Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Pensiun adalah kondisi di saat kita berhenti bekerja karena memasuki usia pensiun.
Dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak mengatur kapan saatnya pensiun
dan berapa Batas Usia Pensiun (BUP) untuk pekerja sektor swasta. Selama ini ketentuan
mengenai batas usia pensiun ditetapkan dalam Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP)/
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan masa
pensiun menurut Pasal 154 huruf c UU Ketenagakerjaan. Pada umumnya batas usia pensiun
normal adalah 55 tahun dan batas usia pensiun wajib maksimum 60 tahun.
Uang pensiun merupakan hak pekerja yang merupakan penghasilan yang diperoleh
setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun. Uang pensiun dapat diambil
setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun.
Mekanismenya tergantung dari kebijakan perusahaan masing-masing.

Undang-Undang yang mengatur mengenai Uang Pensiun ini ada 3 yaitu:

UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 167 dan Pasal 156 ayat 4.

Bila pengusaha telah mengikutkan pekerja pada program pensiun yang iurannya dibayar
penuh oleh pengusaha, maka pekerja tidak berhak mendapatkan:

uang pesangon sesuai ketentuan Pasal 156 ayat 2;

uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat 3.

Namun tetap berhak atas uang penggantian hak dengan ketentuan sebagai berikut:

Bila besarnya jaminan atau manfaat pensiun yang diterima oleh pekerja sekaligus dalam
program pensiun yang didaftarkan oleh pengusaha ternyata lebih kecil daripada jumlah 2
kali uang pesangon dan 1 kali uang penghargaan masa kerja, maka selisihnya dibayar oleh
pengusaha.

Bila pengusaha telah mengikutsertakan pekerja/buruh dalam program pensiun yang


iurannya/preminya dibayar oleh pengusaha dan pekerja/buruh, maka pekerja/buruh tetap
dapat memperoleh uang pesangon dari selisih uang pensiun yang didapat dari premi/iuran
yang dibayarkan oleh pengusaha.

Bila pengusaha tidak mengikutsertakan pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan


kerja karena usia pensiun pada program pensiun maka pengusaha wajib memberikan kepada
pekerja/buruh yaitu :

uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2)

uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3)

uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4)

Undang-undang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Jamsostek merupakan BUMN yang ditunjuk pemerintah untuk mengelola uang jaminan
hari tua, yang dikelola berdasarkan mekanisme dana/tabungan wajib untuk pekerja formal di
sektor swasta. Hal ini diatur dalam pasal 14 UU No.3/1992 dimana salah satunya menegaskan
tentang Jaminan Hari Tua bisa dibayarkan sekaligus, atau secara berkala kepada seorang pekerja
ketika

ia telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun;

ia dinyatakan cacat tetap total oleh dokter (pasal 14 ayat 1 UU No.3/1992).

Jika tenaga kerja meninggal dunia, jaminan hari tua dibayarkan kepada janda/duda atau anak
yatim piatu dari pekerja.

Undang-undang No. 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai (Pegawai Negeri Sipil) dan
Pensiun Janda/Duda Pegawai

Undang-Undang No 11 tahun 1969 mengatur jaminan hari tua bagi para Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan santunan kematian bagi keluarga mereka dengan ketentuan sebagai berikut:

Pensiunan PNS dan anggota militer berhak mendapatkan tunjangan pensiun bulanan dan
tunjangan hari tua yang dibayarkan sekaligus setelah mencapai usia pensiun.
Tunjangan pensiun bulanan besarnya 2,5% dari gaji bulanan terakhir dikalikan dengan
jumlah tahun pengabdian, sampai maksimum 80%

Jumlah keseluruhan jaminan hari tua merupakan perkalian jumlah tahun pengabdian, gaji
akhir, dan 0,6 (faktor pengali yang ditentukan oleh Menteri Keuangan)
PEMBAHASAN

Dana pensiun adalah lembaga keuangan nonbank yang menyelenggarakan program


pensiun. Dana pensiun dapat didirikan oleh perusahaan, lembaga sosial, atau orang perorangan
yang mempekerjakan karyawan.
Dana pensiun merupakan badan hukum dengan manajemen, kegiatan operasional dan
kekayaan yang terpisah dari pendirinya. Dana pensiun mengumpulkan dan mengelola dana untuk
pemenuhan pembayaran manfaat pensiun bagi peserta program pensiun. Saat ini di Indonesia
dikenal 3 jenis dana pensiun yaitu:

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja

Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah dana pensiun yang didirikan oleh pemberi
kerja, bagi sebagian atau seluruh karyawannya. Pemberi kerja yang mendirikan dana pensiun
disebut Pendiri. Kepesertaan DPPK hanya terbatas pada sebagian atau seluruh karyawan pendiri.
Namun, tidak tertutup kemungkinan bahwa kepesertaan dana pensiun terbuka pula bagi
karyawan pemberi kerja yang ikut dalam dana pensiun. Pemberi kerja yang mengikutsertakan
karyawannya ke dana pensiun yang didirikan pemberi kerja lain disebut Mitra Pendiri.

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh
bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti dan
Program Pensiun Manfaat Pasti bagi perorangan, karyawan maupun pekerja mandiri yang
terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa
yang bersangkutan.

3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan

Dana pensiun yang diikuti oleh pemberi kerja untuk karyawannya yang didasarkan pada
rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

Ada beberapa jenis pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan bagi karyawannya, sebagai
berikut:
Pensiun Normal, umumnya perusahaan di Indonesia memiliki kebijakan rata-rata
seseorang memasuki masa pensiun pada usia 55 tahun dan 60 tahun pada profesi tertentu.

Pensiun Dipercepat, yang biasa dilakukan apabila perusahaan menginginkan pengurangan


karyawan di dalam tubuh perusahaan.

Pensiun Ditunda, atas permintaan karyawan sendiri meskipun usianya belum memasuki
usia pensiun. Walaupun karyawan tersebut berhenti bekerja tetapi dana pensiun miliknya di
perusahaan tempat dia bekerja baru akan keluar pada masa umur karyawan ini telah
memasuki masa pensiun.

Pensiun Cacat, yang diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan sehingga
dianggap tidak mampu dipekerjakan seperti semula, sedangkan umurnya belum memenuhi
masa pensiun.

Program Pensiun, Kelebihan dan Kekurangannya

Program pensiun suatu entitas dikenal terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:

1. Program Pensiun Iuran Pasti


PPIP adalah program pensiun dimana besar iuran pensiun ditetapkan di awal dan dicatat ke
rekening masing-masing peserta. Hak manfaat pensiun peserta adalah akumulasi iuran dan
hasil pengembangan. Dalam PPIP risiko pengembangan dana ditanggung sepenuhnya oleh
peserta.
Kelebihannya:
Iuran dari perusahaan dapat diperhitungkan secara pasti
Lebih mudah memperhitungkan besarnya iuran bagi pekerja sehingga proses
administrasinya juga lebih gampang dikelola
Kelemahannya:
Susah memprediksi penghasilan pada saat mencapai usia pensiun karena karyawan
menanggung resiko atas ketidakberhasilan investasi
Tidak berlaku surut, artinya tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui
karyawan
Mekanisme dan spesifikasi program pensiun iuran pasti diantaranya adalah sebagai berikut:

Money Purchase Plan, program pensiun yang menetapkan jumlah iuran yang dibayarkan
oleh dan pemberi kerja. Benefit yang didapat oleh pekerja dihitung berdasarkan
akumulasi iuran, ditambah dengan hasil pengembangan suatu investasi.
Profit Sharing Plan, program pensiun yang sumber dpembiayaanya atau iuranya berasal
dari persentase tertentu dari keuntiungan yang diperoleh perusahaan sebelum pajak. 25%
X laba kotor setelah dipotong cadangan 10% dari total modal
Saving Plan, pada program ini hampir sama dengan money purchase plan, perbedaanya
hanya pada besar iuran ditentukan oleh pekerja.
2. Program Pensiun Manfaat Pasti
PPMP pada dasarnya adalah program pensiun selain PPIP. Besar manfaat pensiun
didasarkan pada rumus yang ditetapkan di awal. Rumus manfaat pensiun umumnya
dikaitkan dengan masa kerja. Risiko pengembangan dana PPMP umumnya ditanggung
sepenuhnya oleh pemberi kerja. Namun, pendiri dapat menetapkan skema program pensiun
yang memungkinkan pemberi kerja dan peserta menanggung risiko secara bersama-sama.
Program ini dikaitkan dengan masa kerja dan besar penghasilan kita untuk menentukan
besar uang pensiun.
Kelebihannya:
Uang pensiun ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan gaji karyawan, sehingga pekerja
dapat menentukan besarnya uang yang akan diterima pada saat mencapai usia pensiun.
Berlaku surut, artinya dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui pekerja apabila
program pensiun dibentuk jauh setelah perusahaan berjalan
Kelemahannya:
Perusahaan menanggung resiko atas kekurangan dana apabila hasil investasi tidak
mencukupi
Program ini relatif lebih sulit untuk dikelola dari sisi administrasinya.

Mekanisme dan spesifikasi program pensiun iuran pasti diantaranya adalah sebagai berikut:

Final Earning Pension Plan


Final Average Earning
Career Average Earning
Pihak-pihak yang terlibat dalam dana pensiun dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:

1. Kelompok Pertama bagi Dana Pensiun Pemberi Kerja


Ada yang 2 pihak terdiri dari:
a. Pemberi kerja
b. Karyawan
2. Kelompok Kedua bagi Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Ada yang 3 pihak terdiri dari:
a. Pemberi Kerja
b. Karyawan
c. Lembaga pengelola dana pension
KESIMPULAN

Berdasarkan UU No 11 tahun 1992 mengenai Dana Pensiun, di Indonesia mengenal 3 jenis Dana
Pensiun tetapi hanya 2 jenis yang berlaku, yaitu:
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

Program pensiun adalah suatu program yang mengupayakan tersedianya uang pensiun (atau
sering disebut manfaat pensiun) bagi pesertanya. Berikut adalah macam-macam program
pensiun:

1. Program Pensiun Iuran Pasti


2. Program Pensiun Manfaat Pasti

DPPK dapat menyelenggarakan program PPMP atau PPIP, sementara DPLK hanya dapat
menyelenggarakan program PPIP. DPLK dilarang menyelenggarakan program PPMP.
DAFTAR REFERENSI

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-dana-pensiun-manfaat-yang-diterima-dan-
perhitungannya
https://www.cermati.com/artikel/mau-ikut-program-pensiun-wajib-baca-ini-dulu

https://id.wikipedia.org/wiki/Dana_pensiun

Anda mungkin juga menyukai