Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MIKROBIOLOGI ANALISIS

ANALISIS KUALITATIF MIKROORGANISME

Di Susun Oleh :

Kelompok VI

ANDRIYANA. A (G 701 15 243)


WINDA FADELVINA (G 701 15 133)
REZKY MULYANI (G 701 15

KELAS : A

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017
KATA PENGANTAR

Puji, syukur, dan ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini
sebagai persyaratan dalam merengkuh tugas Makalah Mikrobiologi analisis,
Penulis sungguh bersyukur atas segala bantuan yang selalu membangunkan
penulis ketika merasa jatuh dan terpuruk, yang selalu menguatkan penulis ketika
merasa lemah dan tak berdaya, dan yang selalu mengingatkan penulis bahwa ada
beberapa orang yang selalu menunggu untuk dibuat bangga. Sehingga makalah
dengan judul Analisis kualitatif mikrooragnisme dapat terselesaikan tepat waktu
dengan bantuan beberapa pihak.
Semoga makalah ini menambah wawasan mengenai Mikrobiologi analisis
dijadikan salah satu sumber pendalaman materi khususnya dalam ilmu farmasi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu penulis minta maaf kepada beberapa pihak yang merasa kurang
berkenan akan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Palu, 2 oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan penulisan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
II.1 Populasi Mikroorganisme....................................................................................
II.2 Definisi dari bakteri coliform..............................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................
III.1 Kesimpulan........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Di dalam bidang ilmu mikrobiologi ada suatu hal mendasar yang juga perlu
diperhatikan yaitu analisia kualitatif terhadap suatu bahan. Suatu analisis ini
Sangat penting untuk mengetahui jumlah mikroorganisme yang ada pada suatu
sampel tertentu mengandung banyak mikroorganisme atau sebaliknya (Ferdiaz,
1992).

Analisis kualitatif atau biasa disebut dengan enumerasi mikroorganisme dalam hal
ini dapat dilakukan baik dengan perhitungan langsung terhadap suatu sampel yaitu
salah satunya dengan alat bantu mikroskop, maupun dengan cara tidak langsung
yaitu dengan beberapa metode perhitungan (Gobel, 2008).

Pertumbuhan merupakan proses perubahan bentuk yang semula kecil kemudian


menjadi besar. Pertumbuhan menyangkut pertambahan volume dari individu itu
sendiri. Pertumbuhan pada umumnya tergantung pada kondisi bahan makanan dan
juga lingkungan. Apabila kondisi makanan dan lingkungan cocok untuk
mikroorganisme tersebut, maka mikroorganisme akan tumbuh dengan waktu yang
relatif singkat dan sempurna. Pertumbuhan mikroorganisme yang bersel satu
berbeda dengan mikroorganisme yang bersel banyak (multiseluler). Pada
mikroorganisme yang bersel satu (uniseluler) pertumbuhan ditandai dengan
bertambahnya sel tersebut. Setiap sel tunggal setelah mencapai ukuran tertentu
akan membelah menjadi mikroorganisme yang lengkap, mempunyai bentuk
dansifat fisiologis yang sama. Pertumbuhan jasad hidup, dapat ditinjau dari dua
segi, yaitu pertumbuhan sei secara individu dan pertumbuhan kelompok sebagai
satu populasi. (Anonim,2017).
I.2 Rumusan Masalah

Bagaimana populasi mikroorganisme di sekitar kita?

Apa saja fase-fase pertumbuhan mikroorganisme?

Apa yang dimaksud bakteri coliform?

I.3 Tujuan penulisan

Untuk mengetahui populasi mikroorganisme di sekitar kita

Untuk mengetahui fase-fase pertumbuhan mikroorganisme

Untuk mengetahui bakteri coliform.


BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Populasi Mikroorganisme

populasi mikroorganisme di alam sekitar kita


sangat besar dan kompleks. Beratus-ratus spesies berbagai
mikroba berada disekitar kita. Mikroorganisme ada yang
m e n g u n t u n g k a n d a n a d a ya n g m e r u g i k a n . M i k r o r g a n i s m e
yang merugikan yaitu mikroorganisme yang dapat
menyebabkan infeksi, menghasilkan racun dan merusak bahan dengan cara
m e n ye b a b k a n pembusukan, menguraikan bahan -bahan.
T e r d a p a t n ya mikroorganisme dalam sediaan farmasi,
makanan, minuman sebagai kontaminan, kemungkinan
disebabkan oleh cara pengolahan yang tidak bersih dan sehat, cara
pengepakan yang kurang bagus, cara penyimpanan yang tidak baik dan
lain-lain. Sedangkan sumbernya kemungkinan dari u d a r a , t a n a h ,
a i r , p e r a l a t a n ya n g d i g u n a k a n d a l a m p e n g o l a h a n , a t a u pekerja
yang melakukan proses pembuatan. M a k a n a n , minuman, obat
t r a d i s i o n a l , s e d i a a n n o n s t e r i l , s e r t a kosmetik merupakan
suatu sediaan yang berasal dari hewan, tumbuhan, m i n e r a l , m a u p u n
dari alat-alat kimia sintetik.

P a d a u m u m n ya s e d i a a n - s e d i a a n t e r s e b u t , d i p r o d u k s i
o l e h i n d u s t r i s e c a r a b e s a r - b e s a r a n d a n biasanya memakan
Waktu yang cukup lama dalam produksi, penyimpanan, distribusi dan
akhirnya sampai ke tangan konsumen.

Jadi kemungkinan dapat terjadi pertumbuhan mikroba di dalamnya.


jenis pengujian yang diperlukan untuk masing-masing produk
tidak s a m a . Untuk produk makanan diuji cemaran
m i k r o b a n ya . A n g k a l e m p e n g t o t a l m e r u p a k a n t o l a k u k u r
m i k r o b i o l o g i s u n t u k m e n g e t a h u i kebersihan pengolahan dan
penanganan produk makanan dan minuman maupun produk lainnya
yang juga merupakan suatu indikasi layak atau tidak layaknya suatu
produk untuk digunakan. B e r d a s a r k a n h a l t e r s e b u t m a k a p e r l u
dilakukan praktikum u j i mikrobiologis terhadap produk sediaan
farmasi yaitu makanan, minuman, kosmetik, dan obat tradisional.

Dalam bidang ilmu mikrobiologi ada suatu hal mendasar yang juga perlu
diperhatikan yaitu analisia kualitatif terhadap suatu bahan. Suatu analisis ini
Sangat penting untuk mengetahui jumlah mikroorganisme yang ada pada suatu
sampel tertentu mengandung banyak mikroorganisme atau sebaliknya.
analisis kualitatif atau biasa disebut
dengan e n u m e r a s i mikroorganisme dalam hal ini dapat
dilakukan baik dengan perhitungan l a n g s u n g t e r h a d a p s u a t u
s a m p e l ya i t u s a l a h s a t u n ya d e n g a n a l a t b a n t u mikroskop,
maupun dengan cara tidak langsung yaitu dengan beberapa metode
perhitungan.
Makanan minuman berasal dari dua sumber dari tumbuhan dan
binatang. O l e h k a r e n a i t u t i d a k m e n g h e r a n k a n a p a b i l a
dalam sediaan makanan dan minuman sejak dari bahan baku
sampai menjadi bahan makanan tidak akan bebasdari pengaruh adanya
mikroba . M i k r o o r g a n i s m e a d a ya n g m e n g u n t u n g k a n d a n a d a
yang merugikan.
Mikrorrganisme yang merugikan yaitu mikroorganisme yang dapat
menyebabkan i n f e k s i , m e n g h a i l k a n r a c u n d a n m e r u s a b b a h a n
d e n g a n c a r a m e n y e b a b k a n pembusukan, menguraikan bahan-bahan.
Terdapatnya mikroorganisme dalam s e d i a a n f a r m a s i , m a k a n a n ,
minuman sebagai kontaminan, k e m u n g k i n a n disebabkan
oleh cara pengolahan yang tidak bersih dan sehat, cara
pengepakanyang kurang bagus, cara penyimpanan yang tidak baik
dan lain-lain. Sedangkan sumbernya kemungkinan dari udara, tanah,
air, peralatan yang digunakan dalam pengolahan, pekerja yang melakukan
proses pembuatan.
Pemeriksaan mikrobiologis terhadap produk -produk
yang langsung dimakan dilakukan terhadap bakteri -bakteri
p e n ye b a b i n f e k s i d a n k e r a c u n a n makan seperti yang disebutkan
diatas dan juga terhadap angka lempeng total sebagai indikasi tentang
kebersihan dan sanitasi pada proses pengolahan produk -
produk tersebut, kualitas mikrobiologis dari obat-obatan merupakan
suatu masalah yang penting untuk diperhatikan. obat-obatan steril sudah
lama dikenal syarat kualitasmikrobiologisnya, tetapi preparat farmasi non steril
baru beberapa tahun terakhir ini mendapatkan perhatian dan mulai
diadakannya persyaratan.
Pada umumnya o b a t - o b a t a n d i b u a t o l e h i n d u s t r i s e c a r a
besar-besaran. Sediaan tadi memakan w a k t u y a n g c u k u p
lama dalam penyimpanan, dan hal ini selama
d a l a m penyimpanan atau peredarannya kemungkinan dapat terjadi
pertumbuhan mikrobadi dalamnya. adanya mikroba di dalam obat-obatan non
steril tidak dikehendaki karena dapat menyebabkan perubahan-perubahan
dalam karakter organoleptis, perubahan atau kemunduran, dan bahkan
aktivitas di dalam obat yang bersangkutan. Selain itu mikroba yang
tumbuh dapat berbahaya, baik yang patogen ataupun dari jenis yang
tidak patogen, tetapi bila jumlahnya sangat banyak dapat menimbulkan hal-hal
yang merugikan. Penyakit-penyakit yang dapat timbul karena adanya
mikrobad i d a l a m o b a t - o b a t a n n o n s t e r i l , d a p a t m e n g a k i b a t k a n
t e r j a d i n ya
i n f e k s i d a r i bakteri patogen atau keracunan oleh bakteri penghasil
racun, m a k a n a n d a n m i n u m a n t e r k o n t a m i n a s i m i k r o o r g a n i s m e
s e c a r a spontan dari udara, maka akan terdapat pertumbuhan campuran
beberapa macam mikroorganisme. kontaminasi terebut dapat terjadi sejak
pengolahan bahan baku, pemrosesan bahan, peralatan, pengemasan, air yang
digunakan da jenis atau kemasan yang digunakan.
II.2 Fase-Fase Pertumbuhan Mikroorganisme

