Anda di halaman 1dari 5

EBM dan critical appraisal biar tidak “katrok” ????

STEP 7

1. EBM
Ciri- cirri
- Ketrampilan dan keahlian klinik dari dokter
- Kepentingan pasien
- Mempunyai bukti ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan
Sumber :www://uningmarlina.wordpress.com
- menyaring semua data dan informasi dalam bidang kesehatan.
(Kajian Kritis Makalah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti
(KKB),Jakarta, Sagung Seto,2002,DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A)

2. CRITICAL APPRAISAL
a. langkah-langkah melakukan CA
b. Menyiapkan sesi analisis
c. Baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan
penulisan serta topik utama dari artikel tersebut
d. Menggaris bawahi gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya
e. Mengoreksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan
kesimpulan dari hasil analisis.
f. Menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introduction, body
dan conclusion.
g. Mengindentifikasi proses yang perlu diperbaiki.
(WWW.deliveri.org)

h. Kendala

 memakan banyak waktu


 CA tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
 Ca dapat membuat keputusasaan jika CA menonjolkan kekurangan dari bukti2
yang baik
(Sumber : Alison Hill, Claire Spitlehouse, Institute Of Heal Sciences Oxford)

 Kurangnya pengetahuan tentang program penelitian


 Terkadang membosankan bagi yang melakukan
 Perlu biaya yang tidk sedikit
(Sumber : www.FKUNAIR.ac.id)
i. Mengapa diperlukan
-Untuk mengetahui kevalidan suatu informasi
-Memberi kesempatan pada pembaca untuk mengevaluasi dan menunjukkan
pemahamannya atas tulisan dan artikel yang dibacanya
(www.medicine-net.com)
Karena CA ini diperlukan untuk mengevaluasi / mengkaji artikel penelitian guna
menetapkan apakah artikel penelitian tersebut layak rujuk dijadikan landasan dalam
pengambilan keputusan klinis
Sumber : Ibu Endang Lestari(kuliah pakar) UNISSULA
 Pemecahan masalah klinik & keputusan klinik
Sumber :fk uns
 Merupakan bagian penting dri EBM
 Menjembatani jurang antara hasil riset dengan aplikasi praktis
 Untuk menentukan bukti terbaik
 Dapat membantu memahami metode dan hasil sebuah penelitian
 Menganalisi kualitas sebuah penelitian

j. Kriteria valid dalam CA


-Metode
a. Desain
cros sectional,case control,cohort, experiment,RCT
b. populasi dan sampel
c.koleksi sampel : - bagaimana sampel dikumpulkan ?
- metode apa yang digunakan untuk sampel ?
- apakah mereka dikumpulkan secara acak ?
d. kelompok kontrol
e. informed consent
suatu persetujuan tertulis yang harus ditandatangani oleh subyek yang dijadikan objek
penelitian setelah diterangkan manfaat ataupun kerugian dari penelitan tersebut secara
jelas
a. blind : single blind dan double blind
b. analisis data ( statistik analisis )
apakah analisis statistik yang digunakan dalam penelitian sudah cocok ?
c. hasil
p< 0.05
RR/RP/OR : > 1
IK tidak mencakup angka 1
Sumber : Ibu Endang Lestari(kuliah pakar) UNISSULA

k. Yang ditanyakan dalam CA ( meliputi apa saja )

-Is the study valid?


-Is the study important?
-Is the result of the study can be applied to solve our patient’s problem?
-apakah infomasi tersebut relevan ?
-.apakah studi tersebut telah dilakukan dengan metode yang baik?
-.apakah kesimpulanya sahih?

- Really randomized?
- All clinically relevant outcomes report?
- Patient similar to your own?
- Was clinical and statistical significant considered?
- Is the intervention feasible in your practice?
- All patients accounted for?

- Benar-benar acak
- Semua laporan hasil klinis yang relevan
- Pasien mirip dengan Anda sendiri
- Apakah klinis dan statistik signifikan dianggap
- Apakah intervensi layak dalam praktek Anda?
- Semua pasien dipertanggungjawabkan?

l. Apakah hasil penelaahan CA bersifat mutlak?


