Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan dengan cara yang
dapat diterima oleh norma-norma masyarakat.
b. Data Subyektif:
1) Mengekpresikan perasaan kesendirian
2) Mengekpresikan perasaan penolakan
3) Minat tidak sesuai dengan umur perkembangan
4) Tujuan hidup tidak ada atau tidak adekuat
5) Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
6) Ekspresi nilai sesuai dengan sub kultur tetapi tidak sesuai dengan kelompok
kultur dominant
7) Ekspresi peminatan tidak sesuai dengan umur perkembangan
8) Mengekpresikan perasaan berbeda dari orang lain
9) Tidak merasa aman di masyarakat
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KLIEN
DENGAN MENARIK DIRI
1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi nama klien , umur , jenis kelamin , status perkawinan, agama, tangggal
MRS , informan, tangggal pengkajian, No Rumah klien dan alamat klien.Sering
ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali pada masa pubertas.
b. Keluhan Utama
Keluhan utama yang menyebabkan pasien dibawa ke rumah sakit biasanya akibat
adanya kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi. Keluhan biasanya berupa
menyediri (menghindar dari orang lain) komunikasi kurang atau tidak ada , berdiam
diri dikamar ,menolak interaksi dengan orang lain ,tidak melakukan kegiatan sehari
hari, tergantung pada orang lain.
c. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi sangat erat kaitannya dengan faktor etiologi yakni keturunan,
endokrin, metabolisme ,ssp ,dan kelemahan ego. Kehilangan, perpisahan, penolakan
orang tua ,harapan orang tua yang tidak realistis ,kegagalan/frustasi berulang,
tekanan dari kelompok sebaya; perubahan struktur sosial. Terjadi trauma yang tiba-
tiba misalnya harus dioperasi, kecelakaan dicerai suami, putus sekolah ,PHK,
perasaan malu karena sesuatu yang terjadi ( korban perkosaan, tituduh kkn, dipenjara
tiba tiba) perlakuan orang lain yang tidak menghargai klien/ perasaan negatif
terhadap diri sendiri yang berlangsung lama.
d. Aspek Fisik/ biologi
Hasil pengukuran tada vital (TD, Nadi, suhu, Pernapasan , TB, BB) dan keluhan fisik
yang dialami oleh klien.
e. Aspek Psikososial
1) Genogram
Orang tua menderita skizofrenia,salah satu kemungkinan anaknya 7-16 %
skizofrenia,bila keduanya menderita 40-68%,saudara tiri kemungkinan 0,9-1,8
%,saudara kembar 2-15 %,dan saudara kandung 7-15 %.
2) Konsep diri
Kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi yang mengenai pasien akan
mempengaruhi konsep diri pasien.
a) Citra tubuh :
Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah atau tidak
menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau yang akan
terjadi.Menolak penjelasan perubahan tubuh , persepsi negatif tentang tubuh
. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang , mengungkapkan keputus
asaan, mengungkapkan ketakutan.
b) Identitas diri
Ketidak pastian memandang diri , sukar menetapkan keinginan dan tidak
mampu mengambil keputusan.
c) Peran
Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit , proses
menua, putus sekolah, PHK.
d) Ideal diri
Mengungkapkan keputus asaan karena penyakitnya : mengungkapkan
keinginan yang terlalu tinggi.
e) Harga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri , rasa bersalah terhadap diri sendiri ,
gangguan hubungan sosial , merendahkan martabat , mencederai diri, dan
kurang percaya diri.
3) Hubungan sosial
Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka melamun,dan
berdiam diri.
4) Spiritual
Aktivitas spiritual menurun seiring dengan kemunduran keinginan beraktivitas.
5) Status mental
a) Penampilan diri
Pasien terlihat lesu, tidak bergairah, rambut acak-acakan, kancing baju tidak
tepat, resleting tak terkunci,baju tak dikancing,baju terbalik sebagai
manifestasi kemunduran kemauan pasien .
b) Pembicaraan
Nada suara rendah,lambat,kurang bicara,apatis.
c) Aktivitas motorik
Kegiatan yang dilakukan tidak bervariatif, kecenderungan mempertahankan
pada satu posisi yang dibuatnya sendiri (katalepsia).
d) Emosi
Emosi dangkal
e) Afek
Tumpul, tak ada ekspresi muka
f) Interaksi selama wawancara
Cenderung tidak kooperatif, kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan
bicara, diam.
g) Persepsi
Tidak terdapat halusinasi atau waham
h) Proses berpikir
Gangguan proses berpikir jarang ditemukan
i) Kesadaran
Kesadaran berubah,kemauan mengadakan hubungan serta pembatasan dengan
dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu pada taraf tidak sesuai dengan
kenyataan (secara kualitatif)
j) Memori
Tidak ditemukan gangguan spesifik, orientasi tempat, waktu dan orang.
k) Kemampuan penilaian
Tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat bertindak dalam suatu
keadaan, selalu memberikan alasan meskipun tidak jelas dan tidak tepat.
l) Tilik diri
Tidak ada yang khas.
6) Kebutuhan sehari-hari
Pada permulaaan, penderita kurang memperhatikan diri dan
keluarganya,makin mundur dalam pekerjaan akibat kemunduran kemauan. Minat
untuk memenuhi kebutuhan sendiri sangat menurun dalam hal makan,
BAB/BAK, mandi, berpakaian, dan istirahat tidur.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan interaksi social : menarik diri ( core problem )
b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah ( etiologi )
c. Perubahan sensori persepsi : halusinasi ( akibat )
d. Deficit perawatan diri
3. Rencana tindakan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial : menarik diri
Isolasi social
SP 1 PASIEN SP 1 KELUARGA
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi social 1. Mendiskusikan masalah yang
2. Berdikusi dengan pasien tentang manfaat dirasakan keluarga dalam
berinteraksi dengan orang lain merawat pasien.
3. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian 2. Menjelaskan pengertian,tanda
tidak berinteraksi dengan orang lain dan gejala isolasi social yang
4. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian dialami pasien beserta proses
tidak berinteraksi dengan orang lain terjadinya.
5. Menganjurkan pasien memasukkan 3. Menjelaskan cara-cara merawat
kegiatan latihan berbincang-bincang pasien dengan isolasi social
dengan orang lain dalam kegiatan harian
SP 2 PASIEN SP 2 KELUARGA
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Melatih keluarga mempraktikan
pasien cara merawat pasien dengan
2. Memberikan kesempatan kepada pasien isolasi social.
mempratikan cara berkenalan dengan satu 2. Melatih keluarga melakukan cara
orang merawat langsung pada pasien
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan isolasi sosial
bercakap-cakap dengan orang lain sebagian
salah satu kegiatan harian
SP 3 PASIEN SP 3 KELUARGA
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Membantu keluarga membuat
pasien jadwal aktivitas dirumah
2. Memberikan kesempatan kepada pasien termasuk minum obat
berkenalan dengan dua orang atau lebih (perencanaan pulang)
3. Menganjurkan pasien memasukkan 2. Menjelaskan tindakan tindak
kedalam jadwal kegiatan harian lanjut pasien setelah pulang.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang sudah dirumuskan.
5. Evaluasi Keperawatan
Selanjutnya, setelah dilakukan tindakan keperawatan, evaluasi dilakukan
terhadap kemampuan pasien menarik diri serta kemampuan perawat dalam
merawat pasien dengan menarik diri.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, 2009. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis. Jakarta : EGC.
Keliat,Budi Ana. 2006. Proses keperawatan kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta, EGC
RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang, 2007. Workshop Standar Asuhan & Bimbingan
Keperawatan Jiwa RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Magelang
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 2006. Jakarta : Prima
Medika.
Stuart & Sundeen, 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC
Sujono & Teguh , 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu.