Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT.Karena
atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahualaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak
untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya
kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis
mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, bimbingan dari dosen kita yaitu bapak Ir.
Agus Benyamin
Penulis menyimpulkan bahwa tugas ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penulis
menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas ini dan bermanfaat bagi Penulis dan
pembaca pada umumnya.
1
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
ISI............................................................................................................................................................ 4
2.1 Pokok Pokok Pikiran.................................................................................................................. 4
2.2 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia .................................................................................... 4
2.3 Pengertian Konsepsi Ketahan Nasional Indonesia ........................................................................ 5
2.4 Hakikat Ketahanan Nasional dan Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia .................. 5
2.5 Asas asas ketahanan nasional ..................................................................................................... 5
2.6 Sifat Sifat Ketahanan Nasional Indonesia .................................................................................... 7
2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara .............. 8
2.8 Ideologi Pancasila ......................................................................................................................... 9
2.9 Ketahanan Tentang Ketahanan Ideologi ....................................................................................... 9
2.10 PENGARUH ASPEK POLITIK .............................................................................................. 10
2.11 PENGARUH ASPEK EKONOMI .......................................................................................... 10
2.12 PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA ............................................................................. 12
2.13 PENGARUH ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN ................................................ 16
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 21
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kegidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan
ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan eksistensi
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti:
Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber
Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia
menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak
negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia.
Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu
bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukkan bangsa Indonesia
mempunyai keuletan dan kemampuan yang
3
BAB II
ISI
2.1 Pokok Pokok Pikiran
1. Manusia Berbudaya.
Sebagai salah satu makhluk Tuhan, dikatakan manusia merupakan makhluk yang paling
sempurna, karena, mempunyai naluri, kemampuan berfikir, mempunyai akal dan ketrampilan,
senantiasa berjuang mempertahan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup baik
materiil dan spirituil. Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan
hubungan-hubungan dengan:
- Tuhan , dinamakan Agama.
- Cita-cita , dinamakan Idiologi.
- Kekuasaan/kekuatan , dinamakan Politik.
- Pemenuhan Kebutuhan , dinamakan Ekonomi.
- Manusia , dinamakan Sosial.
- Rasa Keindahan , dinamakan Seni/Budaya.
- Pemanfaatan Alam , dinamakan IPTEK.
- Rasa Aman , dinamakan Pertahanan dan Keamanan.
4
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, berdasarkan pemikiran geostrategis berupa:
konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi
geografis Indonesia.
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat konsepsi
nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
secara seimbang, serasi dan, selaras dalam, seluruh aspek,kehdupan nasioanal. dalam konteks
ketahanan nasional:
a. Ketahanan Nasional sebagai status kenyataan nyata atau rela.
b. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi
c. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan.
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia yang paling mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun
kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian
kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam system kehidupan nasional dan
merupakan nilai intrinsic yang ada padanya. Dalam kehidupan nyatanya kondisi
kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitik beratkan pada kesejahteraan,
namun tidak mengabaikan keamanan yang ada. Sebaliknya memberikan prioritas terhadap
keamanan tidak harus selalu ada, berdampingan pada apapun sebab keduanya merupakan
salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan Negara.
Sistem kehidupan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan suatu bangsa secara utuh dan
menyuluruh dan juga terpadu atau tersusun dalam bentuk berwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyrakat,
5
berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan
segenap aspek kehidupan suatu bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif
integral).
Mawas kedalam bertujuan untuk menumbuhkan hakikat, sifar-sifat dan kondisi kehidupan
nasional itu sendiri berdasarkan suatu nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak
berarti bahwa ketahanan nasioanal mengandung sikap isolasi (tertutup) atau nasionalisme
sempit (chauvinisme).
Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan
mengatasi dampak lingkungan yang strategis luar negeri, dan dapat meneria kenyataan
adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia globalisasi datau dunia
internasional. Untuk menjaminnya kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu
mengembangkan kekuatan nasional agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya
tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam
bentuk kerjasama yang saling menguntungkan bagi bebagai pihak.
