Anda di halaman 1dari 20

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

Pengertian

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah.

Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk


membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek
non klinis terkait kehamilan dan persalinan

Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/ komunikasi (telepon genggam, telpon
rumah), pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.

Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka
masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman
kanak-kanak.

Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat
pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2010, serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasi kesehatan
diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya.

b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam
lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah TK.

c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan ibu menyusui.

d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui,
bayi dan anak balita.

e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran
ibu dalam keluarganya.

Kegiatan

1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak prasekolah.

2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.

3. Pemantauan tumbuh kembang balita.

4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3 kali, Polio 3 kali

dan campak 1 kali pada bayi.

5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.

6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam penyakit
ringan.

7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan serta bayi-bayi
yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari)

8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta

kader-kader kesehatan.

Sistem kesiagaan di bidang KIA di tingkat masyarakat terdiri atas :

1. Sistem pencatatan-pemantauan

2. Sistem transportasi-komunikasi

3. Sistem pendanaan

4. Sistem pendonor darah

5. Sistem Informasi KB.

Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi masyarakat
dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan proses fasilitasi yang terkait
dengan upaya perubahan perilaku, yaitu:

Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat, khususnya
untuk membantu ibu hamil saat bersalin.

2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka kematian


maternal.

3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat dalam menolong
perempuan saat hamil dan persalinan.

4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga
kesehatan profesional.

5.Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi masalah


mereka sendiri.

6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan maternal.

7. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi


masalah kesehatan.

Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-konsep berikut

ini

Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong menolong, untuk


perempuan saat hamil dan bersalin.

2. Merubah pandangan: persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan perempuan.

3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi
merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat.

4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat.

5. Menggunakan pendekatan partisipatif.

6. Melakukan aksi dan advokasi.

Siklus proses yang memberikan masyarakat kesempatan untuk memahami kondisi mereka dan
melakukan aksi dalam mengatasi masalah mereka ini disebut dengan pendekatan belajar dan
melakukan aksi bersama secara partisipatif (Participatory Learning and Action -PLA).
Pendekatan ini tidak hanya memfasilitasi masyarakat untuk menggali dan mengelola berbagai
komponen, kekuatan-kekuatan dan perbedaan-perbedaan, sehingga setiap orang memiliki
pandangan yang sama tentang penyelesaian masalah mereka, tetapi pendekatan ini juga
merupakan proses mengorganisir masyarakat sehingga mereka mampu untuk berpikir dan
menganalisa dan melakukan aksi untuk menyelesaikan masalah mereka. Ini adalah proses
pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu melakukan aksi untuk meningkatkan kondisi
mereka. Jadi, ini merupakan proses dimana masyarakat merubah diri mereka secara individual
dan secara kolektif dan mereka menggunakan kekuatan yang mereka miliki dari energi dan
kekuatan mereka (Hartock, 1981).

Didalam konteks pembentukan sistem kesiagaan, pertama-tama masyarakat perlu untuk


memahami dan menganalisa kondisi kesehatan mereka saat ini, seperti kondisi kesehatan ibu;
kesehatan bayi baru lahir, kesehatan bayi, pelayanan kesehatan, dan berbagai hubungan dan
kekuasaan yang memperngaruhi kondisi tersebut agar mereka mampu untuk melakukan aksi guna
memperbaiki kondisi tersebut berdasarkan analisa mereka tentang potensi yang mereka miliki.
Untuk memfasilitasi mereka agar berpikir, menganalisa dan melakukan aksi, proses fasilitasi dan
warga yang berperan melakukan fasilitasi sangat diperlukan. Selain itu, warga yang berperan
memfasilitasi masyarakatnya membutuhkan pemahaman tidak hanya tentang konsep
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA tetapi juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan
penggunaan metode dan alat-alat partisipatif. Jadi, pendekatan yang diaplikasikan dalam
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini akan menentukan proses dan kegiatan berikutnya
dalam keseluruhan proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini.

Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan
mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa, kejadian bencana,
kecelakaan dan lain-lain dengan memanfaatkan potensi setempat, secara gotong royong.

Selain sebagai upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat,
pengembangan Desa Siaga juga mencakup upaya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam
mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat. Inti dari kegiatan Desa Siaga adalah
memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat.

Memperhatikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan Desa Siaga tersebut, maka
Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu
komponen yang penting dalam pencapaian tujuan Desa Siaga dalam hal penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi.

Manajemen Kegiatan KIA

Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah Setempat KIA

(PWS-KIA) dengan batasan :

Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaan kegiatan KIA serta alat untuk
motivasi dan komunikasi kepada sektor lain yang terkait dan dipergunakan untuk pemantauan
program KIA secara teknis maupun non teknis.

Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis dan non teknis,

yaitu :

1. Indikator Pemantauan Teknis :

Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan kesehatan yang

terdiri dari :

a. Indikator Akses

b. Indikator Cakupan Ibu Hamil

c. Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

d. Indikator Penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakat

e. Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatan

f. Indikator Neonatal.

2. Indikator Pemantauan Non teknis :

Indikator ini dimaksudkan untuk motivasi dan komunikasi kemajuan maupun masalah
operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah, sehingga dimengerti dan
mendapatkan bantuan sesuai keperluan. Indikator-indikator ini dipergunakan dalam berbagai
tingkat administrasi, yaitu :

a.Indikator pemerataan pelayanan KIA

Untuk ini dipilih indikator AKSES (jangkauan) dalam pemantauan secara teknis
memodifikasinya menjadi indikator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti oleh para
penguasa wilayah.

b. Indikator efektivitas pelayanan KIA :

Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemantauan secara teknis dengan memodifikasinya
menjadi indikator efektivitas program yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.

Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, per desa serta dipergunakan
dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa-desa mana yang masih
ketinggalan.

Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari para
penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya
setempat yang diperlukan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


SENAM HAMIL

DISUSUN OLEH:

MUSTIKA RAHAYU
NIM 0612032

AKADEMI KEBIDANAN AR-RUM SALATIGA


TAHUN 2015

LEMBAR PERSETUJUAN
Satuan acara penyuluhan kesehatan ( SAP ) , ini telah disahkan oleh pembimbing lahan praktik
dan pembimbing akademik dengan judul SENAM HAMIL yang dilakukan pada tanggal :
Hari : Rabu
Tanggal : 4 Maret 2015
Waktu : 09.00-09.30 WIB

Mahasiswa

Mustika Rahayu
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Praktik

(Diah Winatasari, S. ST) ( Ana Windarni, Amd.PK)


NIK. 09.01068810 NIP. 19620601 198812 1.0001

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN (SAP)

SENAM HAMIL

Topik : Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Senam Hamil pada ibu hamil trimester II

Hari / tanggal : Rabu, 4 Maret 2015

Waktu : 09.00-09.30 WIB

Penyuluh : Mustika Rahayu

Sasaran/Peserta : Ibu Hamil

Karakteristik : Ibu Hamil Trimester II

Jumlah : 3 orang

Tempat : Puskesmas Getasan

I. Tujuan umum
Tujuan dilakukan senam hamil yaitu untuk mengimbangi dan

menyesuaikan diri dengan pertumbuhan janinnya. Selain itu juga untuk

mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun persiapan mental untuk

menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman, dan spontan.

(Mellyna Hulliana,2007)

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, ibu hamil diharapkan mampu

melakukan senam hamil secara mandiri.

II. Tujuan Khusus :

Setelah diberikan Penyuluhan diharapkan ibu-ibu hamil dapat :

1. Mengetahui pengertian senam hamil

2. Mengetahui tujuan senam hamil

3. Menguasai manfaat senam hamil

4. Mengerti hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum senam hamil

5. Mengetahui macam-macam latihan senam hamil

6. Mengetahui langkah-langkah senam hamil.


III. Materi ( terlampir)

IV. Metode penyuluhan : Ceramah, Tanya Jawab, Peragaan Senam Hamil

V. Media penyuluhan : Leaflat, Video, LCD

VI. Proses Kegiatan Peyuluhan

NO Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh


1 Pembukaan 5 menit a. Membuka/ memulai kegiatan dengan

mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

d. Menyebutkan materi penyuluhan

e. Bertanya kepada peserta apakah sudah

mengetahui tentang senam hamil.


2 Pelaksanaan 20menit Isi Materi Penyuluhan

a. Menjelaskan pengertian Senam hamil

b. Menjelaskan tujuan senam hamil

c. Menjelaskan manfaat senam hamil

d. Menjelaskan hal-hal yang harus

diperhatikan sebelum senam hamil

e. Menjelaskan macam-macam latihan

senam hamil

f. Menjelaskan langkah-langkah senam

hamil

3 Evaluasi 10 menit Menanyakan kepada ibu apakah sudah

mengerti tentang penyuluhan yang di

berikan mengenai senam hamil


4 Penutup 5 menit a. Mengucapkan terima kasih atas peran

sertanya

b. Mengucapkan salam penutup

VII. Evaluasi

Butir-butir Pertanyaan:

1. Apakah Pengertian senam hamil?


Jawab : Senam hamil adalah suatu gerak yang dilaksanakan oleh ibu hamil sehingga ibu

tersebut menjadi siap baik fisik maupun mental untuk menghadapi kehamilan dan

persalinannya dengan aman dan alami.

2. Apakah manfaat senam hamil?

Jawab : a. Mempertahankan atau meningkatkan kebugaran kardiovaskuler

b. Membatasi penambahan berat badan dan retensi lemak

c. Meningkatkan sikap dan status mental

d. Mengurangi kecemasan dan insomnia

e. Persalinan menjadi lebih lancar dan penyulit berkurang

3. Sebutkan langkah senam hamil yang pertama?

Jawab: Sikap duduk bersila


MATERI PENYULUHAN SENAM HAMIL

1. Pengertian senam hamil


Senam hamil adalah suatu bentuk latihan yang kegunaannya untuk
memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-
ligament, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (FK
Unpad, 1998 cit Hanafi, 2008).
Senam hamil adalah suatu gerak yang dilaksanakan oleh ibu hamil sehingga
ibu tersebut menjadi siap baik fisik maupun mental untuk menghadapi kehamilan
dan persalinannya dengan aman dan alami. Senam hamil adalah program
kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil. Oleh karena itu, senam hamil
memiliki prinsip-prinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu
hamil.
2. Tujuan senam hamil
a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-
ligamen, otot-otot dasar panggul dan sebagainya yang berhubungan dengan
proses persalinan.
b. Membentuk sikap tubuh
c. Memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna dengan memberikan
latihan-latihan kontraksi dan relaksasi
d. Menguasai teknik-teknik pernapasan yang mempunyai peranan
penting dalam persalinan
e. Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan pemeliharaan
fungsi kaki
f. Mendukung ketenangan fisik

Tujuan dilakukan senam hamil yaitu untuk mengimbangi dan


menyesuaikan diri dengan pertumbuhan janinnya. Selain itu juga untuk
mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun persiapan mental untuk
menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman, dan spontan.
(Mellyna Hulliana,2007)
3. Manfaat senam hamil
Untuk menguatkan otot yang dibutuhkan proses persalinan dan kelahiran
terutama nyeri pinggung, konstipasi dan bengkak, memperbaiki postur tubuh,
sedikit merasakan ketidaknyamanan akibat kehamilan, membantu dan
menurunkan rasa lelah dan kualitas tidur lebih baik (Mellyna Hulliana,2007).
a. Mempertahankan atau meningkatkan kebugaran kardiovaskuler
b. Membatasi penambahan berat badan dan retensi lemak
c. Meningkatkan sikap dan status mental
d. Mengurangi kecemasan dan insomnia
e. Persalinan menjadi lebih lancar dan penyulit berkurang
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan Sebelum melakukan program latihan
a. Melakukan pemeriksaan antenatal yang teratur, demam (suhu lebih 38 C)
merupakan kontraindikasi
b. Petugas kesehatan sebaiknya mengadakan pengawasan selama melatih
c. Makan yang cukup agar tenaga selalu ada
d. Beberapa kontraindikasi untuk melakukan latihan olah raga adalah :
1) Penyakit jantung
2) Ketuban pecah dini
3) Hamil kembar
4) Perdarahan
5) Plasenta previa
6) Sering kejang
e. Kehamilan berjalan normal dengan rekomendasi/izin dari dokter/bidan
f. Kehamilan berusia minimal 5 bulan
g. Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang
mengalami kesulitan persalinan atau melahirkan anak prematur.
1) Latihan dilakukan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
2) Berpakaian cukup longgar
3) Menggunakan kasur atau matras/jangan dilantai
5. Macam-macam latihan
a. Latihan pernafasan
1)Pernafasan perut,
Tujuannya:
a) Memberi ketenangan jiwa kepada ibu hamil
b) Mempercepat sirkulasi darah
c) Mencukupi kebutuhan O2 bagi ibu dan bayi
Cara :
a) Tidur terentang kedua lutut di bengkokkan, lepaskan pakaian yang ketat
b) Mulut tertutup dengan perlahan-lahan, tarik nafas dari hidung, dinding perut
mengembang kemudian keluarkan nafas dari hidung, dinding perut mengempis.
c) Ulangi latihan 6x tiap latihan pagi dan malam.
2) Pernafasan dada
a) Posisi teap seperti di atas
b) Mulut terbuka, tarik nafas dengan mengembangkan dada, keluarkan nafas
dengan mengepiskan dada, sedangkan mulut tetap terbuka (bernafas lewat
mulut).
c) Pernafasan dilakukan agar datar sehingga irama pernafasan tidak setenangkan
cara A dan B.
d) Pernafasan ini dilakukan dikamar bersalin pada saat ibu akan melahirkan.
b. Latihan untuk otot-otot pantat
Tujuan :
Mencegah terjadinya hemorhoid.
Cara :
1) Tidur telentang, ke dua kaki dibengkokkan
2) Kerutkan pantat, tahan dengan hitungan 3-5 kemudian lepas
3) Ulangi 5-10x tiap latihan
c. Latihan otot kaki
Tujuan :
1) Membantu melancarkan peredaran darah
2) Mencegah bengkak dipergelangan kaki
3) Menghilangkan rasa penat di kaki.
Cara :
1) Duduk bersandar pada kedua lengan di belakang dengan kedua kaki lurus atau
terlentang dan kedua tangan di samping
2) Telapak kaki diarahkan atau digerakkan kearah depan tangan kearah belakang.
3) Jari-jai kaki digerakkan kebelakang kemudian kedepan
4) Telapak kaki diputar kearah dalam dan kearah luar
5) Telapak kaki dan tumit berhadapan
6) Semua pergerakan dari pergelangan kaki.
7) Dilakukan sebanyak mungkin sepanjang hari.
d. Latihan otot-otot dasar panggul
Tujuan :
1) Menguatkan otot-otot dasar panggul
2) Pelemasan (elastisitas) otot-otot dasar panggul berguna diwaktu mengejan
3) Mencegah keadaan prolapsuteri dan ambeyen / wasir.
Cara :
1) Tidur terlentang dengan kedua lutut dibengkokkan
2) Mengerutkan otot pantat diikuti oleh otot-otot pantat yang ada diantara kedua
paha dan perut bagian bawah
3) Tahan kerutan sampai 6 detik kemudian lepaskan
4) Ulangi 5x setiap latihan
e. Latihan untuk memperbaiki atau mempertahankan letak anak
Tujuan :
1) Memperbaiki letak anak
2) Mencegah letak sungsang
3) Mempertahankan letak sungsang yang telah diperbaiki
Cara :
1) Menungging, usahakan dada menyentu lantai
2) Mula-mula tahan 2 menit, selanjutny tingkatkan waktu sampai 10 menit
f. Latihan relaksasi sempurna (istirahat penuh)
Tujuan :
1) Membantu memudahkan proses persalinan
2) Untuk mengurangi rasa sakit
3) Agar mudah istirahat
Cara :
1) Tidur miring, kepala di bantal bagian atas, lengan kiri diletkkan dibelakang
punggung dengan siku sedikit dibengkokkan
2) Lengan kanan diletakkan diatas bantal sedangkan lutut pergelangan kaki
dibengkokkan
3) Kerutkan kelompok-kelompok otot atau otot-otot muka, tangan, perut, kaki
secara bergantian, tahan sebentar lalu lepaskan
4) Kemudian kerutkan kelompok otot sekaligus, tahan sebentar lalu lepaskan,
tutuplah mata dan mulut secara santai
5) Bernafaslah dengan irama tenang secara teratur, jauhkan dari fikiran yang tidak
nyaman dan merasakan dengan cara konsentrasi pikiran pada irama pernafasan
yang tenang.
6. Langkah-langkah Senam Hamil
a. Sikap duduk bersila
Kedua lengan mengarah ke depan dan relax. Dilakukan sebanyak mungkin
sebagai posisi sehari-hari.
b. Sikap merangkak menundukkan kepala
Jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu, keempat
anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai. Lakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Tundukkan kepala , lihat perut bagian bawah
dan pinggang diangkat sambil mengepiskan perut dan mengerutkan lubang
dubur. Kemudian turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil
melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini
sebanyak 8 kali.
c. Sikap merangkak kepala menempel dilantai
Letakkan kepala di antara kedua tangan lalu menoleh kesamping kiri atau
kanan. Kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan
menggeser siku sejauh mungkin kesamping. Bertahan pada posisi tersebut
selama 1 menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5-110 menit (sesuai kekuatan ibu
hamil).
d. Berbaring miring ke kiri, lebih baik kea rah punggung bayi, lutut kanan
diletakkan didepan lutut kiri lebih baik diganjal bantal. Lutut kanan ditekuk
didepan lutut kiri. Lengan kanan ditekuk didepan dan lengan kiri diletakkan
dibelakang badan.
e. Berbaring miring ke kanan
Kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, dibawah kepala diberi bantal dan
dibawa perutpun sebaiknya diberi bantal agar perut tidak menggantung. Tutupkan
mata, tenang dan atur pernapasan dengan teratur dan berirama.
f. Berbaring terlentang
Kedua lutut dipegang oleh kedua tangan dan rileks. Lakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut: Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang oleh kedua
tangan dan rileks. Gerakannya kebawah badan dan kedepan, setelah tidak dapat
menehan karena lelah kembali ke posisi awal ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali
dengan interval 2 menit
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SENAM NIFAS

Pokok Bahasan : Kebutuhan Dasar Ibu pada Masa Nifas


Sub Pokok Bahasan : Senam Nifas
Hari/tanggal : Rabu/ 10 Desember 2014
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Di Ruang Kelas II A
uh : Mahasiswi-mahasiswi DIII Kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA
PADANG
Sasaran : Ibu Nifas Normal di Ruang STIKes MERCUBAKTIJAYA
PADANG

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tentang senam nifas oleh instruktur, diharapkan para
ibu nifas dapat mengerti dan dapat melakukan senam nifas secara mandiri dan benar.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tentang senam nifas, diharapkan para ibu nifas dapat:
a) Memahami tujuan senam nifas
b) Menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum latihan senam nifas
c) Menyebutkan dan mempraktekkan teknik latihan senam nifas.

C. MATERI TERLAMPIR
a) Pengertian senam nifas
b) Tujuan senam nifas
c) Kontraindikasi
d) Pelaksanaan

D. METODA
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. demonstrasi
E. MEDIA
1. Lealfet
2. Flipchart
3. Matras

F. PENGATURAN POSISI/TEMPAT

Keterangan:
:Flipchart
:Penyuluh
:Moderator dan Observer
:Tempat Alat Peraga
:Audiens
:Fasilitator

G. PENGORGANISASIAN
a) Moderator : Poja Sentia
b) Penyuluh : Noveni Iswarti
c) Observer : Sepriani
d) Fasilitator : 1. Siska Afriani
2. Amelia Anggun Putri
3. Resvi Savitri

H. TUGAS
1. Moderator
a. Membuka acara penyuluhan
b. Memperkenalkan diri, penyuluh, dan fasilitator
c. Mengatur jalannya penyuluhan
d. Membuka sesi tanya jawab
e. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh
a. Memberikan materi penyuluhan
b. Menjawab pertanyan dari audiens
3. Observer
a. Mengamati jalannya acara penyuluhan
b. Menentukan audiens yang akan bertanya atau menjawab pertanyaan
4. Fasilitator
a. Menfasilitasi audiens untuk memahami materi penyuluhan
b. Memotivasi audiens dalam bertanya dan Membagikan leaflet

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1 3 menit Pembukaan :
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Persepsi ibu nifas tentang senam nifas Menjawab dengan
benar
2 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan Menyimak dan
teratur diantaranya sebagai berikut: memperhatikan
Pengertian senam nifas
Tujuan senam nifas
Kontraindikasi
Pelaksanaan
Menjelaskan demonstrasi senam nifas

Memperhatikan
4 7 menit Evaluasi :
a. Memberi kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk Merespon dan
bertanya. bertanya
b. Mengevaluasi secara verbal pada peserta senam nifas.
Menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
Penutup :
Menyimak
a. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
b. Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu
yang diberikan kepada penyuluh.
c. Menyampaikan maaf apabila dalam menyampaikan
penyuluhan ada kesalahan
d. Mengucapkan salam penutup. Menjawab salam

J. RENCANA EVALUASI :
a) 80% ibu-ibu peserta senam nifas mampu menyebutkan pengertian senam nifas
b) 85% ibu-ibu peserta senam nifas mampu menyebutkan tujuan dilakukannya senam nifas
c) 80% ibu-ibu peserta senam nifas mampu menyebutkan kerugian bila tifdak melakukan senam
nifas
d) 80% ibu-ibu peserta senam nifas mampu menyebutkan kembali cara pelaksanaan senam nifas

K. DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Dewi,
Vivian Nanny Lia dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan kebidanan Ibu Nifas. Jakarta : Salemba
Medika.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakrta : Pustaka Pelajar.
Brayshaw, Eileen. 2008. Senam Hamil & Nifas : Pedoman Praktis Bidan. Jakarta : EGC.

MATERI SENAM NIFAS

1. PENGERTIAN SENAM NIFAS


Senam Nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan/persalinan, setelah
keadaan tubuhnya normal (pulih kembali).

2. TUJUAN
1. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
2. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula.
3. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
4. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot pergerakan.
5. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis,
regangan otot tungkai bawah.
6. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises
7. Memperlancar pengeluaran lokea

3. KERUGIAN BILA TIDAK MELAKUKAN SENAM NIFAS


1. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan.
2. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abnormal
dapat dihindarkan.
3. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
4. Timbul varises.

4. KONTRAINDIKASI SENAM NIFAS


Senam nifas seyogyanya tidak dilakukan oleh ibu yang menderita anemia atau yang mempunyai
riwayat penyakit jantung dan paru-paru

5. PELAKSANAAN SENAM NIFAS


1. Sikap tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan
mengambil nafas melalui hidung dan tahan hingga hitungan ke-5 atau hitungan ke-8 kemudian
buang melalui mulut
Key point : Lakukan hingga 5-10 kali.

2. Sikap tubuh telentang, dengan lutut ditekuk, dengan perlahan angkat kedua tangan mencapai
lulut dengan arah bergantian ( kiri dan kanan )
Key point : Lakukan 5-10 kali
3. Sikap tubuh telentang dengan kaki diangkat ke atas secara bergantian sambil mengangkat kedua
tangan menyentuh lutut
Key point : Lakukan 5-10 kali

4. Sikap tubuh terlentang dan kaki ditekuk 45 kemudian salah satu tangan memegang perut
setelah itu angkat tubuh ibu 45 dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5.
Key point: Lakukan gerakan 5-10 kali

5. Sikap tubuh telentang dan letakan kedua tangan diatas kepala


Key point : Lakukan gerakan 5-10 kali

6. Sikap tubuh telentang, kedua kaki ditekuk serta angkat kedua tangan letakan diatas kepala. Key
point : Lakukan gerakan 5-10 kali

7. Sikap tubuh telentang, angkat kaki kiri dan kanan secara bergantian. Key point : Lakukan
gerakan 5-10 kali
8. Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk sudut 90 lakukan
secara bergantian dengan kaki yang lain. Key point : Lakukan 5-10 kali
9. Tidur terlentang, rentangkan kedua tangan keatas, sambil mengatur nafas, tekuk salah satu kaki,
kemudian tarik dengan kedua tangan (kiri-kanan) Key point : Lakukan bergantian
dengan perlahan-lahan

Anda mungkin juga menyukai