Anda di halaman 1dari 18

RST TENATE

1. LETKOL CKM Satria Jhoni SKM, M.KES

2. LETKOL CKM dr Fery Lihawa Sp.PD

3. MAYOR CKM dr.Agung setiadi Sp.P M,Kes

4. KAPTEN CKM Roly weno

5. LETTU CKM Tonci Raru

6. LETTU CKM SOFYAN ALU

7. LETTU CKM ERYCK BRIAN FM

8. LETTU CKM KETUT GANI

9. LETDA CKM drg. SALAHUDDIN MAULIDI

10. Drg. FAKILA BAHMID

11. SERTU HERI ROHENDI

12. SERU SAIIN

13. STAF DENKESYAH 16-04-01 TERNATE

14. STAF RUMKIT TK IV 16-07-01 TERNATE

15. STAF PPK 1 BABULLAH TERNATE

16. CREW IGD

17. CREW PERAWATAN

18. CREW INSTALASI APOTEK

19. CREW LABORATORIUM

20. CREW POLI RUMKIT TK IV 16-07-01 TERNATE

21. CREW RM RUMKIT TK IV 16-07-01 TERNATE

22. CREW RADIOLOGI

23. CREW DAPUR GIZI


IRA SUARILAH
Berpacu menjadi yang terbaik
Home
Profil
Login
Penulisirasuarilah-fkp

Tanggal28 August 2017

KategoriK3 dan PATIENT SAFETY

Respon8 komentar

RESUME PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH


SAKIT PROG A 2016 (Kelas A1)
DEAR STUDENTS SILAKAN UP-LOAD RESUMENYA DI SINI:

1. DITA FAJRIANTI

pada : 28 August 2017

"NAMA : DITA FAJRIANTI


NIM : 131611133014
RESUME : PENGELOLAAN LIMBAH SAMPAH MEDIS RUMAH SAKIT
Pengertian Limbah :
PP No 12, 1995 adalah bahan sisa suatu kegiatan dan atau proses produksi
Permenkes RI Nomor ; 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang persyaratan kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan RS dalam bentuk padat,cair, dan gas.
Limbah Medis/Limbah klinis mencakup semua hasil buangan yang berasal dari Instalasi kesehatan, fasilitas
penelitian, lab.
Jenis wadah dan label limbah medis padat sesuai kategorinya
1. Radioaktif : warna container/kantong plastik merah
2. Sangat Infeksius : warna container/kantong plastik kuning
3. Limbah Infeksius patologi dan anatomi : warna container/kantong plastik kuning. Contoh, sampah hasil operasi.
4. Limbah SItotoksis : warna container/kantong plastik Ungu
5. Limbah kimia dan farmasi : warna container/kantong plastik Coklat. Contoh, tumpahan obat, obat kadaluwarsa.
Pemilahan Limbah Padat
Benda tajam : pisau bedah, jarum spuit, Ampul kaca
Medis non-tajam : kasa, handscoon
Non-medis : Koran, kulit pisang.
Botol dan plastik infus : bisa di reuse.
7 Kategori Limbah Medis
1. Limbah tajam : materi padat yang dapat menyebabkan luka iris atau tusuk. Contoh : Jarum spuit, pisau bedah,
infus set.
2. Limbah infeksius : Limbah yang diduga mengandung patogen. Contoh : Limbah hasil operasi, alat atau materi lain
yang tersentuh orang sakit.
3. Limbah Patologis : Limbah yang berasal dari jaringan tubuh manusia. Contoh : Janin, darah, organ tubuh.
4. Limbah Farmasi : Limbah yang mengandung bahan farmasi. Contoh : tumpahn obat, obat kadaluwarsa.
5. Limbah Kimia : Limbah yang mengandung zat kimia. Contoh : Formaldehid, Solven.
6. Limbah Kemasan Bertekanan : Limbah medis yang berasal dari kegiatan di Instansi kesehatan yang memerlukan
gas. Contoh : kaleng aerosol.
7. Limbah Logam berat : Limbah medis yang mengandung logam berat dan biasanya sangat toksik. Contoh : Limbah
merkuri yang berasal dari kebocoran peralatan kedokteran.
Dampak Limbah Terhadap Kesehatan
Dapat mengandung berbagai macam mikroorganisme patogen, yang dapat memasuki tubuh manusia melalui
beberapa jalur :
1. Melalui tusukan, lecet, atau luka di kulit.
2. Membrane mukosa
3. Pernapasan dan Ingesti
Usaha Meminimalisasi Limbah
Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelum membeli
Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia
Memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan
Menggunakan bahan yang diproduksi lebih awal untuk menghindari kadaluwarsa
Menghabiskan bahan dari setiap kemasan.
Tempat Penampungan Sementara
RS yang mempunyai insinerator harus membakar limbahnya selambat-lambatnya 24 jam
Bagi RS yang tidak mempunyai insinerator, maka limbah harus dimusnahkan melalui kerja sama dengan RS lain.
Limbah medis harus secepat mungkin dimusnahkan.
Transportasi
Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut harus diletakkan dalam container yang kuat
dan tertutup
Pengangkut limbah menggunakan kendaraan khusus
Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia dan hewan
Petugas yang menangani harus menggunakan lat pelindung diri
Pengumpulan Limbah Medis
Menggunakan troli khusus
Penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim hujan paling lama 48 jam dan musim
kemarau paling lama 24 jam
Pada musim kemarau, mikroorganisme patogen lebih cepat berkembang biak.
Mikroorganisme Patogen
Mikroorganisme patogen memiliki kemampuan yang terbatas untuk bertahan hidup di alam bebas.
Kemampuan ini tergantung pada jenis mikroorganisme dan merupakan cara kerja dari pertahanan dirinya terhdap
kondisi lingkungan.
Contoh mikroorganisme Patogen : Virus hepatitis (B), HIV, DB, AIDS.
Prinsip-prinsip dasar berdasarkan kesepakatan Internasional
a. The Polluter Pays principle (Prinsip Pencemar yang membayar)
b. The Precautionary principle (Prinsip pencegahan)
c. The Duty of Care principle (Prinsip kewajiban untuk waspada)
d. The Proximity principle (Prinsip kedekatan)
Teknik pengelolaan Limbah Medis Tajam
1. Safety Box
2. Needle Cutter
3. Needle Burner
"

2. Novalia Puspitasary

pada : 28 August 2017

"NAMA : NOVALIA PUSPITASARY


NIM : 131611133044
RESUME :
Pengertian limbah terdapat pada PP No 12 tahun 1995 yaitu bahan sisa suatu kegiatan dan atau proses produksi
sedangkan pengertian limbah medis adalah sisa suatu usaha atau kegiatan medis, mencakup semua hasil buangan
yang berasal dari instalasi kesehatan, fasilitas penelitian dan laboratorium. Legal Aspek Limbah Medis tercantum
dalam Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas.
Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah menggunakan troli khusus yang tertutup dan
penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim hujan paling lama 48 jam dan musim
kemarau paling lama 24 jam. Musim kemarau lebih cepat karena pada suhu panas bakteri dan virus lebih cepat
berkembangbiak.
Bagi rumah sakit yang mempunyai insinerator di lingkungannya harus membakar limbahnya selambat-lambatnya 24
jam sedangkan bagi rumah sakit yang tidak mempunyai insinerator, limbah medis harus dimusnahkan melalui
kerjasama dengan rumah sakit lain/ pihak lain yang mempunyai insinerator untuk dilakukan pemusnahan selambat-
lambatnya 24 jam apabila disimpan pada suhu ruang. Pengelolaan limbah medis mempunyai prinsip-prinsip
berdasarkan kesepakatan internasional yaitu The Polluter Pays principle (prinsip pencemar yang membayar), The
Precautionary principle (prinsip Pencegahan), The duty of care principle (prinsip kewajiban untuk waspada),
dan The proximity principle (prinsip kedekatan)
Cara menangai Limbah Padat Rumah Sakit/Puskesmas/poliklinik adalah dengan melakukan 4 tahapan berikut :
1. Pemilahan, limbah dipiliah sesuai kategori, ada limbah tajam, non tajam, infeksius, non-infeksius, basah/kering
dan PVC. Limbah benda tajam, medis non tajam dibawa ke pihak III, limbah non medis akan dibawa ke TPA, Botol
dan Plastik infus di reuse
2. Pengangkutan, limbah diangkut dari tempat penampung sementara menuju pembuangan selanjutnya
3. Incineration/ pembakaran
4. Pembuangan akhir, setiap limbah berbeda-beda pembuangan akhirnya
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau karena sifat atau konsentrasinya atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup
manusia serta makhluk hidup yang lain
Jenis wadah limbah medis padat :
1. Radioaktif, wadahnya kantong plastik merah, biasanya menggunakan kantong boks timbal dengan simbol
radioaktif
2. Sangat Infeksius, wadahnya kantong plastik kuning, dengan syarat kantong plastik anti bocor, kuat atau kontainer
yang dapat disterilisasi dengan otoklaf
3. Limbah infeksius, patologi, dan anatomi, wadahnya kantong plastik kuning dengan syarat kantong plastik kuat dan
anti bocor atau kontainer
4. Sitotoksis, wadahnya kantong plastik berwarna ungu, kontainer harus kuat dan anti bocor
5. Limbah kimia dan farmasi, kantong plastiknya berwarna coklat.
7 kategori limbah medis :
1. Limbah benda tajam adalah materi padat yang memiliki sudut kurang dari 90 derajat, dapat menyebabkan luka iris
atau tusuk, misalnya : Jarum suntik; Kaca sediaan (preparat glass); Infus set; Ampul/vial obat, dll.
2. Limbah infeksius adalah limbah yang diduga mengandung patogen (bakteri, virus, parasit, dan jamur) dalam
jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit pada penjamu yang rentan, misalnya : Kultur dan stok agen
infeksius dari aktifitas laboratorium; Limbah hasil operasi atau otopsi dari pasien yang menderita penyakit menular;
Limbah pasien yang menderita penyakit menular dari bagian isolasi; Alat atau materi lain yang tersentuh orang
sakit.
3. Limbah Patologis adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh manusia, misalnya : organ tubuh, janin dan
darah, muntahan, urin dan cairan tubuh yang lain
4. Limbah Farmasi, adalah limbah yang mengandung bahan-bahan farmasi, misalnya : mencakup produk farmasi,
obat, vaksin, serum yang sudah kadaluwarsa, tumpahan obat, dll; Termasuk sarung tangan, masker, dll.
5. Limbah Kimia, adalah limbah yang mengandung zat kimia yang berasal dari aktifitas diagnostic, pemeliharaan
kebersihan, dan pemberian desinfektan, misalnya : formaldehid, zat kimia fotografis, solven, dll.
6. Limbah Kemasan Bertekanan, adalah limbah medis yang berasal dari kegiatan di instansi kesehatan yang
memerlukan gas, misalnya : gas dalam tabung, carteidge dan kaleng aerosol.
7. Limbah Logam Berat, adalah limbah medis yang mengandung logam berat dalam konsentrasi tinggi termasuk
dalam sub kategori limbah berbahaya dan biasanya sangat toksik, misalnya : Limbah logam merkuri yang berasal dari
bocoran peralatan kedokteran (thermometer, alat pengukur tekanan darah).
Dampak Limbah medis terhadap Kesehatan adalah limbah medis dapat mengandung berbagai macam
mikroorganisme patogen, yang dapat memasuki tubuh manusia melalui beberapa jalur yaitu melalui tusukan, lecet,
atau luka di kulit,melalui membrane mukosa,dan melalui pernafasan serta melalui ingesti. Mikroorganisme patogen
memiliki kemampuan yang terbatas untuk bertahan hidup di alam bebas. Kemampuan ini tergantung pada jenis
mikroorganisme dan merupakan cara kerja dari pertahanan dirinya terhadap kondisi lingkungan seperti : suhu,
kelembaban, iradiasi ultraviolet, ketersediaan zat organic, keberadaan predator dan sebagainya.
Contoh mikroorganisme patogen adalah :
1. Virus hepatitis b
2. Virus HIV
Contoh infeksi akibat terpajan limbah layanan kesehtan :
1. Infeksi gastroenteritis
2. Infeksi saluran pernafasan
3. Infeksi mata
4. Infeksi genital
5. Infeksi kulit
6. Antraks
7. Meningitis
8. AIDS
9. Demam berdarah
10. Septikimia
11. Bakteriemia
12. Kandidemia
13. Hepatitis virus A, B, dan C
"

