Gangguan kecemasan, panik dengan atau tanpa agorafobia (ketakutan di ruang terbuka),
kecemasan yang berkaitan dengan depresi.
Farmakologi
Simpan dalam suhu kamar 20-25C, hindari lembab, tutup rapat botol dan buang kapas yang
ada di dalam botol.
Kontraindikasi
Gejala putus obat (kejang) dapat terjadi 18 jam - 3 hari setelah dihentikan tiba-tiba.
Gunakan hati-hati pada pasien debil, orang tua, dengan penyakit hati, gagal ginjal atau
obesitas.
Hati-hati dengan kegagalan kemampuan fisik/mental (pengemudi dan operator mesin).
Benzodiazepin berkaitan dengan jatuh, luka trauma, hati-hati pada orang tua. Hati-hati pada
pasien depresi kemungkinan terjadinya episode mania atau hipomania.
Hati-hati pada pasien remaja/anak dan pasien psikiatri karena reaksi paradoks.
Benzodiazepin berkaitan dengan amnesia retrograde.
> 10% SSP : depresi, mengantuk, disartria (gangguan berbicara), lelah, sakit kepala,
hiperresponsif, kepala terasa ringan, gangguan ingatan, sedasi;
Metabolisme-endokrin : penurunan libido, gangguan menstruasi;
Saluran cerna: peningkatan/penurunan selera makan, penurunan salivasi,
penurunan/peningkatan berat badan, mulut kering (xerostomia).
1-10% Kardiovaskuler : hipotensi;
SSP : gangguan koordinasi, akatisia (tidak bisa duduk tenang), gangguan konsentrasi, bingung,
kehilangan perasaan terhadap realitas, disorientasi, disinhibisi, pusing, hipersomnia (tidur
terus), mimpi buruk, vertigo
Interaksi
Monitoring Pasien
Dewasa:Parkinson: dosis awal 1 mg/hari secara oral pada hari pertama, kemudian ditingkatkan
perlahan 2mg dengan interval 3-5 hari; 6-10 mg dosis normal perhari; dosis post encefalitik
12-15 mg/hari; dosis pemeliharaan 5-15 mg/hari dalam 3-4 dosis terbagi.6
Parkinson akibat obat : dosis 5-15 mg/hari dalam 3-4 dosis terbagi.6
Gejala ekstrapiramidal yang dipicu oleh obat: dosis 5-15 mg/hari dalam 3-4 dosis terbagi.5,6
Anak-anak : Data penggunaan pada anak belum ada.6
Ginjal : Tidak ada data penyesuaian dosis spesifik pada pasien dengan gangguan ginjal.6
Lansia.
Sebaiknya dimulai pada dosis rendah dan ditingkatkan perlahan-lahan.6
Cara Penggunaan Penggunaan triheksifenidil dapat sebelum atau bersama makan.
Farmakologi
tablet triheksifenidil sebaiknya disimpan pada kemasan kedap udara pada suhu 15-30C
Peringatan
Penghentian mendadak dapat memicu kekambuhan gejala (larutan)
Reaksi alergi mungkin muncul pada penggunaan jangka panjang (larutan, tablet, sirup)
Hipertermia fatal, anhidrosis berat atau heat stroke dapat terjadi dan pengurangan dosis
mungkin diperlukan apabila memiliki riwayat berkeringat berlebihan (cairan)
Pada kondisi arteriosklerosis dapat meningkatkan risiko kebingungan mental, agitasi,
gangguan perilaku, mual, muntah (larutan, tablet, sirup)
Pada pria lansia dengan riwayat hipertrofi prostat dapat memperburuk kondisi (larutan,
tablet, sirup)
Pada lansiapeningkatan aktivitas dari parasimpatolitik dapat memicu disfungsi kognitif,
kebingungan, gangguan ingatan (larutan)
Perburukan gejala glaukoma (larutan, tablet, sirup)
Pemberian bersama dengan obat yang mirip dengan atropine pada pasien dengan penyakit
kronis, alkoholik, penyakit gangguan sistem saraf pusat, atau pasien yang melahirkan dengan
suhu yang panas pengurangan dosis mungkin diperlukan (larutan)
Peningkatan tekanan intraokular, hipertensi (larutan, tablet, sirup)
Pasien dengan riwayat hipertensi, gangguan hati
Sindrom neuroleptik ganas dapat terjadi saat ada penurunan dosis atau penghentian obat
(larutan)
Perburukan gejala pada riwayat penyakit gastrointestinal obstruktif dan saluran
genitourinary (larutan, tablet, sirup)
Pada pasien dengan riwayat tardive dyskinesia, dapat memperburuk gejala atau
memunculkan gejala baru (selama atau sesudah penghentian obat) oleh sebab itu penggunaan
tidak direkomendasikan kecuali pasien memiliki penyakit Parkinson (larutan, sirup).6
Kehamilan kategori C
Data keamanan pada kehamilan masih terbatas.5,6
Menyusui
Belum ada data.5,6
Anak-anak
tidak dilisensikan untuk penggunaan pada anak.6,7
Gangguan ginjal
tidak ada data penyesuaian dosis.5,6
Gangguan Hati
tidak ada data
Sering terjadi Mual (30-50%), mulut kering (30-50%); pusing (30-50%); pandangan kabur (30-
50%); perasaan gugup (30-50%).6
Serius : Paralisis usus; kebingungan; galukoma sudut sempit, peningkatan tekanan intraokular;
disorientasi.
Interaksi
Monitoring Pasien
tablet 2mg
Deskripsi
Keterangan Lain :
Kafein adalah stimulan yang lemah yang sering disertakan dalam dosis kecil, dalam pemakaian
analgesik. Penambahan kafein dapat meningkatkan efek analgesik ,tetapi waspada efek
membentuk kebiasaan dan kemungkinan memancing sakit kepala . Selain itu, dalam dosis
berlebihan atau penghentian kafein dapat menyebabkan sakit kepala itu sendiri.
Indikasi
Sakit kepala, SSP stimulan, diuretik, augmentasi kejang induksi selama terapi
electroconvulsive (ECT)
Migrain : kadang-kadang diberikan dengan ergotamin, biasanya dalam dosis unit 100 mg
Stimulan ringan SSP : dosis 50 sampai 100 mg, meskipun dosis hingga 200 mg dapat
digunakan.
Anak : Kafein digunakan dalam jangka pendek pengobatan apnea neonatus prematur.
Dosis awal muatan kafein sitrat adalah 20 mg/kg (setara dengan 10 mg/kg kafein), diikuti
dengan dosis pemeliharaan kafein sitrat 5 mg/kg sehari.
Farmakologi
Waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar maksimum (Tmax): 0ral: 30 menit - 2 jam
Absorpsi : Dosis oral kafein mudah diserap dan Kafein juga diserap melalui kulit.
Pemberian perektal penyerapan lambat dan tidak menentu. Pemberian IM penyerapan lebih
lambat daripada dosis oral.
Kafein mudah melewati ke SSP dan ke dalam saliva, konsentrasi rendah dalam ASI. Kafein
melintasi plasenta.
Distribusi : didistribusikan ke seluruh tubuh.
Metabolisme : Pada orang dewasa, kafein dimetabolisme hampir sepenuhnya di hati melalui
oksidasi, demethylation, dan asetilasi. Hati sitokrom P450 isoenzim CYP1A2 terlibat dalam
metabolisme. Neonatus memiliki kapasitas sangat berkuranguntuk metabolisme kafein, karena
hati mereka yang belum matang sistem enzimnya
Eliminasi : diekskresikan dalam urin sebagai asam 1-methyluric, 1 -methylxanthine, 7-
methylxanthine, 1,7-dimethylxanthine (paraxanthine), 5-asetilamino-6-formylamino-3-
methyluracil (AFMU), dan metabolit lain sekitar 1% tidak berubah, dan sebagian besar
diekskresikan tidak berubah dalam urin.
Dengan usia 9 bulan, ekskresi urin adalah mirip dengan yang terlihat pada orang dewasa.
Penghapusan paruh yang sekitar 3 sampai 7 jam pada orang dewasa, tetapi mungkin sekitar 3
sampai 4 hari pada neonatus.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap kafein atau komponen formulasi yaitu natrium benzoat tidak untuk
penggunaan pada neonates
Interaksi
Monitoring Pasien
Acute etanol withdrawal, aritmia supraventricular dan ventricular, dan migrain profilaksis2
Farmakologi
Onset : Puncak efek: Oral: 2-4 jam
Durasi: fungsi ginjal normal: 12-24 jamAbsorbsi : lengkap
Distribusi: Rendah lipophilicity; tidak melintasi sawar otak
Ikatan protein : 3% - 15%
Metabolisme: hepatik Terbatas
Waktu paruh : Neonatus: 35 jam, rata-rata: 16 jam
Anak-anak: 4,6 jam, anak-anak> 10 tahun mungkin lebih lama (> 5 jam) dibandingkan dengan
anak-anak 5-10 tahun (<5 jam)
Dewasa: fungsi ginjal normal: 6-9 jam, diperpanjang dengan gangguan ginjal, stadium akhir
penyakit ginjal: 15-35 jam
Ekskresi: Feses (50%), urin (40% sebagai obat tidak berubah)2
Kontraindikasi
Asma, gagal jantung yang tidak terkontrol, angina Prinzmetal, bradikardi, hipotensi, sick sinus
syndrome, AV blok derajat dua atau tiga (second-or third-degree AV block).
Syok kardiogenik, asidosis metabolik, penyakit arteri perifer yang parah, phaeochromocytoma
(selain penggunaan bersamaan dengan penyekat a.4
Efek ke jantung: bradikardi (3%); hipotensi; (AV) blok atrioventrikular derajat kedua atau tiga;
dan mempercepat parahnya gagal jantung, yang biasanya terjadi pada pasien yang sudah
mempunyai disfungsi ventrikular kiri.
Sick sinus syndrome telah dilaporkan; dinginnya kaki tangan (0-12%), postural hipotensi (2-
4%), dikaitkan dengan syncope); dan sakit kaki (0-3%).
Efek ke SSP: pusing, letih, depresi. Lesu, mengantuk, mimpi yang tidak biasa, dan vertigo
terjadi pada 3% pasien. Sakit kepala dan halusinasi juga telah dilaporkan.
Efek samping lain yang terlihat pada penggunaan penyekat beta dapat juga terjadi pada
penggunaan atenolol seperti gangguan penglihatan, disorientasi, gangguan memori jangka
pendek, emosi yang labil, psikosis, dan katatonia.
Efek ke saluran pencernaan: diare, mual (2-4%), dan mulut kering juga telah dilaporkan.
Efek endokrin: penggunaan penyekat -adrenergik pada pasien hipertensi meningkatkan resiko
( 28%) tipe 2 diabetes mellitus. Penyekat -adrenergik dapat menutupi tanda-tanda dan gejala
hipoglikemi (seperti palpitasi, tahikardi, tremor) dan memperkuat efek hipoglikemi yang
disebabkan oleh insulin.Efek samping yang lain: Ruam, eksaserbasi psoriasis, sindroma lupus,
mata kering, gangguan penglihatan, alopesia yang reversibel, penyakit Peyronie, antinuclear
antibodies (ANA), impoten, meningkatnya konsentrasi enzim liver dan bilirubin, purpura,
Fenomena Raynauld, dan trombositopenia juga telah dilaporkan.Reaksi alergi: demam, sakit
kerongkongan, spasme laring, dan respiratory distress.1
Interaksi
Interaksi dengan obat lain :
Reserpin: meningkatkan insiden hipotensi dan bradikardi, karena aktivitas reserpin
melenyapkan katekolamin.
Obat hipotensif lain (misalnya antagonis kalsium, hidralazin, metildopa): efek hipotensi aditif;
dosis harus disesuaikan bila diberikan bersamaan dengan atenolol.Klonidin: karena penyekat
-adrenergik dapat menyebabkan eksaserbasi rebound hypertension yang mungkin terjadi bila
terapi klonidin dihentikan, atenolol harus diberhentikan beberapa hari sebelum terapi klonidin
bila terapi klonidin harus diberhentikan pada pasien yang menerima atenolol dan klonidin
bersamaan.
Atenolol i. harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang baru mendapatkan obat lain
yang juga mempunyai efek inotropik negatif terhadap miokardium. Penggunaan atenolol
bersamaan dengan verapamil dapat mengakibatkan reaksi efek samping yang serius, terutama
pada p
asien-pasien dengan kardiomiopati yang parah, gagal jantung, atau yang baru menderita infark
miokard.
NSAID: pengunaan inhibitor siklooksigenase (misalnya indometasin) dapat menurunkan efek
hipotensif dari penyekat -adrenergik.1
Monitoring Pasien
Pengobatan jantung akut: Monitor EKG dan tekanan darah dengan i.v administrasi, denyut
jantung dan tekanan darah dengan pemberian oral.2
Monitoring Pasien
Pengobatan jantung akut: Monitor EKG dan tekanan darah dengan i.v administrasi, denyut
jantung dan tekanan darah dengan pemberian oral.2