PENDAHULUAN
Secara garis besar tahap pelaksanaan KKN terbagi atas 3 tahap yakni tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.Pada
tahap persiapan, mahasiswa KKN melakukan observasi dan analisis kebutuhan.
Observasi dilakukan dengan metode tanya jawab, dokumentasi, dan melihat ke
lapangan secara langsung. Berdasarkan hasil observasi maka ditentukan program
1
kerja KKN yang akan dilaksanakan meliputi program utama dan program
penunjang baik kelompok maupun individu. Pada tahap pelaksanaan dan evaluasi,
mahasiswa melaksanakan program kerja yang telah direncanakan dan
menyesuaikan program kerja dengan matriks kerja yang telah disusun. Pada tahap
pelaporan, laporan yang dibuat terdiri atas dua jenis laporan, yaitu laporan
kelompok dan laporan individu yang merupakan bagian dari laporan kelompok.
Laporan kelompok disusun oleh kelompok mahasiswa, sedangkan laporan
individu disusun oleh masing-masing mahasiswa. Maka, laporan ini merupakan
laporan program individu yang sebagian isinya merupakan intisari dari laporan
kelompok.
A. Analisis Situasi
Secara umum, keadaan Pedukuhan Bantulkarang dapat diketahui
melalui observasi secara langsung di lapangan yang merupakan langkah awal
untuk mendapatkan informasi tentang keadaan masyarakat setempat.
Observasi awal dilakukan dengan mengunjungi dukuh Bantulkarang untuk
meminta beberapa informasi terkait keadaan dusun dan gambaran
masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga mengunjungi ketua RT setempat guna
mendapatkan informasi yang lebih terperinci.
Gambaran umum keadaan Dusun Bantulkarang yang diperoleh
melalui observasi meliputi:
1. Kondisi Wilayah
Secara administratif, Dusun Bantulkarang terletak di Desa
Ringinharjo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dusun Bantulkarang berjarak kurang lebih 15 km
dari pusat Kota Yogyakarta. Akses ke padukuhan Bantulkarang dapat
ditempuh melalui beberapa jalur yaitu lewat jalan s. keseluruhan jalan
menuju padukuhan Bantulkarang dalam kondisi yang baik, namun harus
berhati-hati karena ada beberapa titik merupakan jalur yang ramai dilewati
oleh truk-truk besar dan sering mengalami kemacetan serta jalan yang
berlubang.
2
Wilayah Padukuhan Bantulkarang berada disebelah selatan Kantor
Bupati Bantul dan Pasar Bantul. Padukuhan Bantulkarang bisa disebut
dengan Padukuhan yang sudah maju dikarenakan letaknya yang masih
sangat dekat dengan kota dan hal tersebut bisa dilihat dari fisik dan non
fisiknya. Padukuhan Bantulkarang terletak di pinggir timur Desa
Ringinharjo. Akses menuju jalan ke Padukuhan Bantulkarang juga tidak
sulit. Wilayah Padukuhan Bantulkarang berbatasan dengan:
- Sebelah Barat : Padukuhan Gumuk
- Sebelah Utara : Padukuhan Mandingan dan Soropaten
- Sebelah Timur : Jalan Wakhd Hasm/Jalan Bantul
- Sebelah Selatan : Desa Palbapang
2. Kondisi Alam dan Potensi Fisik
Potensi yang dapat dikembangkan di Padukuhan Bantulkarang adalah
home industrynya yang beraneka ragam. Antara lain home industry (tempe
kedelai, sagon, emping mlinjo, es dung-dung, siomay, nata de coco, dan
yang paling dibanggakan di Padukuhan ini adalah emping ketelanya. Bisa
dilihat dari tiap-tiap RT pasti mempunyai home industry emping ketela. Di
Padukuhan ini memang sangat terkenal tentang emping ketela tersebut
karena sudah produksi sejak tahun 1945, dan pemasarannya sampai ke
manca negara salah satunya Negara Hongkong. Mayoritas penduduk disini
sebagai pengrajin emping ketela. Usaha produksi emping tersebut sudah
ditekuni dan sangat banyak peminatnya. Hal tersebut bisa dilihat ketika
hari lebaran atau hari raya tertentu aka nada permintaan emping ketela
yang naik. Bisa kita lihat saat kita mengunjungi Padukuhan Bnatulkarang
ini akan terlihat jelas beberapa emping ketela yang sedang dijemur
dipinggiran jalan agar emoing ketela tersebut menjadi kering dan siap
untuk dipasarkan. Akan tetapi sayangnya dalam produksi emping ketela
tersebut belum adanya inovasi mengenai bentuk emping ketela dalam hal
pengemasan maupun pemasarannya.
3
3. Kondisi Perekonomian
Mata pencaharian penduduk di Padukuhan Bantulkarang beraneka
ragam, dari mulai petani, peternak, pegawai negeri, pamong desa, dan
pengrajin. Tetapi, di Padukuhan Bantulkarang mayoritas penduduknya
adalah sebagai pengrajin emping ketela. Sebab usaha tersebut sudah sejak
lama dijalankan oleh sebagian besar penduduk dan usaha tersebut
dijalankan secara turun temurun, yaitu dari tahun 1945. Disamping itu, ada
beberapa penduduk yang menjadi wirausahawan dengan membuka usaha
berupa took kelontong, mini market, kos-kosan, laundry, pedagang mie
ayam, las-lasan, kain kiloan, rias pengantin, dan sablon.
Penduduk Padukuhan Bantulkarang juga memiliki usaha
sampingan yaitu memelihara ternak seperti, sapi, kambing, dan ayam serta
budidaya ikan. Namun usaha tersebut masih belum dikembangkan secara
maksimal dikarenakan jumlah hewan ternak terbatas yang
dimilikipenduduk sangat terbatas pula.
Bidang pertanian untuk lingkungan Padukuhan Bantulkarang
terdapat sebidang sawah yang pesawahannya sudah mengandalkan air dari
irigasi. Penghasilan bagi penduduk Padukuhan Bantulkarang tidak cukup
tinggi karena selain sebagai pengrajin emping juga menjadi petani agar
dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Akan tetapi persawahan di
Padukuhan Bantulkarang ini tidak terlalu luas karena sebagian sudah
dialihfungsikan/dikonversikan menjadi bangunan untuk usaha dikarenakan
letak tanah yang strategis sehingga mendukung untuk dijadikan tempat
usaha. Selain itu ada sebidang lahan yang dimanfaatkan pemuda pemudi
untuk berkebun. Akan tetapi belum dilakukan secara maksimal. Yaitu
tanaman cabai, terong, dan tomat. Pemanfaatannya belum maksimal
karena belum ada kesadaran serta pengetahuannya yang cuku mengenai
cara budidaya tanaman tersebut.
Bidang peternakan menjadi usaha sampingan bagi penduduk
Padukuhan Bantulkarang, jumlah ternak yang dibudidayakan oleh
masyarakat terhitung sedikit. Pada umumnya hewan ternak yang
dibudidayakan adalah sapi, kambing, dan ayam. Rata-rata jumlah sapi
4
untuk setiap rumah berkisar antara satu hingga tiga ekor. Sedangkan
kambing dan ayam jumlahnya lebih besar. Serta ada budidaya lele atau
tembak lele yang dilakukan oleh sebagian warga.
4. Keadaan Pemerintahan dan Kelembagaan
Pedukuhan Bantulkarang merupakan padukuhan yang memiliki
akses jalan yang sangat mudsh karena terletak didekat pusat kota Bantul.
Padukuhan Bantulkarang memiliki penduduk yang lumayan padat. Hal
tersebut bisa dilihat dengan data yang menunjukkan bahwa tiap-tiao RT
memiliki jumlah Kepala Keluarga (KK) yang sangat banyak. Jumlah KK
di RT 1 sebanyak 89 KK, RT 2 sebsnysk 53 KK, RT 3 sebanyak 46 KK,
RT 4 sebanyak 74 KK, RT 5 sebanyak 60 KK, RT 6 sebanyak 78 KK, dan
RT 7 sebanyak 56 KK. Jadi, dalam satu Padukuhan Bantulkarang memiliki
KK yang berjumlah 456 KK.
5. Kondisi Sosial Masyarakat
Penduduk Padukuhan Bantulkarang mayoritas menganut agama Islam
dapat dilihat dari berdirinya tiga bangunan masjid di Padukuhan
Bantulkarang. Keseharian penduduk Padukuhan Bantulkarang tidak lepas
dari pengaruh Islam.
