Anda di halaman 1dari 11

KASUS III

PEMERIKSAAN PAJAK

WAJIB PAJAK BADAN (PERSEROAN TERBATAS)

E. Tentukanlah dan hitunglah all taxes yaitu PPh 21, 22, 23, 26, dan pasal 4 ayat 2 serta
PPN yang harus dipotong dan dipungut oleh PT HARUM KASTURI pada tahun
2011. Apakah terjadi kurang bayar atau lebih bayar dalam menyetorkan pajak
tersebut?
Jawab :
- PPh Pasal 21
1. Raihan Arifin (K/3)
Gaji Rp.180.000.000
Tunjangan Pajak Rp. 22.000.000
Tunjangan rumah Rp. 28.000.000
THR (Desember) Rp. 50.000.000
Premi Asuransi Rp. 7.200.000
Pemberian natura Rp. 25.000.000
Bruto Rp. 312.200.000
(-) Pengurang
Biaya jabatan 5% Rp. 6.000.000
Netto Rp. 306.200.000
PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
3T Rp. 3.960.000 Rp. 21.120.000
PKP Rp. 285.080.000

PPh pasal 21 tahun 2011


5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
15% x Rp. Rp. 200.000.000 = Rp. 30.000.000
25% x Rp. 35.080.000 = Rp. 8.770.000
= Rp. 41.270.000

2. Ardi (K/1)
Gaji Rp.105.000.000
Tunjangan makan Rp. 15.000.000
THR (Desember) Rp. 15.000.000
Premi Asuransi Rp. 7.200.000
Bruto Rp. 142.200.000
(-) Pengurang
Biaya jabatan 5% Rp. 6.000.000
Netto Rp. 136.200.000
PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
1T Rp. 1.320.000 Rp. 18.480.000
PKP Rp. 117.720.000

PPh pasal 21 tahun 2011


5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
15% x Rp. Rp. 67.720.000 = Rp. 10.158.000
= Rp. 12.658.000

3. Anton (K/2)

Gaji Rp.105.000.000
Tunjangan makan Rp. 15.000.000
THR (Desember) Rp. 15.000.000
Premi Asuransi Rp. 7.200.000
Bruto Rp. 142.200.000
(-) Pengurang
Biaya jabatan 5% Rp. 6.000.000
Netto Rp. 136.200.000
PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
2T Rp. 2.640.000 Rp. 19.800.000
PKP Rp. 116.400.000

PPh pasal 21 tahun 2011


5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
15% x Rp. Rp. 66.000.000 = Rp. 9.960.000
= Rp. 12.460.000

4. Aris (K/0)
Gaji Rp.105.000.000
Tunjangan makan Rp. 15.000.000
THR (Desember) Rp. 15.000.000
Premi Asuransi Rp. 7.200.000
Bruto Rp. 142.200.000
(-) Pengurang
Biaya jabatan 5% Rp. 6.000.000
Netto Rp. 136.200.000
PTKP
WP =Rp. 15.480.000
SK =Rp. 1.320.000 Rp. 17.160.000
PKP Rp 119.040.000

PPh pasal 21 tahun 2011


5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
15% x Rp. Rp. 69.040.000 = Rp. 10.356.000
= Rp. 12.856.000

Keterangan :
Gaji r Rp. 45.000.000
Tunjangan makan Rp. 3.600.000
THR (Desember) Rp. 10.500.000
Premi Asuransi Rp. 7.200.000
Bruto Rp. 66.300.000
(-) Pengurang
Biaya jabatan 5% Rp. 3.315.000
Netto Rp. 62.985.000

5. Andi (K/3)
Penghasilan Neto Rp. 62.985.000
PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
3T Rp. 3.960.000 Rp. 21.120.000
PKP Rp. 41.865.000

PPh pasal 21 tahun 2011


5% x Rp. 41.865.000 = Rp. 2.093.250

6. Anisa (TK/-)

Penghasilan Neto Rp. 62.985.000


PTKP
WP Rp. 15.480.000
PKP Rp. 47.145.000

PPh pasal 21 tahun 2011


5% x Rp. 47.145.000 = Rp. 2.357.250

7. Arini (TK/-)

Penghasilan Neto Rp. 62.985.000


PTKP
WP Rp. 15.480.000
PKP Rp. 47.145.000

PPh pasal 21 tahun 2011


5% x Rp. 47.145.000 = Rp. 2.357.250
8. Galih (K/1)
Penghasilan Neto Rp. 62.985.000
PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
1T Rp. 1.320.000 Rp. 18.480.000
PKP Rp. 44.505.000

PPh pasal 21 tahun 2011


5% x Rp. 44.505.000 = Rp. 2.225.250

9. Fauzan (K/2)

Penghasilan Neto Rp. 62.985.000


PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
2T Rp. 2.640.000 Rp. 19.800.000
PKP Rp. 43.185.000

