BAB I
PENDA HULUAN
Kesehatan merupakan salah satu unsur pembangun daya tubuh yang mengutamakan
kesehatan secara holistic.
Salah satu dasar berpijak untuk mencapai Indonesia sehat 2010 adalah paradigma
sehat, yaitu pembangunan kesehatan jangka panjang yang mendorong masyarakat untuk
bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih
tinggi pada upaya promotif dan preventif. Dalam melaksanakan upaya kegiatan yang
bersifat promotif dan prventif ini, pengaruh lingkungan perlu mendapat perhatian lebih
seksama oleh semua pihak, baik pleh tenaga kesehatan maupun masyarakat secara
keseluruhan ( Aditama, 2001 ).
yang cedera sampai penyembuhan selasai. Dukungan dapat diperoleh secara eksternal
dengan pemberian balutan, plester, bidai, atau gips. Selain itu, dukungan dapat langsung
dapat dipasang ke tulang dalam bentuk pin atau plat. Kadang, traksi harus diberikan untuk
mengoreksi deformitas atau pemendekan. Tapi bila trauma sudah berat Amputasi dapat
Amputasi adalah pemisahan anggota badan atau bagian tubuh lainnya dengan
sangat penting untuk asuhan keperawatan. Respon berduka terhadap perubahan permanen
citra tubuh adalah normal. Meskipun bila amputasi ditunjukan untuk mengurangi nyeri dan
memadai dan bantuan profesional dapat membantu pasien untuk menghadapi keadaan akhir
Maka dengan itu, hal tersebut merupakan sebuah beban dan kerja keras bagi tim
kesehatan dimana dituntut untuk meminimalisirkan dampak yang dapat ditimbulkan setelah
amputasi.
BAB II
TEORITIS AMPUTASI
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Amputasi adalah pemisahan anggota badan atau bagian tubuh lainnya dengan
2002).
2. Etiologi
vaskuler perifer progresif (sering sebagai gejala sisa bdiabetes mellitus). Gangren, trauma
(cedera remuk, luka bakar, luka bakar dingin, luka bakar listrik), deformitas kongenital,
Alasan utama amputasi ekstremitas adalah trauma berat (cedera akut, luka bakar
listrik, luka bakar dingin). Tumor ganas, infeksi (gas ganggren pulminal, osteomielitis
kronis) dan malformasi kongenital. Amputasi dapat dianggap sebagai jenis pembedahan
rekonstruksi drastis.
3. Tujuan
1. Menghilangkan gejala
5
2. Memperbaiki fungsi
a. Umur
b. Dukungan fisikologi
4. Komplikasi
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Kerusakan kulit
6
5. Fatofolow
Faktor Etiologi
(Penyakit vaskular perifer progresif, DM, Gangren, trauma, Luka Bakar,
Deformitas Koongenital, Tumor ganas, Osteomielibitis)
Amputasi
Tindakan pembedahan
Menstimulasi Media
Kurang Pengetahuan
Neuro transmiter berkembangnya
BPH kuman
Pembentukan Korteks
hematoma serebri
Nyeri
7
6. Pemeriksaan Diagnostik
3. Angiografi
4. Biopsi
7. Penatalaksanaan
Disartikulasi lutut-panggul
Terbuka (provisional) yang memerlukan tehnik aseptik ketat dan revisi lanjut.
BAB III
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORITIS
1. Pengkajian
dievaluasi melalui riwayat dan pengkajian fisik (misalnya warna, suhu, denyut nadi,
penyebaran rambut, keadaan kulit, respon terhadap pengubahan posisi, sensasi, nyeri,
fungsi) sebuah dopler (alat ultrasonic yang dapat dibawa-bawa) dapat digunakan untuk
mengevaluasi aliran darah arteri. Keterbatasan rentang gerak dan adanya kontraktur fleksi
pinggul dan lutut harus segera diketahui, karena dapat mempengaruhi fungsi dan
kesesuaian prostesis. Bila pasien mengalami amputasi traumatik, fungsi dan kondisi sisa
Status peredaran darah dan fungsi ekstremitas yang sehat juga harus dikaji. Bila
infeksi atau ganggren telah terjadi, pasien mungkin mengalami pembesaran kelenjar limfa,
demam, dan pus. Dilakukan biakan untuk menentukan terapi antibiotika yang sesuai. Status
nutrisi pasien dievaluasi dan bila perlu dibuat rencana perawatan nutrisi. Sering kali, lansia
menunjukan nutrisi buruk, obes, atau sedang menjalani diet khusus karena juga menderita
masalah kesehatan lain untuk penyembuhan, diet yang seimbang dengan vitamin dan
protein yang memadai sangat penting. Setiap masalah kesehatan yang ada (dehidrasi,
teridentifikasi dan ditangani sehingga pasien berada dalam keadaan sebaik mungkin untuk
8
9
amputasi sangat penting untuk asuhan keperawatan. Respon berduka terhadap perubahan
permanen citra tubuh adalah normal. Meskipun bila amputasi ditunjukan untuk mengurangi
pendukung yang memadai dan bantuan profesional dapat membantu pasien untuk
2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan harga diri/citra diri, penampilan peran, perubahan b/d factor biopsikal
kehilangan bagian tubuh
INTERVENSI RASIONALISASI
Mandiri
Kaji atau pertimbangkan persiapan pasien Pasien yang memandang amputasi sebagai
dan pandangan terhadap amputasi pemotongan hidup atau rekontruksi akan
menerima diri yang baru lebih cepat
Dorong ekspesi ketajutan, perasaan negatif, Ekspresi emosi membantu pasien mulai
dan kehilangan bagian tubuh menerima kenyataan dan realitas hidup
tanpa tungkai
Kaji derajat dukungan yang ada untuk Dukungan yang cukup dari orang terdekat
pasien dan teman dapat membantu proses
rehabilitasi
10
Dorong/ berikan kunjungan oleh orang Teman senasib yang telah melalui
yang telah diamputasi, khususnya pngalaman yang sama bertidak sebagai
seseorang yang berhasil dalam rehabilitasi model peran dan dapat memberikan
keabsahan pernyataaan juga harapan untuk
pemulihan dan masa depan normal
Kolaborasi
2. Nyeri b/d cedera fisik / jaringan dan trauma saraf, dampak psikologis terhadap
kehilangan bagian tubuh
INTERVENSI RASIONALISASI
Mandiri
Catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 0- Membatu dalam evaluasi kebutuhan dan
10), selidiki perubahan karakteristik nyeri keefektipan intervnsi
contoh kebas, kesemutan
Kolaborasi
3. Perpusi jaringan, perubahan : perifer, resiko tinggi terhadap penurunan aliran darah
vena / aterial;edema jaringan pembentukan jaringan
12
Mandiri
Awasi TTV Indicator umum status indikasi dan
keadekuatan perfusi
Berikan tekanan langsung pada sisi Tekanan langsung pada perdarahan dapat
perdarahan, bila terjadi perdarahan ditruskan dengan penggunaan balutan serat
pengaman dengan balutan elastis bila
perdarahan terkontrol
Kolaborasi
4. Infeksi, resiko tinggi terhadap ketidak adekuatan pertahanan parifer (kulit robek,
jaringan traumatic
INTERVENSI RASIONALISASI
Mandiri
Pertahankan teknik antiseptik bila Meminimalkan kesempatan introduksi
mengganti balutan /merawat luka bakteri
Infeksi balutan dan luka, perhatikan Deteksi dini terjadinya infeksi memberikan
karakteristik drainase kesempatan untuk intervensi tepat waktu
dan mencegah komplikasi lebih serius
(contoh osteomielitis)
Pertahankan patensi dan pengosongan alat Hemovak, drain Jackson pratt membantu
drainase secara rutin membuang drainase, menngkatkan
penyembuhan luka dan menurunkan resiko
infeksi
Kolaborasi
INTERVENSI RASIONALISASI
Mandiri
Berikan perawatan puntung secara teratur memberikan kesempatan untuk
mengevaluasi penyembuhan dan
komplikasi ( kecuali ditutup dengan
prestese cepat )
Bantu latihan rentang gerak khusus untuk Mencegah kontrkatur, perubahan bentuk,
daerah yang sakit dan yang tak sakit mulai yang dapat terjadi dengan cepat dan dapat
secara dini pada tahap pasca operasi memperlambat penggunaan prestese
Dorong latihan aktif / isometric untuk paha Meningkatkan kekuatan otot untuk
atas dan lengan atas membantu pemindahan / ambulasi
Berikan gulungan untuk paha sesuai Mencegah rotasi eksternal puntung tungkai
indikasi bawah
Kolaborasi
Memberikan bentuk latihan atau program
Rujuk ketim rehabilitasi, contoh terapi fisik
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan
dan kejuruan
kekuatan individu, dan mengidentifikasi
mobilitas fungsional membantu
meningkatkan kemandirian
15
INTRVENSI RASIONALISASI
Mandiri
Kaji ulang proses penyakit/prosedur bedah Membrikan dasar pengetahuan dimana
dan harapan yang akan datang pasien dapat membuta pilihan berdasarkan
evaluasi
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY E
DENGAN AMPUTASI DI KAMAR LEMATANG 2 RUANG BEDAH
RSUD Dr. H. M. RABAIN MUARA ENIM
Identitas
Pasien Penanggung Jawab
Nama : Ny E Nama : Tn S
Umur : 34 tahun Umur : 45 tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : Petani
Status pernikahan : Kawin
Alamat : Ds. Harapan Raya RT 06/02 Muara Enim
Dx. Medik : Amputasi Femur 1/3 Distal Dextra
Pengkajian
Alasan utama datang ke RS Klien datang ke RS tanggal 11 Februari
2009 pukul 22.30 WIB diantar oleh keluarga
dengan keluhan luka sudah ada gangren dan
mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Riwayat penyakit saat ini 1 bulan yang lalu, klien mengalami patah
tulang di paha dextra dan dibawa ke RSUD
Dr.H.M Rabbain dan di rujuk ke RSMH
untuk dilakukan amputasi tetapi klien tidak
mau dan takut, akhirnya klien berobat ke
16
17
Keluhan utama saat pengkajian Klien mengeluh kaki kanan terasa nyeri
terutama pada saat luka post operasi
dipegang, dengan skala nyeri 8 (skala
numerik derajat berat).
Riwayat kesehatan lalu Klien mengalami kecelakaan 1 bulan yang
lalu sehingga terjadi fraktur femur 1/3 distal
dextra terbuka dan klien menyangkal ada
riwayat penyakit degeneratif seperti :
hipertensi, diabetes mellitus.
Riwayat kesehatan keluarga Klien menyangkal di keluarga ada riwayat
hipertensi, dan diabetes mellitus.
Riwayat pengobatan dan alergi Klien tidak ada riwayat alergi terhadap obat
apapun
18
Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum
Sakit/ Nyeri : sakit di daerah luka operasi dengan skala nyeri 8 (skala
numerik derajat berat ) terutama kalau lukanya di pegang/
ganti perban.
Sikap : menangis, gelisah menahan sakit
Kesadaran : compos mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/m
RR : 20 x/m
T : 37o C
Personal hygiene : - Mandi : 2 x/hr di lap-lap saja
- Kuku : Cukup Bersih
- Rambut : Cukup Bersih
- Kulit : ada luka operasi cukup bersih
Masalah keperawatan : Nyeri
2. Data Sistemik
a. Sistem Persepsi Sensorik
Pendegaran : klien dapat mendengar suara
Penglihatan : klien dapat melihat benda, orang
Pengecap, penghidu : klien dapat merasakan makanan
Peraba : klien dapat merasakan rabaan/ rangsangan
Masalah keperawatan : tidak ada
b. Sistem Penglihatan
Nyeri tekan : tidak ada
Virus : klien mampu membaca dengan jarak 30 cm
Lapang pandang : normal
Bentuk : simetris
Alis : pertumbuhan rambut : sempurna
19
c. Sistem Pernafasan
Frekuensi : 20 x/menit
Infeksi :
Bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak ada sumbatan pada jalan
nafas, statis, dinamis
Palpasi :
Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi :
Sonor di paru kanan mulai ICS II kebawah redup hati di ICS V ke
bawah, sonor di paru kiri mulai ICS II kebawah dan redup jantung di
ICS IV ke bawah.
Auskultasi :
Suara nafas vesikuler di paru kanan dan kiri
Masalah keperawatan : tidak ada
d. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah : 120/80 mmHg Akral : 370C
Denyut nadi : 84 x/menit
Inpeksi :
Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :
Ictus cordis teraba
20
Perkusi :
Batas atas : ICS II
Batas kanan : LPS dekstra
Batas kiri : 4,7,10 cm ke arah kiri dari garis midsternal pada
ICS IV, V, dan VIII.
Auskultasi :
Irama jantung teratur, tidak ada bunyi jantung tambahan
Masalah keperawatan : tidak ada
f. Sistem GastroIntestinal
Nafsu makan : Tidak ada perubahan, napsu makan ada
Diet : TKTP dan cara pemberian : makan biasa
Porsi makan : klien menghabiskan porsi makan yang
diberikan
Keluhan : Tidak ada
Bibir : mukosa bibir lembab
Kemampuan mengunyah : klien dapat mengunyah makanan tanpa
keluhan
Mulut dan tenggorokan : tidak ada gangguan
Kemmpuan menelan : mampu menelan
BAK : sejak post op klien belum BAB
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
21
h. Sistem Integumen
Warna kulit : kemerahan di sekitar luka
Turgor : elastis
Luka : - post operasi pada tungkai dextra
- keadaan luka tertutup perban
- panjang : 17 cm lebar : 2 cm
- Heating : 7 buah
Memar : tidak ada
- Klien mengatakan nyeri pada daerah yang dipotong
- Klien tampak meringis menahan nyeri sambil memegang paha kanannya
skala nyeri 8 ( berat ), nyeri bertambah saat bagian sekitar luka tersentuh
dengan skala nyeri 10 ( berat ).
Masalah keperawatan : - Nyeri
- Resti infeksi
- Kerusakan integritas kulit
22
i. Sistem Eliminasi
Urine : 1200 cc / 24 jam
Warna : kekuning-kuningan
Frek. BAK : 2x / hr
Masalah Keperawatan : tidak ada
3. Data penunjang
- Laboratorium tgl 12 februari 2009 : Hasilnya
No. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1. Ureum 18 mg/dl 10-50 mg/dl
2. Creatinin 0,5 mg/dl Po 0,6-1,1mg/dl
3. Hb 7,4 gr/dl P 12-16gr/dl
4. Ht 22 vol/% P 37-42 vol/%
5. Leukosit 8.900 / mm3 5000-10000/mm3
6. LED 96 mm/jam P < 15 mm/jam
7. Trombosit 16.8000 /mm3 150.000-400.000/mm3
8. Waktu perdarahan 4 menit 1-7 menit
9. Waktu pembekuan 10 menit 5-15 menit
Sosial
Aktivitas dan peran klien dimasyarakat cukup baik, dan sekarang klien merasa
cemas akan keadaannya yang sekarang.
Budaya
Klien masih percaya dengan pengobatan tradisional ( dukun ).
Spiritual
Klien beragama islam dan keluarga klien berdoa untuk kesembuhan klien agar
cepat sembuh.
2. Analisis Data
.
1. DS : Faktor Etiologi Nyeri
- Klien mengatakan nyeri trauma
pada daerah yang
Tindakan pembedahan ( Amputasi )
dipotong
Terputusnya kontiunitas jaringan
DO :
-Klien tampak Kerusakan integritas kulit
meringis menahan
Menstimulasi neurotransmiter BPH
nyeri sambil
memegang paha Pengeluaran neuro transmiter BPH
3. DS : Resti Infeksi /
- klien mengatakan Faktor Etiologi Kerusakan
trauma Integritas Kulit
sakit di daerah luka
operasi Tindakan pembedahan ( Amputasi )
4. DS :
- klien mengatakan Faktor Etiologi Kerusakan
trauma Mobilitas Fisik
tidak mau beraktifitas
karena sakit di daerah Tindakan pembedahan ( Amputasi )
luka operasi Kehilangan angota tubuh
DO : Kelemahan Otot
- terdapat luka
Kerusakan Mobilitas Fisik
operasi
- rentang gerak
terbatas
- kemampuan
memenuhi aktivitas
sehari-hari dibantu
keluarga seperti
makan, minum, mandi,
BAK, BAB
27
Prioritas Masalah :
1. Nyeri
2. Gangguan Citra Diri
3. Resti Infeksi
4. Kerusakan Mobilitas Fisik
Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan kulit
2. Gangguan Citra Diri b/d aspek biopsikal, kehilangan bagian tubuhnya
3. Resti Infeksi b/d terputusnya kontinuitas jaringan kulit
4. Kerusakan Mobilitas Fisik b/d kehilangan bagian tubuhnya, nyeri
3. Intervensi Keperawatan
- RR : 20 x/m dolor
- T : 37 oC calor
tomor
fungsiolaesa
4 Kerusakan mobilitas fisik b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu pasien dalam melakukan 1. meningkatkan kemandirian
kehilangan bagian tubuh keperawatan diharapkan dalam aktifitas dari tidur keduduk pasien dalam melakukan
waktu 1 X 6 jam klien dapat aktifitas
DS : melakukan mobilitasfisik dengan 2. Libatkan anggota keluarga dalam
- klien mengatakan kriteria hasil : memenuhi kebuthan klien 2. menghindari kecelakaan
- Klien mau melakukan yang tidak diinginkan
tidak mau beraktifitas
aktifitas secara mandiri
karena sakit di daerah - Luka tanpak kering 3. Jelaskan dan beri dukungan kepada
- Rentang gerak aktif klien bahwa klien mampu untuk 3. meningkatkan kemandirian
luka operasi beraktivitas secara mandiri walaupun klien dalam memenuhi
- Mampu melakukan
DO : aktifitas sehari-hari klien kehilangan bagian tubuhnya. aktivitas
- terdapat luka operasi seperti makan, minum,
mandi, bab, bak, duduk, 4. Berkolaborasi dengan tim fisioterapi
- rentang gerak berdiri
terbatas
4. Meningkatkan kemampuan
- kemampuan klien dalam beraktivitas
memenuhi aktivitas
sehari-hari dibantu
keluarga seperti makan,
minum, mandi, BAK,
4. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Tgl/waktu Implementasi Respon Paraf
1 Nyeri b/d terputusnya 13/02/2009 pukul 16.15 wib 1. Mengukur TTV saat ganti perban N : 90 x/m , RR : 24 x/m, T :
37oC
kontinuitas jaringan
pukul 16.20 wib 2. Mengukur skala nyeri, durasi, frekuensi
kulit. * Skala nyeri 10 ( berat ) dengan
* Durasi : nyeri selama
dilakukan ganti
perban
pukul 16.30 wib 3. Memberikan bantal pada tempat tidur pasien * Frekuensi : 2x/hr
Pukul 16.55
3 Resti Infeksi b/d 13/02/2009 pukul 16.15 wib 1. Mengukur TTV TD : 120/80 mmHg, N : 86 x/m
terputusnya kontinuitas RR : 22 x/ m , T : 36,8 oC
jaringan kulit.
pukul 16.20 wib 2. Melihat tanda tanda infeksi pada luka Luka tampak kering, warna
kemerahan, tidak ada pus, tidak
panas, dan tidak berbau
pukul 16.30 wib 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakkan Perawat sudah menerapkan
teknik streril dan bersih
4 Kerusakan mobilitas 13/02/2009 pukul 16.15 wib 1. Membantu pasien dalam melakukan aktifitas dari tidur Klien hanya bisa tidur di tempat
fisik b/d kehilangan keduduk tidur belum berani untuk
bagian tubuh beraktifitas karena terasa nyeri
P : Intervensi P : Intervensi
dilanjutkan dilanjutkan
I: I:
Mengukur Mengukur
TTV TTV Mengukur skala
Mengukur nyeri, durasi,
skala nyeri, durasi, frekuensi
frekuensi Memberikan
Memberikan bantal pada tempat
bantal pada tempat tidur pasien
tidur pasien Mengajarkan
Mengajarkan klien tarik nafas
klien tarik nafas dalam, dan mengajak
dalam, dan mengajak klien untuk bercerita
klien untuk bercerita tentang keluarganya
tentang keluarganya Memberikan
Memberikan injeksi tramadol
injeksi tramadol
E:
E: Klien
Klien mengatakan masih
mengatakan masih nyeri di daerah kaki
nyeri di daerah kaki Klien tampak
Klien tampak meringis kesakitan
meringis kesakitan TD : 130/90
TD : 130/90 mmHg
mmHg N :86 x/m
N :90 x/m RR : 22 x/m
RR : 22 x/m T : 37 oC
T : 37 oC GCS E: 4 V:5
M:6
GCS E: 4 V:5 =15
M: 6
=15 S:
Klien mengatakan
2 Gangguan Citra Diri S: tidak percaya dengan
b/d aspek biopsikal, Klien mengatakan keadaannya sekarang,
kehilangan bagian tidak percaya dengan - klien mengatakan bila
tubuhnya. keadaannya sekarang, kakinya dipotong
- klien mengatakan dilihat orang jadi
DS: malu kakinya klien selalu
- Klien mengatakan dipotong dilihat disembunyikan
tidak percaya dengan orang jadi klien selalu dengan cara
keadaannya sekarang, disembunyikan diselimuti.
- klien mengatakan malu dengan cara - Klien mengatakan
bila kakinya yang diselimuti. dirinya tidak berguna
dipotong dilihat orang - Klien mengatakan lagi karena tidak bisa
jadi klien selalu dirinya tidak berguna membantu pekerjaan
disembunyikan dengan lagi karena tidak bisa rumah tangga yang
cara diselimuti. membantu pekerjaan biasa dia lakukan
- Klien mengatakan rumah tangga yang sehingga akan
dirinya tidak berguna biasa dia lakukan merepotkan
lagi karena tidak bisa sehingga akan keluarganya
membantu pekerjaan merepotkan - Klien juga
rumah tangga yang keluarganya menanyakan alat
biasa dia lakukan - Klien juga yang cocok untuk
sehingga akan menanyakan alat dipakai setelah
merepotkan yang cocok untuk pulang dari RS nanti
keluarganya dipakai setelah
- Klien juga pulang dari RS nanti O:
menanyakan alat yang - klien tampak
cocok untuk dipakai O: kurang kooperatif
setelah pulang dari RS - klien tampak - klien tampak
nanti kurang kooperatif mudah emosional
- klien tampak
mudah emosional A : masalah belum
DO : teratasi
- klien tampak A : masalah belum
teratasi P : intervensi
kurang kooperatif diteruskan
- klien tampak P : intervensi
diteruskan I:
mudah emosional - Mendorong
I: klien untuk
- Mendorong mengungkapkan
klien untuk perasaannya
mengungkapkan mengenai
perasaannya keadaannya
mengenai sekarang
keadaannya
sekarang - Memberikan
penjelasan kepada
- Memberikan keluarga dan klien
penjelasan kepada bahwa klien bisa
keluarga dan klien menggunakan
bahwa klien bisa tongkat untuk
menggunakan beraktivitas
tongkat untuk
beraktivitas - Melibatkan
keluarga dalam
- Melibatkan memberikan
keluarga dalam dukungan emosional
memberikan
dukungan - Membantu
emosional klien dalam
melakukan aktivitas
- Membantu sehari-hari seperti
klien dalam duduk, makan,
melakukan aktivitas minum
sehari-hari seperti - Meminta
duduk, makan, kepada keluarga
minum agar tidak menjauhi
- Meminta klien
kepada keluarga
agar tidak menjauhi
klien
E:
E:
- Klien
- Klien mengatakan masih
mengatakan terasa malu untuk
masih terasa malu bersosialisasi
untuk - Suami tetap
bersosialisasi memberikan
- Suami tetap dukungan kepada
memberikan klien
dukungan kepada - Klien masih
klien tidak kooperatif
- Klien masih dan masih terlihat
tidak kooperatif emosional
dan masih terlihat
emosional
E:
- Keluarga
klien mengatakan
klien tidak bisa
menelan sehingga
makanan yang
dimasukkan kedalam
tubuh dimuntahkan
kembali
- sudut mulut
masih tertinggal ke
kanan
- gangguan
menelan positif
P : intervensi P : intervensi
dilanjutkan dilanjutkan
I: I:
4 Kerusakan mobilitas - S: S:
fisik b/d kehilangan - klien - klien
bagian tubuh
mengatakan tidak mengatakan tidak
mau beraktifitas mau beraktifitas
karena sakit di karena sakit di
daerah luka daerah luka operasi
operasi O:
- terdapat luka
O:
- terdapat luka operasi
operasi - rentang gerak
- rentang gerak terbatas
terbatas kemampuan
kemampuan memenuhi aktivitas
memenuhi sehari-hari dibantu
aktivitas sehari- keluarga seperti
hari dibantu makan, minum,
keluarga seperti mandi, BAK,
makan, minum, A : masalah belum
teratasi
mandi, BAK,
A : masalah belum P : intervensi
teratasi dilanjutkan
P : intervensi
I
dilanjutkan
7. Membantu pasien
dalam melakukan
I
aktifitas dari tidur
4. Membantu pasien keduduk
dalam melakukan
aktifitas dari tidur 8. Melibatkan
keduduk anggota keluarga
dalam memenuhi
5. Melibatkan kebutuhan klien
anggota keluarga
dalam memenuhi 9. Jelaskan dan beri
kebutuhan klien dukungan kepada
klien bahwa klien
6. Jelaskan dan beri mampu untuk
dukungan kepada beraktivitas secara
klien bahwa klien mandiri walaupun
mampu untuk klien kehilangan
beraktivitas secara bagian tubuhnya.
mandiri walaupun
klien kehilangan E
bagian tubuhnya. - Aktivitas tampak di
bantu keluarga
E
- Rentang gerak masih
- Aktivitas tampak di
terbatas
bantu keluarga
- Rentang gerak masih
terbatas
4 Kerusakan mobilitas - S: S:
fisik b/d kehilangan - klien - klien
bagian tubuh
mengatakan tidak mengatakan tidak
mau beraktifitas mau beraktifitas
karena sakit di karena sakit di
daerah luka daerah luka operasi
operasi O:
- terdapat luka
O:
- terdapat luka operasi
operasi - rentang gerak
- rentang gerak terbatas
terbatas kemampuan
kemampuan memenuhi aktivitas
memenuhi sehari-hari dibantu
aktivitas sehari- keluarga seperti
hari dibantu makan, minum,
keluarga seperti mandi, BAK,
makan, minum, A : masalah belum
teratasi
mandi, BAK,
A : masalah belum P : intervensi
teratasi dilanjutkan
P : intervensi
I
dilanjutkan
13. Membantu pasien
dalam melakukan
I
aktifitas dari tidur
10. Membantu pasien keduduk
dalam melakukan
aktifitas dari tidur 14. Melibatkan
keduduk anggota keluarga
dalam memenuhi
11. Melibatkan kebutuhan klien
anggota keluarga
dalam memenuhi 15. Jelaskan dan beri
kebutuhan klien dukungan kepada
klien bahwa klien
12. Jelaskan dan beri mampu untuk
dukungan kepada beraktivitas secara
klien bahwa klien mandiri walaupun
mampu untuk klien kehilangan
beraktivitas secara bagian tubuhnya.
mandiri walaupun
klien kehilangan E
bagian tubuhnya.
- Aktivitas tampak di
E bantu keluarga
- Aktivitas tampak di - Rentang gerak masih
bantu keluarga terbatas
- Rentang gerak masih
terbatas