Ulangan Harian 8 B. Indonesia Kelas 7 2017
Ulangan Harian 8 B. Indonesia Kelas 7 2017
Menyimpulkan Isi Bacaan Setelah Membaca Cepat 200 Kata Per Menit
Standar Nomor
No Kompetensi Dasar Indikator
Kompetensi Soal
3. Memahami
3.2 Menyimpulkan isi
ragam teks Menyimpulkan isi bacaan
bacaan setelah
1 nonsastra dengan setelah membaca cepat 200 kata 1 10
membaca cepat 200
berbagai cara per menit
kata per menit
membaca
Kartu Soal
KARTU SOAL ULANGAN HARIAN
Pertanyaan:
Jumlah Paraf
Nilai
Benar Guru
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR SOAL
PEDOMAN PENSKORAN
Setiap soal betul berskor 10
Jika seluruh soal dijawab betul 10 x 10 maka nilainya 100
Uji Kompetensi 8
Menyimpulkan Isi Bacaan Setelah Membaca Cepat 200 Kata Per Menit
Nama : __________________________
Kelas : __________________________
SOAL
Perhatikan Teks Berikut!
Teh merupakan tanaman daerah tropis dan subtropis yang secara ilmiah dikenal dengan
Camellia Sinensis. Dari kurang lebih 3000 jenis teh hasil perkawinan silang, didapatkan 3 macam
teh hasil proses, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Cara pengolahan teh yaitu dengan
merajang daun teh dan dijemur di bawah sinar matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi
sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan
memberi cita rasa teh hitam yang khas.
Teh hijau, jenis teh tertua, amat disukai terutama oleh masyarakat Jepang dan Cina. Di sini
daun teh mengalami sedikit proses pengolahan, hanya pemanasan dan pengeringan sehingga warna
hijau daun dapat dipertahankan. Sedangkan teh oolong lebih merupakan jenis peralihan antara teh
hitam dan teh hijau. Ketiga jenis teh masing-masing memiliki khasiat kesehatan karena
mengandung ikatan biokimia yang disebut polyfenol, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid
merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada di dalam sayur-sayuran, buah-
buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.
Subklas polifenol meliputi flavonol, flavon, flavanon, antosianidin, katekin, dan biflavan.
Turunan dari katekin seperti epi-cathecin (EC), epigallo-cathecin (EGC), epigallo-cathecin gallate
(EGCg), dan quercetin umumnya ditemukan di dalam teh. EGCg dan quercetin merupakan anti
oksidan kuat dengan kekuatan hingga 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin E dan C yang
juga merupakan antioksidan potensial. Antioksidan diketahui mampu menghindarkan sel dari
kerusakan mengingat setiap kerusakan sel akan menyumbang lebih dari 50 penyakit.
Teh hijau mengandung EGCg, demikian juga teh hitam, demikian dikatakan seorang ahli
biokimia. Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti Belanda menyebutkan, mengkonsumsi 4-5
cangkir teh hitam setiap hari akan menurunkan resiko stroke hingga 70% dibanding dengan mereka
yang mengkonsumsi teh 2 cangkir sehari atau kurang. Laporan lainnya menyebutkan lebih banyak
mengkonsumsi teh hitam berhubungan dengan rendahnya kasus serangan jantung. John Folts,
Direktur Sekolah Medis, Pusat Penelitian dan Pencegahan Arteri Trombosis, Universitas
Wisconsin, AS menemukan kunci khasiat dalam teh yaitu flavonoid. Hasil penelitiannya
menunjukkan, flavonoid dalam teh hitam mampu menghambat penggumpalan sel-sel platelet
darah sehingga mencegah penyumbatan pembuluh darah pada penyakit hantung koroner dan
stroke. Studi lain menyebutkan bahwa peminum teh fanatik memiliki kadar kolesterol dan tekanan
darah yang rendah, meskipun masih belum jelas apakah semuanya itu langsung disebabkan karena
teh.
Para peneliti di Universitas Case Western Reserve, Cleveland, AS menemukan pengaruh
penggunaan teh hijau pada kulit hingga 90 %. Ternyata teh sangat efektif melindungi kulit dari
sinar matahari yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Teh juga diketahui mengandung fluoride
yang dapat menguatkan email gigi dan membantu mencegah kerusakan gigi. Dalam suatu studi
laboratorium di Jepang, para ahli menemukan bahwa teh membantu mencegah pembentukan plak
gigi dan membunuh bakteri mulut penyebab pembengkakan gusi.
Penelitian di Jepang menunjukkan, daerah penghasil teh yang pendudukanya terkenal
sebagai peminum teh fanatik, sangat rendah angka kematiannya yang disebabkan oleh kanker.
Hasil studi lainnya, dilakukan kerjasama antara tim peneliti Oguni dan pusat penelitian kanker di
Beijing untuk mempelajari pengaruh ekstrak teh hijau pada tikus yang telah diberi ransum
makanan karsinogenik (zat pemicu kanker). Dilaporkan, angka rata-rata kanker pada tikus yang
memperoleh ekstrak teh hijau setengah dari tikus yang tidak memperoleh ekstrak teh hijau.
Para peneliti yakin bahwa polifenol yang dikenal sebagai cathecin yang terdapat pada teh
hijau, membantu tubuh manusia melawan sel kanker. Studi lainnya dilakukan oleh Oguni dan Dr.
Masami Yamada dari Hamamatsu Medical Center menemukan cathecin membunuh Helicobator
pylori, bakteri pemicu kanker lambung.
Sumber: vivanews.com
4. Suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada di dalam sayur-sayuran, buah-
buahan, dan minuman seperti teh dan angguradalah.
a. Kafein
b. Polyfenol
c. Flavonoid
d. Oksigen