Anda di halaman 1dari 4

ARSITEKTUR KOT

Koridor Gajah Mad A Pendestrian atau jalur pejalan kaki


di daerah atau jalan ini tidak terawat
dan sangat sempit atau kicil yang
memungkinkan pejalan khaki
EKSISTING MASALAH

marasa tkurang nyaman


Tujuan KESIMPULAN
Tujuan dari analisi ini adalah agar kita dapat
mendapatkan permasalahan yang ada di sepanjang koridor
gajah mada dan nantinya akan kita buatkan solusi dari
permasalahan. Hampir semua masalah di kawasan ini
permasalahannya sama yaitu masalah
tentang sempitnya jalan, kemacetan di setiap
di koridor ini, bangunan dan sepadan jalan persimpangan, pedestrian atau jalan pejalan
tidak sesuai dengan standar GSB yang di kaki kurang layang,padatnya bangunan,
tetapkan oleh pememrintah dan jalur
pejalan kaki di daerah ini terlalu sempit.
kurangnya lahan parkir dan sedikit vegetasi
atau pohon untuk penghijauan di daerah ini

Untuk di bagian jalan ini terutama di jalan


mengalami kemacetan yang sangat padat di
karnakan banyaknya persimpangan dan jalan
yang sedikit sempit

DI persimpangan jalan
ini terdapat kemacetan
yang cukup padat yang
di akibatkan kendaraan
yang sering parkir di
bahu jalan karna tidak
adanya lahan parkir
yang tersedia

Di jalan ini atau kawasan ini jalan-jalan


cukup kecil dan hampir tidak adanya
lahan parkir untuk kendaraan roda 4 di
daerah ini karna garis sepadan jalan
yang sangat kecil
DI perempatan ini sering terjadi
kemacetan di karnakan kurang
nya rambu lalulintas dan jalan
yang sedikit sempit Simpul atau persimpangan di daerah ini terdapat
masalah yang menyebapkan kemacetan yang
cukup padat di karnakan kurangnya rambu
garis sepadan jalan di daerah ini terlalu sempit, laululintas dan garis sepadan jalan yang terlalu
sedangkan di daerah ini terdapat banyak ruko dan juga dekat antara bangunan dan jalan dan padatnya
adanya sekolah, dan puskesmas yang memungkinkan bangunan di daerah ini yang membuat daerah
adanya parkir kenderaan, karna sempitnya lahan daerah ini kurang vegetasi atau pohon
kendaraan yang perkir hampir tidak memiliki tempat
parkir yang mengakibatkan kendaraan harus parrkir di
bahu jalan
KELOMPOK IV
STUDI KASUS
KORIDOR MALIOBORO
COMFORT analisis koridor malioboro
MALIOBORO
Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari
DISCOVERY
tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu
Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para
pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas
Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari
yang menjual makanan seperti
gudeg Jogja, serta sebagai tempat
berkumpulnya para seniman yang sering
mengekpresikan kemampuan mereka
seperti bermain Fasilitas kursi,tempat sampah di koridor
musik, melukis, hapening art, Pemanfaatan pedesterian untuk mengamin malioboro
pantomim, dan lain-lain di Fasilitas peneduh dari bahan baja
sepanjang jalan
Pepohonan yang berada di sepanjang
koridor malioboro

untuk koridor malioboro pengunjung yang


melintasinya akan merasakan kenyamanan dan
kesejukan karena adanya fasillitas buatan ataupun
alami, fasilitas ini mudah di capai karena berdekatan
dengan jalur pedesterian

DI Koridor Maliobor fasilitas penunjang untuk masyarakat suda hampir terpenuhi yang dapat ddigunakan oleh
masyarakat yang melintasi koridor tersebut misalnya luasan pedesterian yang dapat digunakan untuk mengamen dan Fasilitas peneduh dari dari pohon
juga fasilitas kursi untuk tempat istirahat kemudian dengan adanya fasilitas peneduh dapat menambah kenyamanan
yang melintasi koridoer

PASSIVE ENGAGEMENT ACTIVE ENGAGEMENT RELAXATION


Karakter bangunan
Karakter fasade bangunan di Malioboro
didominasi oleh bentukan kotak.
Sebenarnya bangunan tersebut adalah
bangunan bergaya kolonialdengan atap
limasan. Sekarang, keaslian bangnan
bangunan itu tertutup oleh papan-papan
iklan raksasa. Di tengah-tengah deretan
bangunan yang terkesan'berusaha untuk
masyarakat melihat-lihat di becak masyarakat yang melihat dari pedestrian memoderenkan diri', masih dapat kita
kondisi pedesterian yang di beri penghalang jumpai beberapa bangunan yang masih
Untuk koridor malioboro pengunjung menjaga keasliannya. Ironisnya,
yang melintasinya akan melihat penataan bangunan itu tidak terpakai sehingga
koridor yang baik dan penataan bangunan terkesan kumuh.Jalanan yang tidak terlalu
yang sudah baik dan juga melihat fasiltas- lebar dan satu arah memberikan rasa
fasilitas yang akan merasakan nyaman danaman bagi pejalan khaki
bentuk bangunan kolonila dan tradisional untuk menyebrang..

masyarakat yang melintasi koridoro


akan merasakan suasana tradisional
masyarakat yang melakukann aktitas di pedesterian yang dimana akan kita lihat dari
mesyarakat yang melakukan aktitas bentuk bangunan,tranportasi dan
fasilitas yang menuankan unsur
proses aktitas yang da di pedesterian koridor malioboro yang baik karena t r a d i s i o n a l t masyrakat yang
kondisi pedesterian dan fasilitas penunjang yang di disusun rapi kemudian menggunakan alat
https://www.scribd.com/doc/12642600/Tugas-UAS-Aliah-Ruang-Terbuka-Publik adanya strategi dalam mengantidifasi masuknya kendaraan di atas pedesterian. transportasi tradisonal
https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro
STUDI KASUS
KORIDOR MALIOBORO
analisis koridor malioboro
MALIOBORO
Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari
tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu
Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta Bangunan lama yang terbengkalai.
Tatat bangunan
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para
pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Koridor Malioboro bisa dikatakan tersusun dengan baik. Jejeran Karakter
Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari pertokoan yang rapat membentuk streetwal. Jarak antar bangunan yang
yang menjual makanan seperti Karakter fasade bangunan di Malioboro didominasi oleh
besebrangan tidak terlalu jauh dan ketinggian bangunan pun tidak
gudeg Jogja, serta sebagai tempat bentukan kotak. Sebenarnya bangunan tersebut adalah
berlebihan, rata-rata dua sampai tiga lantai.Jalur pedestrian dan
berkumpulnya para seniman yang sering bangunan bergaya kolonialdengan atap limasan. Sekarang,
kendaraan pun didenisikan dengan baik. Para pejalan kaki berjalan di
mengekpresikan kemampuan mereka keaslian bangnan bangunan itu tertutup oleh papan-papan
seperti bermain arcade. Ada juga jalur pedestrian yang cukup luas diluar arcade yang
iklan raksasa. Di tengah-tengah deretan bangunan yang
musik, melukis, hapening art,
biasanya digunakan untuk parkir becak dan andong. Jalur kendaraan dan
terkesan'berusaha untuk memoderenkan diri', masih dapat
pantomim, dan lain-lain di pedestrian ini dipisahkan oleh bak-bak bunga sehingga para pejalan kaki
kita jumpai beberapa bangunan yang masih menjaga
sepanjang jalan merasa aman dari kendaraan bermotor yang lalu-lalang.
keasliannya. Ironisnya, bangunan itu tidak terpakai sehingga
terkesan kumuh.Jalanan yang tidak terlalu lebar dan satu
arah memberikan rasa nyaman danaman bagi pejalan khaki
untuk menyebrang. Denisi dengan membedakan jalur
kendaraan bermotor dan tidak bermotor serta pejalan khaki.

Bangunan pada umumnyamemiliki


tinggi dua hingga tiga lantai

Deretan bangunan yang membentuk streetwall Kiri: Jalanan yang tidak terlalu lebar dan
memberikan denisi yang jelas bagi koridor satu arah memberikan rasa nyaman
Malioboro. danaman bagi pejalan khaki untuk
menyebrang.Kanan: Denisi dengan
membedakan jalur kendaraan bermotor Sirkulasi
dan tidak bermotor serta pejalan kaki. Jalan Malioboro dan Jalan Ahmad yani merupakan
jalanan yangmempunyai satu jalur saja, yaitu dari
Utara ke Selatan. Lebar jalan pun tidak terlalu bersar
Keterangan: sehingga hanya dapat dilalui kurang lebih dua buah
1. Panggung Krapyak mobil saja.Yang menguntungkan adalah banyaknya
2. Koridir jalan menuju Alun-Alun persimpangan di JalanMalioboro menyebabkan
Selatan banyaknya akses yang dapat dilalui untuk
3. Alun-Alun Selatan mencapainya.Di sebelah Timur koridor Malioboro-
4. Bangsal Pamengkangan Ahmad Yani, terdapat koridor JalanMataram dan
5. Bangsal Kamandungan Jalan Mayjen Suprapto. Dari kedua jalan tersebut,
6. Bangsal Magangan terdapat jalan- jalan penghubung ke Malioboro
7. Bangsal Kencana seperti Jalan Suryatmajan.Untuk sebelah Barat,
8. Siti Hinggil terdapat koridor Jalan Jogonegaran, Jalan
9. Alun-Alun Utara

Parkir
Masalah parkir kadang menjadi sebuah hal yang rumit. Sekalipun
telahdisediakan kawasan parkir khusus untuk pengunjung malioboro,
yaitu di sebelahUtara, tetap saja Malioboro macet. Banyaknya pengunjung
tidak sebandingdengan luas jalanan yang tersedia. Pada saat akhir pecan
atau
long weekend
, JalanMalioboro bisa dikatakan macet total, baik oleh kendaraan
bermotor maupun para pejalan kaki. Area tersebut diperuntukkan bagi
Peta Satelit koridor Malioboro dan pengunjung yang membawakendaraan pribadi dan bus pariwisata. Boleh
AhmadYani. Dimulai dari rel kereta api juga memarkir kendaraan di basement Mall Malioboro.Untuk motor,
hinggaAlun-Alun Utara
biasanya di parkir di jalur pedestrian bersamaan dengan parkir becak dan
https://www.scribd.com/doc/12642600/Tugas-UAS-Aliah-Ruang-Terbuka-Publik kondisi parkiran yang ada di jalan malioboro andong. Hanya saja parkir motor pada umumnya di bagian Timur
https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro sedangkan becak dan andong di sebelah Barat.

Anda mungkin juga menyukai