Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWAN PADA NY L DENGAN G2 P1 A0

KETUBAN PECAH DINI DI RUANGAN BERSALIN (VK)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TAHUN 2015

DISUSUN OLEH: KELOMPOK II


1. ASIH PERTIWI
2. ELVIRA ANGGRAINI
3. HALIPIAH
4. YOVI NOFRIANSYAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2015
KPD Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses persalinan
yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang waktu (Cunningham,
McDonald, Gant, 2003).

PENYEBAB
1. Serviks inkompeten
2. Ketegangan rahim berlebihan seperti pada kehamilan ganda, hidramnion
3. Kelainan letak janin dalam rahim seperti letak sungsang, letak lintang
4. Kemungkinan kesempitan panggul seperti perut gantung, bagian terendah belum masuk
PAP (pintu atas panggul), disproporsi sefalopelvik
5. Kelainan bawaan dari selaput ketuban
6. Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk
proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah.
PATOFISIOLGI

Menurut Taylor (2009)

1. Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah.
Penyakit-penyakit seperti pieronetritis, sistitis,servisitis terdapat bersama-sama
dengan hipermotilitas Rahim

2. Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)

3. Infeksi (amniotitis atau korioamnionitis)

4. Faktor-faktor lain yang menyerupai predisposisi ialah: multipara-malposisi


disproprosi servik incompeten

5. Ketuban pecah dini artitisial (amniotomi) dimana ketuban pecah terlalu dini.
Kadang-kadang agak sulit atau meragukan kita apabila ketuban benar sudah
pecah/belum, apalagi bila pembukaan kenalis servikalis belum ada atau kecil.
Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik KPD menurut Mansjoer (2002) antara lain :
1. Keluar air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau kecoklatan, sedikit-
sedikit atau sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi
3. Janin mudah diraba
4. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering
5. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air ketuban
sudah kering.
Pemeriksaan Klinis
1. Anamnesa
2. Inspeksi
3. Pemeriksaan dengan spekulum
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan Penunjang
a. Hitung darah lengkap untuk menentukan adanya anemia, infeksi
b.Golongan darah dan faktor Rh
c. Rasio lesitin terhadap spingomielin (rasio US): menetukan maturitas janin
d. Tes ferning dan kertas nitrazine: memastikan pecah ketuban
e. Ultrasonografi: menentukan usia gestasi, ukuran janin, gerakan jantung janin, dan lokasi plasenta
f. Pelvimetri : identifikasi posisi janin

Komplikasi
1. Infeksi intra partum (korioamnionitis) ascendens dari vagina ke intrauterin.
2. Persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm.
3. Prolaps tali pusat, bisa sampai gawat janin dan kematian janin akibat hipoksia (sering terjadi pada presentasi bokong atau letak lintang).
4. Oligohidramnion, bahkan sering partus kering (dry labor) karena air ketuban habis.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. P
DI RUANG VK RSUD BANYUMAS

IDENTITAS/BIODATA
Nama : Ny P Nama Suami : Tn A
Umur : 30 tahun Umur : 36 tahun
Suku/Bangsa : IndonesiaSuku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan: : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat: susukan Alamat: Susukan
Tanggal MRS : 03 Januari 2016 Pukul : 15. 30 wib
Tanggal Pengkajian : 04 Januari 2016
No.Register : 75 64 90
Ruangan :VK
Alasan utama masuk kamar bersalin : KPD
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
3. Kurang Pengetahuan
Waalaikum Salam Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai