Anda di halaman 1dari 8

Senin, 110906

LBM 1

KETRAMPILAN BELAJAR

STEP 1

PEMBAHASAN TERMINOLOGI

1. PBL

Metode pendidikan yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan

bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di

dunia-dunia nyata. PBL menyiapkan siswa untuk berfikir secara kritis dan analitis

serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber

pembelajaran.

Suatu system belajar dimana siswa sebagai pusatnya dan siswa belajar

berdasarkan masalah yang akan dipecahkan secara bersama-sama.

PBL adalah suatu system yang lebih mengonsentrasikan kepada para mahasiswa

dengan system pembagian per kelompok, dan tutor sebagai fasilitator.

Bertujuan agar siswa memiliki pemahaman yang utuh tentang masalah yang

dibahas tersebut.

Dengan ciri-ciri starting point bagi terjadinya belajar adalah masalah, pertanyaan

dan persoalan yang akan diselesaikan oleh pembelajar.

Melalui metode maping dalam PBL, mahasiswa tidak hanya akan memahami apa

yang menjadi pusat masalah saja, namun akan mendapatkan wawasan yang lebih

luas.
2. Deep learning :

Pendalaman siswa dalam memahami permasalahan/materi.

Pembelajaran secara mendalam dimana siswa harus benar-benar mengerti

permasalahan dengan cara mencari dari sumber-sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan, ex: Internet, dosen, dll

3. Self directed learning

Proses pembelajaran yang merupakan bagian dari independent learning yang

berorientasi kepada siswa untuk belajar secara langsung terhadap objek

permasalahan.

Suatu proses belajar yang menuntut mahasiswa untuk meningkatkan potensi

dirinya untuk memahami suatu masalah yang dihadapi.

Mampu mengatur kebutuhan sendiri dalam arti bias memenej maktu dan bisa

memecahkan masalah yang dihadapi dengan terencana.

Cara Belajar Mandiri siswa untuk memperoleh suatu permasalahan atau materi

pelajaran yang akan diajukan atau disajikan.

Diskusi yang dilakukan oleh kelompok itu sendiri harus tetap focus pada

permasalahan dan tidak menyimpang.

Proses yang menuntut mahasiswa untuk memahami permasalahn itu sendiri

dengan cara menggali dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan

tanpa melalui bantuan pembimbing/tutor.

4. Adab menuntut ilmu

Suatu tata cara menuntut ilmu yang diatur sedemikian rupa agar tercipta generasi

anak didik yang sesuai dengan harapan ratau yang dicita-citakan.


Ilmu tanpa amal adalah sia-sia, sedangkan amal tanpa ilmu tidak ada gunanya.

Jadi ilmu yang kita dapatkan harus dapat kita amalkan sebaik-baiknya.

Suatu cara yang dilakukan oleh umat Islam untuk menuntut ilmu setinggi-

tingginya sesua dengan Al-Quran dan Hadist.

Bahwa ilmu itu tidak akan habis dan kemanapun kita pergi kita akn mendapatkan

ilmu. Dari pengalama itulah kita menjadi tau arti kehidupan dan dapat

mengamalkannya pula.

Bahwa menuntut ilmu adalah suatu perintah dan kewajiban setiap manusia.

Menuntut ilmu adalah suatu ibadah yang bertujuan untu memperoleh ridho Allah.

5. Seven jump steps

Tujuh tahapan yang harus dilalui dalam SGD dalam menyelesaikan masalah yang

menjadi tujuan pembelajaran.

Tahapan yang menuntut mahasiswa untuk lebih aktif.

6.Generas Khoiru Ummah

Generasi yang berdasarkan syariat Islam.

Generasi yang diharapkan menjadi seorang pemimpin yang baik.

Generasi yang lebih bermanfaat bagi umat.

Generasi terbaik yang diciptakan untuk manusia yang bercirikan amar maruf

nahi munkar dan beriman kepada Allah (QS. Ali Imron :110)

7. Learning Issue

Masalah yang belum dapat diselesaikan melalui diskusi yang diputuskan untuk

menjadi tujuan pembelajaran.

8. Learning Skills
Pembelajaran untuk mengasah keterampilan atau kemampuan diri.

Kemampuan belajar mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi dengan menggunakan keterampilan yang dimilikinya.

Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa dalam menempuh

suatu pembelajaran.

STEP 2

Tujuan apa saja dari penerapan PBL selain dari scenario atau teks?

Keuntungan dan kerugian menggunakan metode PBL?

Bagaimana penerapan kaidah Islam dalam PBL?

STEP 3

1. Tujuan PBL :

Memotivasi siswa untuk mencari problem solving.

Memotivasi siswa untuk lebih aktif, mandiri, berpikir kritis dan bersemangat

dalam menyelesaikan masalah.

Memberikan pengalaman kepada siswa dalam menyelesaikan masalah sehingga

pada waktu yang akan datang jika bertemu dengan masalah yang sama, akan lebih

baik penyelesaiannya.

Mampu mengidentifikasi masalah dan mempu mencari solusinya.

2. Keuntungan dan Kerugian metode PBL

Keuntungan :

Mendorong siswa untuk lebih aktif.


Mendorong siswa untuk berpikiran kritis dalam menyelesaikan masalah serta aktif

dalam mencari solusinya.

Mempunyai keterampilan belajar sepanjang hayat.

Agar mampu belajar mandiri dalam menyelesaikan masalah.

Melatih kerjasama dalam mencari problem solving sehingga wawasan menjadi

lebih luas.

Mempererat kekeluargaan antar siswa.

Materi yang dipelajari akan lebih bertahan lama dalam memori ingatan.

Menurut Barrous dan Tamblyn (1980) dan Engel (1997), PBL dapat menghargai

disiplin dan meningkatkan prestasi siswa dalam:

1. Adaptasi dan partisipasi dalam perubahan.

2. Aplikasi pemecahan masalah dalam situasi yang baru dan yang akan

datang.

3. Berpikir kreatif dan kritis.

4. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam belajar.

5. Keterampilan dalam memimpin.

6. Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif.

Kerugian :

Membutuhkan waktu lebih lama.

Banyaknya sumber informasi yang belum pasti kebenarannya.

Kurangnya pengetahuan yang dimiliki mahasiswa karena tutor hanya sebagai

sarana/motivator.

Kurangnya pengetahuan siswa dalam teknologi dan bahasa Inggris.


Ketidaktahuan siswa dalam system PBL.

Banyak terjadi perbedaan persepsi karena perbedaan sumber informasi.

Terjadinya kesulitan dalam menyatukan pendapat.

3. Bagaimana penerapan kaidah Islam dalam PBL?

Dengan adanya SGD, akan mempererat ukhuwah islamiyah antar anggota

kelompok.

Sistem belajar sepanjang hayat sesuai dengan kaidah islam.

Belajar merupakan suatu kewajiban sesuai dengan kaidah islam yang tertuang

dalam QS Al-Alaq 1-5.

Menghargai pendapat orang lain dalam diskusi sesuai dengan kaidah Islam.

STEP 4
STEP 5

LEARNING ISSUE

1. Sejarah PBL
Program inovatif PBL pertama kali diperkenalkan oleh Faculty of

Healt Sciences of Mc Master University di Kanada pada th 1966.Yang

berciri pada filosofi pendidikan yang berorientasi pada masyarakat,

terfokus pada manusia, melalui pendekatan atar cabang ilmu

pengetahuan dan belajar berdasar masalah. Disusul pada th 1976, oleh

Maastricht Faculty of Medicine di Belanda. Kekhasan pelaksanaannya

terletak pada konsep tes kemajuan (progress test) dan pengenalan

keterampilan medik sejal awal. Dalam perkembangannya, PBL telah

diadopsi baik secara keseluruhan atau sebagian oleh banyak fakultas

kedokteran di dunia (Sumber: Situs F.K UII)

2. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan PBL

Pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan system kurikulum.

Keterbatasan sarana dan fasilitas teknologi informasi untuk mendukung

kerjasama komunikasi dan pencarian informasi.

Adanya siswa yang tidak mandiri dan tidak aktif dalam kegiatan PBL.

(Sumber: www.mti.ugm.ac.id oleh Lukito Edi Nugroho)

Sulit mengubah keyakinan guru yang sudah terstruktur bertahun-tahun yang

menggunakan pendekatan tradisional.

Guru konstruktivis dituntut lebih kreatif dalam merencanakan pelajaran.

Fleksibilitas kurikulum mungkin masih sulit diterima oleh guru yang terbiasa

dengan kurikulum yang terkontrol.

(Sumber: Bobby Deporte)

Anda mungkin juga menyukai