Tidak, karena dasar-dasar ilmiah dari suatu penelitian juga perlu diuji
kebenarannya untuk mendapatkan hasil penelitian yang selain up-date, juga dapat
digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan bukti-bukti ilmiah yang
berasal dari studi yang terpercaya (best research evidence); dengan (2) keahlian
klinis (clinical expertise) dan (3) nilai-nilai yang ada pada masyarakat (patient
values).
m. ( http://www.dkk-bpp.com/)

n. Apa yang harus dilakukan untuk meneliti apakah penelitian tersebut valid ?
a. Mengetahui metodologi dan biostatik
b. Mengetahui tata cara kajian kritis,
Hal yang perlu dievaluasi:

i. Desain metodologi
ii. Populasi dan sampel
iii. Informed consent(persetujuan pasien)
iv. Control group
v. Blind
vi. Analisis data
vii. Result
(wiryo. h, 2002,kajian kritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran berbasis bukti,
sagungseto, jakarta)

o. Pertanyaan apa saja yang harus dilakukan untuk meneliti penelitian itu penting ?
ditetapkan dengan menghitung nilai JDD (jumlah yang dibutuhkan untuk
diobati) atau Number needed to treat. semakin kecil nilai JDD, maka penelitian
tersebut semakin layak untuk diterapkan.
seberapa persisi estimasi dari pengaruh terapi

sumber : Bu Endang Lestari (kuliah pakar) UNISSULA

p. Bagaimana cara menentukan artikel tersebut bermanfaat bagi pasien ?


Things should be considered:
1. Apakah pasien kita terdapat perbedaan dengan subjek pada penelitian.
2. Apakah terapi tersebut mungkin untuk diterapkan pada pasien kita (dengan setting
kita)
3. Apakah pasien kita mempunyai potensi yang menguntungkan atau merugikan jika
terapi tersebut diterapkan?
4. Apakah nilai dan pengharapan pasien kita bila hasil penelitian tersebut kita tawarkan
untuk mengobati
sumber : Bu Endang Lestari (kuliah pakar) UNISSULA

3. PICO
a. Definisi
Suatu langkah /metode dalam metide pertanyaan foreground EBM.
SUMBER : IPD
PICO-prosedur adalah cara yang efektif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
klinis. Dalam PICO 'P' adalah singkatan masalah atau pasien, 'I' untuk intervensi, 'C'
untuk perbandingan dan 'O' untuk hasil.
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17484414)
b. Langkah – langkah
a. Langkah – langkah

Pasien Seperti apa karakteristik pasien kita (point-point penting saja).


Bisa dimasukkan di dalamnya
 hal-hal yang berhubungan atau relevan dengan penyakit
pasien seperti usia , jenis kelamin atau suku bangsa.
 hal-hal mengenai masalah, pemyakit atau kondisi pasien

IntervensiPrognosisexposureBerisikan hal sehubungan dengan intervensi yang diberikan ke


pasien
 Apakah tentang meresepkan suatu obat ?
 Apakah tentang melakukan tindakan ?
 Apakah tentang melakukan tes dignosis?
 Apakah tentang menanyakan bagaimana prognosis pasien ?
 Apakah tentang menanyakan apa yang menyebabkan
penyakit pasien ?

Comparison Tidak harus selalu ada pembandingnya. Pembanding bisa dengan


plasebo atau obat yang lain atau tindakan terapi yang lain
outcome Harapan yang anda inginkan dari intervensi tersebut,seperti
 Apakah berupa pengurangan gejala ?
 Apakah berupa pengurangan efek samping ?
 Apakah berupa perbaikan fungsi atau kualitas hidup ?
 Apakah berupa pengurangan jumlah hari dirawat RS ?

Sumber :www://uningmarlina.wordpress.com

4. Hubungan EBM,IT dan CA


CA merupakan dasar dari EBM yang didasarkan dari CT danbersumber dari IT jika IT-nya
bagus maka informasi yang didpat juga akan bagus sehingga seseorang dapat melakukan
CA
Bermula dari permasalahan kemudian mencari sumber (IT) lalu kita melakukan CT yang
merupakan suatu awal dari suatu CA lalu dihasilkan EBM atau padoman yang digunakan
dokter sebagai tatalaksana pasien
(Sumber:www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

Anda mungkin juga menyukai