5. Asas kekeluargaan.
a. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta memperthankan kemerdekaan dan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
ancaman.
b. Pembelaan negara diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara
merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara.
c. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan dan
kedaulatannya.
d. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik bebas
aktif.
e. Bentuk pertahanan negara bersifat semesta dalam arti melibatkan seluruh rakyat dan
segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah
negara sebagai satu kesatuan pertahanan.
f. Perthanan negara disusun bedasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum
6
internasional, dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara
damai dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
1. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan
dan ketangguhan dengan tidak mudah meyerah dan tetap menjaga nilai-nilai identitas,
integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian juga berarti mempunyai kemampuan dalam
tindakan dan berfikir yang lebih dewasa dan dapat bertanggung jawab dalam setiap
tindakannya. Kemandirian merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama dengan negara lain
untuk memperoleh hal yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidak bersifat tetap melainkan dinamis atau dapat meningkat ataupun
dapat menurun tergantung dengan situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi
lingkungan strategisnya yang sedang terjadi. Seperti pada pengertian dan hakikatnya sendiri
yaitu segala sesuatu didunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu selalu senantiasa
berubah pula. Maka dari itu, usaha untuk meningkatkan pertahanan nasional harus selalu
diprioritaskan dan diorientasikan ke masa depan untuk mengkembangkan kondisi kehidupan
nasional yang lebih baik lagi.
3. Wibawa
Keberhasilan dalam sistem ketahanan nasional Indonesia yang ulet, kuat dan tangguh secara
berlanjut, berkesinambungan serta seimbang akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan
bangsa yang dapat menjadi perhatian dari pihak lain. Makin tinggi dan kuatnya ketahanan
nasional Indonesia maka makin tinggi pula kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi
pula pandangan mengenai bangsa dan negara Indonesia dimata dunia serta makin
berkemampuan dalam menangkal dan menghindari dampak negative dari lingkunangan
srategis luar negeri yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
Konsep ketahanan nasioanal tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan antagonis, tidak
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata hanya untuk mencari keuntungan
sendiri, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai,
menghormati dan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
7
2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara
a. Ideologi Dunia
I. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik
yang utama.umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat
tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada
kebebasan mayoritas.
II. Komunisme
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx danFriedrich Engels, sebuah manifesto politik
yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh
dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di
awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan
pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan
ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul
beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis
revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam
pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai
masyarakat utopia
III. Paham Agama
Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab suci agama.
Negara membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat spiritual religius.
Dalam bentuk lain, negara melaksanaan hukum agama dalam kehidupannya. Negara
berdasarkan agama
8
2.8 Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan kesatuan yang utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus
mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya. Merupakan tatanan nilai yang digali
(kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai
yang terkandung didalamnya.
Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan
motivasi. Dalam ideologi juga tekandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan
oleh suatu bangsa.Pancasila merupakan ideologi nasional,dasar negara,sumber hukum, serta
pandangan hidup bangsa indonesia. Pelaksanaan Obyektif ialah bagaimana pelaksanaan nilai
yang terkandung dalam ideologi tersurat paling tidak bersirat dalam UUD 1945 . Pelaksanaan
Subyektif ialah bagaimana nilai tersebut dilaksanakan oleh pribadi masing-masing dalam
kehidupan sehari-hari.
1) Pengalaman sebagai ideologi secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta
ditingkatkan.
3) Sensanti Bhinneka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari
pancasila harus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat.
4) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus
dihayati dan diamalkan.