Secara umum fase-fase pertumbuhan mikroorganisme adalah sebagai berikut.

1. Fase lag (fase masa persiapan, fase adaptasi, adaptation phase)

Pada fase ini laju pertumbuhan belum memperlihatkan pertumbuhan


ekponensial, tetapi dalam tahap masa persiapan. Hal ini tergantung dari
kondisi permulaan, apabila mikroorganisme yang ditanami pada substrat atau
medium yang sesuai, maka pertumbuhan akan terjadi. Namun sebaliknya
apabila diinokulasikan mikroorganisme yang sudah tua meskipun
makanannya cocok, maka pertumbuhannya mikroorganisme ini
membutuhkan masa persiapan atau fase lag. Waktu yang diperlukan pada fase
ini digunakan untuk mensintesa enzim. Sehingga mencapai konsentrasi yang
cukup untuk melaksanakan pertumbuhan ekponensial. Fase ini berlangsung
beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung dari jenis mikroorganisme
serta lingkungan yang hidup.

Selama fase ini perubahan bentuk dan pertumbuhan jumlah individu tidak
secara nyata terlihat. Karena fase ini dapat juga dinamakan sebagai fase
adaptasi (penyesuaian) ataupun fase-pengaturan jasad untuk suatu aktivitas
didalam lingkungan yang mungkin baru.

2. Fase tumbuh dipercepat (fase logaritme, fase eksponensial, logaritma


phase)

Pada setiap akhir persiapan sel mikroorganisme akan membelah diri.masa ini
disebut masa pertumbuhan, yang setiap selnya tidak sama dalam waktu masa
persiapan.Sehingga secara berangsur-angsur kenaikan jumlah populasi sel
mikroorganisme ini mencapai masa akhir fase pertumbuhan mikroorganisme.

Setelah setiap individu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru selama


fase lag, maka mulailah mengadakan perubahan bentuk dan meningkatkan
jumlah individu sel sehingga kurva meningkat dengan tajam (menanjak).
Peningkatan ini harus diimbangi dengan banyak faktor, antara lain:

Faktor biologis, yaitu bentuk dan sifat jasad terhadap lingkungan yang ada,
serta assosiasi kehidupan di antara jasad yang ada kalau jumlah jenis lebih
dari sebuah.

Faktor non-biologis, antara lain kandungan sumber nutrien di dalam media,


temperatur, kadar oksigen, cahaya, dan lain sebagainya.
3. Fase stasioner

Pengurangan sumber nutrien serta faktor faktor yang terkandung di dalam


jasadnya sendiri, maka sampailah puncak aktivitas pertumbuhan kepada titik
yang tidak bisa dilampaui lagi, sehingga selama fase ini, gambaran grafik
seakan mendatar. Populasi jasad hidup di dalam keadaan yang maksimal
stasioner yang konstan.

4. Fase kematian

Fase ini diawali setelah jumlah mikroorganisme yang di hasilkan mencapai


jumlah yang konstan, sehingga jumlah akhir mikroorganisme tetap
maksimum pada masa tertentu. Setelah masa dilampaui, maka secara
perlahan-lahan jumlah sel yang mati melebihi jumlah sel yang hidup. Fase ini
disebut fase kematian dipercepat. Fase kematian dipercepat mengalami
penurunan jumlah sel, karena jumlah sel mikroorganisme mati. Namun
penurunan jumlah sel tidak mencapai nol, sebab sebagian kecil sel yang
mampu beradaptasi dan tetap hidup dalam beberapa saat waktu tertentu.

