Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 3

1.2 Tujuan Pembahasan ....................................................................................... 4

BAB II

KONSEP TEORI ....................................................................................................... 5

2.1 Definisi .......................................................................................................... 5

2.2 Klasifikasi ...................................................................................................... 5

2.3 Etiologi .......................................................................................................... 7

2.4 Manifestasi klinis........................................................................................... 7

2.5 Patofisiologi ................................................................................................... 8

2.6 Pemeriksaan Diagnostik ................................................................................ 8

2.7 Penatalaksanaan Medis .................................................................................. 8

2.8 Komplikasi .................................................................................................... 9

BAB III

PENUTUP ............................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11

PLASENTA PREVIA Page 1


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kelompok ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya kelompok dapat menyelesaikan tugas Makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari Makalah ini ialah: Plasenta Previa. Tidak lupa kelompok
mengucapkan terima kasih pada dosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya
kolompok dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Kelompok menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kelompok berharap agar dosen pembimbing memberikan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah dikemudian hari.
Atas perhatian dan kerjasamanya kolompok mengucapkan terima kasih.

Tangerang Selatan, 29 November 2017

Kelompok I

PLASENTA PREVIA Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang


berbahaya.Perdarahan pada kehamilan muda disebut sebagai abortus sedangkan
perdarahan pada kehamilan tua disebut perdarahan anterpartum. Batas teoritis
antara kehamilan muda dengan kehamilan tua adalah 22 minggu mengingat
kemungkinan hidup janin diluar uterus.Perdarahan anterpartum biasanya berbatas
pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu tapi tidak jarang terjadi
pula pada usia kandungan kurang dari 22 minggu dengan patologis yang sama.
Perdarahan saat kehamilan setelah 22 minggu biasanya lebih berbahaya dan lebih
banyak daripada kehamilan sebelum 22 minggu . Oleh karena itu perlu penanganan
yang cukup berbeda . Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber
pada kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan
plasenta umpamanya kelainan serviks biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada
setiap perdarahan anterpartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu
bersumber pada kelainan plasenta .
Perdarahan anterpartum yang bersumber dari kelainan plasenta yang secara
klinis biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya ialah plasenta previa
dan solusio plasenta serta perdarahan yang belum jelas sumbernya . Perdarahan
anterpartum terjadi kira-kira 3 % dari semua persalinan yang terbagi atas plasenta
previa , solusio plasenta dan perdarahan yang belum jelas penyebabnya .
Pada umumnya penderita mengalami perdarahan pada triwulan tiga atau
setelah usia kehamilan, namun beberapa penderita mengalami perdarahan sedikit-
sedikit kemungkinan tidak akan tergesa-gesa datang untuk mendapatkan
pertolongan karena disangka sebagai tanda permulaan persalinan biasa. Baru
setelah perdarahan yang berlangsung banyak, mereka datang untuk mendapatkan
pertolongan .Setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari 22 minggu yang lebih
banyak pada permulaan persalinan biasanya harus lebih dianggap sebagai
perdarahan anterpartum apapun penyebabnya , penderita harus segera dibawah ke
rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk transfusi darah dan operasi. Perdarahan

PLASENTA PREVIA Page 3


anterpartum diharapkan penanganan yang adekuat dan cepat dari segi medisnya
maupun dari aspek keperawatannya yang sangat membantu dalam penyelamatan
ibu dan janinnya.

1.2 Tujuan Pembahasan

a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan menganalisis Plasenta Previa serta memahami struktur
Asuhan Keperawatan pada pasien Plasenta Previa
b. Tujuan Khusus
1) Untuk memahami tentang arti Plasenta Previa
2) Untuk memahami etiologi pada penyakit Plasenta Previa
3) Untuk mengetahui klasifikasi penyakit Plasenta Previa
4) Untuk memahami tanda dan gejala Plasenta Previa
5) Untuk memahami patologis penyakit Plasenta Previa
6) Untuk mengetahui komplikasi dari Plasenta Previa
7) Untuk mengetahui penatalaksanaan medis pada penyakit Plasenta Previa

PLASENTA PREVIA Page 4


BAB II
KONSEP TEORI

2.1 Definisi

Plasenta previa adalah perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta


yang menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum (Manuaba, 2008).
Plasenta Previa adalah plasenta berimplantasi, baik parsial atau total pada
sekmen bawah uteri dan terletak di bawah (previa) bagian presentasi bawah
janin(Lewellyn, 2001).
Plasenta previa plasenta yang letaknya abnormal, pada sekme uterus sehingga
dapat menutupi sebagian atau seluruh pada jalan lahir (Mansjoer, 2001).
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada segmen
bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum
(Prawirohardjo.S, 2002).
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplitasi rendah sehingga
menutupisebagian/seluruh ostium uteri internum (Sastrawinata, 2004).

2.2 Klasifikasi

Menurut Chalik (2002) klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya


jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir :
a) Plasenta Previa Totalis, yaitu plasenta yang melekat rendah didekat leher
rahim dan menutupi keseluruhan jalan lahir
b) Plasenta Previa Parsialis, yaitu plasenta yang melekat rendah didekat leher
rahim dan menutupi sebagian jalan lahir
c) Plasenta Previa Marginalis, yaitu plasenta yang tepinya agak jauh letaknya
dan menutupi sebagian jalan lahir

Menurut De Snoo yang dikutip oleh Mochtar (1998), klasifikasi plasenta previa
berdasarkan pada pembukaan 4 5 cm yaitu :

PLASENTA PREVIA Page 5


a) Plasenta Previa Sentralis, bila pembukaan 4 5 cm teraba plasenta
menutupi seluruh jalan lahir
b) Plasenta Previa Lateralis, bila pada pembukaan 4 5 cm sebagian
pembukaan ditutupi oleh plasenta, dibagi 3 yaitu :
o Plasenta previa lateralis posterior bila sebagian menutupi ostium
bagian belakang
o Plasenta previa lateralis bila menutupi ostium bagian depan
o Plasenta previa marginalis sebagian kecil atau hanya pinggir ostium
yang ditutupi plasenta

Penentuan macamnya plasenta previa tergantung pada besarnya pembukaan,


misalnya plasenta previa totalis pada pembukaan 4 cm mungkin akan berubah
menjadi plasenta previa parsialis pada pembukaan 8 cm, penentuan macamnya
plasenta previa harus disertai dengan keterangan mengenai besarnya pembukaan
(Wiknjosastro, 2002).

PLASENTA PREVIA Page 6


2.3 Etiologi

Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta previa diantaranya


adalah mencakup:
1. Perdarahan (hemorrhaging)
2. Usia lebih dari 35 tahun
3. Multiparitas
4. Pengobatan infertilitas
5. Multiple gestation
6. Erythroblastosis
7. Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya
8. Keguguran berulang
9. Status sosial ekonomi yang rendah
10. Jarak antar kehamilan yang pendek
11. Merokok

2.4 Manifestasi klinis

Menururt FKUI (2000), tanda dan gejala plasenta previa diantaranya adalah:
1. Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan berulang
2. Darah biasanya berwarna merah segar.
3. Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas.
4. Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan letak
janin.
5. Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak
fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi
perdarahan berikutnya (reccurent bleeding) biasanya lebih banyak.

PLASENTA PREVIA Page 7


2.5 Patofisiologi

Plasenta previa adalah plasenta di segmen bawah rahim sehingga menutupi


sebagian atau seluruh kanalis servikalis dan menunggu proses persalinan dengan
terjadinya perdarahan.
Terjadinya plasenta previa dapat disebabkan karena endometrium di fundus
uteri belum siap menerima implantasi hal ini dapat dipengaruhi oleh umur penderita
yang masih mudah sehingga endometrium masih belum sempurna atau
umur diatas 35 tahun karena endometrium yang kurang subur.
Selain itu, apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup atau diperlukan lebih
banyak seperti pada kehamilan kembar, plasenta letaknya normal dapat terjadi
perluasan pada permukaannya sehingga mendekati atau menutupi sama sekali
permukaan jalan lahir (Saifuddin. AB, 2002).

2.6 Pemeriksaan Diagnostik

a. Pemeriksaan darah : hemoglobin dan hematokrit.


b. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) transabdominal dapat memperlihatkan
lokasi plasenta dengan keakuratan yang tinggi sekitar 96%, dengan
pemeriksaan ini dapat ditentukan plasenta atau jarak tepi plasenta terhadap
ostium.
c. Pemeriksaan inspekkulo secara hati-hati dan benar, dapat
menentukansumberperdarahan dari karnalis servisis atau sumber lain
(servisitis, polip,keganasan, laserasi/troma).

2.7 Penatalaksanaan Medis

Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk


penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu:
1. Kaji kondisi fisik klien
2. Menganjurkan klien untuk tidak coitus
3. Menganjurkan klien istirahat
4. Mengobservasi perdarahan

PLASENTA PREVIA Page 8


5. Memeriksa tanda vital
6. Memeriksa kadar Hb
7. Berikan cairan pengganti intravena RL
8. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus
masih premature

2.8 Komplikasi
Menurut Roeshadi (2004), kemungkinan komplikasi yang dapat
ditimbulkan dari adanya plasenta previa adalah sebagai berikut:
1. Pada ibu dapat terjadi:
a. Perdarahan hingga syok akibat perdarahan
b. Anemia karena perdarahan
c. Plasentitis
d. Endometritis pasca persalinan
2. Pada janin dapat terjadi:
a. Persalinan premature
b. Asfiksia berat

PLASENTA PREVIA Page 9


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada segmen


bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum
(Prawirohardjo.S, 2002).
Plasenta previa adalah plasenta di segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh kanalis servikalis dan menunggu proses persalinan dengan
terjadinya perdarahan.
Terjadinya plasenta previa dapat disebabkan karena endometrium di fundus
uteri belum siap menerima implantasi hal ini dapat dipengaruhi oleh umur penderita
yang masih mudah sehingga endometrium masih belum sempurna atau
umur diatas 35 tahun karena endometrium yang kurang subur.
Selain itu, apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup atau diperlukan lebih
banyak seperti pada kehamilan kembar, plasenta letaknya normal dapat terjadi
perluasan pada permukaannya sehingga mendekati atau menutupi sama sekali
permukaan jalan lahir (Saifuddin. AB, 2002).

PLASENTA PREVIA Page 10


DAFTAR PUSTAKA

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/agama/asuhan-keperawatan-
dengan-plasenta-previa/23/03/2010

http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pada-pasien dengan
_22. html /23/ 03/ 2010

http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/solusio-plasenta/23/03/2010

http://www.blogdokter.net/2009/02/17/preeklampsia-dan-eklampsia-pada-
kehamilan/23/03/2010

http://en.wikipedia.org/wiki/Eclampsia/23/03/2010

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/
wiki/Pre-eclampsia/23/03/2010

PLASENTA PREVIA Page 11

Anda mungkin juga menyukai