3. Putri Aulia Kharismawati

pada : 28 August 2017

"Nama: Putri Aulia Kharismawati


NIM: 13161133027
Resume:
Pengertian Limbah Medis
Limbah medis merupakan sisa kegiatan medis mencakup semua hasil buangan yang berasal dari Rumah Sakit, Klinik
atau tempat lain yang melakukan kegiatan medis.

Manajemen Limbah
Pada manajemen limbah yang ada di Rumah Sakit yaitu sebagai berikut:
- Pemilihan - Pembakaran
- Pengangkutan - Pembuangan akhir

7 Kategori Limbah Medis:


a.Limbah benda tajam: limbah yang dapat menyebabkan luka iris atau tusuk
b.Limbah infeksius: limbah yang diduga terdapat patogen dan dapat menyebabkan penyakit pada orang yang rentan
c.Limbah Patologis: limbah yang berasal dari tubuh manusia
d.Limbah farmasi: limbah yang mengandung bahan-bahan farmasi
e.Limbah kimia: limbah yang mengandung bahan kimia saat melakukan kegiatan medis
f.Limbah kemasan bertekanan: limbah medis yang berasal karena membutuhkan gas
g.Limbah logam berat: limbah medis yang mengandung logam dalam kosentrasi tinggi sehingga dapat menyebabkan
keadaan bahaya dan bersifat toksik

Pengumpulan
Pengumpulan limbah medis pada setiap ruangan menggunakan troli khusus yang tertutup. Pada waktu
penyimpanannya sesuai dengan iklim tropis yaitu pada musim hujan maksimal 48 jam, sedangkan pada musim
panas maksimal 24 jam. Hal tersebut dikarenakan pada musim kemarau bakteri atau patogen dapat berkembang biak
lebih banyak, karena bakteri atau patogen menyukai suhu yang hangat untuk berkembang biak.

Pemilahan Limbah
Pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil limbah adalah kunci pembuangan yang baik.
Terdapat empat jenis tempatnya yaitu biru, hitam, kuning, merah.

Persyaratan tempat pewadahan limbah non-medis


1.Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada
bagian dalamnya, misalnya fiberglass.
2.Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan.
3.Terdapat minimal 1 (satu) buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan kebutuhan.
4.Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x 24 jam atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi
oleh limbah, maka harus diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu.
5.Benda tajam harus ditampung pada tempat khusus (safety box) seperti botol, jerigen atau karton yang aman.
6.Tempat pewadahan limbah medis infeksius dan sitotoksik yang tidak langsung kontak dengan limbah harus segera
dibersihkan dengan larutan desinfektan apabila akan dipergunakan kembali.

Tempat penampungan sementara


Bagi rumah sakit yang memiliki insanator harus membakar limbahnya maksimal dalam waktu 24 jam. Sedangkan
bagi rumah sakit yang tidak mempunyai insenator, harus mempunyai kerjasama dengan rumah sakit lain atau pihak
lain dengan waktu maksimal 24 jam pada penyimpanan suhu ruangan.
Transportasi
Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut harus diletakkan dalam kontainer yang kuat
dan tertutup. Pada saat pengangkutan harus dengan kendaraan khusus dan harus aman dari jangkauan manusia
ataupun hewan. Bagi petugas yang menangani transportasi limbah medis, harus menggunakan alat pelindung diri.

Teknik pengelolaan limbah medis tajam


a.Safety box
Jarum dan syringe langsung dimasukkan ke dalam safety box pada setiap selesai satu penyuntikan; setelah penuh,
safety box dan isinya dikirim ke sarana kesehatan lain yang memiliki incinerator dengan suhu pembakaran minimal
1000C atau memiliki alat pemusnah carbonizer. (alternatif 1)
Jarum dan syringe langsung dimasukkan ke dalam safety box pada setiap selesai satu penyuntikan; Setelah penuh,
safety box dan isinya ditanam di dalam sumur galian yang kedap air (silo) atau needle pit yang lokasinya didalam
area unit pelayanan kesehatan. (altrnatif 2)
b.Needle Cutter
Jarum dipatahkan dengan needle cutter pada setiap selesai satu penyuntikan; Potongan jarum yang terkumpul di
dalam needle collection container dimasukkan ke dalam safety box, kemudian dilanjutkan dengan proses penanganan
seperti yang dijelaskan dalam penanganan menggunakan safety box. (alternatif 1)
Jarum dipatahkan dengan needle cutter pada setiap selesai satu penyuntikan; Potongan jarum yang terkumpul di
dalam needle collection container dimasukkan ke dalam needle pit; Syringe bekas pakai didisinfeksi dengan
menggunakan larutan sodium hipoklorit 5% dan direndam selama 30 menit, sehingga syringe telah steril dan dapat
didaur ulang. (alternatif 2)
c.Neddle burner
Hasil proses pemusnahan dengan needle burner dimasukkan ke dalam kantong plastic warna hitam, karena sudah
tidak infeksius; Sisa proses bersama kantong plastiknya langsung dibawa ke tempat penampungan sementara limbah
domestic.

Mikroorganisme Patogen
Mikroorganisme patogen memiliki kemampuan yang terbatas untuk bertahan hidup di alam bebas. Kemampuan ini
tergantung pada jeni mikroorganisme dan merupakan cara kerja dari pertahanan dirinya terhadap kondisi
lingkungan seperti : suhu, kelembaban, iradiasi ultraviolet, ketersediaan zat organic, keberadaan predator dan
sebagainya.

Contoh infeksi akibat terkena limbah layanan kesehatan


a)AIDS: Organisme ppenyebeb adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV). Media penularannya adalah melalui
darah, secret alat kelamin.
b)Demam berdarah: Organisme penyebab adalah virus junin, lassa, ebola dan marburg. Media penularannya adalah
melalui seluruh cairan tubuh dan secret.
c)Hepatitis A: Organisme penyebab adalah virus hepatitis A. Media penularannya adalah melalui tinja.
d)Hepatitis B dan C: Organisme penyebab adalah Virus Hepatitis B dan C. Media penularannya adalah melalui darah
dan cairan tubuh.
e)Meningitis: Organisme penyebab adalah Neisseria meningitis. Media penularannya adalah melalui darah, secret
alat kelamin.
f)Antraks: Organisme penyebab : Bacillus anthracis. Media penularannya adalah melalui secret kulit.

Pengelolaan limbah medis


1.The Polluter Pays principle (prinsip pencemar yang membayar): semua penghasil limbah secara hukum dan
financial bertanggungjawab untuk menggunakan metode yang aman dan ramah lingkungan dalam pengelolaan
limbah.
2.The Precautionary principle (prinsip Pencegahan): perlindungan kesehatan dan keselamatan melalui upaya
penanganan yang secepat mungkin dengan asumsi risikonya dapat menjadi cukup signifikan.
3.The duty of care principle (prinsip kewajiban untuk waspada): bagi yang menangani atau mengelola limbah
berbahaya karena secara etik bertanggung jawab untuk menerapkan kewaspadaan tinggi.
4. The proximity principle (prinsip kedekatan): dalam penanganan limbah berbahaya untuk meminimalkan risiko
dalam pemindahan.
"

4. Angga Kresna Pranata

pada : 28 August 2017


"Pengelolaan sampah limbah di rumah sakit
Pengertian
- Jadi limbah adalah sisa usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
Manajemen limbah
1. Pemilahan
2. Pengangkutan
3. Insineration (pembakaran)
4. Pembuangan akhir
Jenis limbah medis
1. Radioaktif
2. Sangat infeksius
3. infeksius patologi
4. Sitotoksis
5. Limbah kimia dan farmasi
Kategori limbah medis
1. Limbah Benda tajam: jarum
2. Limbah Infeksius: sisa lab
3. Limbah Patologis: organ tubuh
4. Limbah Farmasi: obat obatan
5. Limbah Kimia: solven
6. Limbah Kemasan bertekanan
7. Limbah Logam berat; thermometer
Pengelolaan limbah medis
1. The polluler pays principle
2. The precautionary principle
3. The duty of care
4. The proximity
Dampak limbah medis terhadap kesehatan
Limbah medis dapat mengandung berbagai suatu macam mikroorganisme pathogen, yang dapat memasuki tubuh
manusia melalui:
1. Tusukan,
2. Melalui membrane mukosa
Usaha meminimalisir Limbah
1. Menyeleksi bahan bahan yang kurang menghasilkan limbah
2. Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia
3. Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada kimiawi
4. Mencegah bahan bahan yang dapat jadi limbah
5. Menghabiskan bahan dari setiap kemasan

"

5. Erva Yulinda Maulidiana

pada : 28 August 2017

"Nama: Erva Yulinda Maulidiana


NIM: 131611133033
Resume:
PENGELOLAAN LIMBAH SAMPAH MEDIS RUMAH SAKIT
Limbah adalah bahan sisa suatu kegiatan dan atau proses produksi
Limbah rumah sakit adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit berupa padat, cair, dan gas
Limbah medis/klinis mencakup semua hasil buangan yang berasal dari instansi kesehatan, lab, dan fasilitas
kesehatan.
Pemilah sampah:
1. Medis benda tajam -> pihak 3 (langsung dihancurkan)
2. Medis non tajam -> pihak 3 (langsung dihancurkan)
3. Non medis -> TPA
4. Botol-botol plastik, infus -> Reuse
Jenis wadah dan label limbah medis padat sesuai dengan kategori:
1. Radioaktif (kantong plastik merah)
- Zat-zat untuk kemo/terapi kanker
- Membuat pembuluh darah biru
- Reaktif terhadap cahaya (ditutup oleh kertas karbon)
2. Sangat infeksius (kantong plastik kuning)
- Limbah untuk rawat luka dan operasi
3. Limbah infeksius patologi dan anatomi (kangtong plastik kuning)
- Limbah setelah operasi pengangkatan tumor/kanker
- Jaringan-jaringan yang dibuang (cth: usus buntu, amputasi)
4. Sitotoksis (kantong plastik ungu)
- Obat-obatan
5. Limbah kimia dan farmasi (kantong plastik coklat)
- Obat-obatan yang exp
7 kategori limbah medis:
1. Benda tajam -> jarum suntik, pisau bedah
2. Infeksius -> darah, kasa bekas darah
3. Patologi -> organ tubuh, janin
4. Farmasi -> vaksin, obat-obatan, sarung tangan, masker
5. Kimia -> solven, zat kimia fotografis
6. Kemasan bertekanan -> kaleng aerosol, carteidge
7. Logam berat -> mercuri dari bocoran peralatan kedokteran (termometer, alat ukur TD)
Limbah medis mengandung banyak/berbagai macam mikroorganisme pantogen yang dapat memasuki tubuh
manusia melalui jalur:
1. Tusukan, lecet, luka di kulit
2. Membran mukosa
3. Pernafasan dengan ingesti
Usaha meminimalisasi limbah:
1. Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelum membelinya
2. Menggunakan sedikit mungkin bahan kimia
3. Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada secara kimiawi
Pemilahan sampah dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan sampah. Dalam pemilahan sampah, dilakukan
pemilahakn jenis limbah medis dimulai dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, dan limbah
farmasi.
Tempat penampungan sementara:
1. Bagi RS yang memiliki insinerator, harus membakar limbah selambat-lambatnya 24 jam
2. Bagi RS yang tidak memiliki incinerator, pembakaran limbah harus dilakukan dengan melalui kerjasama dengan
RS lain yang mempunyai incinerator karena harus segera melakukan pembakaran limbah
Transportasi
1. Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut harus diletakkan dalam container yang kuat
dan tertutup
2. Pengangkutan limbah keluar dari RS menggunakan kendaraan khusus
3. Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun hewan
4. Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung diri
Pengumpulan limbah medis:
1. Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah, menggunakan troli khusus yang tertutup
2. Penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim tropis:
- Musim hujan paling lama 48 jam
- Musim kemarau paling lama 24 jam. Karena di musim kemarau kuman mikroorganisme lebih cepat berkembang
biak
Mikroorganisme pantogen.
- Memiliki kemampuan yang terbatas untuk bertahan hidup di alam bebas
- Kemampuan hidup tergantung pada jenis mikroorganisme dan merupakan cara kerja dari pertahanan diri dari
kondisi lingkungan (suhu, kelembaban, radiasi ultraviolet, ketersediaan, zat organic, keberadaan predator, dsb)
Contoh infeksi akibat terpajan limbah layanan kesehatan:
1. AIDS
2. DB
3. Septikimia (melalui darah)
4. Bakterlemia (melalui darah)
5. Kandidemia (melalui darah)
6. Hepatitis A (melalui tinja)
7. Hepatitis B dan C (melalui darah)
Pengelolaan limbah medis
1. The polluter pays principle (prinsip pencemar yang membayar
2. The precautionary principle (prinsip pencegahan)
3. The duty of care principle (prinsip kewajiban untuk waspada)
4. The proximity principle (prinsip kedekatan)
"

6. NIMATUSH SHOLEHA

pada : 28 August 2017

"NAMA: NI'MATUSH SHOLEHA


NIM: 131611133009
Resume:
PENGELOLAAN LIMBAH SAMPAH MEDIS DI RUMAH SAKIT

a) Pengertian Limbah
Adalah sisa suatu usaha/kegiatan, sedangkan limbah medis atau limbah klinis mencangkup semua hasil buangan
yang berasal dari instalasi kesehatan, fasilitas kesehatan, dan laboratorium.
b) Penanganan Sampah medis
Limbah bahan berbahaya dan beracun
Sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau karena sifat atau konsentrasinya atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak dapat mencerminkan atau merusakkan lingkungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.

c) Pemilahan Limbah Padat


Benda tajam: spuit, ampul, pisau bedah, dan lain-lain (pembuangan di pihak III)
Medis non tajam: handscoon, kasa (pembuangan di pihak III)
Non medis: koran, kulit pisang, sampah rumah tangga (pembungan di TPA)
Botol dan plastik infuse (Reuse)

d) 7 Kategori Limbah Medis


(1) Limbah benda tajam: jarum suntik
(2) Limbah infeksius: kultur dan stok agen infeksius dari aktivitas laboratorium
(3) Limbah patologis: berasal dari jaringan manusia. Misal: organ, janin, darah, muntahan, urin
(4) Limbah farmasi: vaksin, obat-obtan, sarung tangan, masker
(5) Limbah kimia: solven, zat kimia fotografis
(6) Limbah kemasan: kaleng aerosol carteidge
(7) Limbah logam berat: mercuri dan bocoran peralatan kedokteran (thermometer, alat pengukur TD)

e) Dampak Limbah Terhadap Kesehatan


Limbah medis dapat mengandung berbagai macam mikroorganisme patogen, yang dapat memasuki tubuh manusia
melalui beberapa jalur:
(1) Melalui tusukan, lecet, atau luka di kulit
(2) Melalui membran mukosa
(3) Melalui pernafasan dan melalui ingesti

f) Manajemen Limbah
Pemilahan: kunci pembuangan yang baik
Pengangkutan: limbah padat Rumah Sakit atau Puskesmas atau Poliklinik
Pembakaran
Pembuangan akhir

g) Usaha Meminimalisasi Limbah


Menyeleksi bahan yang kurang menghasilkan limbah
Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia
Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada secara kimiawi

h) Pemilahan Limbah
Dilakukan pemilahan jenis limbah medis dimulai dari limbah infeksius, limbah patologis, limbah farmasi

i) Tempat Penampungan Sementara


Bagi Rumah Sakit yang mempunyai insinerator di lingkungan harus membakar limbahnya selambat-lambatnya 24
jam
Bagi Rumah Sakit yang tidak mempunyai insinerator maka limbah medis harus dimusnahkan melalui bekerja sama
dengan Rumah Sakit lain yang mempunyai Insinerator

j) Transportasi (pengangkutan)
Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaran pengangkutan harus diletakkan dalam kontainer yang
kuat dan tertutup
Pengangkutan limbah keluar Rumah sakit menggunakan kendaraan khusus
Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun binatang
Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung yang terdiri dari: topi atu helm, masker,
pelindung masker, pakaian panjang, apron untuk industri, pelindung kaki atau sepatu boot dan sarung tanagn khusus

k) Pengumpulan
Setiap ruangan penghasil limbah menggunkan troli khusus yang tertutup. Penyimpanan sesuai iklim tropis.
Musim hujan: paling lama 48 jam
Musim kemarau: paling lama 24 jam

l) Mikroorganisme Patogen
Mikroorganisme patogen memiliki kemampuan yang terbatas untuk bertahan hidup di alam bebas
Kemampuan ini tergantung pada jenis mikroorganisme dan merupakan cara kerja dari pertahanan dirinya terhadap
kondisi lingkungan seperti: suhu, kelembaban, radiasi ultraviolet, ketersediaan lingkungan organk, keberadaan
predator dan sebgainya
Contoh:
(1) Virus hepatitis B: tahan 1 minggu pada tetesan darah dalam jarum suntik
(2) Virus HIV: tahn 3-7 hari pada suhu ambrent. Tahan 15 menit pada cairan etanol 70%, inaktif pada suhu 560C

m) Persyaratan yang Ditetapkan Sebagai Tempat Pewadahan Limbah Non-Medis sebagai berikut:
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada
bagian dalamnya, misalnya fiberglass
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan
Terdapat minimal satu buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan kebutuhan
Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3x24 jam atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh
limbah, maka harus diangkat supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau bintang pengganggu

n) Contoh Infeksi Akibat Terpajan Limbah Layanan Kesehatan


AIDS. Organisme penyebab: Human Imunodeficiency Virus. Media penularannya: darah, sekret alat kelamin
Demam berdarah. Organisme penyebab: virus, janin, lassa, ebola, dan marburg. Media penularannya: seluruh
cairan tubuh dan secret
Septikimia. Organisme penyebab: staphylococcus spp. Media penularannya: darah
Bakteriemia. Organisme penyebab: staphylococcus spp, koagulase negative, staphylococcus aureus, enterobacter,
klebsiella dan streptococcus sp. Media penularannya: darah
Kandidemia. Organisme penyebab: candeda albicans. Media penularannya: darah
Hepatitis virus A. Organisme penyebab: virus hepatitis A. Media penularannya: tinja
Hepatitis virus B dan C. Organisme penyebab: virus hepatitis B. Media penularannya: darah dan cairan tubuh

o) Teknik Pengelolaan Limbah medis Tajam


Safety box
Needle center
Needle burner

p) Pengelolaan Limbah Medis


Prinsip-prinsip dasar berdasarkan kesepakatan internasional, yaitu:
(1) The Polluters Pays (prinsip pencemar yang membayar). Artinya semua penghasil limbah secara hukum dan
financial bertanggung jawab untuk menggunakan metode yang aman dan ramah lingkungan dalam pengelolaan
limbah
(2) The Precautionary Principle (prinsip pencegahan). Yang mengatur perlindungan kesehatan dan keselamatan
melalaui upaya penanganan yang secepat mungkin dengan asumsi risikonya dapat menjadi cukup signifikan
(3) The duty of care Principle (prinsip kewajiban untuk waspada) bagi yang menangani atau mengelola limbah
berbahaya karena secara etik bertanggung jawab untuk menerapkan kewaspadaan tinggi
(4) The Proximity Principle (prinsip kedekatan). Berkaitan dengan kegiatan unit pelayanan kesehatan,
sebagaimana tertuang pada global immunization, 2009, disampaikan bahwa dalam penyelenggaraan imunisasi harus
memiliki sistem pengelolaan limbah tajam.
"
7. Gita Shella Madjid

pada : 28 August 2017

"NAMA : GITA SHELLA MADJID


NIM : 131611133049
RESUME : PENGELOLAAN LIMBAH SAMPAH MEDIS RUMAH SAKIT

Pengertian Limbah menurut PP No. 12 Tahun 1995, menyebutkan bahwa limbah merupakan bahan sisa kegiatan atau
proses produksi

Legal Aspek Limbah Medis tercantum dalam RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan RS adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan RS dalam bentuk padat, cair dan juga gas.

Dalam setiap kegiatan selalu menghasilkan limbah. Misalnya kegiatan di dalam RS, limbah yang dihasilkan pun juga
ada dalam bentuk padat (ampul, spuit), cair (cairan infus atau cairan obat lain) dan juga gas (asap yang dihasilkan
ineserator).
Ineserator ini merupakan alat yang digunakan untuk membakar limbah RS dan asap yang dihasilkan dapat
berdampak menjadi kanker.

Limbah medis atau limbah klinis mencakup semua hal buangan yang berasal dari instalasi kesehatan, fasilitas
penelitian dan juga laboratorium.
Contoh limbah dari fasilitas penelitian, misalnya mencit yang sudah dipakai untuk melakukan uji coba praktikum

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Limbah bahan berbahaya dan beracun sisa usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya karena
sifat/konsentrasinya ataupun karena jumlahnya. Meskipun secara langsung atau tidak langsung dapat mencemarkan
atau merusakkan lingkungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Jenis wadah dan label limbah medis padat sesuai kategorinya, yaitu
Radioaktif, misalnya sampah obat-obatan pasien yang sedang menjalani radiasi. Hasil limbahnya dimasukkan dalam
kresek sampah bewarna merah
Sangat infeksius, misalnya berasal dari alat-alat perawatan luka (cuccing, pinset, dll). Limbah yang dihasilkan
dimasukkan dalam kresek sampah bewarna kuning, sama halnya dengan limbah patologi dan juga limbah anatomi
Limbah infeksius, patologi dan anatomi, merupakan limbah yang berassal dari jaringan atau bagian tubuh. Misalnya
operasi untuk membuang tumor, kanker, usus buntu atau bagian tubuh yang diamputasi.
Sitotoksis, dimasukkan dalam kresek sampah bewarna ungu
Limbah kimia dan farmasi, misalnya obat-obatan yang sudah expired

Kategori Limbah Medis


Limbah benda tajam, merupakan materi padat yang sudutnya kurang dari 900(jarum suntik, infus set, ampul/vial
obat, dll)
Limbah infeksius, merupakan limbah yang mengandung patogen (bakteri, virus, jamur dan parasit)
Limbah patologis, merupakan hasil dari jaringan tubuh manusia (Organ tubuh, janin, darah, muntahan, dll)
Limbah farmasi, mengandung bahan-bahan farmasi (Vaksin, obat-obatan, sarung tangan, masker, dll)
Limbah kimia, limbah yang mangandung zat kimia (Solven, zat kimia fotografis, dll)
Limbah kemasan bertekanan (Kaleng aerosol, carteidge, dll)
Limbah logam berat (Merkuri dari bocoran peralatan kedokteran)

Dampak Limbah terhadap Kesehatan :


Limbah medis dapat mengandung berbagai macam mikroorganisme patogen yang dapat memasuki tubuh manusia
dengan menggunakan beberapa jalur masuk, diantaranya :
Melalui tusukan, lecet dan luka di kulit (Luka terkena strapler atau benda-benda kecil yang tidak terduga)
Melalui membran mukosa (mikroorganisme yang ada di vagina)
Melalui pernafasan dan ingesti

Manajemen Limbah : merupakan usaha yang dilakukan untuk meminimalisasi adanya limbah. Cara yang dilakukan
dapat dengan menyeleksi bahan yang kurang menghasilkan limbah (misalkan dapat digunakan kembali/reuse) dan
menggunakan sedikit kemungkinan memakai bahan kimia agar tidak terjadi penumpukan limbah.
Manajemen Limbah berupa 4 tahapan, yaitu :
Pemilahan
Pengangkutan
Pembakaran
Pembuangan akhir

Syarat tempat sampah non-medis


Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan permukaan yang halus pada bagian
dalamnya, misalnya fiberglass.
Mempunyai tutup mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan.
Terdapat 1 buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan kebutuhan.
Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x 24 jam atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi
limbah, maka harus diangkut
Benda tajam harus ditampung pada tempat khusus seperti botol, jerigen atau karton yang aman.
Tempat pewadahan limbah medis infeksius dan sitotoksik yang tidak langsung kontak dengan limbah harus segera
dibersihkan dengan larutan desinfektan apabila akan digunakan kembali

Mikroorganisme Patogen
Mikroorganisme patogen memiliki kemampuan yang terbatas untuk hidup di alam bebas. Tergantung jenis
mikroorganisme dan merupakan cara kerja dari pertahanan diri terhadap kondisi lingkungan. Contoh
mikroorganisme
Virus hepatitis A, B, C
Virus HIV
AIDS
Demam berdarah
Septikimis
Bakterimia
Kandidemia

Pengolahan Limbah Medis


The Polluter Pays principle (Prinsip pencemar yang membayar)
The Precautionary principle (Prinsip pencegahan)
The Duty of Care principle (Prinsip kewajiban untuk waspada)
The Proximity principle (Prinsip kedekatan)"

8. Elin Nur Annisa

pada : 29 August 2017

"NAMA :ELIN NUR ANNISA


NIM : 131611133037
RESUME :
pengertian
- Limbah adalah bahan sisa suatu kegiatan dan suatu proses produksi.
- Limbah medis adalah sisa suatu usaha atau kegiatan medis, mencakup semua hasil buangan yang berasal dari
instalasi kesehatan, fasilitas penelitian, dan laboratorium.

Legal aspek lembah medis


Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit adalah
semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas.

Jenis wadah dan label limbah medis padat sesuai kategorinya :


1. Radioaktif (merah)
2. Limbah infeksisus, patologi dan anatomi (kuning)
3. Sangat infeksisus (kuning)
4. Sitotoksis (ungu)
5. Limbah kimia dan farmasi (coklat)

7 kategori limbah medis


(1) Limbah benda tajam misalnya : Jarum suntik; Kaca sediaan (preparat glass); Infus set; Ampul/vial obat, dll.
(2) Limbah infeksius misalnya : Kultur dan stok agen infeksius dari aktifitas laboratorium; Limbah hasil operasi atau
otopsi dari pasien yang menderita penyakit menular; Limbah pasien yang menderita penyakit menular dari bagian
isolasi; Alat atau materi lain yang tersentuh orang sakit.
(3) Limbah Patologis, misalnya : organ tubuh, janin dan darah, muntahan, urin dan cairan tubuh yang lain
(4) Limbah Farmasi misalnya : mencakup produk farmasi, obat, vaksin, serum yang sudah kadaluwarsa, tumpahan
obat, dll; Termasuk sarung tangan, masker, dll.
(5) Limbah Kimia misalnya : formaldehid, zat kimia fotografis, solven, dll.
(6) Limbah Kemasan Bertekanan, misalnya : gas dalam tabung, carteidge dan kaleng aerosol.
(7) Limbah Logam Berat, (thermometer, alat pengukur tekanan darah).

Pengumpulan Limbah Medis


- Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah menggunakan troli khusus yang tertutup.
- Penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim hujan paling lama 48 jam dan musim
kemarau paling lama 24 jam

Pemilahan limbah padat :

a) Benda tajam : pisau bedah , spuit , jarum , ampul kaca


b) Medis non tajam : kasa bekas balutan , handscoon
c) Non medis : koran, kulit pisang , botol susu
d) Botol dan plastik infus

Kategori limbah medis :

a) Limbah benda tajam : jarum suntik, preparat glass


b) Limbah infeksius : alat alat yang terinfeksi oleh klien
c) Limbah patologis : limbah yang berasal dari jaringan tubuh manusia
d) Limbah farmasi : obat obat exp
e) Limbah kimia : betadine exp
f) Limbah kemasan bertekanan
g) Limbah logam berat : termometer , alat pengukur TD

Usaha meminimalisasi limbah :

a) Menyeleksi bahan bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelumnya


b) Menggunakan sedikit mungkin bahan bahan kimia
c) Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada secara kimiawi

Tempat Penampungan Sementara

a) Bagi rumah sakit yang mempunyai insinerator di lingkungannya harus membakar limbahnya selambat-lambatnya
24 jam.
b) Bagi rumah sakit yang tidak mempunyai insinerator, limbah medis harus dimusnahkan melalui kerjasama dengan
rumah sakit lain/ pihak lain yang mempunyai insinerator untuk dilakukan pemusnahan selambat-lambatnya 24 jam
apabila disimpan pada suhu ruang.

Transportasi

a) Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut harus diletakkan dalam kontainer yang
kuat dan tertutup.
b) Pengangkutan limbah keluar rumah sakit menggunakan kenderaan khusus.
c) Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun binatang.

"

Tinggalkan Komentar

Top of Form

Nama :
E-mail :
Web : tanpa http://
Komentar :

Verification Code :
Kirim

Pengumuman

Kategori
AJ1 Resume Dr.Angga (0)

ASI VS SUSU FORMULA (2)

Breastpump Journey (1)

Critical thinking-KDK 1 (3)

EMERGENCY NURSING (2)

ENGLISH IN NURSING (5)

I AM SUPPOSED TO BE HERE (4)

INSIDE MIND, BODY AND SOUL (6)

K3 dan PATIENT SAFETY (19)

KEPERAWATAN DASAR (15)

Modjang British (5)

Nottingham UK (2)

Parent Hood (1)

SISTEM MUSKULOSKELETAL (11)

Umum (1)

Artikel Terbaru
AJ2 Resume Dr.Puput
AJ1 Resume Dr. Puput

AJ2 Resume Dr. Angga

AJ1 Resume Dr. Angga

A3-Critical Thinking-KDK1

Artikel Populer
NURSING ASSESSMENT

APD AJ1

RESUME PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT PROG B 2017 (Kelas B1)

NANDA NIC & NOC A3

APD AJ2

Pengunjung

13.394
Blogroll
Breastfeeding Campaign

Google Scholar

INCREASING OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF WOMEN IN MEETING THE NUTRITION DURING


PREGNANCY THROUGH HEAL

International Publication

Jawa Poss Reportase

Jurnal Ners

KKN Bojonegoro

Liputan Warta Unair Women Hero 2016

Researchgate

Seno in Warta Unair

UK Research Council

UNAIR

University of Nottingham Research Show case 2012

Women Hero 2016

Komentar Terbaru
Susannah di RESUME PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT PROG B 2017 (Kelas B1)

Susannah di PEMASANGAN GIPS


AZIZ NASHIRUDDIN HABIBIE di APD AJ1

SALMA HAYANI SHOLIHAH di APD AJ1

ENDANG SUSIANA di APD AJ1

Arsip
February 2017

June 2011

SPO PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PENCEGAHAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) 1/2
Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No.1 Telp
(0354) 391718, 391169 Fax. 391833Pare -
Kediri 64213

Ditetapkan tanggal / /
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pare
Prosedur Tetap Kabupaten Kediri
Pencegahan Tanggal Terbit
Pengendalian Infeksi (PPI) 28 11 2011

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P.


19600412 198801 1 003

PENGERTIAN Mengelola limbah infeksius.


TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi..

KEBIJAKAN Petugas IPSRS di RSUD Pare.

PROSEDUR 1. Masing masing ruangan yang menghasilkan limbah medik


infeksius seperti Instalasi Rawat Inap, Kamar Bersalin, Patologi
Anatomi, Laboratorium Klinik, ICU, HD.
a. Tempat / bak sampah khusus limbah medik infeksius volume 100
-200 L (merah).
b. Bak harus tertutup dan dilengkapi kantong plastik.
c. Kereta dorong untuk mengangkut limbah infeksius.
2. Pengangkatan limbah medik dari masing masing ruangan kepusat
pemusnah limbah infeksius.
a. Dilakukan oleh tenaga / pramu rumah tangga atau tenaga lain
yang ditunjuk.
b. Pengangkutan dilakukan minimal 1 kali dalam 24 jam.
c. Waktu pengiriman limbah medik kelokasi pusat pemusnahan
(Inecerator) jam 08.00 s/d 16.00 WIB.
3. Pemusnahan limbah medis Infeksius.
a. Pengoperasian Inecerator dilakukan oleh tenaga instalasi
sanitasi.
b. Panas pembakaran Inecerator dilakukan oleh tenaga instalasi
sanitasi,
c. Hasil akhir dari pembakaran limbah medik yang berupa abu dan
padatan kering dimasukkan / ditanam kedalam yang telah
dipersiapkan.
4. Pengawasan lapangan / infeksi dimasing masing ruang penghasil
limbah medik dilakukan secara berkala minimal 1 minggu sekali.

SPO PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PENCEGAHAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) 2/2
Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No.1 Telp
(0354) 391718, 391169 Fax. 391833Pare -
Kediri 64213
Ditetapkan tanggal / /
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pare
Prosedur Tetap Kabupaten Kediri
Pencegahan Tanggal Terbit
Pengendalian Infeksi (PPI) 28 11 2011

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P.


19600412 198801 1 003

PROSEDUR 5. Pencatatan / inventarisasi limbah medik yang akan dimusnakan


dilakukan setiap hari.
6. Rekapitulasi jumlah limbah medik yang akan dimusnahkan inecerator
minimal setiap bulan.

UNIT TERKAIT IPSRS

Anda mungkin juga menyukai