PENDAHULUAN
Hipofisasi adalah suatu cara untuk merangsang ikan untuk memijah atau terjadinya
pengeluaran telur ikan dengan suntikan ekstrak kelenjar hipofisa. Pemijahan sistem
hipofisasi menurut Muhammad et al., (2003), ialah merangsang pemijahan induk ikan
dengan menyuntikkan kelenjar hipofisa. Teknik penyuntikan dengan pemijahan buatan atau
induced breeding yaitu merangsang ikan untuk kawin (Simanjuntak, 1985). Menurut
Sumandinata (1981), yang dimaksud dengan pemijahan adalah peristiwa pertemuan antra
ikan jantan dan ikan betina yang bertujuan untuk pembuahan telur oleh spermatozoa.
Diperlukan ikan donor dan ikan resipien untuk dapat melakukan tehnik hipofisasi, yaitu
tehnik induksi yang digunakan untuk memacu / merangsang ikan agar cepat memijah. Ikan
donor adalah ikan yang diambil kelenjar hipofisasinya, biasa digunakan jenis ikan mas atau
karper (Cyprinus carpio). Ikan donor dan ikan resipien (penerima) diharapakan masih satu
famili, maka digunakan ikan nilem (Osteochilus hasellti). Pemijahan dapat dilakukan dengan
cara induced spawning, yaitu induk-induk ikan tersebut dirangsang pemasakan serta
pengeluaran telur untuk kemudian dapat dipijahkan. Syarat ikan untuk dapat dirangsang
pemijahannya yaitu ikan tersebut dalam keadaan matang kelamin (Soeseno, 1982).
Kelenjar hipofisa mempunyai peran yang sangat penting, dimana kelenjar yang dihasilkan
berupa hormon yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangbiakan. Kerusakan dalam
pengambilan ekstrak hormon mengakibatkan hormon tersebut tidak berfungsi. Hormon yang
berpengaruh dalam pemijahan ikan adalah gonadotropin yang berfungsi dalam pematangan gonad
dan mengontrol ekskresi hormon yang dihasilkan oleh gonad (Hurkat dan Mathur, 1986).
4. Menekan kematian benih karena lingkungan hidup ikan diatur lebih baik.
5. Alternatif untuk menghasilkan benih berkualitas, dalam jumlah yang cukup dan
kontinu.
6. Jumlah telur yang dihasilkan dapat dihitung secara tepat.
7. Telur yang dibuahi sperma lebih banyak daripada telur yang dibuahi dalam
perkawinan alami.
METODOLOGI
1.1. Hasil
perlakuan Waktu Waktu Masa laten
penyuntikan pemijahan
Penyuntikan 4.40 sore 03.25 pagi 11 jam
ovaprim
Penyuntikan 5.24 sore 11.00 malam 6 jam
kelenjar hipofisis
Tanpa perlakuan 5.40 sore 23.30 malam 6 jam
(alami) (penggabungan)
1.2. Pembahasan
BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA