Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT.Karena
atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahualaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak
untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya
kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.

Penulis sangat tertarik untuk mengajukan Judul : KETAHANAN NASIONAL

Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis
mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, bimbingan dari dosen kita yaitu bapak Ir.
Agus Benyamin

Penulis menyimpulkan bahwa tugas ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penulis
menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas ini dan bermanfaat bagi Penulis dan
pembaca pada umumnya.

Bandung, 21 Noveember 2015

1
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
ISI............................................................................................................................................................ 4
2.1 Pokok Pokok Pikiran.................................................................................................................. 4
2.2 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia .................................................................................... 4
2.3 Pengertian Konsepsi Ketahan Nasional Indonesia ........................................................................ 5
2.4 Hakikat Ketahanan Nasional dan Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia .................. 5
2.5 Asas asas ketahanan nasional ..................................................................................................... 5
2.6 Sifat Sifat Ketahanan Nasional Indonesia .................................................................................... 7
2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara .............. 8
2.8 Ideologi Pancasila ......................................................................................................................... 9
2.9 Ketahanan Tentang Ketahanan Ideologi ....................................................................................... 9
2.10 PENGARUH ASPEK POLITIK .............................................................................................. 10
2.11 PENGARUH ASPEK EKONOMI .......................................................................................... 10
2.12 PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA ............................................................................. 12
2.13 PENGARUH ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN ................................................ 16
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 21

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kegidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan
ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan eksistensi
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti:

Agresi Militer Belanda.

Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain.

Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber
Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia
menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak
negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia.

Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu
bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukkan bangsa Indonesia
mempunyai keuletan dan kemampuan yang

mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi


Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT). NegaraIndonesia adalah negara
hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka, dan kesemuannya ditujukan untuk menjaga
ketertiban seluruh masyarakat Indonesia. Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai
UUD 1945 sebagai konstitusinya, dimana system pemerintahan negara tertuang di dalamnya.

Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang


didasari oleh :

Pancasila sebagai landasan idiil.

UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil.

Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.

3
BAB II

ISI
2.1 Pokok Pokok Pikiran

1. Manusia Berbudaya.
Sebagai salah satu makhluk Tuhan, dikatakan manusia merupakan makhluk yang paling
sempurna, karena, mempunyai naluri, kemampuan berfikir, mempunyai akal dan ketrampilan,
senantiasa berjuang mempertahan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup baik
materiil dan spirituil. Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan
hubungan-hubungan dengan:
- Tuhan , dinamakan Agama.
- Cita-cita , dinamakan Idiologi.
- Kekuasaan/kekuatan , dinamakan Politik.
- Pemenuhan Kebutuhan , dinamakan Ekonomi.
- Manusia , dinamakan Sosial.
- Rasa Keindahan , dinamakan Seni/Budaya.
- Pemanfaatan Alam , dinamakan IPTEK.
- Rasa Aman , dinamakan Pertahanan dan Keamanan.

2. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa Dan Idiologi Negara.


Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional karena suatu organisasi apapun
bentuknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan selalu berhadapan dengan
masalah-masalah internal maupun eksternal, demikian pula negara. Falsafah Bangsa dan
Idiologi Negara menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional karena seperti dalam tujuan
nasional pasti akan ada masalah yang dihadapi demikian pula pada falsafah bangsa dan
idiologi negara, dapat dibaca dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut:
1 Alinea I , merdeka adalah hak semua bangsa, penjajahan bertentangan dengan Hak
Asasi Manusia (HAM).
2 Alinea II , adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
3 Alinea III , bila negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan
bernegara harus mendapat ridho Tuhan (merupakan dorongan spirituil).
4 Alinea IV , mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia dalam
wadah NKRI

2.2 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang


meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang dating dari dalam
maupun dari luar negeri untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara dalam mencapai tujuan nasionalnya.
Dalam pengertian tersebut ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan, dengan pembinaan sejak dini, sinergik dan kontinue, secara pribadi, keluarga,
daerah dan nasional. Dengan bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung

4
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, berdasarkan pemikiran geostrategis berupa:
konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi
geografis Indonesia.

2.3 Pengertian Konsepsi Ketahan Nasional Indonesia

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan


nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan yang selaras, serasi dan
seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu
berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi
ketahanan nasional Indonesia merupakan sarana untuk meningkatkan keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

2.4 Hakikat Ketahanan Nasional dan Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional


Indonesia

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat konsepsi
nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
secara seimbang, serasi dan, selaras dalam, seluruh aspek,kehdupan nasioanal. dalam konteks
ketahanan nasional:
a. Ketahanan Nasional sebagai status kenyataan nyata atau rela.
b. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi
c. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan.

2.5 Asas asas ketahanan nasional


1. Asas kesejahteraan dan keamanan.

Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia yang paling mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun
kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian
kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam system kehidupan nasional dan
merupakan nilai intrinsic yang ada padanya. Dalam kehidupan nyatanya kondisi
kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitik beratkan pada kesejahteraan,
namun tidak mengabaikan keamanan yang ada. Sebaliknya memberikan prioritas terhadap
keamanan tidak harus selalu ada, berdampingan pada apapun sebab keduanya merupakan
salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan Negara.

2. Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu.

Sistem kehidupan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan suatu bangsa secara utuh dan
menyuluruh dan juga terpadu atau tersusun dalam bentuk berwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyrakat,

5
berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan
segenap aspek kehidupan suatu bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif
integral).

3. Asas mawas ke dalam.

Mawas kedalam bertujuan untuk menumbuhkan hakikat, sifar-sifat dan kondisi kehidupan
nasional itu sendiri berdasarkan suatu nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak
berarti bahwa ketahanan nasioanal mengandung sikap isolasi (tertutup) atau nasionalisme
sempit (chauvinisme).

4. Asas mawas keluar.

Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan
mengatasi dampak lingkungan yang strategis luar negeri, dan dapat meneria kenyataan
adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia globalisasi datau dunia
internasional. Untuk menjaminnya kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu
mengembangkan kekuatan nasional agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya
tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam
bentuk kerjasama yang saling menguntungkan bagi bebagai pihak.

5. Asas kekeluargaan.

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, gotong royong, tenggang


rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
asas ini diakui adanya suatu perbedaan yang seharusnya dikembangkan secara serasi dalam
hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat
antagonistik yang saling menghancurkan. Bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan asas
kekeluargaan untuk pertahanan negara menganut prinsip berikut :

a. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta memperthankan kemerdekaan dan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
ancaman.
b. Pembelaan negara diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara
merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara.
c. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan dan
kedaulatannya.
d. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik bebas
aktif.
e. Bentuk pertahanan negara bersifat semesta dalam arti melibatkan seluruh rakyat dan
segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah
negara sebagai satu kesatuan pertahanan.
f. Perthanan negara disusun bedasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum

6
internasional, dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara
damai dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

2.6 Sifat Sifat Ketahanan Nasional Indonesia


Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam landasan dan asas-asasnya yaitu:

1. Mandiri

Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan
dan ketangguhan dengan tidak mudah meyerah dan tetap menjaga nilai-nilai identitas,
integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian juga berarti mempunyai kemampuan dalam
tindakan dan berfikir yang lebih dewasa dan dapat bertanggung jawab dalam setiap
tindakannya. Kemandirian merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama dengan negara lain
untuk memperoleh hal yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.

2. Dinamis

Ketahanan nasional tidak bersifat tetap melainkan dinamis atau dapat meningkat ataupun
dapat menurun tergantung dengan situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi
lingkungan strategisnya yang sedang terjadi. Seperti pada pengertian dan hakikatnya sendiri
yaitu segala sesuatu didunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu selalu senantiasa
berubah pula. Maka dari itu, usaha untuk meningkatkan pertahanan nasional harus selalu
diprioritaskan dan diorientasikan ke masa depan untuk mengkembangkan kondisi kehidupan
nasional yang lebih baik lagi.