6. Fasilitas
Dusun Bantulkarang memiliki beberapa fasilitas penunjang kegiatan
kemasyarakatan. Fasilitas yang dimiliki antara lain:
a. Masjid
b. Gedung serbaguna
c. Lapangan sepak bola
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
menyusun program kelompok sebagai berikut:
5
C. Perumusan Program Kerja KKN
Perumusan program KKN dilakukan setelah mahasiswa melakukan
proses observasi dan analisi situasi di lokasi KKN. Program KKN disusun
melalui musyawarah berdasarkan perumusan masalah yang ada.
Ada pun dasar yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan
program KKN Mandiri antara lain adalah :
1. Kemampuan dan kompetensi mahasiswa
2. Kebutuhan warga masyarakat
3. Waktu yang tersedia
4. Fasilitas yang tersedia
5. Dukungan dan swadaya masyarakat
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka disusunlah program yang
diharapkan dapat meningkatkan kemajuan Dukuh Bantulkarang. Ada pun
program kerja kelompok yang telah direncanakan terdiri atas program fisik,
program non fisik, program tambahan dan program isidental adalah sebagai
berikut:
1. Program Kelompok Fisik
a. Pendataan Inventaris Masjid
b. Gotong Royong Pembersihan masjid
c. Kerja bakti Lingkungan
d. Pembuatan Mading dan Penataan Perpustakaan TPA
e. Pembuatan Struktur Padukuhan
f. Pengadaan Kotak Sampah 3R
2. Program Kelompok Non Fisik
a. Sosialisasi Program KKN
b. Pelatihan pengemasan dan promosi Produk Unggulan
c. Penyuluhan Sex Education
d. Pelatihan baca Tulis Al-Quran
e. Pelatihan Jurnalistik Anak-anak TPA
f. Penyukuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
g. Sosialisasi taman Rumah
6
h. Penyuluhan Pendidikan Lanjutan
i. Pencegahan Demam Berdarah melalui 3M
j. Penyusunan laporan KKN
k. Ujian KKN
3. ProgramKelompok Tambahan
a. Kartinian PAUD Wortel
b. Merti Desa
4. Program Insidental
a. Senam Pagi Desa Ringinharjo
b. Pengajian Padukuhan Bantulkarang
c. Pengajian Anak-anak TPA Al-Hikmah
d. Pengajian Anak-anak TPA Al-Munawarroh
e. Pertemuan Warga Padukuhan Bantulkarang
f. Rapat Pemuda Padukuhan Bantulkarang
g. Rapat Karang Taruna Desa Ringinharjo
h. Syukuran Rumah Baru
i. Peresmian Jalan Baru
j. Pemilihan Ketua IRMA
k. Keja Bakti dalam rangka Adipura
l. Input data Kartu Keluarga (KK) Padukuhan Bantulkarang
m. Resepsi Pernikahan
7
dan individu. Keberhasilan dalam melaksanakan program tersebut menjadi
tanggung jawab kelompok dan individu.
8
BAB II
A. Sosialisasi Program
Sosialisasi program dilakukan pada awal periode KKN di lokasi dan
selama periode kerap disosialisasikan kembali mengenai program-program
yang akan dilaksanakan, yaitu secara langsung melalui perkumpulan-
perkumpulan masyarakat, baik rapat pemuda, pengajian ibu-ibu PKK,
pengajian ibu-ibu setiap RT/RW, rapat bapak-bapak RT/RW dan sebagainya.
B. Pelaksanaan Program
Program KKN MANDIRI UNY 2015 yang berlokasi di Desa
Sanggrahan, khususnya kelompok 28 di Pedukuhan Bantulkarang (RT 1, 2,
3,4, dan 5) dilaksanakan dengan menyusun beberapa kegiatan KKN. Dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, anggota kelompok berusaha
mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki baik akademis maupun
non-akademis pada setiap program KKN.
Program KKN ini terbagi atas program kelompok dan program
individu. Program untuk kegiatan kelompok dilaksanakan lebih dari setengah
jumlah seluruh anggota kelompok KKN, sedangkan program untuk kegiatan
individu dilaksanakan oleh perorangan atau dibantu oleh kurang atau sama
dengan setengah dari seluruh anggota kelompok. Selanjutnya, program
individu dibagi menjadi program utama dan program penunjang. Program
utama adalah program yang terkait dengan kompetensi mahasiswa, dan
program penunjang adalah program yang dilaksanakan karena mahasiswa
memiliki keterampilan lain. Terdapat pula program insidental, yaitu program
yang tidak tercantum dalam matriks atau tidak direncanakan sebelumnya.
Dalam pelaksanaan program kerja, waktu dan target diupayakan
sesuai dengan rencana yang telah tersusun dalam matriks. Tetapi, terdapat
kemungkinan bahwa akan terjadi perbedaan antara rancangan dan
9
pelaksanaan akibat situasi dan kondisi yang tidak mendukung atau terdapat
kegiatan lain yang lebih mendesak.
10
Jam : 5 Jam
Pelaksanaan :
11
kondisi kelayakan fasilitas masjid.
Jam : 16 Jam
Pelaksanaan :
Hambatan/ Kendala a.
: a. Kurangnya partisipasi dari warga dalam kegiatan
gotong-royong masjid dibeberapa RW.
b. b. Kegiatan jadwal gotong-royong yang sering
berbenturan dengan kegiatan warga sehingga
pelaksanaan nya tidak sesuai rencana.
12
Faktor Pendukung : Dukungan oleh pemuda RW 16 untuk membantu
membersihkan masjidnya.
Jumlah Peserta : Tim KKN Kelompok 28UNY 2015 dan Pemuda
RW 16.
Sambutan Peserta : Peserta antusias untuk gotong-royong pembersihan
masjid.
Cara Mengatasi : a. Bekerjasama dengan pemuda RW 16 dan kegiatan
gotong-royong yang berbenturan dengan kegiatan
warga memilih salah satu kegiatan.
b. Alat-alat untuk membersihkan masjid sudah
tersedia di masing-masing masjid.
Sumber Dana : Kas KKN Kelompok 28 UNY 2015
Biaya : Rp148.000,00
Hasil Kegiatan : Masjid se-Padukuhan Bantulkarang menjadi bersih
dan nyaman untuk digunakan.
Pembahasan : Kegiatan program gotong-royong pembersihan masjid
merupakan program fisik bertujuan untuk Membantu
pengurus masjid untuk membersihkan masjid, Agar
nyaman saat akan digunakan untuk kegiatan keagamaan
serta Al-quran, Iqra, buku bacaan dan peralatan masjid
tertata rapi. Dalam pelaksanaan program kegiatan
gotong-royong masjid terdapat beberapa kendala seperti
yang dijabarkan diatas. Dengan bantuan dari pemuda
RW 16 gotong-royong masjid dapat terlaksana, masjid
menjadi bersih dan nyaman untuk digunakan.
13
dan barang bekas yang dapat menjadi sarang
nyamuk.
c. Merobohkan tembok bekas bangunan di pinggir
jalan agar tidak membahayakan pengendara yang
melewati jalan tersebut.
b. Membersihkan selokan dari sampah-sampah
yang menyumbat saluran air.
Manfaat : Lingkungan masyarakat terbebas dari:
a. a. Ranting-ranting pohon dan benalu di kabel.
b. b. Botol-botol dan barang bekas tidak menjadi sarang
nyamuk.
c. c. Tidak membahayakan pengendara yang melewati
jalan tembok bekas bangunan.
d. d. Sampah-sampah yang dapat menyumbat saluran air.
Tempat Kegiatan : Lingkungan RW 16 dan RW 17
Waktu Kegiatan : Rencana :
Jam : 12 Jam
Pelaksanaan :
14
Jumlah Peserta : Tim KKN 28 UNY 2015 dan Warga RW 16 dan
RW 17.
Sambutan Peserta : Peserta antusisas untuk kerja bakti lingkungan.
Cara Mengatasi : Merangkul ketua pemuda untuk diajak aktif ikut serta
dalam kegiatan kerja bakti.
Sumber Dana : Swadana Masyarakat
Biaya : Rp50.000,00
Hasil Kegiatan : a. Kabel bebas dari ranting-ranting pohon yang
menganggu.
b. Lingkungan bersih dan tidak ada lagi botol-botol
bekas yang berserakan.
c. Jalan sudah tidak lagi berbahaya bagi pengendara
yang lewat.
d. Selokan sudah bebas dari sampah yang menyumbat.