PPh pasal 21 tahun 2011


5% x Rp. 43.185.000 = Rp. 2.159.250

10. Hanifah (TK/1)

Penghasilan Neto Rp. 62.985.000


PTKP
WP Rp. 15.480.000
1T Rp. 1.320.000 Rp. 17.160.000
PKP Rp. 45.825.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 45.825.000 = Rp. 2.291.250

11. Ginting (TK/-)

Penghasilan Neto Rp. 62.985.000


PTKP
WP Rp. 15.480.000
PKP Rp. 47.145.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 47.145.000 = Rp. 2.357.250

12. Hendriawan ( K /2)

Penghasilan Neto Rp. 66.985.000


PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
2T Rp. 2.640.000 Rp. 19.800.000
PKP Rp. 43.185.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 43.185.000 = Rp. 2.159.250

13. Marisa (TK/-)


Penghasilan Neto Rp. 62.985.000
PTKP
WP Rp. 15.480.000
PKP Rp. 47.145.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 47.145.000 = Rp. 2.357.250

14. Nita (K /1)


Penghasilan Neto Rp. 62.985.000
PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
Tanggungan (1) Rp. 1.320.000 Rp. 18.480.000
PKP Rp. 44.505.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 44.505.000 = Rp. 2.225.250

15. Kalingga (K/ 2 )

Penghasilan Neto Rp. 62.985.000


PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
Tanggungan (2) Rp. 2.640.000 Rp. 19.800.000
PKP Rp. 43.185.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 43.185.000 = Rp. 2.159.250

16. Prasetya (K /0 )

Penghasilan Neto Rp. 62.985.000


PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000 Rp. 17.160.000
PKP Rp. 45.825.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 45.826.000 = Rp. 2.291.250

17. Sari (TK/ 1)


Penghasilan Neto Rp. 62.985.000
PTKP
WP Rp. 15.480.000
Tanggungan (1) Rp. 1.320.000 Rp. 17.160.000
PKP Rp. 45.825.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 45.826.000 = Rp. 2.291.250
18. Sidik (TK/ 0)
Penghasilan Neto Rp. 62.985.000
PTKP
WP Rp. 15.480.000
PKP Rp. 47.145.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 47.145.000 = Rp. 2.357.250

19. Wawan (K/ 2)

Penghasilan Neto Rp. 62.985.000


PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
Tanggungan (2) Rp. 2.640.000 Rp. 19.800.000
PKP Rp. 43.185.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 43.185.000 = Rp. 2.159.250

20. Yanuar (K /3)

Penghasilan Neto Rp. 62.985.000

PTKP
WP Rp. 15.480.000
SK Rp. 1.320.000
Tanggungan (3) Rp. 3.960.000 Rp. 21.120.000
PKP Rp. 41.865.000
PPh pasal 21 tahun 2011
5% x Rp. 41.856.000 = Rp. 2.093.250
21. Membayar Arifin Cahyo,SE, Ak seorang akuntan untuk audit keuangan Rp.
725.000.000

Penghasilan netto = 50% x Rp 725.000.000 = Rp 362.500.000

PPh pasal 21 = Tarif pasal 17 x penghasilan neto

5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15 % x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 112.500.000 = Rp 28.125.000
= Rp 60.625.000
22. Perusahaan memberikan komisi penjualan sebesar Rp. 500.000.000

Pph pasal 21

5% x 50.000.000 = Rp. 2.500.000


15% x 200.000.000 = Rp. 30.000.000
25% x 250.000.000 = Rp. 62.500.000
= Rp. 95.000.000

23. Pesangon Lintang sebesar Rp. 650.000.000


Pph pasal 21
5% x 50.000.000 = Rp. 2.500.000
15% x 200.000.000 = Rp. 30.000.000
25% x 250.000.000 = Rp. 62.500.000
30% x 150.000.000 = Rp. 45.000.000

= Rp. 140.000.000

24. Komisaris bukan pegawai tetap PPh pasal 21 yang terutang :

5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000

15% x Rp. 200.000.000 = Rp. 30.000.000

25% x Rp. 250.000.000 = Rp. 62.5000.000

30% x Rp. 250.000.000 = Rp. 75.000.0000

= Rp.170.000.000
- PPh Pasal 22

Pada pertengahan tahun 2011, PT HARUM KASTURI menjual barang berupa baju
batik kepada Pemkot Surakarta dengan total penjualan sebesar Rp 750.000.000,00.
Mendapat potongan penjualan sebesar 5 % karena penjualan secara tunai.
Jawab :
Harga penjualan = Rp 750.000.000
Potongan penjualan = 5% x Rp 750.000.000,00 = Rp 37.500.000 -
DPP Rp 712.500.000

PPh pasal 22 = 1,5 % x Rp 712.500.000 = Rp 10.687.500 (Kredit Pajak)