3. Wibawa

Keberhasilan dalam sistem ketahanan nasional Indonesia yang ulet, kuat dan tangguh secara
berlanjut, berkesinambungan serta seimbang akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan
bangsa yang dapat menjadi perhatian dari pihak lain. Makin tinggi dan kuatnya ketahanan
nasional Indonesia maka makin tinggi pula kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi
pula pandangan mengenai bangsa dan negara Indonesia dimata dunia serta makin
berkemampuan dalam menangkal dan menghindari dampak negative dari lingkunangan
srategis luar negeri yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

4. Konsultasi dan kerjasama

Konsep ketahanan nasioanal tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan antagonis, tidak
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata hanya untuk mencari keuntungan
sendiri, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai,
menghormati dan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

7
2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara

1. PENGARUH ASPEK IDEOLOGI

a. Ideologi Dunia

I. Liberalisme

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik
yang utama.umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat
tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada
kebebasan mayoritas.
II. Komunisme

Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx danFriedrich Engels, sebuah manifesto politik
yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh
dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di
awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan
pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan
ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul
beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis
revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam
pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai
masyarakat utopia
III. Paham Agama
Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab suci agama.
Negara membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat spiritual religius.
Dalam bentuk lain, negara melaksanaan hukum agama dalam kehidupannya. Negara
berdasarkan agama

8
2.8 Ideologi Pancasila

Pancasila merupakan kesatuan yang utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus
mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya. Merupakan tatanan nilai yang digali
(kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai
yang terkandung didalamnya.

2.9 Ketahanan Tentang Ketahanan Ideologi

a. Konsepsi tentang ketahanan ideology

Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan
motivasi. Dalam ideologi juga tekandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan
oleh suatu bangsa.Pancasila merupakan ideologi nasional,dasar negara,sumber hukum, serta
pandangan hidup bangsa indonesia. Pelaksanaan Obyektif ialah bagaimana pelaksanaan nilai
yang terkandung dalam ideologi tersurat paling tidak bersirat dalam UUD 1945 . Pelaksanaan
Subyektif ialah bagaimana nilai tersebut dilaksanakan oleh pribadi masing-masing dalam
kehidupan sehari-hari.

b. Pembinaan Ketahanan Ideologi


Untuk ketahana ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut :

1) Pengalaman sebagai ideologi secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta
ditingkatkan.

2) Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan nilai


instrumentalnya.

3) Sensanti Bhinneka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari
pancasila harus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat.

4) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus
dihayati dan diamalkan.

5) Pembangunan sebagai pengalaman pancasila,harus menunjukan keseimbangan fisik


material dan mental spritual untuk menghindari materialisme dan sekularisme.

6) Pendidikan moral pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara
mengintergrasikannya ke dalam pelajaran seperti; Pendidikan budi pekerti, bahasa indonesia
dan kepramukaan

9
2.10 PENGARUH ASPEK POLITIK

Politik berasal dari kata Politics dan atau Policy. Artinya berbicara politik akan
mengandung makna kekuasaan (pemerintahaan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman itu
berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga kita
menganut satu paham yaitu politik. Hubungan tersebut tercermin dalam fungsi pemerintahan
Negara sebagai penentu kebijaksanaan serta sebagai aspirasi masyarakat sebagai tujuan yang
akan diwujudkan agar kebijaksanaan pemerntahan Negara tersebut harus serasi dan selaras
dengan keinginan dan aspirasi masyarakat. Politik di Indonesia harus dapat dilihat dalam
konteks ketahanan nasional ini yang meliputu 2 bagian utama , yaitu politik dalam dan luar
negeri

Politik dalam negeri

Politik dalam negeri merupakan politik dan kenegaraan berdasarkan pancasila dan
UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong pastisipasi dalam
suatu sistem yang unsur-unsur nya terdiri dari :

1. Struktur politik
2. Proses politik
3. Budaya politik
4. Komunikasi politik

Politik luar negeri

Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan
antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia didasari pada pembukanaan UUD 1945 yakni
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

2.11 PENGARUH ASPEK EKONOMI


a. Perekonomian Secara Umum
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang meliputi produksi, distribusi, serta konsumsi
barang dan jasa, dang dengan usaha usaha untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.

Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka
terhadap pengaruh pengaruh yang datang dari luar. Di lain pihak, sistem perekonomian
sosialis dengan perencanaan serta pengendalian secara penuh oleh pemerintah kurang
peka terhadap pengaruh dari luar . Sistem liberal yang terdapat di dunia kapitalis sudah

10
menyerap beberapa unsur sosialisme, sedangkan negara negara komunis sudah mulai
memasukkan beberapa aspek kapitalisme meskipun dengan modifikasi tertentu.

b. Perekonomian Indonesia
Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 Uud 1945, yang
menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesiandi susun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan.

Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti bahwa setiap warga negara
mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian
dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak
hanya dijalankan oleh pemerintah dan diwujudkan dalam bentuk kegitan badan badan
usaha milik negara. Masyarakat dapat turut serta dalam kegitan perekonomian dalam
bentuk usaha usaha swasta di berbagai bidang. Masyarkat yang tidak termasuk dalam
badan usaha milik negara atau badan usaha swasta masih mempunyai peluang untuk
membentuk badan usaha dalam bentuk koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang
dilaksanakan atas dasar kekeluargaan.

Secara makro, sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sistem perekonomian


kerakyatan. Bumi , air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Kemakmuran
rakyat yang dimaksud adalahkemakmuran rakyat Indonesia, termasuk mereka yang
berada di pualu pulau kecil terpencil, di puncak gunung atau di tengah hutan belantara.

Tingkat integrasi ekonomi sosial dengan ekonomi global sangat penting, karena hak itu
merupakan ukuran dari kemampuan ekonomi sosial untuk secara adaptif mengikuti aliran
dan dinamika pasar internasional.

c. Ketahanan pada Aspek Ekonomi


Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasioanl dalam menghadapi serta
mengatasi segala tantangan, ancaman, gangguan dan hambatan yang datang dari luar
maupun dari dalam secra langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa


yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan
kemandirian ekonomi sosial yang berdaya saing tinggi, dan mewujudkan kemakmuran
rakyat yang adil dan merata.

11
Pencapaian tingkat ketahan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai
hal, yaitu antar lain:

1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan


kesejahteraan yang adil dan merata diseluruh wilayah Nusantara,
2. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan :
a. Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan
tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
b. Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit unit
ekonomi di luar sektor negara,
c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita cita keadilan sosial,
3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keselarasan dan keterpaduan antara sektor pertanian dan perindustrian serta jasa.
4. Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan
di bawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta
masyarakat secra aktif.
5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil hasilnya senantiasa dilaksanakan
dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan
antarsektor.
6. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk
mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian
sosial.

2.12 PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA


a. Sruktur Sosial di Indonesia
Istilah struktur berasal dari kata structum (bahasa Latin) yang berarti menyusun. Jadi,
struktur sosial dapat didefinisikan sebagai suatu skema penempatan nilai nilai sosial budaya
dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai agar organisme masyarakat
sebagai suatu keseluruhan dapat berfungsi dan kepentingan setiap bagian dapat berjalan
dalam jangka waktu yang relatif lama (siswapedia.com). Indonesia, sebuah negara yang
tersebar dari sabang sampai merauke ini, memiliki lebih dari 17.000 pulau. Dengan
banyaknya pulau yang dimiliki Indonesia menyebabkan beragamnya kebudayaan yang ada di
Indonesia. Beragamnya kebudayaan Indonesia tersebut, dapat mengancam integritas bangsa
Indonesia. Selain itu, adanya kelas kelas sosial dalam masyarakat Indonesia juga
mengakibatkan adanya kesenjangan sosial antara kelas atas dan kelas bawah yang dapat

12
berujung pula pada disintegrasi bangsa. Dalam paper review kali ini, penulis akan
menjelaskan mengenai struktur sosial dalam masyarakat Indonesia serta keadaan perbedaan
yang terjadi pada bangsa Indonesia paska kemerdekaan.

Keunikan ciri struktur masyarakat Indonesia dibedakan menjadi dua, yakni secara
horizontal dan secara vertikal. Secara horizontal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh
adanya kenyataan mengenai kesatuan sosial berdasarkan pada perbedaan suku bangsa, ras ,
agama, adat, dan perbedaan kedaerahan. Sementara secara vertikal, struktur masyarakat
Indonesia ditandai dengan adanya perbedaan kelas antara lapisan atas dan lapisan bawah
yang cukup tajam (Nasikun 1995: 28 30). Adanya keunikan dalam ciri struktur sosial
tersebutlah yang membedakan struktur sosial bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya.
Namun, kedua ciri khas struktur masayarakat Indonesia dapat mengakibatkan disintegrasi
bangsa. Adanya perbedaan suku bangsa, ras , agama, adat, dan perbedaan kedaerahan dapat
menyebabkan konflik horizontal, yakni konflik yang terjadi antar kelas sosial yang memiliki
tingkat yang sama. Sementara adanya kesenjangan ekonomi dalam lapisan atas dan lapisan
bawah dapat menyebabkan gesekan kepentingan antara kelas atas dan kelas bawah yang
disebut sebagai konflik vertikal. Contohnya konflik yang terjadi dalam pemberantasan
komunisme di Indonesia pada tahun 1965-1966 (Hefner 2005)

b. Kondisi Budaya Di Indonesia

Budaya Daerah

Kebudayaan daerah diartikan sebagai kebudayaan yang khas yang terdapat pada
wilayah tersebut. Kebudayaan daerah di Indonesia di Indonesia sangatlah beragam. Menurut
Koentjaraningrat kebudayaan daerah sama dengan konsep suku bangsa. Suatu kebudayaan
tidak terlepas dari pola kegiatan masyarakat. Keragaman budaya daerah bergantung pada
faktor geografis. Semakin besar wilayahnya, maka makin komplek perbedaan kebudayaan
satu dengan yang lain. Jika kita melihat dari ujung pulau Sumatera sampai ke pulau Irian
tercatat sekitar 300 suku bangsa dengan bahasa, adat-istiadat, dan agama yang berbeda.
Konsep Suku Bangsa / Kebudayaan Daerah. Tiap kebudayaan yang hidup dalam
suatu masyarakat yang dapat berwujud sebagai komunitas desa, sebagai kota, sebagai
kelompok kekerabatan, atau kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak khas
yang terutama terlihat orang luar yang bukan warga masyarakat bersangkutan. Sebaliknya,
terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya, terutama unsur-unsur
yang berbeda menyolok dengan kebudayaannya sendiri. Pola khas tersebut berupa wujud
sistem sosial dan sistem kebendaan. Pola khas dari suatu kebudayaan bisa tampil karena
kebudayaan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil berupa berupa suatu unsur kebudayaan
fisik dengan bentuk yang khusus yang tidak terdapat pada kebudayaan lain.

Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan perbedaan-perbedaan kebudayaan, yang


tercermin pada pola dan gaya hidup masing-masing.

Menurut Clifford Geertz, di Indonesia terdapat 300 suku bangsa dan menggunakan kurang
lebih 250 bahasa daerah. Akan tetapi apabila ditelusuri, maka sesungguhnya berasal dari
rumpun bahasa Melayu Austronesia. Kriteria yang menentukan batas-batas dari masyarakat

13
suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian tentang kebudayaan daerah
atau suku bangsa (etnografi) adalah sebagai berikut:

Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.


Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk sendiri.
Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah geografis (wilayah secara fisik)
Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mempunyai pengalaman sejarah yang
sama.
Kesatuan penduduk yang interaksi di antara mereka sangat dalam.
Kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.

Kebudayaan Nasional

Menurut pandangan Ki Hajar Dewantaratentang kebudayaan nasional yang katanya


puncak-puncak dari kebudayaan daerah. Faham kesatuan makin dimantapkan, sehingga
ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara
kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, bahasa nasional. Sebelum Sumpah Pemuda
(1928), Indonesia terdiri dari macam-macam bangsa yang sebenarnya hanya ditingkat suku
bangsa. Setelah itu secara berangsur makin kuat rasa kebangsaan Indonesia (Indonesia Raya),
sehingga waktu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945), sudah dinyatakan bahwa
proklamasi tersebut dilakukan atas nama bangsa Indonesia oleh Soekarno-Hatta.
Koentjaraningrat menyebutkannya yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana
pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional.pengertian yang dimaksudkan itu sebenarnya lebih berarti, bahwa
puncak-puncak kebudayaan daerah atau kebudayaan suku bangsa yang bermutu tinggi dan
menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia bila ditampilkan untuk mewakili negara
(nation). Misalnya: tari Bali, di samping orang Indonesia merasa bangga karena tari itu
dikagumi di negeri, seluruh dunia juga mengetahuinya. Bali itu letaknya di Indonesia jadi
kesenian itu dari Indonesia. Dalam hal ini juga berlaku bagi cabang-cabang kesenian lain bagi
berbagai suku bangsa di Indonesia.

Dengan beribu-ribu gugus kepulauan, beraneka ragam kekayaan serta keunikan kebudayaan,
menjadikan masyarakat Indonesia yang hidup diberbagai kepulauan itu mempunyai ciri dan
coraknya masing-masing.Hal tersebut membawa akibat pada adanya perbedaan latar
belakang, kebudayaan, corak kehidupan, dan termasuk juga pola pemikiran masyarakatnya.
Kenyataan ini menyebabkan Indonesia terdiri dari masyarakat yang beragam latar belakang
budaya, etnik, agama yang merupakan kekayaan budaya nasional dengan kata lain bisa
dikatakan sebagai masyarakat multikultural.

Integrasi Nasional

Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau
bulat.Integrasi bisa terjadi secara horisontal dengan pihak yang sederajat, ataupun secara
vertikal.

Pendapat para ahli mengenai integrasi nasional:

14
1. Higgins

Memahami integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompok budaya dan sosial
pada satu kesatuan wilayah dan identitas nasional.

2. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin

Proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek
sosial, politik, ekonomi dan budaya.

3. J. Soedjati Djiwandono

Cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak
menentukan nasib sendiri.Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak,
persatuan nasional akan dibahayakan.

Faktor-faktor yang memengaruhi integrasi nasional:

1. Homogenitas kelompok

Pada kelompok yang kecil biasanya tingkat kemajemukannya juga relatif kecil, sehingga
akan mempercepat proses integrasi nasional.

2. Mobilitas geografis

Faktor geografis memengaruhi efektifitas dan efesiensi komunikasi. Komunikasi yang


berlangsung di dalam masyarakat akan mempercepat integrasi nasional.

Kata kunci dalam mencapai integrasi nasional adalah dengan menjaga keselarasan
antarbudaya.

Peranan pemerintah

1. Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

2. Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah.

3. Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga
negara.

Kebudayaan Dan Alam Lingkungan.

Sejak jaman dulu suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini sudah
terbiasa hidup dekat dengan alam, apakah sebagai petani ladang atau sebagai pelaut.Namun
kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta kekayaannya yang ada
dengan pengetahuan yang terbatas. Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan budaya untuk
melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa
pemikiran untuk penghijauan, kebiasaan untuk menjadikan sungai sebagai tempat
pembuangan limbah manusia, merupakan budaya yang tidak ramah terhadap

15
lingkungan.Demi kepentingan masa depan harus ditumbuhkan budaya melestarikan alam.
Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam, sehingga mereka
tidak boleh memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak maka manusia
Indonesia akan rusak kehidupannya.

c. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya

Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari dalam dan dari luar, yang langsung
maupun tidak langsungmembahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan
negara RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Wujud Ketahanan Sosial Budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya
bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun,
bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras,
serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.

Esensi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia


dengan demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya dimana setiap warga
masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya yang dilandasi
nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang akan diwujudkan
sebagai ukuran tuntunan sikap dan tingkah laku bangsa dan negara Indonesia akan
memberikan landasan, semangat dan jiwa yang secara khas merupakan ciri pada elemen-
elemen sosial budaya bangsa dan negara RI.

2.13 PENGARUH ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN

a. Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan Dan Keamanan.

Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat
Indonesia sebagai satu sistem Pertahanan dan Keamanan Negara, dalam mempertahankan
dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan NKRI dilaksanakan dengan
menyusun, mengarahkan dan menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat di seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi
utama dari pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI- POLRI sebagai intinya guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional

16
Indonesia.
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun
dari dalam baik secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud Ketahanan Pertahanan dan Keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman. Analog dengan pengertian Ketahanan Nasional maka
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, suatu perjuangan rakyat
semesta, dalam mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi dan
terkoordinasi, untuk menjamin penyelenggaraan Sistem Keamanan Nasional (dahulu
Sishankamrata), menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang ditandai sebagai berikut:
a. Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Perang Dan Damai.
Bangsa Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua bangsa di dunia serta tidak
menghendaki terjadinya sengketa bersenjata ataupun perang. Oleh karena itu bangsa
Indonesia dalam menyelesaikan pertikaian baik nasional maupun internasional menggunakan
cara-cara damai. Walau cinta damai, namun lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya.
Bagi bangsa Indonesia perang adalah jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh untuk
mempertahankan ideologi dan dasar negara Pancasila, kemerdekaan dan kedaulatan negara
RI serta keutuhan bangsa.

b. Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan NKRI.


