Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan oleh Anggraghany S. W.

(151424005)
Pada praktikum ini telah dilakukan peercobaan pembuatan sabun cair pada
tangki berpengaduk atau stirred tank. Pada alat ini dilengkapi jacket yang berfungsi
sebagai media pemanas yang dihasilkan dari steam yang kemudian secara konduksi
mentransfer panas ke dalam reaktor yang berisi umpan. Selain dilengkapi dengan
jacket, alat ini juga dilengkapi dengan agitator (pengaduk). Pengaduk ini berfungsi
sebagai dispers suatu zat terlarut dalam suatu pelarut (mempercepat kontak antara zat
terlarut dengan pelarut agar cepat homogen) dan pengadukan suatu cairan homogen
untuk meningkatkan heat transfer ke cairan..
Prinsip pemanasan yang terjadi dalam alat ini hampir sama dengan heat
exchanger. Perpindahan panas dan energi pada proses tangki berpengaduk berjaket
pada praktikum ini terjadi sangat berbeda dengan proses perpindahan panas yang
sering dijumpai. Hal ini disebabkan karena proses yang terjadi adalah proses tak tetap
(unsteady state). Selain itu, proses perpindahan panas terjadi dengan dilakukan
penyerapan panas dari steam ke air dengan proses konduksi dan konveksi. Karena
terdapat proses pemanasan yang diserap oleh material tangki, dan terjadi juga
perpindahan panas pada cairan. Proses pemanasan terjadi dibantu dengan proses
pengadukan, proses pengadukan bertujuan agar panas yang diserap oleh cairan
tersebar lebih cepat dan merata.
Pada praktikum tangki berpengaduk kali ini, dilakukan pembuatan sabun cair
yang prosesnya dilakukan selama 120 menit.. Pengamatan dilakukan setiap 15 menit.
Pengamatan yang dilakukan meliputi temperature dan tekanan dari rangkaian stirred
tank, dengan densitas, viskositas, dan pH dari sampel sabun yang sedang dibuat.
Setelah data didapatkan, lalu diolah agar mendapatkan nilai koefisien perpindahan
panas total setiap waktunya.
Berikut adalah kurva U (koefisien perpindahan panas total) dibandingkan
dengan waktu:
Kurva U Vs Waktu
10000

U ((W/m2.K) 8000

6000

4000

2000

0
0 20 40 60 80 100 120 140
waktu (menit)

Dari kurva tersebut terlihat bahwa nilai U cenderung menurun seiring berjalannya
waktu. Hal ini dikarenakan panas yang berpindah akan semakin sedikit jika waktu
semakin lama., sehingga koefisiennya pun akan menurun. Dari grafik di atas juga
terlihat bahwa nilai U tidak mangalami penurunan secara stabil. Hal ini disebabkan
karena suhu pemananasnya yang berubah-ubah.
Produk sabun yang dihasilkan memiki densitas sebesar 1,064 gr/ml,
viskositas sebesar 7,46 cP, dan pH sebesar 8. Persyaratan pH sabun mandi cair
menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 1996) adalah berkisar antara 6-8,
sedangkan pH sabun dari percobaan adalah 8, berarti telah memenuhi standar.
Sedangkan untuk densitas sabun dari percobaan ini yang bernilai 1,064 gr/ml, juga
telah memenuhi Standar Nasional Indonesia untuk sabun cair, yaitu 1,01 1,10 gr/ml.

Anda mungkin juga menyukai