Anda di halaman 1dari 5

1.

Ciri- ciri EBM


menyaring semua data dan informasi dalam bidang kesehatan.
(Kajian Kritis Makalah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran
Berbasis Bukti (KKB),Jakarta, Sagung Seto,2002,DR.Dr. Hananto
Wiryo, Sp.A)
2. Langkah-langkah melakukan CA

a. menyiapkan sesi analisa


b. baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami
gagasan dan tujuan penulisan serta topik utama dari artikel
tersebut
c. menggaris bawahi gagasan utama dan membuat mengoraksi
tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan
kesimpulan dari hasil analisis
d. menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu
introdution, body dan conclusion
e. mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki
(sumber : www.deliveri.org)

3. Kendala CA

 memakan banyak waktu


 CA tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
 Ca dapat membuat keputusasaan jika CA menonjolkan
kekurangan dari bukti2 yang baik
(Sumber : Alison Hill, Claire Spitlehouse, Institute Of Heal
Sciences Oxford)

 Kurangnya pengetahuan tentang program penelitian


 Terkadang membosankan bagi yang melakukan
 Perlu biaya yang tidk sedikit
(Sumber : www.FKUNAIR.ac.id)

4. kriteria valid dalam critical appraisal


 Dapat dipertanggungjawabkan
 Sesuai dengan hasil penelitian
 Isinya tidak berbeda jauh dengan artikel sejenisnya
 Terhindar dari bias

(Bu Endang)
5. Mengapa diperlukan
 Untuk mengetahui kevalidan suatu informasi
 Memberi kesempatan pada pembaca untuk mengevaluasi
dan menunjukkan pemahamannya atas tulisan dan artikel
yang dibacanya
(www.medicine-net.com)

6. Yang ditanyakan dalam CA ( meliputi apa saja )

 Mengubah keluhan atau gejala pada pasien menjadi pertanyaan


` untuk mencari informasi yang spesifik
 Mencari best evidence untuk menjawab pertanyaan dari no 1
Menilai secara kritis fakta fakta yang diperoleh dari sudut
keabsahan, manfaat, dan kemungkinan untuk diterapkan.
 Terapkan pada pasien (setelah mengintegrasikan penilaian kritis
dengan clinical expertise dan keadaan yang unik dari pasien).
 Evaluasi efektifitas dan efisiensi pada tahap 1-4 untuk suatu
kemajuan.
(Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)

7. Apakah hasil penelaahan CA bersifat mutlak?

Iya, karena dasar-dasar ilmiah dari suatu penelitian juga perlu diuji
kebenarannya untuk mendapatkan hasil penelitian yang selain up-
date, juga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan bukti-bukti ilmiah yang berasal dari studi yang
terpercaya (best research evidence); dengan (2) keahlian klinis
(clinical expertise) dan (3) nilai-nilai yang ada pada masyarakat
(patient values).

( http://www.dkk-bpp.com/)

8. Apa yang harus dilakukan untuk meneliti apakah penelitian tersebut


valid ?

Dasar-dasar ilmiah dari suatu penelitian juga perlu diuji


kebenarannya untuk mendapatkan hasil penelitian yang selain up-
date, juga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan bukti-bukti ilmiah yang berasal dari studi yang
terpercaya (best research evidence); dengan (2) keahlian klinis
(clinical expertise) dan (3) nilai-nilai yang ada pada masyarakat
(patient values).

( http://www.dkk-bpp.com/)

9. Pertanyaan apa saja yang harus dilakukan untuk meneliti penelitian itu
penting ?

 Memformulasikan pertanyaan tentang masalah kedokteran


yang dihadapi
 Menelusuri bukti-bukti terbaik yang tersedia untuk mengatasi
masalah tersebut
 Mengkaji bukti, validitas dan keseuaiannya dengan kondisi
praktek
 Menerapkan hasil kajian

 Mengevaluasi penerapannya (kinerjanya

(http://usph.wordpress.com/)

10. Bagaimana cara menentukan artikel tersebut bermanfaat bagi pasien ?

Ilmu Kedokteran berkembang sangat pesat. Temuan dan hipotesis


yang diajukan pada waktu yang lalu secara cepat digantikan dengan
temuan baru yang segera menggugurkan teori yang ada
sebelumnya. Sementara hipotesis yang diujikan sebelumnya bisa
saja segera ditinggalkan karena muncul pengujian-pengujian
hipotesis baru yang lebih sempurna.

Bahwa informasi up-date mengenai diagnosis, prognosis, terapi dan


pencegahan sangat dibutuhkan dalam praktek sehari-hari. Sebagai
contoh, teknologi diagnostik dan terapetik selalu disempurnakan
dari waktu ke waktu, sehingga bisa saja obat atau teknologi
kesehatan yang sebelumnya diketahui terbaik di masanya dapat
segera digantikan oleh obat atau teknologi kesehatan yang lebih
efikasius dan aman .
Bahwa informasi-informasi tradisional (misalnya yang terdapat
dalam text-book) tentang hal-hal di atas sudah sangat tidak adekuat
pada saat ini; beberapa justru sering keliru dan menyesatkan
(misalnya informasi dari pabrik obat yang disampaikan oleh duta-
duta farmasi/detailer), tidak efektif (misalnya continuing medical
education yang bersifat didaktik), atau bisa saja terlalu banyak
sehingga justru sering membingungkan (misalnya cukup banyak
jenis obat yang di negara asalnya sudah ditarik tetapi masih tetap
beredar di Indonesia tanpa diketahui oleh praktisi medik).
Dengan bertambahnya pengalaman klinik seseorang maka
kemampuan/ketrampilan untuk mendiagnosis dan menetapkan
bentuk terapi (clinical judgement) juga meningkat. Namun pada
saat yang bersamaan, kemampuan ilmiah (akibat terbatasnya
informasi yang dapat diakses) serta kinerja klinik (akibat hanya
mengandalkan pengalaman, yang sering tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah) menurun secara signifikan.
Dengan meningkatnya jumlah pasien, waktu yang diperlukan untuk
pelayanan semakin banyak. Akibatnya, waktu yang dimanfaatkan
untuk meng-up date ilmu (misalnya membaca journal-journal
kedokteran atau menghadiri seminar-seminar ilmiah) sangatlah
kurang. Dalam situasi tersebut bisa saja praktisi medik tidak
menyadari bahwa prasat medik yang dilakukan sebenarnya sudah
tidak lagi direkomendasikan pada saat ini. Jika tetap dilakukan,
maka secara tidak sadar yang bersangkutan telah melakukan
medical error, atau memberikan jenis terapi yang sudah usang
(obsolete) atau bahkan tidak lagi dianjurkan (abandoned).

(http://www.dkk-bpp.com/)

11. PICO
a. Definisi
PICO-prosedur adalah cara yang efektif untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan klinis. Dalam PICO 'P' adalah singkatan
masalah atau pasien, 'I' untuk intervensi, 'C' untuk perbandingan
dan 'O' untuk hasil.
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17484414)
b. Langkah
Pertama, PICO-pertanyaan ini dirumuskan. Selanjutnya, yang relevan
domain (terapi / pencegahan, diagnosis, etiologi / resiko atau
prognosis) didirikan, bersama dengan tipe penelitian melalui
pertanyaan yang harus terjawab. kriteria inklusi atau pengecualian
dirumuskan, dalam rangka untuk menentukan masalah atau faktor-
faktor khusus untuk pasien tertentu setepat mungkin. Untuk
memungkinkan untuk mencari literatur profesional file, PICO-
pertanyaan yang kemudian harus diubah menjadi kata-kata kunci.
Artikel kemudian harus dievaluasi dari segi kualitas ilmiah dan
kegunaan untuk menjawab pertanyaan. Setelah prosedur ini telah
diikuti, sebuah jawaban berdasarkan bukti dapat diberikan kepada
pertanyaan awal.
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17484414)
12. Hub ebm, it, ca.
CA merupakan dasar dari EBM yg didasarkan dari CT dan bersumber dari IT
jika IT-nya bagus maka informasi yg didapat juga akan bagus sehingga
seseorang dapat melakukan CA.
Bermula dari permasalahan kemudian mencari sumber (IT) lalu kita
melakukan CT yg merupakan suatu awal dari CA lalu dihasilkan EBM atau
pedoman yg digunakan dokter sebagai tata laksana pasien.
(www.criticalappraisal.com)

Anda mungkin juga menyukai