Anda di halaman 1dari 9

2.

URGENSI PKN
Latar belakang sejarah perjuangan bangsa
Kerajaan sriwijaya abad ke 7. Terletak di palembang, sumsel ditandai dengan adanya prasati.
Kerajaan yang berkembang pesat karena letaknya yang strategis dan memiliki armada laut
yang kuat. Retaknya karena adanya serangan majapahit dalam usaha persatuan nusantara
dibawah panji majapahit.
Kerajaan majapahit abad ke 13. Dibawah pemerintahan hayamwuruk dan patih gajahmada.
Sebagai kerajaan yang mencanangkan nilai-nilai nasionalisme. Memiliki hubungan erat
dengan kerajaan singasari. Pada buku Sutasoma karangan Empu Tantular terdapat istilah
Pancasila dengan makna persatuan nasional yaitu Bhineka Tunggal Ika. Sumpah palapa yang
diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada, cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya.
Runtuh karena adanya perselisihan dan perang saudara dan dipercepat oleh perkembangan
agama islam di demak.
Mulailah berdatangan orang eropa yang ingin mencari rempah-rempah. Pada awalnya bangsa
portugis berdagang, namun lama-kelaman mulai menunjukan peranannya dalam bidang
perdagangan yang meningkat menjadi praktek penjajahan, menerapkan sistem monopoli
tanam paksa sehinggan terjadilah pergolakan. Kebangkitan nasional sebagai perjuangan
kesatuan nasional diikuti dengan sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928.
Setelah Jepang menyerah pada sekutu, maka kesempatan itu dipergunakan sebaik-baiknya
oleh para pejuang kemerdekaan bangsa indonesia. Pagi hari tanggal 17 agustus 1945
dibacakannya naskah proklamasi kemerdekaan.
3. PANCASILA MENGANDUNG NILAI KEHIDUPAN SESUAI DENGAN
KEPRIBADIAN BANGSA
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan
peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa
Indonesia.
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi
substansi dan isi pembentukan ideology Pancasila. Pancasila dikatakan sebagai filsafat,
karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh
the founding father kita, yang dituangkan dalam suatu system. Memberi pengetahuan dan
pengertian ilmiah tentang hakikat dr pancasila.
Pancasila sebagai sistem filsafat :Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila
serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang
komprehensif. Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya
masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
Istilah ideology, idea: gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos : ilmu. Jadi
secara harafiah ideology berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita. Ideologi
terbuka (nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri) dan tertutup (isinya bukan hanya nilai-
nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional
yang keras, yang diajukan dengan mutlak).
Macam-macam ideologi :
Pancasila ]dinyatakan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia dengan tujuan
bahwa segala sesuatu dalam bidang pemerintahan ataupun yang berhubungan dengan
hidup kenegaraan harus dilandasi dalam titik tolaknya, dibatasi dalam gerak
pelaksanaannya, dan diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan pancasila.
Liberalisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata liberalis yang berarti
bebas, merdeka, tak terikat dan tak tergantung. Ideologi ini mementingkan kebebasan
perseorangan. Dalam ajaran liberalisme manusia pada hakikatnya adalah mahluk
individu yang bebas, pribadi yang utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia lainnya
sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat.
Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul sebagai reaksi dari
kapitalisme. Komunisme adalah paham yang mendahulukan individu pemilik dan
mengesampingkan kaum buruh.Paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu
yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut.
Fasisme adalah sebuah gerakan politik penindasan. Fasisme merupakan produk ideologi-
ideologi yang ingin melawan kaidah-kaidah moralitas yang diturunkan kepada umat
manusia. Ideologi Fasisme merupakan sebuah paham politik yang menjunjung kekuasaan
absolut tanpa demokrasi. Ada pula yang mengartikan bahwa ideologi Fasisme adalah
suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
Nasionalisme adalah suatu ideologi yang meletakkan bangsa di pusat masalahnya dan
berupaya meninggikan derajat bangsa. Ideologi untuk mencapai dan mempertahankan
otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu populasi yang anggotanya bertekad untuk
membentuk suatu bangsa yang berpotensi.
Sosialisme secara etimologi berasal dari bahasa Perancis yaitu sosial yang berarti
kemasyarakatan. Sosialisme adalah paham yang menghendaki segala sesuatu harus diatur
bersama dan hasilnya dinikmati bersama-sama.
Kapitalisme berasal dari kata kapital , yang artinya modal. Kapitalisme merupakan suatu
paham yang meyakini bahwa pemilik modal dapat melaksanakan usahanya yang meraih
keuntungan yang sebesar-besarnya.