Catatan : Karena dipungut maka PT HARUM KASTURI selaku Wajib Bayar ,


sehingga pajaknya dapat dikreditkan

- PPh pasal 23
Soal 13
Pendapatan deviden merupakan pendapatan yang didapat dari investasi saham PT
HARUM KASTURI pada PT Nusa Indah (15%) sebesar Rp. 400.000.000 dan PT
Kartika (25%) sebesar Rp. 590.000.000
Yang dipungut pajak PPh pasal 23 adalah PT Nusa Indah karena kepemilikan saham
kurang dari 25 %
Jawab :
PPh pasal 23 = 15% x Rp. 400.000.000 = Rp. 60.000.000 (Kredit Pajak)

Catatan : Karena dipungut maka PT HARUM KASTURI selaku Wajib Bayar ,


sehingga pajaknya dapat dikreditkan

Soal 16
Pada akhir desember perusahaan membayar deviden kepada pemegang sahamnya
sebesar Rp. 7.500.000.000
Jawab :
Besarnya PPh Pasal 23
1. Hartanto = 25% x Rp 7.500.000.000 = Rp 1.875.000.000
2. Niko Johari = 15% x Rp 7.500.000.000 = Rp 1.125.000.000
3. Fredy Agustin = 10% x Rp 7.500.000.000 = Rp 750.000.000
4. PT Berdikari = 20% x Rp 7.500.000.000 = Rp 1.500.000.000
5. CV Kirana = 5% x Rp 7.500.000.000 = Rp 375.000.000 +
Total Rp 5.625.000.000

PPh pasal 23

Atas Orang Pribadi = 10% x Rp 3.750.000.000 = Rp 375.000.000


Atas Badan = 15% x Rp 1.875.000.000 = Rp 281.250.000 +

Total Rp 656.250.000 (Bukan Kredit Pajak )

Catatan : Karena dipungut maka PT HARUM KASTURI selaku Wajib Pungut ,


sehingga pajaknya tidak dapat dikreditkan

- Pasal 4 ayat 2
Pendapatan sewa merupakan sewa yang didapat dari penyewaan gedung. Perjanjian
sewa menyewa dilakukan di bawah tangan dan ternyata ditemukan belum
bermaterai.
Jawab :
Pendapatan sewa dari laba rugi = Rp 1.320.000.000
Pasal 4 ayat 2 = 10% x Rp 1.320.000.000 = Rp 132.000.000 (Kredit Pajak)

Catatan : Karena dipungut maka PT HARUM KASTURI selaku Wajib Bayar ,


sehingga pajaknya dapat dikreditkan

- PPN
Jumlah pembelian faktur pajak atas penyerahan BKP selama tahun 2011
sebesar Rp.52.569.000.000.
Penjualan barang secara tunai kepada Pemkot Surakarta sebesar Rp
750.000.000
Penjualan barang retur secara tunai sebesar 50% dari total retur penjualan
(L/R)
PPN Keluaran PPN Masukan

Penjualan setelah koreksi 84.669.148.767 Pembelian lokal setelah koreksi 52.569.000.000


Diskon (1.942.185.802) Diskon ( 569.085.000)
Retur (1.019.432.250) DPP 51.999.915.000
81.707.530.715
Penjualan ke Bendahara ( 750.000.000)
DPP 80.957.530.715

PPN Keluaran = 10% x Rp 80.957.530.715 = Rp 8.095.753.017,50


PPN Masukan = 10% x Rp 51.999.915.000 = Rp 5.199.991.500,00
Lebih Bayar Rp 2.895.761.571,50 (Kredit Pajak)

Catatan : Karena PPN Lebih Bayar maka pajak dapat dikreditkan

F. Hitunglah PPh Badan dari PT HARUM KASTURI (jika dari pemeriksaan di peroleh
laba)
Jawab :
Peredaran bruto = Rp 84.669.148.767,-
Laba (Rugi) fiskal (PKP) = Rp (13.411.922.900,-)

Karena terjadi rugi maka tidak dikenakan PPh Badan

G. Hitunglah sanksi yang harus dibayar oleh PT HARUM KASTURI jika terbukti dari
penghitungan harus membayar pajak !
Jawab : Tidak ada

H. Hitunglah materai yang terhutang dan bagaimana cara pembayarannya !


- Pendapatan sewa merupakan sewa yang didapat dari penyewaan gedung.
Perjanjian sewa menyewa dilakukan di bawah tangan dan ternyata ditemukan
belum bermaterai.
Jawab :
Jika ada dokumen yang tidak bermaterai, sedangkan dokumen diperlukan
maka dokumen dimateraikan sebesar 6.000 di kantor pos yang ditunjuk serta
diberikan denda sebesar 200% ( 200% x Rp 6.000 = Rp 12.000)

I. Buatlah opini penilaian untuk perusahaan tersebut !


Jawab :
Masih terdapat transaksi- transaksi yang menurut fiskal perlu dikoreksi. Koreksi-
koreksi tersebut tergolong material sehingga dapat dikatakan bahwa Laporan
Keuangan PT HARUM KASTURI TIDAK WAJAR .

Anda mungkin juga menyukai