i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan student project ini. Kami menyadari
bahwa, tanpa bantuan, bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak pada
penyusunan student project ini sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
drg. Sari Kusumadewi, M. Biomed selaku dosen pembimbing yang telah
membantu pembuatan student project kami.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari student project ini.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan atas kesalahn yang telah dilakukan baik
disengaja maupun tidak disengaja. Semoga student project ini dapat memberikan
manfaat bagi setiap orang yang membacanya.
SGD II
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 12. Gigi insisif sentral rahang atas yang terletak lebih ke lingual dari
gigi antogonisnya dapat menyebabkan gangguan saat penutupan rahang yang
menyebabkan functional anterior shift mandibula (maloklusi pseudo kelas
III). A, Maximmum intercuspation seteleh perpindahan mandibula ke antior.
B, Kontak pertama dengan gigi insisif yang edge-to-edge. C, Gigi inisisif
rahang atas yang mengalami malposisi ............................................................. 18
Gambar 13. Posisi tongue blade pada gigi-geligi dalam rongga mulut.19
Gambar 14. Inclined plane untuk mengkoreksi gigi anterior crossbite ............ 19
Gambar 15. Selop dari inclined plane menunjukkan sudut selop 45o, sehingga gigi
insisivus atas dapat bergerak ke depan-bawah20
Gambar 16. Reverse SSC disementasikan pada gigi atas untuk mengkoreksi
anterior crossbite ............................................................................................... 20
Gambar 17. Busur Hawley dengan Z spring dan bite plane posterior yang
diadaptasikan pada gigi maksila.21
Gambar 18. Alat ortodontik lepasan dengan sekrup ekspansi antero-posterior 22
iv