Pembahasan : Program Kerja Bakti Lingkungan merupakan salah satu
program fisik yang dimaksudkan untuk membersihkan
lingkungan sekitar dari ranting-ranting pohon dan
benalu yang mengganggu, botol-botol dan barang bekas
yang dapat menjadi sarang nyamuk, sampah-sampah
yang menyumbat saluran air dan merobohkan tembok
bekas bangunan di pinggir jalan agar tidak
membahayakan pengendara yang melewati jalan
tersebut. Pelaksanaan kerja bakti lingkungan
dilaksanakan dengan antusias oleh para peserta
sehingga tercipta lingkungan yang asri, nyaman, dan
bersih.
15
Tujuan : Meningkatkan minat baca anak-anak TPA dengan
pemberian buku baru dan meningkatkan kreatifitas
anak TPA dengan publikasi hasil karya pada
madding.
Manfaat : Meningkatkan keberanian anak untuk menampilkan
karyanya sehingga lebih dikenal masyarakat dan
potensi-potensi yang ada pada anak TPA di
Bantulkarang lebih tergali. Juga meningkatkan
minat baca anak TPA di Bantulkarang.
Tempat Kegiatan : Posko Tim KKN 28 UNY 2015 dan Masjid se-
Padukuhan Bantulkarang.
Waktu Kegiatan : Rencana :
Jam : 5 jam.
Pelaksanaan :
Jam : 14 jam.
16
Kelompok 28 UNY 2015
Biaya : Mading Rp55.900,00
Perpustakaan Rp1.500.000,00
Hasil Kegiatan : Mading sebanyak 3 buah untuk 3 masjid di dusun
Bantulkarang telah terpasang dan buku untuk anak
TPA sebanyak 2 dos, Al Quran 25 buah, juga Iqro
30 buah telah dibagikan ke 3 masjid tersebut.
Pembahasan : Program pembuatan mading dan penataan
perpustakaan merupakan salah satu program fisik
yang dimaksudkan untuk meningkatkan minat baca
dan berkarya anak TPA. Dari tanya jawab yang
telah dilakukan dengan pengurus TPA anak-anak
TPA bosan dengan buku yang sudah ada karena
sudah sangat lama dan tidak ada pembaruan. Selain
itu mading yang ada di TPA juga tidak pernah
diperbarui lagi. Dengan adanya KKN diharapkan
dapat membuat anak-anak TPA lebih bersemangat
dalam membuat karya-karya untuk ditempelkan
pada mading TPA.
Jam : 2 Jam
Pelaksanaan :
Jam :8 jam
17
Sasaran : Masyarakat se-Padukuhan Bantulkarang dan
Umum.
Hambatan/ Kendala : Tidak ditemukan adanya kendala
Faktor Pendukung : Kerjasama yang baik antara perangkat pedukuhan
(dukuh, ketua RT, dan pengurus) memudahkan
perolehan informasi tentang keanggotaan pengurus
padukuhan Bantulkarang.
Jumlah Peserta : Tim KKN 28 UNY 2015
18
proker KKN 28 dan kesibukan masing-masing ketua.
Jam : 6 Jam
Pelaksanaan :
Jam : 6 Jam
19
diajukan ke BLH.
Sumber Dana : Kas KKN Kelompok 28 UNY 2015
Biaya : Rp570.000,00
Hasil Kegiatan : Tersedianya tempat sampah di pedukuhan Bantulkarang
yang berguna sebagai tempat pembuangan sampah bagi
warga.
Pembahasan : Tempat sampah didistribusikan per wilayah yang
berjumlah 3 wilayah yaitu RW 16, RW 17, RW 18.
Setiap wilayah diberikan 2 (dua) buah tempat sampah
yang ditempatkan di tempat/fasilitas umum seperti
masjid dan pos ronda.Kotak Sampah 3R dimaksudkan
untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan dan
membantu memudahkan warga mengolah sampah.
20
Jam : 4 Jam
Pelaksanaan :
21
Koperasi Bantul untuk meningkatkan daya saing
produk emping ketela hasil industri rumahan di
padukuhan Bantulkarang
Manfaat : Dengan didapatkannya nomer PIRT dan
pengemasan yang baik dapat meningkatkan nilai
jual produk emping dari home industry di
padukuhan Bantulkarang sehingga meningkatkan
perekonomian warganya.
Tempat Kegiatan : Gedung Serba Guna (GSG) Sanggrahan Padukuhan
Bantulkarang.
Waktu Kegiatan : Rencana :
Jam : 10 jam.
Pelaksanaan :
Jam : 24 jam.