Dilandasi landasan Idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945 dan landasan visional
Wawasan Nusantara. Pertahanan Dan Keamanan Negara merupakan hak dan kewajiban
bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan
wilayah, terpeliharanya keamanan nasional dan tercapainya tujuan nasional.

c. Pertahanan dan Keamanan Negara Merupakan Upaya Nasional Terpadu.


Hal ini melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional. Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara, yang dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab, kerelaan berjuang dan berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, tanpa
mengenal menyerah. Upaya pertahanan dan keamanan negara yang melibatkan segenap
potensi dan kekuatan nasional tersebut dirumuskan kedalam doktrin yang selama ini disebut
Doktrin Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia.

17
d. Pertahanan dan Keamanan Negara RI Diselenggarakan Dengan Siskamnas
(Sishankamrata).
Hal ini bersifat total, kerakyatan dan kewilayahan. Pendayagunaan potensi nasional dalam
pengelolaan pertahanan dan keamanan negara dilakukan secara optimal dan terkoordinasi
untuk mewujudkan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan negara dalam
keseimbangan dan keserasian antara kepentingan kesejahteraan dan keamanan.

e. Segenap Kekuatan Dan Kemampuan Pertahanan Dan Keamanan Rakyat Semesta.


Diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang dinamakan Tentara Nasional Indonesia
(TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Pembangunan Angkatan Perang
Republik Indonesia (APRI) dengan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan
tentara nasional, perannya tetap diabdikan bagi kepentingan bangsa dan negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

b. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan

Postur kekuatan hankam yaitu mencangkup struktur kekuatan,tingkat kemampuan dan


gelar kekuatan. Terdapat empat pendekatan yang digunakan untuk membangun postur
kekuatan hankam, yaitu :

Pendekatan ancaman
Misi
Kewilayahan
Politik
Dalam konteks ini perlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas antara masalah
pertahanan dan masalah keamanan. Pertahanan di fokuskan untuk mengahadapi ancaman dari
luar negri dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan di fokuskan untuk menghadapi
anacaman dari dalam negri dan menjadi tanggung jawab POLRI. TNI dapat di libatkan untuk
ikut menangani masalah keamanan apabila di minta atau POLRI sudah tidak mampu lagi
karena ancaman yang meningkat ke kaeadaan darurat

c. Ketahanan Pada Aspek Kemananan dan Pertahanan

1.Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela
negara,yang berisi ketangguhan,kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan
Siskamnas (Sishankamrata) untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan pancasila dan UUD 1945

2.Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk


menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan demi kesinambungan nasional dan langsungan
hidup bangsa dan negara

18
3.potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah di capai harus di lindungi dari
segala ancaman dan gangguan agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan
lahir dan batin segenap lapisan masyarakat indonesia

4.Sebagai kekuatan inti kamtibnas,polri berpedoman kepada Tri Brata dan Catur Prasetiya
dan di kembangkan sebagai kekuatan yang mampu melaksanakan penegakkan
hukum,pemeliharaan keamanan dan penciptaan ketertiban masyarakat

5.kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus-menerus di tingkatkan

d. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan,
tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.

2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia
baik secara individu maupun kelompok dapatpengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia
cinta damai akan tetapi Iebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran
bela negara dan cinta tanah air.

19
KESIMPULAN
Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang dating dari dalam
maupun dari luar negeri untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara dalam mencapai tujuan nasionalnya.

20
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pendidikan Kewarganegaraan Merah Putih

https://tanpatandajasa.wordpress.com/2009/07/28/struktur-sosial/

https://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2013/07/15/pengaruh-ketahanan-nasional/

https://id.wikipedia.org/wiki/Liberalism

https://id.wikipedia.org/wiki/Politik_Indonesia

http://www.kompasiana.com/niezafitri/pengaruh-ketahanan-nasional-dalam-bidang-
ekonomi_55286981f17e61d24a8b45b4

21

Anda mungkin juga menyukai