya ialah gerakan ayunan yang sering
timbul pada transportasi dengan menggunakan kapal laut, juga dengan kapal terbang! Gerakan
ayunan ini dapat dianggap sebagai getaran dengan amplitudo yang besar, tetapi dengan
frekwensi rendah. Pada barang-barang yang dimuat di atas dek paling atas, pada saat cuaca
jelek gerakan ayunan dapat merupakan getaran yang mempunyai amplitudo sampai sebesar
20 m, dengan frekwensi sampai 10 kali per menit. Pada saat titik balik, gaya hempasan yang
besar dapat menimpa benda-benda yang terletak paling pinggir, lebih-lebih bila kemasan-
kemasan tadi masing-masing tidak terikat kokoh pada tempatnya.
Pada cuaca buruk, gaya yang terjadi di kapal tidak hanya ayunan gelombang yang
kelihatan nyaman berayun-ayun, tetapi masih banyak jenis gerakan yang dapat berakibat
fatal pada barang yang dibawanya, diantaranya : kapal mengangguk-angguk karena
gelombang, oleng dan berayun kekanan dan kiri, terangkat dan terhempas, berputar haluan
karena hantaman gelombang, bergulir dan sebagainya. Gaya-gaya tersebut datangnya tidak
antri satu persatu, tetapi kadang-kadang dapat datang bersamaan, yang dapat menghasilkan
gaya kombinasi yang berupa gaya berganti secara mengejut.
2.2. Fungsi Dan Peranan Bahan Pengemas

Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap bahan pangan yang
belum maupun yang telah mengalami pengolahan dapat sampai ketangan konsumen dengan
baik ( mushollaeni, 2009 ) menurut erliza dan sutedja ( 1987 ) bahan kemasan harus
mempunyai syarat syarat yaitu tidak toksik, harus cocok dengan bahan yang dikemas, harus
menjamin sanitasi dan syarat syarat kesehatan, dapat mencegah kepalsuan, kemudahan
membuka dan menutup, kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi, kemudahan
pembuangan kemasan bekas, ukuran, bentuk dan berat harus sesuai, serta harus memenuhi
syarat syarat yaitu kemasan yang ditujukan untuk daerah tropis mempunyai syarat yang
berbeda dari kemasan yang ditujukan untuk daerah subtropics atau daerah dingin.demikian
juga untuk daerah yang kelembapan tinggi dan daerah kering.

Menurut julianti dan nurmiah (2006 ), fungsi paling mendasardari pengemas adalah untuk
mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan kerusakan, sehingga lebih mudah
disimpan, diangkut dan dipasarkan. Secara umum fungsi dai bahan pengemas adalah,

1. Sebagai wadah misalnya wadah atau tempat penyimpanan atau distribusi produk dari
pabrik ke pengguna.

2. Sebagai protector, pengemas harus melindungi produk yang dikemas yang dapat terjadi
selamat transportasi dan distribusi.

3. Sebagai media komunikasi, pengemas harus mengidentifikasikan produk dan asal usulnya,
sebagai informasi bagi konsumen bagaimana pengumuman dan penyimpanan produk juga
dapat memuat informasi yang diperlukan misalkan info nutrisi.

4. Dapat menurunkan biaya produksi, pengemasan yang baik akan mempermudah


penanganan distribusi dan pemasaran, sehingga menurunkan biaya pekerja yang tinggi.

Pengemas harus mempertahankan produk agar tetap bersih dan memberikan perlindungan
terhadap kontaminasi dan pencemaran lainnya.kemasan harus memberikan perlindungan pada
makanan terhadap kerusakan fisik, air, udara dan sinar harus berfungsi secara benar, efisien
dan ekonomis dalam proses pengepakan, serta harus mempunyai ukuran, bentuk, berat yang
memudahkan bagi proses selanjutnya dan harus memberikan informasi dan daya tarik bagi
konsumen. ( syarief,et al., 1989 )

Anda mungkin juga menyukai