II.3 de f i n i s i d a r i b a k t e r i c o l i f o r m

coliform adalah gram negatife tidak memiliki spora,


a e r o b i c a t a u f a k u l t a t i f a e r o b i c ya n g m e m p e r m e n t a s i l a k t o s a
membentuk asam dan gas dalam waktu 0/ jam pada suhu 1.
digunakan jika jumlah yang diharapkan
relatif rendah antara lain kurang dari
sampai mikroorganisme 4mL. Prosedur ini menggunakan tabung ganda
dari kultur medium biasanya 0 sampai 1 dengan perbedaan volume dari
sampel, misalnya tabungasing-masing diinkulasi dengan, dari tabung
berikutnya jika konsentrasi dalam sampel adalah rangeyang
ditujukan seperti diatas, seharusnya pada tabung yang menerima
inokulasi bakteri tidak ada mikroorganisme yang hadir. ini akan menjadi steril
setelahdiinkubasi, perbandingan dari tabung positif yang dilaporkan
untuk tiap volumesampel dan hasilnya dibandingkan dengan tabel standart
MP3 dari organisme per mL 'atau per mL dari sampel murni+. Prosedur ini
biasanya digunakan dalam air , makanan, dan produk indusry
dibandingkan pada industry farmasi T e k n i M P 3 a d a l a h m e t o d e
s t a t i s t i c ya n g b e r g u n a d a l a m m e n e n t u k a n k o n s e n t r a s i r e n d a h
d a r i o r g a n i s m e ' k u r a n g d a r i g r a m a t a u m L + . $ a l a m metode ini
sampel secara seri dilarutkan sehingga inokula akan kadang -kadang.

tapi tidak selalu mengandung organisme hidup pada


setiap pelarutan volume g a n d a d i p i n d a h k a n k e t a b u n g
ke 0,1, atau ke 1 dari medium cair yang diujikan.
Tabung diinkunbasi dan hasilnya dievaluasi. Berdasarkan test ini, tabung
yang positif diidentifikasi dengan kekeruhan
p e r t u m b u h a n t u n g g a l a t a u kombinasi dengan produk gas dan asam
'Mc lands borrvugh, adanya mikroorganisme dalam makanan dan
minuman dapat merusak makanan dan minuman atau mengubah
komposisi bahan makanan 4 minumandiantaranya dapat menghidrolisa
pati dan selulosa atau menyebabkan fermentasigula, sedangkan yang lainnya
dapat mendegradasi protein dan menghasilkan bau busuk dan amonia. %da
bberapa mikroorganisme dapat membentuk lendir, gas, busa, warna, asam,
racun dan lain-lain sebagainya. faktor-faktor sebagai berikut. P e r t u m b u h a n
dan aktivitas mikroorganisme terutama bak teri, khamir
d a n kapang beraktivitas enzim di dalam makanan, serangga, parasit dan tikus.
analisis produk katabolisme 'metabolit primer, metabolit sekunder, panas
analisis konsumsi nutrien 'karbon, nitrogen, oksigen, asam amino,
mineral.. t e k n i k enumerasi adalah cara-cara untuk
m e n g h i t u n g m i k r o b a y a n g tumbuh di dalam media.
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

1. Mikroorganisme memiliki keuntungan dan kerugian. yaitu


mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi,
menghasilkan racun dan merusak bahan dengan cara m e n ye b a b k a n
pembusukan, menguraikan bahan -bahan. Terdapatnya
mikroorganisme dalam sediaan farmasi, makanan,
m i n u m a n s e b a g a i kontaminan, kemungkinan disebabkan oleh
cara pengolahan yang tidak bersih dan sehat, cara pengepakan yang
kurang bagus, cara penyimpanan yang tidak baik dan lain-lain.
2. Secara umum fase-fase pertumbuhan mikroorganisme adalah sebagai
berikut.
1. Fase lag (fase masa persiapan, fase adaptasi, adaptation phase)
2. Fase tumbuh dipercepat (fase logaritme, fase eksponensial, logaritma
phase)
3. Fase stasioner
4. Fase kematian
3. c o l i f o r m a d a l a h g r a m n e g a t i f e t i d a k m e m i l i k i s p o r a ,
a e r o b i c a t a u f a k u l t a t i f a e r o b i c ya n g m e m p e r m e n t a s i
laktosa membentuk asam dan gas dalam waktu 0/ jam
pada suhu 1. d i g u n a k a n jika jumlah yang
diharapkan relatif rendah antara lain
k u r a n g d a r i s a m p a i mikroorganisme 4 mL.
DAFTAR PUSTAKA

Gobel, Risco, B., dkk., 2008, Mikrobiologi Umum Dalam Praktek, Universitas
Hasanuddin, makasar.

http://mikrolaborat.blogspot.com/2011/10/laporan-perhitungan-bakteri.html (11
mei 2013 )

Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai