Anda di halaman 1dari 4

Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan

1. Perkembangan iptek dan seni


Seiring dengan perkembangan globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi
mengalami perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut memiliki pengaruh besar dalam perkembangan segala bidang kehidupan. Salah satu
diantaranya berdampak pada pendidikan di Indonesia. Jika dilihat dari segi positif, maka
perkembangan pendidikan sangat bermanfaat bagi perkembangan suatu bangsa agar menjadi
bangsa yang lebih maju dan berkembang. Berkembangnya ilmu pengetahuan telah
membentuk teknologi baru dalam segala bidang, baik bidang sosial, ekonomi dan budaya.
Sebagai negara berkembang Indonesia dihadapkan kepada tantangan dunia global,
yang mana segala sesuatu dapat berlangsung dengan bebas. Pendidikan di Indonesia harus
mampu mendidik mental dan moral peserta didik agar tidak terpengaruh terhadap hal-hal
negative akibat globalisasi ini.
Seperti yang kita ketahui, semakin berkembangnya iptek maka sekaligus
mempercepat proses globalisasi yang dapat mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku dari
masyarakat termasuk peserta didik. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan harus senantiasa
mengikuti perkembangan zaman dan memerhatikan perkembangan pola pikir dan tingkah
laku dari setiap peserta didik. Salah satu solusi yang ditawarkan terhadap masalah tersebut
adalah dengan penggunaan kurikulum yang tepat. Sehingga tidak mengherankan bahwa
Negara Indonesia berulang kali melakukan pergantian kurikulum pendidikan. Meskipun
pergantian kurikulum merupakan cara bagi sistem pendidikan di Indonesia untuk dapat
berkembang, namun perlu diingat bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan.
Pembangunan serta perkembangan iptek tidak merata di setiap daerahnya. Hal tersebut
menyebabkan perbedaan pola pikir dan tingkah laku masyarakat termasuk juga peserta didik
yang ada di masing- masing daerah. Hal ini tentu akan mempengaruhi perkembangan
masalah pendidikan dalam memilih kurikulum yang tepat guna mengatasi masalah mutu
pendidikan. Selain itu perkembangan iptek juga membawa dampak negative yang dapat
merusak moral dari peserta didik jika tidak dapat disikapi dengan bijak. Hal ini nantinya akan
sangat mempengaruhi kualitas keluaran Pendidikan.
Berbicara prihal seni, Seni merupakan kebutuhan hidup manusia. Kesenian
merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual ataupun kelompok yang
menghasilkan sesuatu yang indah. Sesuai dengan tujuan pendidikan maka kesenian
mengambil andil yang besar dalam pengembangan sikap manusia khususnya emosi peserta
didik. Dilihat dari segi lapangan kerja, dewasa ini dunia seni dengan segenap cabangnya telah
mengalami perkembangan yang pesat dan semakin mendapat tempat dalam kehidupan
masyarakat. Dengan memerhatikan hal tersebut sudah sepantasnya seni dikembangkan
melalui sistem pendidikan secara terstruktur dan terprogram. Disinilah letak permasalahannya
yaitu pengembangan kualitas seni secara terprogram menuntut tersedianya sarana pendidikan
tersendiri disamping program-program lain dalam sistem pendidikan. Kondisi di lapangan
memperlihatkan bahwa sebagian besar peserta didik belum menyadari pentingnya pendidikan
kesenian dan masih menganggap pendidikan seni tidak begitu penting dibandingkan pelajaran
lain. Sehingga pendidikan kesenian baru terlayani setelah program studi yang lain terpenuhi
pelayanannya.
2. Laju pertumbuhan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat akan berpengaruh tehadap masalah
pemerataan, mutu, efesiensi, dan relevansi pendidikan. Pertumbuhan penduduk ini akan
berdampak pada jumlah peserta didik. Semakin cepat laju pertumbuhan penduduk, maka
semakin banyak pula jumlah peserta didik. Menangani jumlah peserta didik yang meningkat
maka dibutuhkan sekolah-sekolah untuk menampungnya. Jika daya tampung suatu sekolah
tidak memadai, maka timbul suatu masalah yaitu akan banyak peserta didik yang terlantar
atau tidak bersekolah. Hal ini akan menimbulkan masalah pemerataan pendidikan. Tetapi
apabila jumlah dan daya tampung suatu sekolah dipaksakan, maka akan terjadi
ketidakseimbangan antara tenaga pengajar dengan peserta didik. Jika keadaan ini
dipertahankan, maka mutu dan relevansi pendidikan tidak akan dapat dicapai dengan baik.
Indonesia dihadapkan kepada masalah penyebaran penduduk yang tidak merata. Selain itu
kemampuan pusat untuk menjangkau daerah terpencil masih belum optimal. Seringkali
perencanaan, sarana dan prasarana pendidikan di suatu daerah terpencil tidak terkoordinir
dengan baik. Hal ini diakibatkan karena lemahnya kontrol pemerintah pusat terhadap daerah
tersebut.
Jika dilihat diperkotaan, pembangunan gedung sekolah terlaksana cukup sulit.
Pembangunan tersebut harus dipertimbangkan dengan matang. Baik dari segi lokasi maupun
pendanaan. Disisi lain pertumbuhan laju penduduk dengan dominan anak usia sekolah terus
menuntut adanya sekolah yang mampu menampung mereka dalam mendapatkan haknya
untuk mengenyam pendidikan. Sehingga dalam hal ini laju pertumbuhan penduduk yang
tidak terkendali dapat menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya masalah pendidikan.
3. Aspirasi masyarakat
Sebagai Negara yang menjunjung tinggi demokrasi maka aspirasi masyarakat
Indonesia berperan besar dalam pengambilan kebijakan yang ada di Negara Indonesia.
Beberapa tahun terakhir ini aspirasi masyarakat dalam banyak hal mengalami peningkatan,
khususnya aspirasi terhadap pendidikan, hidup sehat serta aspirasi terhadap pekerjaan. Orang
mulai beranggapan bahwa untuk dapat hidup lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan tetap
yang menopang dan kunci akhir hanya pendidikan yang memberi jaminan seseorang untuk
mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya peningkatan aspirasi terhadap pentingnya
pendidikan maka orang tua mulai berlomba untuk menyekolahkan anaknya terutama
mendaftarkan ke sekolah-sekolah favorit. Meskipun sangat baik dengan adanya anggapan
bahwa pendidikan merupakan hal penting yang harus didapatkan oleh seorang anak dalam
hidupnya, namun ternyata ada masalah dibalik antusias tersebut. Dengan banyaknya jumlah
pelamar mengakibatkan berbagai macam permasalahan di antaranya, seleksi penerimaan
siswa di berbagai jenis dan jenjang pendidikan menjadi kurang objektif, jumlah siswa
perkelas melebihi yang semestinya, karena kurangnya ruang kelas di suatu sekolah maka
tidak jarang pemanfaatan gedung lain seperti laboratorium menjadi ruang kelas, diadakannya
kesempatan belajar bergilir pagi sore dengan pengurangan jam belajar, kekurangan guru, dan
seterusnya. Masalah yang timbul tersebut terkait dengan masalah efisiensi pendidikan yang
nantinya juga akan berpengaruh besar terhadap masalah mutu pendidikan. Bila mutu
pendidikan tidaklah bagus maka luaran yang dihasilakan oleh pendidikan itu sendiri tidak
mampu memenuhi kebutuhan pembangunan.
Sehingga dalam hal ini peningkatan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan memang
harus tetap digalakkan, akan tetapi pemerintah dan seluruh pihak terkait harus lebih
memikirkan cara untuk meningkatkan sarana dan prasarana sekolah untuk menanggapi
masalah membludaknya calon peserta didik yang melebihi batas maksimal yang dapat
ditampung oleh sekolah.
4. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan
Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak dan mudah terjadi pertukaran
kebudayaan antar bangsa. Jika terjadi pertautan antara unsur kebudayaan baru dari luar
dengan unsur kebudayaan lama yang lambat berubah maka terjadilah kesenjangan
kebudayaan. Karena adanya kesenjangan kebudayaan maka timbul masalah keterbelakangan
budaya. Keterbelakangan budaya merupakan suatu istilah yang di berikan oleh sekelompok
masyarakat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu
budaya. Keterbelakangan budaya disebabkan oleh beberapa hal misalnya letak geografis yang
terpencil dan sulit dijangkau, penolakan masyarakat terhadap unsur budaya baru karena
dikhawatirkan akan mengikis kebudayaan lama, dan ketidakmampuan ekonomis menyangkut
unsur kebudayaan tersebut. Inti permasalahannya dalam dunia pendidikan adalah bagaimana
menyadarkan ketertinggalan mereka yang mengalami keterbelakangan kebudayaan,
bagaimana cara menyediakan sarana kehidupan, dan bagaimana system pendidikan dapat
melibatkan mereka dalam pembangunan. Apabila mereka tetap bersikokoh mempertahankan
kebudayaannya maka pemerataan pendidikan sulit akan tercapai. Penyediaan sarana
kehidupan di daerah terpencil juga sulit dilaksanakan. Efek selanjutnya yaitu mengarah
kepada efisiensi pendidikan serta relevansinya terhadap pembangunan.

DAFTAR PUSTAKA
http://suksesseluruhtest.blogspot.co.id/2014/07/makalah-pengantar-pendidikan.html. Diakses
pada 30 oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai