Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDAHULUAN

SMT : III-A

Nama : Abiyyu Dzaky K


Grup : 01

Judul : Frequency Shift Keying

Frequency Shift Keying


Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran
frekuensi. Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang
modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara
harga-harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak
mempunyai fasa terputus-putus.
Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah
sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital.
FSK merupakan metode modulasi yang paling populer. Dalam proses ini
gelombang pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0.
Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar
transmisi data yang sesuai dengan rekomendasi CCITT.

FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah
ditentukan sejak semula. Kehadiran gelombang pembawa dideteksi untuk menunjukkan
bahwa pemancar telah siap.
Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi transmitter), masing-masingnya
dapat dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian gelombang pembawa umumnya
dipakai untuk mendeteksi kegagalan sistem bekerja.
Bentuk dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara
konsep, modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam
TUGAS PENDAHULUAN
SMT : III-A
variasi /deviasi ataupun frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau
Less (High atau Low, Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali
dari kandungan Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan
kesalahan (error rate) sangat minim/kecil.
Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit
Rate (kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data
dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).
Pada modulasi FSK (diterjemahkan sebagai penguncian penggeseran frekuensi),
sinyal pemodulasi yang berupa sinyal digital digunakan untuk memodulasi frekuensi sinyal
pembawa sinusoidal. Jika sinyal informasi mempunyai logika 0 maka sistem akan
mentransmisikan suatu frekuensi tertentu misalnya f1, sedangkan jika sinyal informasi
mempunyai logika 1 maka sistem akan mentransmisikan suatu frekuensi yang lain,
misalnya f2. Dengan demikian, sinyal FSK yang ditransmisikan adalah sinyal sinusoidal
dengan amplitudo konstan, tetapi dengan frekuensi berbeda sesuai dengan arus data (sinyal
pemodulasi). Berikut ilustrasi jenis modulasi FSK, dengan mentransmisikan frekuensi
tinggi untuk arus data logika 1 dan frekuensi rendah untuk arus data logika 0.
Bit 1 frekuensi tinggi (f2)
Bit 0 frekuensi rendah (f1)
FSK seperti yang telah dibahas di atas biasa disebur Bynary FSK. Dalam
perkembangannya, FSK berkembang menjadi M-ary FSK. Dalam M-ary FSK, ada
sejumlah M sandi, setiap sandi tersusun atas n bit ( M = 2 n ) dan dinyatakan dengan sebuah
frekuensi tertentu, sehingga ada sejumlah M frekuensi yang berbeda yang digunakan.
Misal:
n = 2 maka jumlah sandi = M = 22 = 4
Maka:
arus data 00 dinyatakan dengan frekuensi a
arus data 01 dinyatakan dengan frekuensi b
arus data 10 dinyatakan dengan frekuensi c
arus data 11 dinyatakan dengan frekuensi d
TUGAS PENDAHULUAN
SMT : III-A
Frequency Shift Keying adalah suatu proses modulasi sinyal analog menjadi sinyal
digital. Modulasi sinyal dibagi menjadi dua macam yaitu :

Modulasi sinyal digital


Modulasi sinyal analog

Menurut fungsinya perangkat FSK dibagi menjadi dua jenis yaitu :

FSK modulator (mengubah sinyal digital menjadi sinyal sinus)


FSK demodulator (mengubah sinyal sinus menjadi sinyal digital)

Rangkaian modulator FSK

Data digital yang dikirimkan secara serial oleh mikrokontroler sebelum diteruskan
ke pemancar harus dimodulasikan atau diubah parameternya dari parameter tegangan
menjadi frekuensi. Modulator FSK akan mengubah data yang dikirimkan mikrokontroler
menjadi sinyal sinusiodal dengan frekuensi yang bergantung pada data dari mikrokontroler.
Nilai frekuensi yang dihasilkan bergantung pada nilai R1, R2 dan nilai C yang merupakan
komponen eksternal yang harus ditambahkan pada IC XR-2206. Nilai frekuensi yang
dihasilkan akan sesuai dengan persamaan f1 = 1/(R1.C) dan f2 = 1/(R2.C), f1 merupakan
frekuensi yang dihasilkan pada saat input berupa data logika high, sedangkan f2 merupakan
frekuensi yang dihasilkan pada saat input berupa data logika low (Exar, 1997).
TUGAS PENDAHULUAN
SMT : III-A

Anda mungkin juga menyukai