Anda di halaman 1dari 9

PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013, Perangkat Guru

Tags: pendekatan saintifik, model pembelajaran kurikulum 2013, discovery based learning, problem
based learning.

Jika anda menemukan artikel pendekatan saintifik dan model pembelajaran kurikulum 2013 ini
dalam usaha untuk belajar mengimplementasikan kurikulum 2013 di kelas anda, maka artikel ini
adalah bacaan yang pas untuk dipelajari. Isi dari artikel ini sebagian besar mendasarkan pada
pedoman kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Kemendikbud.

Berikut adalah uraian singkat tentang pendekatan saintifik, model pembelajaran dan metode
pembelajaran di dalam kurikulum 2013.

Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013

Pendekatan saintifik kurikulum 2013

Pendekatan saintifik kurikulum 2013

Ada lima kegiatan utama di dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, yaitu:

1. Mengamati

Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar,
membaca, dan atau menyimak.

2. Menanya

Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual, dan prosedural,
hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kerja kelompok, dan diskusi
kelas.

3. Mencoba

Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta


didik dalam mengembangkan kreatifitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas,
kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya
dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar.

4. Mengasosiasi

Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis data, mengelompokan, membuat


kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi.

5. Mengkomunikasikan

Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan,
tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan,
dan/ atau unjuk kerja.

MODEL PEMBELAJARAN

Pengertian model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru.

Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran. Ada banyak model pembelajaran dan beberapa yang disarankan di dalam kurikulum
2013 diantaranya adalah:

1. Inquiry Based Learning

2. Discovery Based Learning

3. Project Based Learning

4. Problem Based Learning

Berikut ini sedikit uraian penjelasan langkah-langkah dari tiap model pembelajaran.

1. Inquiry Based Learning

Langkah-langkah atau sintaks nya adalah sebagai berikut:

Observasi/Mengamati

Mengajukan pertanyaan

Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban/ mengasosiasi atau melakukan penalaran

Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan/memprediksi
dugaan
Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis,
mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.

Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan


penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta
hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Belajar pada
dasarnya merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui
proses mental itulah, diharapkan peserta didik berkembang secara utuh baik intelektual,
mental, emosi, maupun pribadinya. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan
pembelajaran, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan
tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat menemukan
sendiri materi yang harus dipahaminya. Pembelajaran adalah proses memfasilitasi kegiatan
penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui
penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri adalah
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
(benda, manusia atau peristiwa), secara sistematis, kritis, logis, dan analitis.
Karakteristik dari Pembelajaran Inkuiri adalah:
a. Menekankan kepada proses mencari dan menemukan.
b. Pengetahuan dibangun oleh peserta didik melalui proses pencarian.
c. Peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik dalam belajar.
d. Menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk merumuskan kesimpulan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran inkuiri dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri
Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru mengkondisikan agar peserta didik siap melaksanakan
Orientasi proses pembelajaran, menjelaskan topik, tujuan, dan hasil
belajar yang diharapkan dapat tercapai oleh peserta didik,
menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik untuk mencapai tujuan, menjelaskan pentingnya
topik dan kegiatan belajar, hal ini dapat dilakukan dalam rangka
memberikan motivasi belajar peserta didik.
Tahap 2 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk
Merumuskan merumuskan dan memahami masalah nyata yang telah
Tahap Deskripsi
masalah disajikan.
Tahap 3 Guru membimbing peserta didik untuk mengembangkan
Merumuskan kemampuan berhipotesis dengan cara
hipotesis menyampaikan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong
peserta didik untuk dapat merumuskan jawaban sementara
atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan
jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
Tahap 4 Guru membimbing peserta didik dengan cara mengajukan
Mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik
data untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
Tahap 5 Guru membimbing peserta didik dalam proses menentukan
Menguji hipotesis jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang
terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat
keyakinan peserta didik atas jawaban yang diberikan.
Tahap 6 Guru membimbing peserta didik dalam proses mendeskripsikan
Merumuskan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
kesimpulan Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru
mampu menunjukkan pada peserta didik data mana yang
relevan.

2. Discovery Based Learning

Langkah-langkah atau sintaks nya adalah sebagai berikut:

Stimulation (memberi stimulus); bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi
pembelajaran/topik/tema.

Problem Statement (mengidentifikasi masalah); menemukan permasalahan menanya, mencari


informasi, dan merumuskan masalah.

Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan data/informasi, melatih


ketelitian, akurasi, dan kejujuran, mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah

Data Processing (mengolah data); mencoba dan mengeksplorasi pengetahuan konseptualnya,


melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.

Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, mencari
sumber yang relevan baik dari buku atau media, mengasosiasikannya menjadi suatu kesimpulan.
Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.

Pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah pembelajaran untuk


menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui pengorganisasian pembelajaran
yang dilakukan oleh peserta didik. Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu: (1)
mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan
menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada peserta didik; (3) kegiatan untuk
menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
Karakteristik dari Discovery Learning:
a. Peran guru sebagai pembimbing;
b. Peserta didik belajar secara aktif sebagai seorang ilmuwan;
c. Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik melakukan
kegiatan menghimpun, membandingkan, mengategorikan, menganalisis, serta
membuat kesimpulan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran penemuan (Discovery Learning) dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Langkah-langkah Discovery Learning
Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi
Persiapan karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat,
gaya belajar, dan sebagainya)
Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan

Tahap 2 pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar

Stimulasi/pemberian lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan

rangsangan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk


menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam
mengeksplorasi bahan
Tahap 3 Guru Mengidentifikasi sumber belajardan memberi
Identifikasi masalah kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih
dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah)
Tahap 4 Guru Membantu peserta
Tahap Deskripsi
Mengumpulkan data didik mengumpulan dan mengeksplorasi data.
Tahap 5 Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah
Pengolahan data data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik
baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya
Tahap 6 Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan
Pembuktian secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil
Tahap 7 Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan
Menarik kesimpulan generalisasi hasil penemuannya.

3. Problem Based Learning

Langkah-langkah atau sintaks nya adalah sebagai berikut:

Orientasi pada masalah; mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.

Pengorganisasian kegiatan pembelajaran; menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya)


terhadap malasalah kajian.

Penyelidikan mandiri dan kelompok; melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data
dalam rangka menyelesaikan masalah yang dikaji.

Pengembangan dan Penyajian hasil; mengasosiasi data yang ditemukan dengan berbagai data lain
dari berbagai sumber.

Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah;

Berikut adalah langkah-langkah proses pembelajaran yang diadaptasi dari pendapat


Arends (2012) dan Fogarty (1997).
Tabel 4 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.
Orientasi
terhadapmasalah
Tahap 2 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah
Organisasi belajar nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang
Tahap Deskripsi
mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa
yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Peserta
didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Tahap 3 Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan
Penyelidikan individual data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai
maupun kelompok macam cara untuk menemukan berbagai alternatif
penyelesaian masalah.
Tahap 4 Guru membimbing peserta didik untuk menentukan
Pengembangan dan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai
penyajian hasil alternatif pemecahan masalah yang peserta didik
penyelesaian masalah temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil
penyelesaian masalah, misalnya dalam bentuk gagasan,
model, bagan, atau Power Point slides.
Tahap 5 Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi
Analisis dan evaluasi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang
proses penyelesaian dilakukan.
masalah
Berikut adalah beberapa contoh masalah nyata yang dapat digunakan dalam
Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti.

Setiap muslim di Indonesia sudah mendapatkan pendidikan tentang Islam sejak dini
(secara informal) di keluarga yang kemudian disusul dengan pendidikan formal di sekolah
mulai SD hingga perguruan tinggi. Sebagai muslim yang baik seharusnya setiap muslim
memiliki pemahaman yang cukup dan benar tentang Islam, termasuk dalam hal Alquran,
hadis, dan hasil-hasil ijtihad para ulama yang berisikan semua ajaran Islam baik yang pokok
(mendasar) maupun yang lebih luar (kompleks). Kenyataannya tidak semua muslim memiliki
pemahaman yang cukup tentang ajaran Islam, sehingga banyak yang tidak tahu tentang
ajaran Islam yang sebenarnya, bahkan untuk membaca Alquran saja masih banyak yang
tidak mampu, atau sudah bisa tetapi belum baik dan benar, apalagi memahami isinya dan
mengamalkannya. Masalah terkait Alquran ini masalah mendasar dan menjadi masalah
umum di kalangan umat Islam yang hingga sekarang belum terpecahkan. Bagaimana
menyelesaikan masalah tersebut?

4. Project Based Learning


Langkah-langkah atau sintaks nya adalah sebagai berikut:

Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; langkah awal agar peserta didik mengamati lebih
dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.

Mendesain perencanaan proyek; menyusun perencanaan proyek bisa melalui percobaan.

Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek.

Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek; mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.

Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan dengan berbagai data lain.

Mengevaluasi kegiatan/pengalaman; mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas


proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.

Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang


menggunakan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-
aktivitas peserta didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan
meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk
desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. Pendekatan
ini memperkenankan peserta didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok
dalam menghasilkan produk nyata.
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 5. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Langkah-langkah Deskripsi
Langkah -1 Guru bersama dengan peserta didik
Penentuan proyek menentukan tema/topik proyek
Langkah -2 Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
Perancangan langkah-langkah merancang langkah-langkah kegiatan
penyelesaian proyek penyelesaian proyek beserta pengelolaannya
Guru memberikan pendampingan kepada

Langkah -3 peserta didik melakukan penjadwalan semua

Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah dirancangnya

proyek
Langkah -4 Guru memfasilitasi dan memonitor peserta
Penyelesaian proyek dengan didik dalam melaksanakan rancangan
fasilitasi dan monitoring guru proyek yang telah dibuat
Langkah -5 Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
Penyusunan laporan dan mempresentasikan dan mempublikasikan
presentasi/publikasi hasil proyek hasil karya
Langkah -6 Guru dan peserta didik pada akhir proses
Evaluasi proses dan hasil proyek pembelajaran melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil tugas proyek

METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Di dalam kurikulum 2013 disarankan metode pembelajaran dalam kelas diantaranya
adalah:
- Diskusi
- Eksperimen
- Demonstrasi
- Simulasi
Jika semua itu dapat diimplementasikan dengan benar sesuai yang diharapkan
maka keseluruhan kompetensi yang mencakup 4 ranah, yaitu kompetensi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan akan dapat dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Anda mungkin juga menyukai