PENDAHULUAN
penambahan Builder lalu campuran tersebut dikeringkan dalam Spray dryer, sehingga
Sulfator
DDB NaOH Builder
oleum + H2SO4
Gambar Diagram 1
2.1.2 Sulfonasi Dedocyl Benzene dan Sulfatasi Lauryl Alkohol dengan Sulfonasi
Sulfatasi Agent Oleum
Dedocyl benzene (DDB) dipompa dari tangki penampung ke Sulfonator, melalui
heater. Didalam Sulfonator, larutan DDB ditambahkan dengan jumlah larutan Oleum
dengan perbandingan tertentu. Kemudian diaduk secara terus menerus hingga
homogen. Suhu dalam sulfator dijaga konstant, yaitu 55 C. Supaya suhu konstan,
maka dalam sulfator dialirkan air pendingin melalui coil. Tekanan sulfanator adalah 1
atm. Reaksi yang terjadi adalah :
C12H25C6H5 + SO3H2SO4 C12H25C6H4SO3H + H2O
Dedozil benzene Asam sulfat Dedozil benzene sufonat acid Air
Sodium tripolyphosphate
(Na5P3O10) Aditive yang digunakan adalah:
Builder dan aditive dari tangki penampung diangkut Belt Conveyor menuju
Mixer tank. Larutan dalam Mixer tank diaduk secara terus-menerus. Produk yang
keluar dari mixer tank berupa detergent liquid dengan suhu 450C. Detergent liquid
selanjutnya dipompa menuju Spray dryer.
Detergent liquid dalam Spray dryer akan dikeringkan dengan menggunakan
udara kering yang dihembuskan Blower melewati Heater. Udara mempunyai suhu 1000C.
Produk yang keluar dari Spray dryer berupa bubuk, sedangkan detergent bubuk yang
dibawa udara akan ditampung dalam Cyclone 1.
Cyclone 1 berfungsi untuk memisahkan debu dari detergent bubuk yang lebih
halus. Selanjutnya udara dibuang ke udara bebas sedangkan debu yang terpisah dan
detergent bubuk yang keluar dari Spry Dyer diangkut Screw Conveyor ke tangki
penampung.
Dalam Screw Conveyor, detergent bubuk ditambahkan parfum dengan
perbandingan tetentu. Dari Bucket elevator detergent bubuk dimasukan dalam bin.
Produk detergent bubuk siap untuk dikemas lalu dimasukan ke gudang dan selanjutnya
dipasarkan. (Diagram 2) (Grogin S, 1976).
DDB Oleum LA+ H2SO4 NaOH Builder
Gambar Diagram 2
Dari perbandingan diatas maka proses yang akan dipilih untuk pembuatan bubuk
detergent adalah proses yang kedua yaitu proses pembuatan bubuk detergent dengan
proses sulfonasi dengan penambahan Lauryl Alkohol, karena:
Bahan bakunya mudah didapat.
Suhu operasinya lebih kecil dari pada proses yang lain.
Proses pembuatan bubuk detergent sangat sederhana.
Biaya produksi lebih murah.
2.3 Uraian Proses
Sodium tripolyphosphate
(Na5P3O10)
Aditive yang digunakan adalah:
Sodium carboxyl methyl cellouse (Na-CMC)
Sodium silicate (Na2SiO3)
Builder dan aditive dari tangki penampung diangkut Belt Conveyor menuju
Mixer tank (M-140). Larutan dalam Mixer tank diaduk secara terus-menerus. Produk
yang keluar dari mixer tank berupa detergent liquid dengan suhu 450C.
Detergent liquid selanjutnya dipompa (L-151) menuju Spray dryer (B-150).
Detergent liquid dalam spray dryer akan dikeringkan dengan menggunakan
udara kering yang dihembuskan Blower (G-153) melewati Heater (E-152).
Udara kering mempunyai suhu 1200C. Produk yang keluar dari Spray dryer
berupa bubuk, sedangkan detergent bubuk yang dibawa udara akan ditampung dalam
Cyclone satu (H-157).
Cyclone 1 berfungsi untuk memisahkan debu dari detergent bubuk yang lebih
halus. Selanjutnya udara dibuang ke udara bebas sedangkan debu yang terpisah dan
detergent bubuk yang keluar dari Spry Dyer diangkut Screw Conveyor (J-158) ke Rotary
cooler (B-160).
Dalam Screw Conveyor, detergent bubuk ditambahkan parfum (F-156) dengan
perbandingan tetentu. Dari Bucket elevator (J-164) maka detergent bubuk dimasukan
dalam bin (H-165). Produk detergent bubuk siap untuk dikemas lalu dimasukan ke
gudang dan selanjutnya dipasarkan.
Sebelum masuk Netralizer tahap persiapan bahan baku NaOH 25% diangkut
menuju Bin (H-134) kemudian masuk ke tangki pengenceran (M-133). Hasil dari
pengenceran NaOH dipompa (L-132) menuju Netralizer (R-130).
2. Tahap proses
Mula-mula (DDB) dari Storage (F-111) dipompa (L-112) menuju Sulfanator (R-
110). Kemudian ditambahkan Oleum dari Storage (F-114), didalam Sulfonator ini dijaga
suhu 550C.
Produk yang keluar dari Sulfonator dipompa (L-212) menuju sulfator (R-120).
Didalam sulfator ditambahkan LA dari Storage (F-122). Setelah keluar dari Sulfator
dipompa (L-131) ke Netralizer (R-130). Di Netralizer ditambahkan NaOH yang
diencerkan.
Produk yang keluar dari Netralizer masuk ke Mixer tank (R-140) dan
ditambahkan Builder (F-134) yang diangkut dengan Belt Conveyor (H-142). Di Mixer
tank semua produk dan builder dicampur.
3. Tahap Penanganan Produk