Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

Cara menanggulangi hama dan penyakit

yang menyerang tanaman jagung kelompok 5

Oleh:

ANITA PRATIWI SANDEWANA


E 281 16 006

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2016
BAB I

Latar Belakang

Jagung manis (zea mays Saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan

Nama Sweet corn mulai dikembangkan di Indonesia pada awal tahun 1980,

diusahakan secara komersil dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan hotel

dan restoran (Tim karya tani mandiri, 2010).

Jagung manis semakin populer dan dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih

manis, aroma lebih harum, dan kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan

dengan jagung manis biasa, serta aman dikonsumsi bagi penderita diabetes karena

mengandung gula sukrosa dan rendah lemak. Keistimewaan lain yang dimiliki jagung

manis adalah biji, dari butiran jagung manis lebih khas, tidak lembek dan memiliki

serat yang tidak terlalu liat. Hal ini menyebabkan jagung manis banyak

digemari kalangan menengah ke atas dan masyarakat perkotaan sehingga banyak

ditemukandi pasar swalayan (Anonim, 2013).

Jagung manis merupakan komoditi hasil pertanian kelompok serealia. Pada

umumnya komoditi hasil pertanian memiliki karakteristik yang berbeda dengan

komoditi lainnya, diantaranya produk yang dihasilkan bersifat musiman, mudah

rusak (tidak tahan lama), fluktuatif harga relatif tajam, dan pemasaran produk

melalui rantai pemasaran yang panjang untuk sampai ketangan konsumen

(Anonim, 2010).
Tujuan dan Manfaat

 Mempelajari pengertian jagung

 Mempelajari klasifikasi tumbuhan jagung

 Mempelajari budidaya tumbuhan jagung

 Mempelajari hama dan penyakit pada tanaman jagung


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman jagung

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil

karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk

Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi

sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Pada masa kini, jagung

juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah

sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk

turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri.

Dari sisi botani dan agronomi, jagung merupakan tanaman model yang menarik.

Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitian genetika yang intensif.

Secara fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien

memanfaatkan sinar matahari. Dalam kajian agronomi, tanggapan jagung yang

dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur-unsur hara penting

menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi pemupukan yang disukai .

jagung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Klasifikasi tumbuhan jagung

Jagung merupakan jenis tanaman pangan yang banyak mengandung karbohidrat, jaman

dahulu jagung sering dijadikan sebagai pengganti nasi atau sering dikenal dengan

istilah nasi jagung. Karena jagung banyak mengandung karbohidrat sehingga jagung

sering dijadikan sebagai pengganti nasi. Saat ini ada banyak sekali jenis jagung

diantaranya adalah jagung yang buat direbus, jagung yang buat disayur dan ada juga

jenis jagung yang digunakan untuk memberi makan ternak seperti burung merpati.

Jagung juga sering dimanfaatkan dalam bidang lainseperti dijadikan sebagai bahan

baku pembuatan tepung, atau ada juga yang digunakan dalam bidang farmasi. Jika

ditinjau dari segi botani, jagung adalah jenis tanaman model yang sangat menarik

terutama jika dilihat dari segi genetika. Berikut adalah klasifikasi tumbuhan jagung :

 Pisum sativum : jenis familia leguminosae

 Zea mays : jenis familia graminae

 Dalbergia sisso : jenis leguminosae .Klasifikasi Tumbuhan Jambu Biji Dan

Jagung - Seputar Pendidikan


Budidaya jagung manis organic

Budidaya jagung manis (Zea mays saccharata) lebih rentan dari serangan hama

dan penyakit dibanding jagung biasa. Namun dari sisi nilai jual, jagung manis

menawarkan harga yang lebih baik sehingga animo budidaya jagung manis tak

pernah surut. Karena sifatnya yang bisa dikonsumsi langsung seperti jagung

bakar atau jagung rebus, pasar jagung manis terbuka sampai ke tingkat retail.

Jagung manis berkembang dari tipe jagung biasa jenis dent dan flint. Pada jagung

manis terjadi mutasi gen resesif yang menghambat perubahan gula menjadi pati.

Kadar gula pada jagung manis meningkat mulai hari ke-5 hinggan hari ke-15.

Budidaya jagung manis bisa dilakukan dalam kisaran iklim yang luas. Tanaman ini

memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Di Indonesia jagung manis bisa dibudidayakan

mulai dari dataran rendah hingga pengunungan dengan ketinggian 1.800 meter dpl

bahkan dibelahan dunia lain bisa tumbuh pada 3.000 meter dpl. Suhu optimum untuk

pertumbuhan jagung manis adalah 21-27oC, pada masa perkecambahan benih 23-

27oC. Secara teori budidaya jagung manis bisa tumbuh di atas tanah dengan tingkat

keasaman 5-8 pH.


Budidaya jagung manis tidak akan maksimal apabila kebutuhan hara tidak tercukupi.

Tanaman ini memerlukan unsur nitrogen (N) dalam jumlah besar. Namun pemberian

pupuk harus memperhatikan keseimbangan antara nitrogen, kalium (K) dan pospat

(P).

Pengolahan lahan secara organik

Budidaya jagung manis bisa ditanam di lahan bekas sawah secara langsung atau bisa

dibuat bedengan. Apabila lahan yang dipakai bekas sawah, usahakan agar lahan tidak

tergenang air. Bedengan pada tanaman jagung berfungsi untuk mengatur saluran

drainase. Bedengan bisa dibuat dengan ukuran lebar 1 meter dan tinggi 20-30 cm.

Atur jarak antar bedengan sebesar 30 cm. Dalam satu bedeng bisa ditanam dua larik

tanaman.

Pemupukan dasar untuk budidaya jagung manis organik sebaiknya campuran dari

pupuk kotoran ayam dengan kotoran sapi atau kambing dengan komposisi 1:1. Pupuk

kotoran ayam memberikan kadar N yang banyak dan lebih cepat terurai, sedangkan

pupuk kotoran sapi atau kambing lebih kaya akan K dan P. Kebutuhan pupuk dengan

metode organik adalah sekitar 5 ton per hektar.


Penanaman dan perawatan

Penanaman jagung manis paling efektif dengan cara ditugal. Buatlah lubang sedalam

2-3 cm kemudian masukan 2 butir benih jagung. Setelah itu tutup dengan tanah dan

kompos, kemudian siram agar kelembaban tanah terjaga. Kebutuhan benih budidaya

jagung manis adalah 8 kg per hektar.

Jarak tanam pada budidaya jagung manis adalah 60-75 cm. Jarak tanam ini mengikuti

jumlah populasi ideal tanaman.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang banyak ditemukan dalam budidaya jagung manis antara lain penggerek,

penggerek tongkol, belalang, kutu daun dan tikus. Berikut sifat-sifat hama pada

tanman jagung manis:

 Penggerek batang jagung (O. furnacalis), hama ini menyerang tanaman pada vase

vegetatif maupun generatif. Kerusakan tanaman terjadi karena larva menggerek

bagian batang tanaman untuk mendapatkan makanan. Penggerek batang jagung

bisa dikendalikan secara teknis dengan mengatur rotasi tanam seperti dengan

kedelai dan kacang tanah. Selain itu bisa juga dengan dengan memotong bunga

jantan dan menerapkan waktu tanam yang tepat. Pembasmian hayati dengan
memanfaatkan musuh alami seperti Trichogramma spp. atau predator alami

Euborellia annulata yang memangsa larva.

 Ulat Tongkol (H. armigera), hama ini menyerang tongkol jagung. Pada awalnya

imago meninggalkan telur pada rambut-rambut jagung. Setelah larva tumbuh akan

masuk kedalam tongkol. Hama ini mempunyai kebiasaan berpindah-pindah,

sehingga kerusakan yang ditimbulkan pada tongkol jagung bisa lebih banyak

dibanding jumlah larvanya. Pencegahan terhadap hama ini adalah dengan

menerapkan pengolahan tanah yang baik. Pengolahan tanah yang akan mengurangi

populasi ulat tongkol berikutnya. Musuh utama dari hama ini adalah Trichogramma

spp. yang merupakan parasit telur dan Eriborus argentiopilosa parasit pada larva

muda.

 Kutu Daun (R. maidis), hama ini mengeluarkan embun madu pada daun yang

berubah menjadi jelaga warna hitam. Noda-noda tersebut akan menghambat daun

melakukan fotosintesis. Musuh alami hama ini adalah Lysiphlebus mirzai, Coccinella

sp. dan Micraspis sp. Kultur teknis yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan

hama ini dengan melakukan polikultur tanaman atau menumpangsarikan jagung

manis dengan tanaman lain.

 Belalang (Oxya spp.), hama ini banyak berkembang didataran rendah yang berupa

padang rumput atau pesawahan. Beberapa musuh alami belalang adalah Systoechus

sp., burung dan laba-laba. Selain itu patogen seperti Metarhizium anisopliae
merupakan musuh belalang. Metarhizium anisopliae merupakan bahan biopestisida

yang sanggup mengendalikan 70-90% hama belalang.

Disamping hama, budidaya jagung manis tidak terlepas dari serangan penyakit yang

disebabkan oleh bakteri, virus maupun cendawan. Berikut beberapa penyakit yang

sering menyerang tanaman jagung manis terutama yang ditanam di daerah tropis:

 Bule (Peronosclespora Maydis), gejala penyakit bule adalah permukaan daun

bergaris-garis putih sampai kuning diikuti dengan warna coklat. Kemudian

kerusakan menyerang tongkol. Penyakit ini bisa menyerang disepanjang musim

tanam, namun kasus terbesar menyerang budidaya jagung manis yang ditanam

diluar musim atau terlambat tanam. Serangan penyakit ini menyebabkan kerusakan

yang besar, bisa menyebabkan kehilangan hinga 100%. Serangan penyakit bule bisa

dihindari dengan pemilihan varietas benih yang tahan P. Maydis, memusnahkan

tanaman terinfeksi, penanaman sesuai musim, dan rotasi tanaman.

 Karat (Puccinia sorghi), gejalanya terdapat bercak-bercak bisul berwarna coklat

sampai oranye pada permukaan daun bagian atas. Penyakit ini biasanya menyerang

jagung yang ditanam di daerah beriklim tropis hingga sedang. Penyakit ini

berkembang baik pada suhu 16-23oC dengan kelembaban tinggi. Bisa dikendalikan

dengan pemilihan varietas benih, menjaga sanitasi kebun dan aplikasi biopestisida

apabila bisul muncul pada permukaan daun.


 Hawar daun (Helminthosporium turcicum), penyakit ini menyerang daun dengan

gejala awal bercak-bercak kecil berbentuk oval yang berkembang menjadi hawar

berwarna coklat keabu-abuan. Biasanya serangan ditemukan pada daun tua

(bawah) kemudian menjalar ke daun muda (atas). Pada keadaan yang parah bisa

menyababkan kematian pada tanaman dengan penampakan daun kering seperti

terbakar. Untuk mengendalikannya gunakan varietas yang tahan, pengolahan tanah

yang baik, penyiangan dan pengaturan jarak tanam. Pada budidaya jagung manis

non-organik bisa diaplikasikan fungisida.

 Hawar daun (Curvularia sp.), cendawan ini menyebabkan hawar daun dengan gejala

awal bercak tak beraturan di ujung daun, pusat bercak berwarna coklat keputihan

dengan pinggiran coklat tua. Bercak meluas ke pangkal daun hingga membuat

seluruh daun mengering. Penyakit ini cepat menyebar pada kondisi kelembaban dan

curah hujan tinggi. Pengendaliannya dengan memilih varietas tahan, perbaikan

drainase tanah, meningkatkan sanitasi kebun dan menghilangkan tanaman atau

bagian tanaman yang terkena.

 Hawar pelepah (Rhizoctonia solani), gejalanya berupa busuk pada pelepah. Awalnya

menyerang pada bagian tanaman yang terdekat dengan tanah kemudian menjalar

ke bagian lain. Pada varietas tertentu bida menyerang hingga ke tongkol buah.

Pengendaliannya dengan mengatur budidaya jagung manis ke musim kemarau,

menanam varietas yang memiliki jarak tongkol dari tanah cukup tinggi, merompes
daun-daun yang bersentuhan dengan tanah, menyiangi kebun, memotong bagian

tanaman yang terserang dan mengaplikasikan rotasi tanaman.

Panen budidaya jagung manis

Jagung manis mulai berbunga setelah 50 hari. Sepuluh hari sebelum panen utama,

sebaiknya dilakukan panen jagung muda. Pada masa ini akan tumbuh dua tongkol

jagung, petik tongkol yang paling bawah. Pemanenan tongkol muda dimaksudkan

agar asupan nutrisi pada tongkol utama tercukupi, sehingga hasilnya maksimal.

Selain memetik tongkol muda, papaslah daun bagian bawah sebanyak 2-3 helai.

Apabila muncul kembali tunas-tunas buah muda sebelum panen utama, petiklah

sebagai panen tambahan. Panen utama budidaya jagung manis bisa dilakukan setelah

tanaman berumur 65-75 hari.

Metode panen seperti ini cocok dilakukan untuk jenis tanaman jagung manis satu

tongkol. Jenis ini digunakan luas oleh para petani di Indonesia, seperti varietas

Seleksi Dramaga-2 (SD-2). Ada juga varietas jagung manis 2 tongkol, dimana dua

tongkol jagung dibiarkan tumbuh hingga panen akhir. Kiat sukses budidaya jagung

manis organik | alam tani


BAB III

METODE PRAKTEK

Tempat dan waktu

Tempat dari penanaman jagung dilakukan disekitar daerah fakultas petanian , waktu

awal pelaksanaannya yaitu dilakukan pada saat trikoma dan setelah itu dilakukan

pada saat hari rabu dan sabtu sore .

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada saat pembuatan bedeng yaitu cangkul , sabit , sube dan

setelah jagung ditanam hanya menggunakan alat penyiram dan sube untuk

menghilangkan gulma yang ada disekitar tanaman jagung. Adapun bahan yang

digunakan yaitu pupuk urea pupuk kandang dan bibit jagung .


Cara kerja

- Persiapan Lahan

Pengolahan tanah dimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh bagi tanaman agar

dapat menyerap hara dalam jumlah optimum. Untuk tanah yang relatif berat

pengolahan dilakukan agak intensif, sedangkan pada tanah yang relatif ringan

pengolahan minimum dapat dilakukan. Pengolahan lahan pertama dimulai 15 hari

sebelum tanam, yaitu membalikkan atau membajak tanah, selama satu minggu tanah

dibiarkan untuk memperbaiki aerasi dan drainase tanah serta membunuh organisme

tanah yang bisa mengganggu tanaman. Satu minggu kemudian dilakukan pengolahan

kedua dengan meratakan tanah dan membentuk petakan-petakan penanaman.

Diantara petakan dibuat saluran air atau parit dengan lebar 35 cm. Pada tanah-tanah

yang kurang subur diatas petakan-petakan penanaman disebar pupuk kandang 2.5

ton/ha, kemudian diaduk secara merata.

- Penanaman

Penanaman dilakukan pada petakan-petakan yang telah dibentuk. Pada saat tanam,

tanah harus lembab tetapi tidak becek, jarak tanam yang digunakan 75 cm x 25 cm.

Tanah ditugal dengan kedalama 2 cm pada musim hujan, dan 4 cm pada musim

kering, kemudian dilakukan penanaman. Bila kondisi lahan optimum gembur,


aerasinya dan drainasenya baik digunakan satu benih perlubang tanam, tetapi jika

kondisi lahan kurang optimum digunakan 2 benih perlubang tanam. Untuk

menghindari serangan serangga ditaburkan karbofuran disekitar benih.

- Pemeliharaan

Penjarangan tanaman dapat dilakukan pada umur 2 - 3 minggu setelah tanam.

Dipelihara tanaman yang sehat dan tegap sehingga diperoleh populasi tanaman yang

diinginkan. Penyulaman dapat dilakukan pada umur satu minggu setelah tanam.

Periode kritis persaingan tanaman dan gulma terjadi sejak tanam sampai peride

sepertiga atau seperempat dari daur hidupnya. Penyiangan pertama dilakukan pada

umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga agar tidak merusak atau menggangu akar

tanaman. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus pembumbunan pada waktu

pemupukan kedua. Pembumbunan dilakukan untuk memperkokoh batang,

memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan. Capaian hasil yang optimal

pada pertanaman jagung akan diperoleh salah satunya dengan melakukan pemupukan

yang tepat.
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

Hasil

Jagung manis mulai berbunga setelah 50 hari. Sepuluh hari sebelum panen utama,

sebaiknya dilakukan panen jagung muda. Pada masa ini akan tumbuh dua tongkol

jagung, petik tongkol yang paling bawah. Pemanenan tongkol muda dimaksudkan

agar asupan nutrisi pada tongkol utama tercukupi, sehingga hasilnya maksimal.

Selain memetik tongkol muda, papaslah daun bagian bawah sebanyak 2-3 helai.

Apabila muncul kembali tunas-tunas buah muda sebelum panen utama, petiklah

sebagai panen tambahan. Panen utama budidaya jagung manis bisa dilakukan setelah

tanaman berumur 65-75 hari.

Metode panen seperti ini cocok dilakukan untuk jenis tanaman jagung manis satu

tongkol. Jenis ini digunakan luas oleh para petani di Indonesia, seperti varietas

Seleksi Dramaga-2 (SD-2). Ada juga varietas jagung manis 2 tongkol, dimana dua

tongkol jagung dibiarkan tumbuh hingga panen akhir.


PEMBAHASAN

Jagung manis (zea mays Saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan

Nama Sweet corn mulai dikembangkan di Indonesia pada awal tahun 1980,

diusahakan secara komersil dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan hotel

dan restoran (Tim karya tani mandiri, 2010).

klasifikasi tumbuhan jagung :

 Pisum sativum : jenis familia leguminosae

 Zea mays : jenis familia graminae

 Dalbergia sisso : jenis leguminosae .Klasifikasi Tumbuhan Jambu Biji Dan

Jagung - Seputar Pendidikan


budidaya jagung manis organic

Budidaya jagung manis (Zea mays saccharata) lebih rentan dari serangan hama

dan penyakit dibanding jagung biasa. Namun dari sisi nilai jual, jagung manis

menawarkan harga yang lebih baik sehingga animo budidaya jagung manis tak

pernah surut. Karena sifatnya yang bisa dikonsumsi langsung seperti jagung

bakar atau jagung rebus, pasar jagung manis terbuka sampai ke tingkat retail.

Jagung manis berkembang dari tipe jagung biasa jenis dent dan flint. Pada jagung

manis terjadi mutasi gen resesif yang menghambat perubahan gula menjadi pati.

Kadar gula pada jagung manis meningkat mulai hari ke-5 hinggan hari ke-15.

Budidaya jagung manis bisa dilakukan dalam kisaran iklim yang luas. Tanaman ini

memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Di Indonesia jagung manis bisa dibudidayakan

mulai dari dataran rendah hingga pengunungan dengan ketinggian 1.800 meter dpl

bahkan dibelahan dunia lain bisa tumbuh pada 3.000 meter dpl. Suhu optimum untuk

pertumbuhan jagung manis adalah 21-27oC, pada masa perkecambahan benih 23-

27oC. Secara teori budidaya jagung manis bisa tumbuh di atas tanah dengan tingkat

keasaman 5-8 pH.


Budidaya jagung manis tidak akan maksimal apabila kebutuhan hara tidak tercukupi.

Tanaman ini memerlukan unsur nitrogen (N) dalam jumlah besar. Namun pemberian

pupuk harus memperhatikan keseimbangan antara nitrogen, kalium (K) dan pospat

(P).

Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang banyak ditemukan dalam budidaya jagung manis antara lain penggerek,

penggerek tongkol, belalang, kutu daun dan tikus. Berikut sifat-sifat hama pada

tanman jagung manis:

 Penggerek batang jagung (O. furnacalis), hama ini menyerang tanaman pada vase

vegetatif maupun generatif. Kerusakan tanaman terjadi karena larva menggerek

bagian batang tanaman untuk mendapatkan makanan. Penggerek batang jagung

bisa dikendalikan secara teknis dengan mengatur rotasi tanam seperti dengan

kedelai dan kacang tanah. Selain itu bisa juga dengan dengan memotong bunga

jantan dan menerapkan waktu tanam yang tepat. Pembasmian hayati dengan

memanfaatkan musuh alami seperti Trichogramma spp. atau predator alami

Euborellia annulata yang memangsa larva.

 Ulat Tongkol (H. armigera), hama ini menyerang tongkol jagung. Pada awalnya

imago meninggalkan telur pada rambut-rambut jagung. Setelah larva tumbuh akan

masuk kedalam tongkol. Hama ini mempunyai kebiasaan berpindah-pindah,


sehingga kerusakan yang ditimbulkan pada tongkol jagung bisa lebih banyak

dibanding jumlah larvanya. Pencegahan terhadap hama ini adalah dengan

menerapkan pengolahan tanah yang baik. Pengolahan tanah yang akan mengurangi

populasi ulat tongkol berikutnya. Musuh utama dari hama ini adalah Trichogramma

spp. yang merupakan parasit telur dan Eriborus argentiopilosa parasit pada larva

muda.

 Kutu Daun (R. maidis), hama ini mengeluarkan embun madu pada daun yang

berubah menjadi jelaga warna hitam. Noda-noda tersebut akan menghambat daun

melakukan fotosintesis. Musuh alami hama ini adalah Lysiphlebus mirzai, Coccinella

sp. dan Micraspis sp. Kultur teknis yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan

hama ini dengan melakukan polikultur tanaman atau menumpangsarikan jagung

manis dengan tanaman lain.

 Belalang (Oxya spp.), hama ini banyak berkembang didataran rendah yang berupa

padang rumput atau pesawahan. Beberapa musuh alami belalang adalah Systoechus

sp., burung dan laba-laba. Selain itu patogen seperti Metarhizium anisopliae

merupakan musuh belalang. Metarhizium anisopliae merupakan bahan biopestisida

yang sanggup mengendalikan 70-90% hama belalang.


Disamping hama, budidaya jagung manis tidak terlepas dari serangan penyakit yang

disebabkan oleh bakteri, virus maupun cendawan. Berikut beberapa penyakit yang

sering menyerang tanaman jagung manis terutama yang ditanam di daerah tropis:

 Bule (Peronosclespora Maydis), gejala penyakit bule adalah permukaan daun

bergaris-garis putih sampai kuning diikuti dengan warna coklat. Kemudian

kerusakan menyerang tongkol. Penyakit ini bisa menyerang disepanjang musim

tanam, namun kasus terbesar menyerang budidaya jagung manis yang ditanam

diluar musim atau terlambat tanam. Serangan penyakit ini menyebabkan kerusakan

yang besar, bisa menyebabkan kehilangan hinga 100%. Serangan penyakit bule bisa

dihindari dengan pemilihan varietas benih yang tahan P. Maydis, memusnahkan

tanaman terinfeksi, penanaman sesuai musim, dan rotasi tanaman.

 Karat (Puccinia sorghi), gejalanya terdapat bercak-bercak bisul berwarna coklat

sampai oranye pada permukaan daun bagian atas. Penyakit ini biasanya menyerang

jagung yang ditanam di daerah beriklim tropis hingga sedang. Penyakit ini

berkembang baik pada suhu 16-23oC dengan kelembaban tinggi. Bisa dikendalikan

dengan pemilihan varietas benih, menjaga sanitasi kebun dan aplikasi biopestisida

apabila bisul muncul pada permukaan daun.

 Hawar daun (Helminthosporium turcicum), penyakit ini menyerang daun dengan

gejala awal bercak-bercak kecil berbentuk oval yang berkembang menjadi hawar

berwarna coklat keabu-abuan. Biasanya serangan ditemukan pada daun tua


(bawah) kemudian menjalar ke daun muda (atas). Pada keadaan yang parah bisa

menyababkan kematian pada tanaman dengan penampakan daun kering seperti

terbakar. Untuk mengendalikannya gunakan varietas yang tahan, pengolahan tanah

yang baik, penyiangan dan pengaturan jarak tanam. Pada budidaya jagung manis

non-organik bisa diaplikasikan fungisida.

 Hawar daun (Curvularia sp.), cendawan ini menyebabkan hawar daun dengan gejala

awal bercak tak beraturan di ujung daun, pusat bercak berwarna coklat keputihan

dengan pinggiran coklat tua. Bercak meluas ke pangkal daun hingga membuat

seluruh daun mengering. Penyakit ini cepat menyebar pada kondisi kelembaban dan

curah hujan tinggi. Pengendaliannya dengan memilih varietas tahan, perbaikan

drainase tanah, meningkatkan sanitasi kebun dan menghilangkan tanaman atau

bagian tanaman yang terkena.

 Hawar pelepah (Rhizoctonia solani), gejalanya berupa busuk pada pelepah. Awalnya

menyerang pada bagian tanaman yang terdekat dengan tanah kemudian menjalar

ke bagian lain. Pada varietas tertentu bida menyerang hingga ke tongkol buah.

Pengendaliannya dengan mengatur budidaya jagung manis ke musim kemarau,

menanam varietas yang memiliki jarak tongkol dari tanah cukup tinggi, merompes

daun-daun yang bersentuhan dengan tanah, menyiangi kebun, memotong bagian

tanaman yang terserang dan mengaplikasikan rotasi tanaman.


Kesimpulan

Jagung manis (zea mays Saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan

Nama Sweet corn mulai dikembangkan di Indonesia pada awal tahun 1980,

diusahakan secara komersil dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan hotel

dan restoran (Tim karya tani mandiri, 2010).

klasifikasi tumbuhan jagung :

 Pisum sativum : jenis familia leguminosae

 Zea mays : jenis familia graminae

 Dalbergia sisso : jenis leguminosae .Klasifikasi Tumbuhan Jambu Biji Dan

Jagung - Seputar Pendidikan

Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang banyak ditemukan dalam budidaya jagung manis antara lain penggerek,

penggerek tongkol, belalang, kutu daun dan tikus. Berikut sifat-sifat hama pada

tanman jagung manis:

 Penggerek batang jagung (O. furnacalis)

 Ulat Tongkol (H. armigera)

 Kutu Daun (R. maidis)


Belalang (Oxya spp.)

Disamping hama, budidaya jagung manis tidak terlepas dari serangan penyakit yang

disebabkan oleh bakteri, virus maupun cendawan. Berikut beberapa penyakit yang

sering menyerang tanaman jagung manis terutama yang ditanam di daerah tropis:

 Bule (Peronosclespora Maydis)

 Karat (Puccinia sorghi)

 Hawar daun (Helminthosporium turcicum)

 Hawar daun (Curvularia sp.)

 Hawar pelepah (Rhizoctonia solani)

E. KRITIK DAN SARAN

Dalam penyusunan laporan ini saya selaku penyusun laporan menyadari , bahwa laporan ini
masih jauh dari yang diharapkan ,oleh karena itu kritik dan saran dari kakak senior di
Himpunan Agroteknologi guna memperbaiki diri agar selanjutnya bisa dibuat seperti yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

(Tim karya tani mandiri, 2010).

(Anonim, 2013).

(Anonim, 2010).

jagung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teknik dan Cara Budidaya Jagung Manis - Harian Jurnal Asia


https://www.jurnalasia.com/bisnis/agribisnis/teknik-dan-cara-budidaya-jagung manis

/18JunI2016

Kiat sukses budidaya jagung manis organik | alam tani


http://alamtani.com/budidaya-jagung-manis-organik.html

Klasifikasi Tumbuhan Jambu Biji Dan Jagung - Seputar Pendidikan


http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/05/klasifikasi-tumbuhan-jambu-biji

Anda mungkin juga menyukai