22
pengusaha emping dengan berkunjung dari rumah ke
rumah.
Sumber Dana : Kas Tim KKN Kelompok 28 UNY 2015 dan bantuan
dari Dinas Sosial Kabupaten Bantul
Biaya : Rp489.000,00
Hasil Kegiatan : Terbukanya akses dari pengusaha emping ke dinas
terkait untuk pengurusan PIRT dan dari pihak
pemerintahan Kecamatan Bantul juga memberikan
apresiasi dengan mengajukan pengusaha emping di
Dusun Bantulkarang untuk mendapat bantuan
OVOP.
Pembahasan : Pelatihan pengemasan produk unggulan desa
merupakan program kerja unggulan dari tim KKN
kelompok 28 UNY 2015. Dengan diadakannya
program ini diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan warga dusun Bantulkarang yang
banyak bekerja sebagai pengusaha emping skala
home industry. Dengan program ini akses ke Dinas
Kesehatan dan perindustrian terbuka sehingga
mempermudah pengusaha dalam mengurus
berbagai keperluan yang terkait dengan pendaftaran
produk dan sertifikasi kebersihan dan kesehatan
produk.
23
secara baik, benar, dan legal.
24
kegiatan padukuuhan secara bersamaan.
Jam : 16 jam
Pelaksanaan :
Hambatan/ Kendala : Anak-anak usia 3-7 Tahun sulit untuk diajak mengaji
lebih senang bermain.
Faktor Pendukung : Adanya dukungan dari pengurus TPA, anak-anak TPA,
dan Takmir dari masing-masing masjid di Padukuhan
Bantulkarang.
Jumlah Peserta : 25 Orang/Masjid
25
Quran.
Cara Mengatasi : Mahasiswa lebih mendekatkan diri ke anak-anak TPA
usia 3-7 Tahun dengan bermain sambil mengaji melalui
menggambar dan mewarnai kaligrafi.
Sumber Dana : Kas Tim KKN Kelompok 28 UNY 2014
Biaya : Rp-
Hasil Kegiatan : Anak-anak membaca Iqra dan Al-Quran dan
mahasiswa memperhatikannya dan memperbaiki
jika anak melakukan kesalahan dalam membaca
Iqra dan Al-Quran.Beberapa a TPA naik
tingkat/jilid dan ada yang tamat iqro kemudian
melanjutkan ke Al Quran.
Pembahasan : Pelatihan baca Iqra dan Al-Quran adalah kegiatan
non fisik yang direncanakan mahasiswa KKN
disesuaikan dengan jadwal TPAPadukuhan
Bantulkarang.Kegiatannya adalah melatih anak
TPA membaca Iqra dan Al-Quran.Masing-masing
mahasiswa KKN akan mengajarkan anak-anak TPA
pergiliran sampai semua anak mendapatkan giliran
membaca Iqra dan Al-Quran. Kegiatan pelatihan
baca tulis Iqra dan Al-quran ini dilakukan di tiga
mesjid di Bantulkarang jadi mahasiswa di bagi
menjadi tiga kelompok.
26
Tanggal : 7, 21 Maret, 4, dan 18 April 2015
Jam : 8 jam
Pelaksanaan :
27
pantun, dll.
Jam : 2 jam.
Pelaksanaan :
28
18.
Sumber Dana : Kas Tim KKN Kelompok 28 UNY 2015
Biaya : Rp85.000,00
Hasil Kegiatan : Anak-anak di Dusun Bantulkarang menjadi mengerti
tentang kesehatan gigi dan mulut dan cara menggosok
gigi yang benar.
Pembahasan : Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut ditujukan
sebagai sarana pendidikan kesehatan bagi anak-anak
Dusun Bantulkarang. Jumlah peserta penyuluhan sangat
memuaskan karena sesuai dengan perkiraan. Kegiatan
terlaksana sesuai dengan rencana, anak-anak peserta
mengikuti dengan antusias. Kegiatan juga didampingi
oleh pemudi yang berjumlah 3 orang yang ikut mengisi
acara.
Jam : 2 jam.
Pelaksanaan :
29
Sasaran : Masyarakat se-Padukuhan Bantulkarang
30
pendidikan lanjutan SMA/SMK setelah lulus SMP.
c. Meningkatkan semangat belajar bagi para pelajar
setempat.