6) Pendidikan moral pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara
mengintergrasikannya ke dalam pelajaran seperti; Pendidikan budi pekerti, bahasa indonesia
dan kepramukaan
9
2.10 PENGARUH ASPEK POLITIK
Politik berasal dari kata Politics dan atau Policy. Artinya berbicara politik akan
mengandung makna kekuasaan (pemerintahaan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman itu
berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga kita
menganut satu paham yaitu politik. Hubungan tersebut tercermin dalam fungsi pemerintahan
Negara sebagai penentu kebijaksanaan serta sebagai aspirasi masyarakat sebagai tujuan yang
akan diwujudkan agar kebijaksanaan pemerntahan Negara tersebut harus serasi dan selaras
dengan keinginan dan aspirasi masyarakat. Politik di Indonesia harus dapat dilihat dalam
konteks ketahanan nasional ini yang meliputu 2 bagian utama , yaitu politik dalam dan luar
negeri
Politik dalam negeri merupakan politik dan kenegaraan berdasarkan pancasila dan
UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong pastisipasi dalam
suatu sistem yang unsur-unsur nya terdiri dari :
1. Struktur politik
2. Proses politik
3. Budaya politik
4. Komunikasi politik
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan
antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia didasari pada pembukanaan UUD 1945 yakni
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka
terhadap pengaruh pengaruh yang datang dari luar. Di lain pihak, sistem perekonomian
sosialis dengan perencanaan serta pengendalian secara penuh oleh pemerintah kurang
peka terhadap pengaruh dari luar . Sistem liberal yang terdapat di dunia kapitalis sudah
10
menyerap beberapa unsur sosialisme, sedangkan negara negara komunis sudah mulai
memasukkan beberapa aspek kapitalisme meskipun dengan modifikasi tertentu.
b. Perekonomian Indonesia
Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 Uud 1945, yang
menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesiandi susun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti bahwa setiap warga negara
mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian
dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak
hanya dijalankan oleh pemerintah dan diwujudkan dalam bentuk kegitan badan badan
usaha milik negara. Masyarakat dapat turut serta dalam kegitan perekonomian dalam
bentuk usaha usaha swasta di berbagai bidang. Masyarkat yang tidak termasuk dalam
badan usaha milik negara atau badan usaha swasta masih mempunyai peluang untuk
membentuk badan usaha dalam bentuk koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang
dilaksanakan atas dasar kekeluargaan.
Tingkat integrasi ekonomi sosial dengan ekonomi global sangat penting, karena hak itu
merupakan ukuran dari kemampuan ekonomi sosial untuk secara adaptif mengikuti aliran
dan dinamika pasar internasional.
11
Pencapaian tingkat ketahan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai
hal, yaitu antar lain:
12
berujung pula pada disintegrasi bangsa. Dalam paper review kali ini, penulis akan
menjelaskan mengenai struktur sosial dalam masyarakat Indonesia serta keadaan perbedaan
yang terjadi pada bangsa Indonesia paska kemerdekaan.
Keunikan ciri struktur masyarakat Indonesia dibedakan menjadi dua, yakni secara
horizontal dan secara vertikal. Secara horizontal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh
adanya kenyataan mengenai kesatuan sosial berdasarkan pada perbedaan suku bangsa, ras ,
agama, adat, dan perbedaan kedaerahan. Sementara secara vertikal, struktur masyarakat
Indonesia ditandai dengan adanya perbedaan kelas antara lapisan atas dan lapisan bawah
yang cukup tajam (Nasikun 1995: 28 30). Adanya keunikan dalam ciri struktur sosial
tersebutlah yang membedakan struktur sosial bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya.
