Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nisrina Mecca (058)

Nur Ifaroh (086)

PROSES PENGOLAHAN SEMEN


1. Drying dan Grinding
Bahan baku pembuatan semen, seperti batu kapur (CaCO3) sebesar ± 81%, tanah
liat ( SiO2Al2O3 . 2H2O ) sebesar ± 9%, pasir besi ( Fe2O3 ) sebesar ± 1%, pasir
silica ( SiO2 ) sebesar ± 9% dimasukkan ke dalam Grinding Mill untuk dilakukan
proses Drying dan Grinding. Proses yang dilakukan di dalam alat ini berlangsung
selama 18-21 menit dan diberi tambahan berupa uap panas yang berasal dari Kiln.
Hasil dari proses ini diberi nama Raw Mix yang berukuran 9 mikro dengan kadar
H2O sebesar 0,8%.
2. Pemanasan dan Kalsinasi
Raw Mix kemudian masuk ke proses selanjutnya yaitu proses pemanasan dan
kalsinasi yang berlangsung di dalam alat Pre-Heated. Pada alat ini diberi bahan
tambahan berupa uap panas yang juga berasal dari Kiln. Suhu yang dibutuhkan
pada alat ini sebesar 800 derajat celcius. Sedangkan proses kalsinasi yang yaitu
proses pemisahan CaCO3 dengan reaksi kimia CaCO3 CaO + CO2. CO2
yang dihasilkan pada proses ini kemudian dibuang sedangkan CaO dimasukkan ke
dalam proses selanjutnya. Produk yang dihasilkan dalam proses ini dinamakan Kiln
Feed.
3. Pembakaran
Kiln Feed dimasukkan ke dalam proses selanjutnya yaitu proses pembakaran.
Proses ini berlangsung di dalam alat Rotary Kiln dengan putaran sebesar 3 rpm dan
suhu sebesar 1450 derajat celcius. Pada proses ini terjadi pembentukan berbagai
bahan berupa C2S, C3S, C4AF, dan C3S. reaksi kimia yang tejadi saat di Rotary
Kiln antara lain:
2CaO+SiO22CaO . SiO2 / C2S
3CaO+ Al2O33CaO . Al2O3 / C3S
4CaO+ Al2O3+ Fe2O34CaO . Al2O3 . Fe2O3 / C4AF
2CaO . SiO2 + CaO 3CaO . SiO2 / C3S
Produk yang dihasilkan dalam proses ini yaitu klinker dan uap panas sebagai hasil
sampingan yang akan digunakan sebagai bahan tambahan grinding mill dan pre-
heated.
4. Pendinginan
Klinker kemudian dimasukkan ke dalam proses pendinginan dengan alat Grate
Cooler. Dalam alat ini klinker mengalami penurunan suhu agar menjadi lebih
dingin. Pada alat ini juga terjadi pemisahan antara klinker kasar dan halus.
1
5. Penyimpanan Klinker
Klinker kasar kemudian dimasukkan ke dalam Crusher untuk dihaluskan terlebih
dahulu baru dimasukkan ke dalam Silo Klinker/Domesilo. Sedangkan Klinker
halus yang bersuhu 150-250 derajat celcius dan berukuran 1-40 mm langsung
dimasukkan ke dalam Silo Klinker/Domesilo. Pada saat di dalam Silo klinker ini,
terjadi penambahan gypsum (CaSO4.2H2O) yang berguna dalam memperbaiki
sifat semen dalam mengatur proses pengerasan semen. Hasil yang dikeluarkan dari
proses ini yaitu campuran antara klinker halus dan gypsum.
6. Penggilingan Akhir
Campuran klinker halus dan gypsum kemudian dimasukkan ke dalam Cement Mill
untuk proses penggilingan akhir. Suhu yang dibutuhkan alat ini yaitu sebesar 110-
125 derajat celcius. Dalam proses ini terjadi rekasi antara klinker halus dengan
gypsum. Reaksi yang terjadi yaitu antara C3A dengan gypsum dengan reaksi
kimia C3A+CaSO4.2H2O C3A+3CaSO4.3H2O. produk yang dihasilkan dalam
proses ini yaitu semen dengan ukuran 3-30 mikro.
7. Penyimpanan dan Pengemasan Semen
Semen yang telah selesai diolah kemudian disimpan ke dalam Silo Semen untuk
menunggu proses pengemasan. Kemudian semen yang akan dikemas dimasukkan
ke dalam Packer Tank. Semen yang telah dalam kemasan tersebut kemudian siap
untuk didistribusikan.

2
To Electrostatic
Precipitator

To Electrostatic
Precipitator

To Raw Meal To Raw Meal

IRON
SHALE Limstone SILICA
SAND
BIN BIN BIN
BIN

From Cooling Tower

39
40
Clinker
Cooler

Clinker
Bin

41
From
Roller Mill Ball Mill

Warehouse

42

Anda mungkin juga menyukai