Respon8 komentar
1. DITA FAJRIANTI
2. Novalia Puspitasary
Manajemen Limbah
Pada manajemen limbah yang ada di Rumah Sakit yaitu sebagai berikut:
- Pemilihan - Pembakaran
- Pengangkutan - Pembuangan akhir
Pengumpulan
Pengumpulan limbah medis pada setiap ruangan menggunakan troli khusus yang tertutup. Pada waktu
penyimpanannya sesuai dengan iklim tropis yaitu pada musim hujan maksimal 48 jam, sedangkan pada musim
panas maksimal 24 jam. Hal tersebut dikarenakan pada musim kemarau bakteri atau patogen dapat berkembang biak
lebih banyak, karena bakteri atau patogen menyukai suhu yang hangat untuk berkembang biak.
Pemilahan Limbah
Pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil limbah adalah kunci pembuangan yang baik.
Terdapat empat jenis tempatnya yaitu biru, hitam, kuning, merah.
Mikroorganisme Patogen
Mikroorganisme patogen memiliki kemampuan yang terbatas untuk bertahan hidup di alam bebas. Kemampuan ini
tergantung pada jeni mikroorganisme dan merupakan cara kerja dari pertahanan dirinya terhadap kondisi
lingkungan seperti : suhu, kelembaban, iradiasi ultraviolet, ketersediaan zat organic, keberadaan predator dan
sebagainya.
"
6. NIMATUSH SHOLEHA
a) Pengertian Limbah
Adalah sisa suatu usaha/kegiatan, sedangkan limbah medis atau limbah klinis mencangkup semua hasil buangan
yang berasal dari instalasi kesehatan, fasilitas kesehatan, dan laboratorium.
b) Penanganan Sampah medis
Limbah bahan berbahaya dan beracun
Sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau karena sifat atau konsentrasinya atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak dapat mencerminkan atau merusakkan lingkungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.
f) Manajemen Limbah
Pemilahan: kunci pembuangan yang baik
Pengangkutan: limbah padat Rumah Sakit atau Puskesmas atau Poliklinik
Pembakaran
Pembuangan akhir
h) Pemilahan Limbah
Dilakukan pemilahan jenis limbah medis dimulai dari limbah infeksius, limbah patologis, limbah farmasi
j) Transportasi (pengangkutan)
Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaran pengangkutan harus diletakkan dalam kontainer yang
kuat dan tertutup
Pengangkutan limbah keluar Rumah sakit menggunakan kendaraan khusus
Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun binatang
Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung yang terdiri dari: topi atu helm, masker,
pelindung masker, pakaian panjang, apron untuk industri, pelindung kaki atau sepatu boot dan sarung tanagn khusus
k) Pengumpulan
Setiap ruangan penghasil limbah menggunkan troli khusus yang tertutup. Penyimpanan sesuai iklim tropis.
Musim hujan: paling lama 48 jam
Musim kemarau: paling lama 24 jam
l) Mikroorganisme Patogen
Mikroorganisme patogen memiliki kemampuan yang terbatas untuk bertahan hidup di alam bebas
Kemampuan ini tergantung pada jenis mikroorganisme dan merupakan cara kerja dari pertahanan dirinya terhadap
kondisi lingkungan seperti: suhu, kelembaban, radiasi ultraviolet, ketersediaan lingkungan organk, keberadaan
predator dan sebgainya
Contoh:
(1) Virus hepatitis B: tahan 1 minggu pada tetesan darah dalam jarum suntik
(2) Virus HIV: tahn 3-7 hari pada suhu ambrent. Tahan 15 menit pada cairan etanol 70%, inaktif pada suhu 560C
m) Persyaratan yang Ditetapkan Sebagai Tempat Pewadahan Limbah Non-Medis sebagai berikut:
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada
bagian dalamnya, misalnya fiberglass
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan
Terdapat minimal satu buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan kebutuhan
Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3x24 jam atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh
limbah, maka harus diangkat supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau bintang pengganggu
Pengertian Limbah menurut PP No. 12 Tahun 1995, menyebutkan bahwa limbah merupakan bahan sisa kegiatan atau
proses produksi
Legal Aspek Limbah Medis tercantum dalam RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan RS adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan RS dalam bentuk padat, cair dan juga gas.
Dalam setiap kegiatan selalu menghasilkan limbah. Misalnya kegiatan di dalam RS, limbah yang dihasilkan pun juga
ada dalam bentuk padat (ampul, spuit), cair (cairan infus atau cairan obat lain) dan juga gas (asap yang dihasilkan
ineserator).
Ineserator ini merupakan alat yang digunakan untuk membakar limbah RS dan asap yang dihasilkan dapat
berdampak menjadi kanker.
Limbah medis atau limbah klinis mencakup semua hal buangan yang berasal dari instalasi kesehatan, fasilitas
penelitian dan juga laboratorium.
Contoh limbah dari fasilitas penelitian, misalnya mencit yang sudah dipakai untuk melakukan uji coba praktikum
Jenis wadah dan label limbah medis padat sesuai kategorinya, yaitu
Radioaktif, misalnya sampah obat-obatan pasien yang sedang menjalani radiasi. Hasil limbahnya dimasukkan dalam
kresek sampah bewarna merah
Sangat infeksius, misalnya berasal dari alat-alat perawatan luka (cuccing, pinset, dll). Limbah yang dihasilkan
dimasukkan dalam kresek sampah bewarna kuning, sama halnya dengan limbah patologi dan juga limbah anatomi
Limbah infeksius, patologi dan anatomi, merupakan limbah yang berassal dari jaringan atau bagian tubuh. Misalnya
operasi untuk membuang tumor, kanker, usus buntu atau bagian tubuh yang diamputasi.
Sitotoksis, dimasukkan dalam kresek sampah bewarna ungu
Limbah kimia dan farmasi, misalnya obat-obatan yang sudah expired
Manajemen Limbah : merupakan usaha yang dilakukan untuk meminimalisasi adanya limbah. Cara yang dilakukan
dapat dengan menyeleksi bahan yang kurang menghasilkan limbah (misalkan dapat digunakan kembali/reuse) dan
menggunakan sedikit kemungkinan memakai bahan kimia agar tidak terjadi penumpukan limbah.
Manajemen Limbah berupa 4 tahapan, yaitu :
Pemilahan
Pengangkutan
Pembakaran
Pembuangan akhir
Mikroorganisme Patogen
Mikroorganisme patogen memiliki kemampuan yang terbatas untuk hidup di alam bebas. Tergantung jenis
mikroorganisme dan merupakan cara kerja dari pertahanan diri terhadap kondisi lingkungan. Contoh
mikroorganisme
Virus hepatitis A, B, C
Virus HIV
AIDS
Demam berdarah
Septikimis
Bakterimia
Kandidemia
a) Bagi rumah sakit yang mempunyai insinerator di lingkungannya harus membakar limbahnya selambat-lambatnya
24 jam.
b) Bagi rumah sakit yang tidak mempunyai insinerator, limbah medis harus dimusnahkan melalui kerjasama dengan
rumah sakit lain/ pihak lain yang mempunyai insinerator untuk dilakukan pemusnahan selambat-lambatnya 24 jam
apabila disimpan pada suhu ruang.
Transportasi
a) Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut harus diletakkan dalam kontainer yang
kuat dan tertutup.
b) Pengangkutan limbah keluar rumah sakit menggunakan kenderaan khusus.
c) Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun binatang.
"
Tinggalkan Komentar
Top of Form
Nama :
E-mail :
Web : tanpa http://
Komentar :
Verification Code :
Kirim
Pengumuman
Kategori
AJ1 Resume Dr.Angga (0)
Nottingham UK (2)
Umum (1)
Artikel Terbaru
AJ2 Resume Dr.Puput
AJ1 Resume Dr. Puput
A3-Critical Thinking-KDK1
Artikel Populer
NURSING ASSESSMENT
APD AJ1
APD AJ2
Pengunjung
13.394
Blogroll
Breastfeeding Campaign
Google Scholar
International Publication
Jurnal Ners
KKN Bojonegoro
Researchgate
UK Research Council
UNAIR
Komentar Terbaru
Susannah di RESUME PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT PROG B 2017 (Kelas B1)
Arsip
February 2017
June 2011
Ditetapkan tanggal / /
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pare
Prosedur Tetap Kabupaten Kediri
Pencegahan Tanggal Terbit
Pengendalian Infeksi (PPI) 28 11 2011