Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ema Oky Anggraeni

Nim : F3410037

Kelas : Pajak A

BAB 21
AUDIT TERHADAP SIKLUS JASA PERSONEL : PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF

I. DESKRIPSI SIKLUS JASA PERSONEL


Siklus jasa personel dalam prusahaan manufaktur melibatkan fungsi personalia, fungsi
keuangan dan fungsi akuntansi. Siklus jasa personel terdiri dari dua sistem informasi
akuntansi berikut ini :
1. Sistem informasi akuntansi penggajian, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini :
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
c. Prosedur pembayaran gaji
d. Prosedur distribusi biaya gaji
2. Sistem informasi akuntansi pengupahan,yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini :
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
b. Prosedur pencatatn waktu kerja
c. Prosedur pembuatan daftar upah
d. Prosedur pembayaran biaya upah
e. Prosedur distribusi gaji

Siklus jasa personel berhubungan dengan siklus pengeluaran dan siklus


produksi.Pembayaran gaji dan upah berkaitan dengan siklus pengeluaran. Akun yang
dipengaruhi oleh siklus jasa personel adalah :
1. Barang dalam proses tenaga kerja langsung
2. Biaya overhead pabrik sesungguhnya
3. Biaya pemasaran
4. Biaya administrasi dan umum
5. Utang pajak penghasilan karyawan
6. Utang dana pensiun
II. TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS JASA PERSONEL

1. Tujuan Audit Terhadap Golongan Transaksi

Biaya gaji,biaya pajak atas gaji dan upah karyawan yang tercatat berkaitan dengan
kompensasi jasa yang diserahkan oleh karyawan selama periode yang diaudit

Semua biaya gaji dan upah,biaya pajak atas gaji dan upah mencakup semua biaya
yang terjadi untuk jasa personel selama periode yang diaudit

Semua transaksi yang berkaitn dengan jasa personel telah dicatat dalam jurnal,
diringkas dan diposting ke dalam akun dengan benar

Rincian transaksi yang berkaitan dengan jasa personel mendukung penyajian.

2. Tujuan Audit Terhadap Saldo Akun

Saldo utang gaji dan utang pajak penghasilan karyawan mencerminkan jumlah
yang terutang

Saldo utang gaji dan utang pajak penghasilan karyawan mencakup semua
kewajiban personel dan pemerintah pada tanggal neraca

Utang gaji dan utang pajak penghasilan karyawan kewajiban perusahaan pada
tanggal neraca

Biaya gaji,biaya pajak dan utang pajak penghasilan karyawan,utang gaji dan
distribusi biaya overhead pabrik dihitung dan dicatat dengan benar

Biaya gaji,biaya pajak dan utang pajak penghasilan karyawan,utang gaji dan
distribusi biaya overhead pabrik diidentifikasi dan diklasifikasi dengan semestinya

III. PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN


TERHADAP SIKLUS JASA PERSONEL

1. Rerangka Perancangan
a. Pemahaman sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi pembayaran
b. Penentuan kemungkinan salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
pembayaran jasa personel
c. Penentuan aktivitas pengendalian
d. Penetuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian
e. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian tahap transaksi.
2. Sistematika Uraian

Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian


terhadap siklus jasa personel disajikan dalam sistematika berikut ini :
1. Fungsi yang terkait
2. Dokumen
3. Catatan Akuntansi
4. Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi
5. Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan dan prosedur
audit pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor
6. Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan
7. Penyusunan program audit
8. Penjelasan program audit

Fungsi Yang Terkait


Uraian fungsi setiap unit organisasi yang terkait didalam siklus jasa personel
disajikan berikut ini :
Fungsi penerimaan pegawai
Fungsi pencatatan waktu
Fungsi pembuat daftar gaji dan upah
Fungsi pembuat bukti kas keluar
Fungsi pembayaran gaji dan upah
Fungsi akuntansi biaya
Fungsi akuntansi umum
Dokumen
Dokumen lengkap yang digunakan dalam siklus penggajian dan pengupahan
adalah sebagai berikut :
Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Kartu jam kerja
Kartu jam hadir
Daftar gaji dan daftar upah
Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Surat pernyataan gaji dan upah
Amplop gaji dan upah
Bukti kas keluar.
Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus personel adalah :
Jurnal umum
Kartu kos produk
Buku pembantu biaya
Kartu penghasilan karyawan

Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi


Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan dan prosedur audit
pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor
Aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam siklus jasa personel
Aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan mendeteksi salah saji
mencakup :
1. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
2. Otorisasi dari manajer yang berwenang
3. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak dan penggunaannya
dipertanggung jawabkan
4. Pengecekan independen
5. Rekonsiliasi :
Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan dengan daftar gaji dan upah
Perhitungan pajak penghasilan karyawan dengan kartu penghasilan
6. Penggunaan kartu penghasilan karyawan sebagai tanda penerimaan gaji.
7. Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya tenaga kerja pada waktu
yang tepat.
Penyusunan program audit
Penjelasan program audit
Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi pembuatan daftar gaji dan
fungsi pencatatan waktu hadir
Lakukan pengamatan terhadap pembayaran gaji dan upah
Lakukan pengamatan terhadap pencatatan waktu hadir dan jam kerja karyawan
Ambil sampel daftar gaji dan upah
Ambil sampel kartu jam kerja karyawan
Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggung
jawaban pemakaian formulir
Ambil sampel bukti kas keluar yang disetuji dan lakukan pengusutan ke
dokumen pendukung dan catatan akuntansi
Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting kebuku pembantu dan jurnal

IV. EVALUASI PENGUJIAN PENGENDALIAN

Keseluruhan proses yang ditempuh oleh auditor di dalam memperkirakan resiko


pengendalian terhadap siklus jasa personel. Proses audit yang dilakukan oleh auditor
dalam rangka memperoleh pemahaman tentang struktur pengendalian intern terhadap
siklus jasa personel. Jika tingkat resiko pengendalian final sama dengan yang
direncanakan,auditor dapat melanjutkan untuk mendesain pengujian substantif khusus
berdasarkan tingkat pengujian yang direncakan. Jika tidak sama auditor harus mengubah
tingkat pengujian substantif untuk menampung tingkat resiko yang dapat diterima.

V. PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO AKUN YANG TERKAIT DENGAN


SIKLUS JASA PERSONEL
Saldo akun yang terkait dengan siklus jasa personel adalah :
1. Utang gaji dan upah
2. Utang pajak penghasilan karyawan
3. Utang dana pensiun
4. Utang bonus
5. Utang komisi

Pengujian substantif secara spesifik berlaku terhadap berbagai saldo akun yang terkait
dengan siklus jasa personel terletak pada :

Prosedur Analitik
Penerapan prosedur analitik terhadap berbagai saldo utang yang berkaitan
dengan siklus jasa personel adalah :
a. Perbandingan biaya karyawan dengan biaya karyawan menurut anggaran.

b. Perbandingan saldo utang yang tercantum dalam neraca yang diaudit dengan
saldo utang neraca sebelumnya.

c. Perhitungan ratio biaya pajak penghasilan karyawan dengan total biaya


karyawan dan dengan ratio yang sama tahun sebelumnya

d. Rekonsiliasi jumlah pajak penghasilan karyawan dengan jumlah yang


tercantum dalam SPT pajak penghasilan karyawan.
Perhitungan kembali utang gaji dan upah ( accrued payroll liabilitis )

Utang yang berkaitan dengan siklus jasa personel dibagi menjadi dua yaitu
utang kepada karyawan dan utang kepada pemerintah sehubungan dengan gaji, upah
dan kompensasi lain yang dibayarkan kepada karyawan.

Dalam memperoleh bukti mengenai kewajaran utang yang berkaitan dengan


siklus jasa personel, auditor harus mereview perhitungan yang dilakukan oleh
manajemen atas utang, upah, kompensasi, bonus, komisi, tunjangan cuti dan rekreasi,
dan utang pajak penghasilan karyawan.

Verifikasi terhadap kompensasi bagi eksekutif

Kompensasi bagi eksekutif merupakan objek audit yang paling sensitif karena
eksekutif berada pada posisi yang dapat mengabaikan aturan yang telah ditetapkan.
Dalam pemeriksaaan terhadap kompensasi bagi eksekutif, auditor melakukan
verifikasi jumlah kompensasi dengan cara membandingkan otorisasi tentang
kompensasi dari dewan komisaris dengan kompensasi yang dicatat.
BAB 22

PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP INVESTASI

I. DESKRIPSI INVESTASI
Investasi merupakan penanaman uang diluar perusahaan, yang dapat berupa surat
berharga atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif
perusahaan. Menurut tujuannya investasi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Investasi jangka pendek.
Umumnya investasi berupa surat berharga yang harga pasarnya relatif stabil.
Tujuan pembelian surat berharga untuk menanamkan kas yang sementara waktu
tidak terpakai. Investasi jangka pendek disajikan di nereca dalam aktiva lancar.
2. Investasi jangka panjang
Tujuan pokok adalah untuk memperoleh pendapatan bunga atau deviden
dalam jangka panjang, untuk membentuk dana khusus atau untuk mengendalikan
perusahaan lain melalui pemilikan saham. Disajikan dalam aktiva tidak lancar.

II. PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN


INVESTASI DI NERACA

Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian investasi di neraca sebagai


berikut :
1. Investasi harus disajikan terpisah di neraca sesuai dengan tujuan investasi. Investasi
yang tidak akan dijual dalam jangka pendek disajikan dalam ativa tidak lancar.
2. Investasi jangka pendek disajikan nilainya di neraca dengan salah satu dari dua cara
berikut :
3. Investasi jangka panjang disajikan di neraca pada kosnya. Harga pasar tidak harus
disajikan dalam tanda kurung seperti halnya dengan investasi jangka pendek.
4. Harus dicantumkan pengungkapan yang cukup jika investasi jangka pendek
digadaikan sebagai jaminan penarikan utang.
5. Investasi dalam perusahaan afiliasi dan dalam nonconsolidated subsudiary
companies harus disajikan secara terpisah dari investasi yang lain dan harus
dicantumkan penjelasan yang cukup mengenai sifat hubungan antara perusahaan.
6. Obligasi atau saham yang dikeluarkan oleh klien, yang dibeli kembali sebagai
treasury bond, treasury stock atau disimpan dalam dana khusus sebaiknya disajikan
sebagai pengurang obligasi atau modal saham.
7. Jika investasi merupakan sumber pedapatan perusahaan, maka penghasilan yang
timbul dari pemilikan investai tersebut digolongkan penghasilan diluar usaha.
8. Jika penghasilan bunga dan penghasilan deviden jumlahnya material, keduanya
harus disajikan terpisah dalam laporan rugi laba
9. Laba atau rugi akibat penjualan investasi jangka pendek yang jumlahnya material
harus disajikan terpisah di dalam laporan rugi laba.
10. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi antarperusahaan yang belum
direalisasikan dalam hubungan antar induk dan anak perusahaan harus
dieliminasikan jika investasi dicatat dengan equity method
11. Laba atau rugi ini diperlakukan sebagai tambahan atau pengurang unsur modal.

III. TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP INVESTASI

Tujuan pengujian substantif terhadap investasi adalah :

1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan


dengan investasi

2. Membuktikan bahwa saldo investasi mencerminkan kepentingan klien yang ada pada
tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang bersangkutan dengan
investasi selama tahun di audit

3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan
kelengkapan saldo investasi yang disajikan di neraca.

4. Membuktikan saldo investasi yang dicantumkan di neraca merupakan milik klien.

5. Membuktikan kewajaran penilaian investasi yang dicantumkan di neraca

6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan investasi di neraca

IV. PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP INVESTASI

Prosedur Audit Awal

Auditor melakukan enam prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi
informasi investasi di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan :
1. Usut saldo utang usaha yang tercantm di neraca ke saldo akun investasi yang
bersangkutan di dalam buku besar.

2. Hitung kembali saldo akun investasi di buku besar

3. Usut saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu

4. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting
dalam akun investasi

5. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun utang usaha ke jurnal yang
bersangkutan

6. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu utang usaha dengan akun kontrol investasi di
buku besar.

Prosedur Analitik

Pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis


klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Ratio yang
telah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan auditor. Pembandingan
ini membantu auditor untuk mengungkapkan :

a. Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa

b. Perubahan akuntansi

c. Perubahan usaha

d. Fluktuasi acak

e. Salah saji

Pengujian Terhadap Transaksi Rinci

1. Periksa dokumen yang mendukung pemerolehan surat berharga yang dimiliki oleh
klien pada tanggal neraca

2. Hitung kembali pendapatan bunga dan deviden tahun yang diaudit

3. Hitung kembali laba dan rugi yang timbul dari transaksi penjualan surat berharga

4. Hitung kembali laba dan rugi yang timbul dari transaksi penjualan investasi

5. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian surat berharga dalam


periode sekitar tanggal neraca
6. Periksa dokumen yang mendukung transaksi penjualan surat berharga dalam
periode sekitar tanggal neraca

7. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan dan penjualan investasi

Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci

1. Pelajari notulen rapat pemegang saham dan redaksi

2. Minta daftar surat berharga yang ada ditangan klien dan lakukan perhitungan dan
inspeksi terhadap sertifikat surat berharga

3. Kirimkan informasi tentang surat berharga milik klien yang berada ditangan pihak
lain

4. Lakukan rekonsiliasi antara surat berharga yang dihitungkan dengan hasil


konfirmasi dan jumlah yang disajikan dineraca

5. Lakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap polis asuransi surat berharga

6. Minta konfirmasi mengenai surat berharga yang dijadikan jaminan penarikan


utang

7. Bandingkan metode penilaian investasi yang akan digunakan oleh klien dengan
prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia

8. Bandingkan nilai investasi dengan harga pasar surat berharga

Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan

1. Periksa klasifikasi surat berharga sebagai investasi sementara dan investasi


jangka panjang.

2. Periksa investasi jangka panjang mengenai kemungkinan sebagai alat


pengendalian perusahaan lain.

Anda mungkin juga menyukai