Namun, kedua ciri khas struktur masayarakat Indonesia dapat mengakibatkan disintegrasi
bangsa. Adanya perbedaan suku bangsa, ras , agama, adat, dan perbedaan kedaerahan dapat
menyebabkan konflik horizontal, yakni konflik yang terjadi antar kelas sosial yang memiliki
tingkat yang sama. Sementara adanya kesenjangan ekonomi dalam lapisan atas dan lapisan
bawah dapat menyebabkan gesekan kepentingan antara kelas atas dan kelas bawah yang
disebut sebagai konflik vertikal. Contohnya konflik yang terjadi dalam pemberantasan
komunisme di Indonesia pada tahun 1965-1966 (Hefner 2005)
Budaya Daerah
Kebudayaan daerah diartikan sebagai kebudayaan yang khas yang terdapat pada
wilayah tersebut. Kebudayaan daerah di Indonesia di Indonesia sangatlah beragam. Menurut
Koentjaraningrat kebudayaan daerah sama dengan konsep suku bangsa. Suatu kebudayaan
tidak terlepas dari pola kegiatan masyarakat. Keragaman budaya daerah bergantung pada
faktor geografis. Semakin besar wilayahnya, maka makin komplek perbedaan kebudayaan
satu dengan yang lain. Jika kita melihat dari ujung pulau Sumatera sampai ke pulau Irian
tercatat sekitar 300 suku bangsa dengan bahasa, adat-istiadat, dan agama yang berbeda.
Konsep Suku Bangsa / Kebudayaan Daerah. Tiap kebudayaan yang hidup dalam
suatu masyarakat yang dapat berwujud sebagai komunitas desa, sebagai kota, sebagai
kelompok kekerabatan, atau kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak khas
yang terutama terlihat orang luar yang bukan warga masyarakat bersangkutan. Sebaliknya,
terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya, terutama unsur-unsur
yang berbeda menyolok dengan kebudayaannya sendiri. Pola khas tersebut berupa wujud
sistem sosial dan sistem kebendaan. Pola khas dari suatu kebudayaan bisa tampil karena
kebudayaan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil berupa berupa suatu unsur kebudayaan
fisik dengan bentuk yang khusus yang tidak terdapat pada kebudayaan lain.
Menurut Clifford Geertz, di Indonesia terdapat 300 suku bangsa dan menggunakan kurang
lebih 250 bahasa daerah. Akan tetapi apabila ditelusuri, maka sesungguhnya berasal dari
rumpun bahasa Melayu Austronesia. Kriteria yang menentukan batas-batas dari masyarakat
13
suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian tentang kebudayaan daerah
atau suku bangsa (etnografi) adalah sebagai berikut:
Kebudayaan Nasional
Dengan beribu-ribu gugus kepulauan, beraneka ragam kekayaan serta keunikan kebudayaan,
menjadikan masyarakat Indonesia yang hidup diberbagai kepulauan itu mempunyai ciri dan
coraknya masing-masing.Hal tersebut membawa akibat pada adanya perbedaan latar
belakang, kebudayaan, corak kehidupan, dan termasuk juga pola pemikiran masyarakatnya.
Kenyataan ini menyebabkan Indonesia terdiri dari masyarakat yang beragam latar belakang
budaya, etnik, agama yang merupakan kekayaan budaya nasional dengan kata lain bisa
dikatakan sebagai masyarakat multikultural.
Integrasi Nasional
Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau
bulat.Integrasi bisa terjadi secara horisontal dengan pihak yang sederajat, ataupun secara
vertikal.
14
1. Higgins
Memahami integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompok budaya dan sosial
pada satu kesatuan wilayah dan identitas nasional.
Proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek
sosial, politik, ekonomi dan budaya.
3. J. Soedjati Djiwandono
Cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak
menentukan nasib sendiri.Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak,
persatuan nasional akan dibahayakan.
1. Homogenitas kelompok
Pada kelompok yang kecil biasanya tingkat kemajemukannya juga relatif kecil, sehingga
akan mempercepat proses integrasi nasional.
2. Mobilitas geografis
Kata kunci dalam mencapai integrasi nasional adalah dengan menjaga keselarasan
antarbudaya.
Peranan pemerintah
1. Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
3. Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga
negara.
Sejak jaman dulu suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini sudah
terbiasa hidup dekat dengan alam, apakah sebagai petani ladang atau sebagai pelaut.Namun
kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta kekayaannya yang ada
dengan pengetahuan yang terbatas. Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan budaya untuk
melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa
pemikiran untuk penghijauan, kebiasaan untuk menjadikan sungai sebagai tempat
pembuangan limbah manusia, merupakan budaya yang tidak ramah terhadap
15
lingkungan.Demi kepentingan masa depan harus ditumbuhkan budaya melestarikan alam.
Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam, sehingga mereka
tidak boleh memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak maka manusia
Indonesia akan rusak kehidupannya.
Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari dalam dan dari luar, yang langsung
maupun tidak langsungmembahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan
negara RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud Ketahanan Sosial Budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya
bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun,
bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras,
serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat
Indonesia sebagai satu sistem Pertahanan dan Keamanan Negara, dalam mempertahankan
dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan NKRI dilaksanakan dengan
menyusun, mengarahkan dan menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat di seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi
utama dari pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI- POLRI sebagai intinya guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional
16
Indonesia.
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun
dari dalam baik secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud Ketahanan Pertahanan dan Keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman. Analog dengan pengertian Ketahanan Nasional maka
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, suatu perjuangan rakyat
semesta, dalam mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi dan
terkoordinasi, untuk menjamin penyelenggaraan Sistem Keamanan Nasional (dahulu
Sishankamrata), menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang ditandai sebagai berikut:
a. Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Perang Dan Damai.
Bangsa Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua bangsa di dunia serta tidak
menghendaki terjadinya sengketa bersenjata ataupun perang. Oleh karena itu bangsa
Indonesia dalam menyelesaikan pertikaian baik nasional maupun internasional menggunakan
cara-cara damai. Walau cinta damai, namun lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya.
Bagi bangsa Indonesia perang adalah jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh untuk
mempertahankan ideologi dan dasar negara Pancasila, kemerdekaan dan kedaulatan negara
RI serta keutuhan bangsa.
17
d. Pertahanan dan Keamanan Negara RI Diselenggarakan Dengan Siskamnas
(Sishankamrata).
Hal ini bersifat total, kerakyatan dan kewilayahan. Pendayagunaan potensi nasional dalam
pengelolaan pertahanan dan keamanan negara dilakukan secara optimal dan terkoordinasi
untuk mewujudkan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan negara dalam
keseimbangan dan keserasian antara kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
Pendekatan ancaman
Misi
Kewilayahan
Politik
Dalam konteks ini perlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas antara masalah
pertahanan dan masalah keamanan. Pertahanan di fokuskan untuk mengahadapi ancaman dari
luar negri dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan di fokuskan untuk menghadapi
anacaman dari dalam negri dan menjadi tanggung jawab POLRI. TNI dapat di libatkan untuk
ikut menangani masalah keamanan apabila di minta atau POLRI sudah tidak mampu lagi
karena ancaman yang meningkat ke kaeadaan darurat
1.Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela
negara,yang berisi ketangguhan,kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan
Siskamnas (Sishankamrata) untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan pancasila dan UUD 1945
18
3.potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah di capai harus di lindungi dari
segala ancaman dan gangguan agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan
lahir dan batin segenap lapisan masyarakat indonesia
4.Sebagai kekuatan inti kamtibnas,polri berpedoman kepada Tri Brata dan Catur Prasetiya
dan di kembangkan sebagai kekuatan yang mampu melaksanakan penegakkan
hukum,pemeliharaan keamanan dan penciptaan ketertiban masyarakat
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan,
tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia
baik secara individu maupun kelompok dapatpengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia
cinta damai akan tetapi Iebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran
bela negara dan cinta tanah air.
19
KESIMPULAN
Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang dating dari dalam
maupun dari luar negeri untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara dalam mencapai tujuan nasionalnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pendidikan Kewarganegaraan Merah Putih
https://tanpatandajasa.wordpress.com/2009/07/28/struktur-sosial/
https://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2013/07/15/pengaruh-ketahanan-nasional/
https://id.wikipedia.org/wiki/Liberalism
https://id.wikipedia.org/wiki/Politik_Indonesia
http://www.kompasiana.com/niezafitri/pengaruh-ketahanan-nasional-dalam-bidang-
ekonomi_55286981f17e61d24a8b45b4
21