Pancasila sebagai ideology nasional selain berfungsi sebagai cita-cita normative


penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai
yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat
yang dapat memparsatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.
4. MORALITAS BANGSA
Moral- kebiasaan.Suatu tata cara atau tingkah laku baik dan buruk seseorang berdasarkan
pandangan hidup dan agamanya. Kebiasaan tersebut mula-mula mungkin hanya bersifat
individual. Namun karena manusia senantiasa hidup bersama dengan orang lain dan dalam
suatu lingkungan tertentu, maka kebiasaan individu tersebut akan ditiru orang lain, dan lama
kelamaan akan menjadi kebiasaan kelompok.
5. ANALISIS PENTINGNYA IDENTITAS NASIONAL
Identitas nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa,filsafat pancasila
dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam
tatanankehidupan berbangsa dan bernegara termasuk tatanan hukum yang berlaku
diIndonesia, merupakan norma peraturan yang harusd i j u n j u n g t i n g g i o l e h s e m u a
w a r g a n e g a r a t a n p a k e c u a l i r u l e o f l a w , ya n g m e n g a t u r m e n g e n a i h a k
dan kewajiban warga negara, demokrasi serta hak asasi manusia
y a n g berkembang semakin dinamis di Indonesia. Untuk membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa lain.
Unsur pembentuk jati diri bangsa :
1. suku bangsa
2. agama
3. kebudayaan
4. bahasa
6. NEGARA DAN BANGSA DALAM PEMERINTAHAN INDONESIA
Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan
mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya dan/sejarah.
Sosiologis antropologis: perkumpulan orang yang saling membutuhkan dan berinteraksi
untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah. Diikat oleh ikatan ras, tradisi, sejarah,
adat istiadat, agama, dll.
Politis: suatu masyarakat dalam suatu daerah sama dan tunduk pada kedaulatan negara
sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam. Diikat oleh organisasi kekuasaan yaitu
negara dan pemerintahannya.
Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur
pemerintahannya. Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan
menjadi:

PresidensialSistem presidensial (presidensial), atau disebut juga dengan sistem


kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan
eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
Parlementermerupakan sistem pemerintahan yang mana parlemen memiliki peranan
yang sangat besar di dalam pemerintahan.
Semipresidensialmerupakan sistem pemerintahan gabungan antara sistem
pemerintahan parlementer dengan sistem pemerintahan presidensial.kekuasaan
tertinggi ada di dua pihak yaitu di tangan presiden (sebagai pemimpin negara) dan di
tangan parlemen (sebagai wakil rakyat).
Komunismerupakan sistem pemerintahan yang menganut asas komunisme (tidak
mengakui keberadaan Tuhan)
Demokrasi liberal merupakan sistem pemerintahan gabungan antara sistem
pemerintahan demokrasi dan sistem pemerintahan liberal. Dalam sistem pemerintahan
ini, pengendalian kekuasaan dilakukan oleh kepala pemerintahan yang dipilih secara
langsung oleh rakyat.
Liberal merupakan sistem pemerintahan yang menganut asas kebebasan sebagai
landasan penetapan kebijakannya.

7. KONSTITUSI DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA


Konstitusi adalah hukum dasar atau undang-undang dasar yang menggambarkan keseluruhan
sistem ketatanegaraan suatu negara.Konstitusi sangatlah penting bagi suatu negara, konstitusi
akan mencegah terjadinya penyalahgunaan atau penyelewengan kekuasaan yang dilakukan
oleh pemerintah atau penguasa serta menjamin agar manusia tidak saling melanggar hak hak
asasi manusia. Konstitusi sangat penting sebab mempunyai fungsi yang sangat penting,
fungsi utamanya ada dua yaitu :
a. Membagi kekuasaan dalam negara
b. Membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam negara
Ada tiga hal yang diatur dalam sebuah konstitusi, yaitu sebagai berikut :

1. Jaminan hak asasi manusia bagi seluruh warga negara dan penduduk
2. Sistem ketatanegaraan yang mendasar
3. Kedudukan, tugas, dan wewenang lembaga-lembaga negara

Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sepakat utntuk menyusun sebuah
Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis dengan segala arti dan fungsinya. Sehari
setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, konstitusi
Indonesia sebagai sesuatu revolusi grondwet telah disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh
panitia persiapan kemerdekaan Indonesia dalam sebuah naskah yang dinamakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Hanya memuat 37 pasal.
Perubahan UUD 1945 kemudian dilakukan secara bertahap dan menjadi salah satu agenda
sidang Tahunan MPR dari tahun 1999 hingga perubahan ke empat pada sidang tahunan MPR
tahun 2002 bersamaan dengan kesepakatan dibentuknya komisi konstitusi yang bertugas
melakukan pengkajian secara komperhensif tentang perubahan UUD 1945 berdasarkan
ketetapan MPR No. I/MPR/2002 tentang pembentukan komisi Konstitusi.
Dalam sejarah perkembangan ketatanegaraan Indonesia ada empat macam Undang-Undang
yang pernah berlaku, yaitu :
1. Periode 18 Agustus 1945 27 Desember 1949 Penetapan UUD45. RUU disahkan
oleh PPKI sehari setelah proklamasi kemerdekaan.
2. Periode 27 Desember 1949 17 Agustus 1950 Penetapan konstitusi Republik
Indonesia Serikat karena diadakannya KMB.
3. Periode 17 Agustus 1950 5 Juli 1959 Penetapan Undang-Undang Dasar Sementara
1950. Periode federal dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat 1949
merupakan perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa Indonesia sejak 17
Agustus 1945 menghendaki sifat kesatuan, maka negara Republik Indonesia Serikat
tidak bertahan lama karena terjadinya penggabungan dengan Republik Indonesia.
4. Periode 5 Juli 1959 sekarangPenetapan berlakunya kembali Undang-Undang
Dasar 1945. Dengan dekrit Presiden 5 Juli 1959 berlakulah kembali Undang-Undang
Dasar 1945.
Perubahan UUD45:

1. Untuk pembatasan masa jabatan presiden dan wapres, hanya dua periode masa jabatan
saja.
2. Mempertegas hal-hal tentang HAM dan memperkokoh eksistensi DPR sebagai
lembaga legislatif.
3. Mengembalikan kedaulatan rakyat dari MPR kepada rakyat sehingga berimplikasi pd
pemilihan presiden dan wapres secara langsung oleh rakyat.
4. Penghapusan pertimbangan agung dan mempertegas persyaratan pengisian dan tata
cara pengisian jabatan presiden dan wapres.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa tidaklah sama mengingat UUD
yan.g berlaku jg berganti. Pergantian-pergantian tersebut menyebabkan pergantian sistem
pemerintahan.

1. Masa Revolusi (1945-1950)


Indonesia berjuang menghadapi Belanda dan demokrasi belum berjalan dengan baik
karena masih adanya revolusi fisik dan masih terdapat sentralisasi kekuasaan pada
awal kemerdekaan yang terlihat pada pasal 4 aturan peralihan UUD 1945 : Sebelum
MPR, DPR, dan DPA dibentuk, kekuasaan dijalankan oleh Presiden dengan bantuan
KNIP.

Untuk menghindari kesan bahwa Indonesia adalah Negara absolute maka dikeluarkan
:
Maklumat Wakil presiden No. X, Maklumat Pemerintahan 3 Nov 1945, Maklumat
Pemerintahan 14 Nov 1945

2. Orde Lama
a) Demokrasi Liberal 1950-1959
Presiden sebagai kepala Negara dan bukan sebagai kepala eksekutif. Masa ini
bersifat parlementer, akuntabilitas politik tinggi dan berkembangnya partai-
partai politik tetapi dinilai gagal era ini karena : dominasi partai politik tinggi,
landasan sosial ekonomi rendah, tidak mampunya konstituante bersidang
untuk ganti UUDS 1950 dan oleh karena itu lahir Dekrit Presiden 5 Juli 1959
b) Masa Demokrasi Terpimpin 1959-1966
Intinya adalah sesuai dengan sila ke-4 pancasila ditambah dengan mufakat
secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang progresif
revolusioner dengan berporoskan : dominasi presiden, terbatasnya peran
parpol, berkembangnya PKI.

3. Orde Baru 1966-1998


Keluarnya surat perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni. Munculnya juga Pemilu tetapi dianggap gagal karena :
Rotasi kekuasaan eksekutif tidak ada, rekrutmen politik yang tertutup, pemilu yang
jauh dari semangat demokratis, pengakuan HAM terbatas, tumbuhnya KKN,
hancurnya ekonomi nasional, krisis politik, TNI disfungsional

4. Orde Reformasi 1998-sekarang


Demokrasi yang mendasar pada pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan
pelaksanaan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran
lembaga-lembaga tinggi dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab.

Ciri-ciri demokrasi di Indonesia

A. Kedaulatan ada di tangan rakyat


B. Berdasarkan pada kekeluargaan dan gotong royong
C. Pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat
D. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi
E. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban

Konsep HAM
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hal ini disebutkan dalam HAM pasal 1 UU
no. 39 Tahun 1999.

Perkembangan HAM mulai dari tahun 1945-1950 yang menjelaskan bahwa HAM pada
awalnya menekankan pada wacana hak untuk merdeka, hak kebebasan untuk berserikat
melalui organisasi politik yang didirikan, serta hak kebebasan untuk menyampaikan
pendapat. Saat pada periode pasca Orde Baru, HAM mulai dilihat dengan serius dan
komitmen pemerintah juga ditunjukan dalam pengesahan UU tentang HAM dan seringnya
muncul program tentang konvensi HAM seperti kebebasan berserikat dan perlindungan hak,
penghapusan segala bentuk diskriminasi, penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan dan
kerja paksa serta dalam keluarga.
Penegakan HAM memiliki beberapa poin yaitu :

A. Kedudukan dan Kewenangan Peradilan HAM


B. Penyelidikan, Penyidikan, dan Penangkapan pelanggar HAM
C. Pemeriksaan Sidang Pengadilan
D. Perlindungan Korban Pelanggaran HAM
Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hokum yang
punya batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat sesuai prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.

Urgensi Otonomi Daerah ada karena pada zaman sekarang ini otonomi daerah dinilai
berharga bagi Negara dan bisa membuat Negara semakin berkembang. Dengan adanya
otonomi daerah maka akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat contohnya seperti
dibuatnya kebijakan akan masalah uang dan hutang dalam Negara dan kebijakan tersebut
menjaga kesejahteraan rakyat. Kemudian akan terjadi peningkatan pelayanan publik terutama
bagi para pendatang agar bisa merasa aman dan tentram dalam Negara kita. Yang terakhir
adalah peningkatan daya saing daerah yaitu untuk meningkatkan daya tarik dari daerah dan
Negara itu sendiri agar bisa menarik banyak pendatang yang berujung pada keuntungan bagi
daerah dan pada akhirnya Negara.
Asas pemerintahan daerah dapat terbagi jadi 4 yaitu :

A. Sentralisasi
Sistem pemerintahan yang memusatkan segala kekuasaan di pemerintahan pusat
B. Desentralisasi
Penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI
C. Dekonsentrasi
Pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah
D. Tugas Pembantuan
Penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari propinsi kepada
kabupaten dan/atau desa, dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melakukan tugas tertentu.
Hak dan kewajiban Pemda :

1) Mengurus urusan pemerintahannya sendiri


2) Memilih pemimpin daerahnya sendiri
3) Memungut pajak dan retribusi dari warga daerah
4) Mengembangkan demokrasi
5) Melestarikan nilai sosial budaya di daerah
6) Melestarikan lingkungan hidup di daerah

Partisipasi masyarakat dalam Otonomi Daerah :

1) Masyarakat yang memiliki profesi ikut berpartisipasi sesuai dengan bidang


pekerjaannya untuk keuntungan bersama dan Negara
2) Melakukan kerjasama dalam hubungan antarwarga, antardaerah, dan antara warga
dengan pemerintah
3) Membayar pajak dengan tepat waktu guna untuk pembanguan daerah itu sendiri
4) Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup
5) Menjaga keamanan dan ketertiban bersama
6) Taat dan patuh terhadap hukum/peraturan perundang-undangan yang berlaku

Wawasan Nusantara
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaannya, wawasan nusantara mengutamakan
kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

Asasnya adalah ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan
diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen atau unsure pembentuk
bangsa (suku, bangsa, golongan) terhadap kesepakatan atau komitmen bersama. Terdiri dari :
kepentingan bersama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, kesetiaan.

Arah pandangnya terbagi dua yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam bertujuan untuk
menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek
alamiah dan aspek sosial. Ke luar bertujuan menjamin kepentingan nasional dalam pergaulan
dunia yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu kerjasama
yang saling menghormati.

Implementasinya dalam kehidupan nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, menangani berbagai
permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air yang mencakup bidang : politik,
ekonomi, sos-bud, han-kam.
Landasan Ketahanan Nasional mencakup 4 hal yaitu :

1) Landasan Ideal : Pancasila


2) Landasan Konstitusional : UUD 1945
3) Landasan Visional : Wawasan Nusantara
4) Landasan Konsepsional (Struktur dari sistem pemerintahan)
5) Landasan Operasional : Dokumen Rencana Pembangunan

Asasnya adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berdasarkan pancasila, UUD
1945, dan wawasan nusantara. Ini merupakan kondisi sebagai prasyaratan utama bagi Negara
berkembang yang memfokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan kehidupan negaranya. Meliputi : Asas kesejahteraan dan keamanan, asas
komprehensif integral dan menyeluruh terpadu, asas mawan kedalam dan keluar, dan
kekeluargaan.
Sifat-sifatnya meliputi kemandirian, dinamis, manunggal (memiliki sifat integrative),
wibawa, konsultasi dan kerjasama.

Gatra Ketahanan Nasional dibagi atas Tri Gatra dan Panca Gatra
Tri Gatra alamiah: Gatra letak dan kedudukan geografis, gatra keadaan dan kekayaan alam,
gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Panca Gatra kehidupan sosial : Gatra ideology, politik, ekonomi, sosbud, hankam.

Sismennas adalah sebuah sistem mengenai penemuan dan pengenalan faktor-faktor strategis
secara menyeluruh dan terpadu. Dengan demikian dapat menjadi kerangka dasar, landasan,
pedoman dan sarana bagi learning process maupun penyempurnaan fungsi penyelenggaraan
pemerintahan yang bersifat umum maupun pembangunan. Pembangunan nasional adalah
usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan
perkembangan global.

Implementasinya dalam otonomi daerah adalah diyakini akan lebih berhasil mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan
peran serta masyarakat dan juga peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah.

Konflik
Proses dinamis dan keberadaannya lebih banyak menyangkut persepsi dari orang atau pihak
yang mengalami dan merasakannya. Dengan demikian jika suatu keadaan tidak dirasakan
sebagai konflik, maka konflik tersebut tidak ada.

Penyebabnya adalah faktor ketergantungan, perbedaan tujuan, perbedaan persepsi atau


pendapat, masalah komunikasi, struktur organisasi yang punya potensi menghasilkan konflik,
dan sifat manusia.

Jenisnya ada intra individu, antar individu, antar kelompok, dan organisasi. Kemudian jika
ditinjau dari jenisnya maka ada yang konstruktif yaitu memiliki nilai positif dan destruktif
yaitu memiliki nilai negative. Ditinjau dari segi materi ada tujuan, peranan, nilai, kebijakan.
Rekonsiliasi dapat terbagi dua yaitu fokus dan lokus. Fokus dipandang sebagai suatu
perspektif yang dibangun diarahkan dalam memperbaiki atau memulihkan aspek relasional
yang ada dalam konflik. Sebagai lokus maksudnya adalah rekonsiliasi sebagai gejala sosial
yang mana ia merepresentasikan suatu ruang atau tempat bertemunya pihak yang berkonflik.
Penanganan dan pencegahannya dapat dilakukan dengan :

1. Gencatan senjata yaitu memberhentikan permusuhan dalam jangka waktu tertentu


untuk melakukan tugas bersama yang tidak bisa diganggu atau tunda,
2. Abitrasi yaitu perselisihan yang dihentikan oleh pihak ketiga yang memberikan
keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak,
3. Mediasi yaitu sama dengan abitrasi tetapi tidak ada keputusan yang mengikat,
rekonsiliasi yaitu usaha mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih
sehingga tercapai persetujuan bersama,
4. Ajudikasi yaitu penyelasaian di pengadilan, eliminasi yaitu pengunduran diri salah
satu pihak konflik dengan cara mengalah,
5. Kompromi, integritas, aturan mayoritas dan persetujuan minoritas.

Anda mungkin juga menyukai