Diajukan oleh :
Muhammad Rizal Firdaus
NPM : 153060020935
Tahun 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
PERSETUJUAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
JURUSAN : AKUNTANSI
Mengetahui Menyetujui
Ketua Jurusan Akuntansi, Dosen Pembimbing,
ii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
JURUSAN : AKUNTANSI
1. .............................................
Muhadi Prabowo, Ak., M.B.A. (Dosen Penilai I/Pembimbing)
NIP 19611121 198203 1 002
2. ...........................................
Drs. Mubasyiran Harun, Ak. (Dosen Penilai II)
iii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
PERNYATAAN KEASLIAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Karya Tulis Tugas Akhir ini adalah
hasil tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin atau tiru tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti
saya melakukan tindak plagairisme, saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut gelar
yang telah diberikan.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis tugas akhir yang berjudul
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW, suri tauladan serta guru besar bagi Umat Muslim, serta para keluarga dan
Tujuan dari penulisan Karya Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dinyatakan
lulus dari pendidikan Diploma III Akuntansi Alih Program Politeknik Keuangan
Negara STAN. Karya Tulis Tugas Akhir ini disusun Penulis dengan memaparkan data
dan fakta yang ditemukan di lapangan dan membandingkannya dengan teori yang
didapatkan selama perkuliahan serta dari literatur lain seperti peraturan yang berlaku
umum dan buku-buku yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam Karya Tulis
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Tugas Akhir ini tidak akan selesai dengan
baik tanpa bimbingan, saran, arahan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
v
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Drs. D. M. Harun Muhyidin dan Ibu Siti
Keuangan Negara STAN dan seluruh staf pengajar yang telah membagi ilmunya
kepada penulis;
4. Ketua Jurusan Akuntansi, Bapak Yuniarto Hadiwibowo, MA, Ph.D. yang telah
6. Dosen Penilai, Bapak Drs. Mubasyiran Harun, Ak. yang telah memberikan
8. Pimpinan, para auditor dan staf Kantor Akuntan Publik Y yang telah
data dan informasi dalam penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir ini;
9. Keluarga Besar D3 Akuntansi Alih Program 2015 yang menjadi bagian penting
vi
10. Dan untuk semua pihak yang telah terlibat dalam penulisan dan penyusunan
Karya Tulis Tugas Akhir ini dan tak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna
dan masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi perbaikan di masa yang akan
datang. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi
bagi semua pihak pada umumnya dan mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
pada khususnya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
3. Perencanaan Audit Laporan Keuangan.. Error! Bookmark not defined.
B. Tinjauan terhadap Penerapan Perencanaan Audit atas Laporan Keuangan
PT X pada KAP Y ...................................................................................... 25
1. Tinjauan terhadap Penerapan Keterlibatan Anggota Tim Perikatan
Utama...................................................................................................... 25
2. Tinjauan terhadap Penerapan Aktivitas awal Perikatan ......................... 26
3. Tinjauan terhadap Penerapan Aktivitas Perencanaan ............................. 29
4. Tinjauan terhadap Penerapan Dokumentasi ........................................... 35
5. Tinjauan terhadap Penerapan Pertimbangan Tambahan dalam Perikatan
Audit Tahun Pertama. ............................................................................. 36
BAB IV SIMPULAN ................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 40
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 40
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk menyediakan pemakai laporan
keuangan suatu pendapat atau opini yang diberikan oleh auditor tentang apakah
laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan kerangka kerja akuntansi keuangan yang berlaku. Selain itu audit laporan
Agar audit dapat bermanfaat bagi para pemakainya, auditor memiliki tanggung
dan memiliki objektivitas yang tinggi. Oleh karena itu sebelum menjalankan proses
audit, tentu saja proses audit harus direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan audit
adalah suatu tahapan yang terperinci, yang menyangkut prosedur dan rencana auditor
1
2
Tujuan audit, jadwal kerja audit, dan staf yang akan diikutsertakan dalam proses
Perencanaan audit pada sebuah kantor akuntan publik merupakan bagian penting
dalam menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Semakin tinggi kualitas dari
sebuah kantor akuntan publik akan semakin tinggi pula permintaan kantor akuntan
publik tersebut terhadap jasa yang ditawarkan. Semakin penting pula persiapan dan
perencanaan yang dilakukan agar laporan yang dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan.
Publik (SPAP), Standar Audit seksi 300 tentang perencanaan suatu audit atas laporan
keuangan. Di dalam Standar Audit seksi 300 disebutkan bahwa tujuan auditor adalah
untuk merencanakan audit agar audit tersebut dapat dilaksanakan secara efektif.
peninjauan perencanaan audit atas laporan keuangan serta membuat Karya Tulis
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah:
teori maupun praktik atas perencanaan audit pada sebuah kantor akuntan publik;
Dalam penulisan Karya Tulis Tugas Akhir (KTTA) ini, penulis akan fokus pada
perencanaan yang tertuang dalam PSAP. KAP yang menjadi objek penulisan meminta
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam menyusun KTTA ini adalah sebagai
berikut:
tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam laporan ini. Melalui
metode ini, penulis memperoleh dasar teori yang akan digunakan dalam penyusunan
dokumen, diskusi, dan wawancara secara langsung dengan pejabat dan petugas yang
terkait langsung dengan topik yang dijadikan bahasan guna memperoleh informasi
E. Sistematika Penulisan
Penuliasan Karya Tulis Tugas Akhir ini dibagi dalam empat bab dengan urutan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan hal-hal yang menjadi dasar bagi penulis dalam menyusun
Karya Tulis Tugas Akhir ini. Bab ini terdiri dari beberapa sub-bab, yaitu Latar
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum KAP Y, yang meliputi profile
singkat, visi misi, struktur organisasi, ruang lingkup usaha dan penerapan
perencanaan audit atas laporan keuangan PT X pada KAP Y. Kemudian bab ini akan
Bab ini menjelaskan tentang teori pengertian audit, jenis-jenis audit dan
perencanaan audit atas laporan keuangan. Teori tersebut merupakan dasar serta
pedoman bagi penulis dalam melakukan tinjauan terhadap perencanaan audit atas
tinjauan penulis tentang kesesuaian antara Standar Audit dengan perencanaan audit
BAB IV SIMPULAN
Bab ini berisi tentang simpulan atas tinjauan yang telah dilakukan penulis
A. Gambaran Umum
KAP Y didirikan dengan Akta Notaris Seruni Lisari S., SH. Nomor 1 tanggal 1
Mei 2015 di Tangerang Selatan, yang merupakan kelanjutan usaha dari KAP T, di
dengan Surat Izin Usaha yang telah dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 574/KM.1/2015 tanggal 30 Juni 2015. Selain Itu, KAP Y juga sudah
2. Strukrur Organisasi.
KAP Y
5
Gambar II.1 Struktur Organisasi KAP Y
Pimpinan KAP/
Managing Partner
Patner A Patner B
Staf
Auditor Auditor
KAP Y didirikan untuk memberikan jasa profesional dibidang akuntan publik dan
memberikan dukungan bagi dunia usaha. Dunia usaha sangat membutuhkan dukungan
berupa informasi keuangan yang memadai dan tepat waktu dalam pengambilan
keputusan. Adapun jasa yang diberikan KAP Y berupa berupa jasa audit, accounting,
Visi KAP Y adalah menjadi kantor akuntan publik yang profesional dan
sebagai berikut:
5
8
pelatihan teknis cukup sebagai auditor. Oleh karena itu, sebelum KAP Y menerima
PT X tersebut.
Tim audit utama yang melaksanakan audit atas laporan keuangan PT X pada KAP
Y terdiri dari:
perikatan audit.
audit.
4) Anggota Tim, yang melaksanakan berbagai prosedur audit yng diperlukan dalam
Tim audit dibentuk melalui surat tugas yang diterbitkan oleh KAP Y, setiap
anggota tim yang sudah ditunjuk harus terlibat dan berpartisipasi dalam setiap tahap
penawaran jasa audit berdasarkan pada lingkup pekerjaan yang diperoleh dari
survei pendahuluan.
dinegosiasikan.
perikatan audit dengan manajeman atau pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola PT X, yang mencakup tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan
7) Surat perjanjian kerja (SPK) audit yang telah selesai dibuat kemudian
PT X kepada KAP.
8) Setelah Surat perjanjian kerja (SPK) audit disetujui dan ditandatangani oleh
2) Hal signifikan yang timbul selama perikatan audit tahun kini atau periode
Termasuk perubahan besar pada satu hal atau lebih berikut ini:
Manajemen
Komisaris
Kepemilikan
Penasihat Hukum
Kondisi Keuangan
11
Lingkup perikatan
a. Menunjuk anggota tim audit yang akan ditugasi untuk melakukan audit
laporan keuangan PT X.
c. Apabila ada maka yang bersangkutan digantikan oleh personil lain yang tidak
d. Semua anggota tim audit yang terlibat dalam pelaksanaan audit diwajibkan
terhadap PT X.
3. Aktivitas Perencanaan.
Langkah-langkah dalam aktivitas perencanaan audit atas laporan keuangan PT X
Pengetahuan tentang bisnis dan industri PT X sebagai klien dapat diperoleh dengan
cara:
prospektus, laporan tahunan dan kliping majalah atau koran yang bisa
notulen rapat, pedoman dan sistem akuntansi, uraian jabatan dan anggaran
perusahaan.
pesaing
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan
c. Menentukan tingkat materialitas awal dan salah saji yang bisa diterima.
kualitatif. Dalam perencanaan audit, tim harus menetapkan materialitas pada dua
Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak
1) Risiko audit yang dapat diterima adalah suatu ukuran seberapa besar auditor
2) Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi
terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat
3) Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu
asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh
4) Risiko deteksi adalah risiko yang timbul sebagai akibat auditor tidak dapat
Rencana audit adalah ringkasan perikatan, ikhtisar sifat dan karakteristik operasi
bisnis klien dan strategi audit secara keseluruhan. Tujuan penyusunan rencana audit
adalah:
lapangan pertama.
1) Tujuan perikatan.
3) Pengendalian internal.
5) Penetapan materialitas.
6) Risiko audit.
7) Rencana sample.
Rencana Audit merupakan proses akumulatif, artinya apa yang sudah ditetapkan
dalam Rencana Audit bukanlah harga mati yang tidak dapat diubah. Apabila dalam
perubahan ini kepada patner, perubahan terhadap rencana audit tersebut oleh Partner
Audit program dirancang untuk memenuhi tujuan audit atas transaksi dan akun-
akun utama dalam laporan keuangan PT X. Tujuan audit adalah untuk menguji asersi
2) Kelengkapan.
5) Pelaksana.
4. Dokumentasi.
Tujuan dokumentasi audit secara keseluruhan adalah untuk membantu auditor
dalam memberikan kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan
c. Dasar penentuan materialitas awal dan salah saji yang bisa diterima harus
Audit.
pertimbangan tambahan dalam perikatan audit tahun pertama tidak diperlukan lagi.
BAB III
A. Landasan Teori
1. Pengertian Audit.
Arens, Elder dan Beasley (2014, 4) menguraikan definisi audit sebagai berikut:
“Pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta
18
19
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa audit adalah suatu proses
dengan segala kriteria yang telah ditentukan, pemeriksaan juga harus dilakukan oleh
Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat
diverifikasi dan beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk
tergantung pada informasi yang sedang diaudit. Dalam audit atas laporan keuangan
yang dilakukan oleh kantor akuntan publik (KAP), kriteria yang berlaku adalah
2. Jenis-jenis Audit.
Jenis audit menurut Arens, Elder dan Beasley (2014), adalah sebagai berikut:
a. Audit Operasional.
tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan
b. Audit Ketaatan.
untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah
Sedangkan menurut Sukrisno Agoes (2012, 10-13), jenis audit dapat dibedakan atas:
1) Pemeriksaan Umum.
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP
2) Pemeriksaan Khusus.
oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu
1) Operasional Audit.
2) Pemeriksaan ketaatan.
21
dan lain-lain).
3) Pemeriksaan Intern.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap
4) Komputer Audit.
penugasan audit, yang harus mendapat perhatian yang serius dari auditor.
Perencanaan Audit adalah tahap awal dalam proses mengaudit laporan keuangan
menyusun dulu sebuah perencanaan audit yang sistematis. Perencanaan audit ini kelak
Mengenai perencanaan, Arens, Elder dan Beasley (2014, 246) menyatakan tahap-
e. Menetapkan materialitas, dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta
risiko inheren.
strategi audit secara keseluruhan untuk perikatan tersebut dan pengembangan rencana
audit. Perencanaan yang cukup bermanfaat dalam audit atas laporan keuangan dalam
dan efisien.
e. Memfasilitasi arah dan supervisi atas anggota tim perikatan dan penelaahan
Bagi Auditor, perencanaan audit adalah tahap mutlak yang harus selalu ada dalam
tahapan proses audit. Dalam SA 300 tentang Perencanaan Audit atas Laporan
berikut:
Rekan perikatan dan anggota tim perikatan lainnya harus dilibatkan dalam
anggota tim perikatan. Keterlibatan rekan perikatan dan anggota tim perikatan utama
mereka, dan oleh karena itu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
perencanaan.
Auditor harus melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini pada awal perikatan audit
periode kini:
independensi.
melakukan perikatan.
2) Tidak ada isu yang berkaitan dangan integritas manajeman yang dapat
c. Aktivitas perencanaan
ruang lingkup, waktu, dan arah audit, serta yang memberikan panduan bagi
harus:
lingkupnya.
pengetahuan yang diperoleh dari perikatan lain yang telah dilaksanakan oleh
5) Memastikan sifat, saat, dan luas sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan perikatan.
25
Kemudian auditor juga harus mengembangan suatu rencana audit yang harus
2) Sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan yang direncanakan pada tingkat
asesri.
keseluruhan dan rencana audit jika diperlukan selama pelaksanaan audit. Auditor juga
harus merencanakan sifat, saat, dan luas arah serta supervisi atas anggota tim
d. Dokumentasi.
2) Rencana audit.
strategi audit atau rencana audit secara keseluruhan, dan alasan atas perubahan
tersebut.
Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini sebelum memulai audit tahun
pertama:
Maksud dan tujuan perencanaan audit adalah sama, baik untuk perikatan audit
tahun pertama maupun berulang. Namun, untuk audit tahun pertama, auditor mungkin
perlu memperluas aktivitas perencanaan karena auditor pada umumnya tidak memiliki
X tersebut mengacu pada buku SPM (Sistem Pengendalian Mutu) KAP Y. Berikut ini
adalah tinjauan penerapan perencanaan audit atas laporan keuangan PT X pada KAP
kompetensi dan ditunjuk menjadi anggota tim melalui surat tugas, harus menjalankan
tugas secara profesional dengan terlibat dan berpartisipasi dalam setiap tahap audit
laporan keuangan PT X.
27
Aktivitas awal perikatan yang dilakukan oleh KAP Y terhadap audit laporan
independensi.
Adapun prosedur yang telah dilaksanakan oleh KAP Y atas ketentuan aktivitas
penawaran jasa audit berdasarkan pada lingkup pekerjaan yang diperoleh dari
survei pendahuluan.
6) KAP Y telah menyusun surat perjanjian kerja (SPK) audit atas harga yang
manajeman atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas, yang
mencakup tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan, tanggung
menyelesaikan audit.
7) SPK audit yang telah selesai dibuat kemudian dikirimkan oleh KAP Y kepada
audit atas laporan keuangan PT X tersebut, setelah surat SPK audit disetujui
klien perlu dilanjutkan atau tidak. KAP Y telah menetapkan kondisi tersebut sebagai
berikut:
2) Hal signifikan yang timbul selama perikatan audit tahun kini atau periode lalu,
Manajemen.
Komisaris.
29
Kepemilikan.
Penasihat Hukum.
Kondisi Keuangan.
Lingkup perikatan.
independensi yang telah dilakukan KAP Y terhadap audit atas laporan keuangan PT X
sebagai berikut:
1) KAP Y telah menunjuk anggota tim audit yang akan ditugasi untuk melakukan
2) KAP Y telah mengidentifikasi apakah ada diantara anggota tim audit yang
independensinya.
3) Apabila ada maka yang bersangkutan digantikan oleh personil lain yang tidak
4) Semua anggota tim audit yang terlibat dalam pelaksanaan audit telah membuat
signing partner.
terhadap klien.
30
pada KAP Y sebagaimana telah penulis uraikan di Bab II, tergambarkan telah
menetapkan strategi audit secara keseluruhan yang menetapkan ruang lingkup, waktu,
dan arah audit, serta yang memberikan panduan bagi pengembangan audit.
lingkupnya. Hal ini terlihat pada aktivitas memahami bisnis dan industri PT X
prospektus, laporan tahunan dan kliping majalah atau koran yang bisa
notulen rapat, pedoman dan sistem akuntansi, uraian jabatan dan anggaran
perusahaan.
31
pesaing.
sifat komunikasi yang disyaratkan, hal ini terlihat pada SPK yang sudah di setujui
oleh KAP Y dan PT X. SPK tersebut berisikan ketentuan perikatan audit dengan
manajeman atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas, yang
mencakup tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan, tanggung jawab
auditor, dan tanggung jawab manajeman, serta waktu untuk menyelesaikan audit.
pengetahuan yang diperoleh dari perikatan lain yang telah dilaksanakan oleh
e. Memastikan sifat, saat, dan luas sumber daya yang diperlukan untuk
Kemudian KAP Y juga telah mengembangan suatu rencana audit atas laporan
a. Sifat, saat, dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan, hal ini terlihat
Aktivitas menentukan tingkat materialitas awal dan salah saji yang bisa diterima
atas audit laporan keuangan PT X, yang telah dilakuakan KAP Y sebagai berikut:
yang material.
dan kualitatif.
Total aktiva.
Syarat yang tercantum dalam perjanjian penarikan kredit dari bank yang
5) Dalam perencanaan audit, tim harus menetapkan materialitas pada dua tingkat
berikut ini:
berulang).
8) Penentuan besarnya salah saji yang bisa diterima (tolerable misstatement) bisa
Serta aktivitas menentukan tingkat risiko audit awal atas audit laporan keuangan
diterima.
tahap selanjutnya.
4) Risiko deteksi yang direncanakan digunakan oleh tim untuk memutuskan luas
pengujian
umum.
b. Sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan yang direncanakan pada tingkat
asesri. Hal ini terlihat dari aktivitas penyusunan rencana audit atas laporan
1) Tujuan perikatan.
3) Pengendalian internal.
5) Penetapan materialitas.
6) Risiko audit.
7) Rencana sample.
Serta aktivitas penyusunan audit program atas laporan keuangan PT X yang telah
dilakukan oleh KAP Y. Format audit program untuk pengujian pengendalian dan
5) Pelaksana.
Format audit program untuk pengujian atas saldo akun PT X dari unsur-unsur
berikut ini:
5) Pelaksana.
c. Prosedur audit lainnya yang direncanakan yang harus dilaksanakan agar perikatan
KAP Y juga telah merencanakan sifat, saat, dan luas arah serta supervisi atas
anggota tim perikatan dan penelahaan atas pekerjaan mereka mengaudit laporan
keuangan PT X.
memasukan hal-hal berikut ini dalam dokumentasi audit atas laporan keuangan PT X:
b. Rencana audit.
strategi audit atau rencana audit secara keseluruhan, dan alasan atas perubahan
tersebut.
Internal)
3) Dasar penentuan materialitas awal dan salah saji yang bisa diterima harus
pertimbangan tambahan dalam perikatan audit tahun pertama tidak diperlukan lagi.
BAB IV
SIMPULAN
A. Simpulan
data dan fakta mengenai kondisi KAP Y, landasan teori, dan pembahasan tentang
perencanaan audit atas laporan keuangan PT X pada KAP Y maka diperoleh simpulan
sebagai berikut:
1. Perencanaan Audit adalah tahap awal dalam proses mengaudit laporan keuangan
PT X sebagai sebuah entitas, yang akan menjadi pedoman bagi KAP Y sebagai
melaksanakan Standar Audit (SA) 300 tentang Perencanaan Suatu Audit atas
(IAPI). Ketentuan-ketentuan dalam Standat Audit (SA) 300 yang dipenuhi oleh
38
39
saat, dan luas arah serta supervisi atas anggota tim perikatan dan penelahaan
X.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal J. Elder and Mark S. Beasley. 2014. Auditing and
Assurance Services An Integrated Approach. Fifteenth Edition. Kendallville:
Pearson.
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik. Edisi Keempat. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.
LAMPIRAN-LAMPIRAN