Manfaat : a. Anak-anak dapat memilih pendidikan lanjutan SMA
atau SMK sesuai kemampuan yang dimiliki.
b. Memberikan motivasi untuk melanjutan pendidikan
di tingkat SMA/SMK.
Tempat Kegiatan : Gedung Serba Guna (GSG) Sanggrahan
Waktu Kegiatan : Rencana :
Jam: 3 Jam
Pelaksanaan :
Jam :9,5Jam
31
anak-anak SMP yang akan melanjutkan
pendidikannya ke SMA maupun SMK sesuai
bakat dan minat masing-masing anak.
b. Menyatukan anak-anak dari RW 16,17, dan 18
dengan kegiatan penyuluhan pendidikan lajutan
yang menyenangkan.
Sumber Dana : Dinas Sosial Kabupaten Bantul
Biaya : Rp200.000,00
Hasil Kegiatan : k. Anak-anak SMP lebih giat dalam belajar supaya
dapat meanjutkan ke tingkat pendidikan yang
diinginkan.
l. Anak-anak SMP dapat menentukan pilihan
SMA/SMK yang ingin dituju.
Pembahasan : Penyuluan pedidikan lanjutan merupakan program kerja
non fisik KKN 28 sebagai bagian dari gerakan wajib
beajar 12 tahun. Diharapkan dengan adanya penyuluhan
pendidikan lanjutan dapat memberikan manfaat kepada
anak-anak SMP untuk dapat melanjutkan pendidikan ke
tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan
yang dimliki oleh masing-masing anak. Kegiatan
tersebut medatangkan pembicara dari Dinas Pendidikan
Kota yaitu bapak Mariyana. Kegiatan berlangsung lanar
dan menyenangkan karena diisi dengan permainan
edukasi untuk mengakrabkan suasana.
32
dan cara pencegahannya.
c. Mengenalkan lebih lanjut tentang gerakan 3M.
Manfaat : a. Warga menjadi sadar dan berperan aktif dalam
mencegah demam berdarah dari lingkungan rumah
pribadi sampai sekitar.
b. Warga paham 3M dan mampu secara mandiri
melaksanakannya serta memahami cara penggunaan
bubuk ABATE.
Tempat Kegiatan : RW 17 Padukuhan Bantulkarang
Waktu Kegiatan : Rencana :
Jam: 3 Jam
Pelaksanaan :
33
Hasil Kegiatan : Sosialisasi pencegahan demam berdarah melalui
pembagian stiker 3M dan penyuluhan pemakaian
bubuk ABATE warga RW 17 Banntulkarang
berjalan lancar.
Pembahasan : Demam berdarah adalah virus yang disebarkan
melalui nyamuk jenis Aides Aigepti. Ciri-ciri awal
adalah mual, demam tinggi mendadak, dan lemas.
Penyakit ini sangat berpotensi menyebabkan
kematian. Demam berdarah juga sempat hampir
mewabah di dukuh Bantulkarang dengan
ditemukannya 4 warga yang menderita penyakit ini.
Untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran di
dalam diri warga Bantulkarang untuk melakukan
pencegahan terhadap demam berdarah. Program
pencegahan demam berdarah dengan penggalakan
3M ini sebagai wadah mensosialisasikan gerakan
3M dengan membagikan stiker ke setiap rumah agar
selalu ingat melakukannya dan membagikan bubuk
ABATE beserta brosur cara pemakaiannya.
Kegiatan ini dimulai dari persiapan berupa
pembuatan desain stiker dan brosur beserta
pencetakannya dengan bekerjasama dengan Pemuda
RW 17 dimulai dari tanggal 14 Maret 2015 dan
diakhiri dengan kegiatan sosialisasi dengan teknik
door to door ke rumah warga RW 17 Bantulkarang
pada tanggal 29 Maret 2015.
34
Waktu Kegiatan : Rencana :
Tanggal : 25 dan 26 April 2015
Jam : 4 jam
Pelaksanaan :
Tanggal : 4,5,6, dan 7 Mei 2015
Jam : 8 jam
Sasaran : Tim KKN Kelompok 28 UNY 2015
o. Ujian KKN
Jenis Kegiatan : Program Kelompok Non Fisik
Bentuk Kegiatan : Ujian KKN UNY 28 2015
Tujuan : c. Memenuhi syarat wajib dari kegiatan Kuliah Kerja
Nyata UNY
d. Mengetahui hasil KKN dari masing-masing peserta
35
KKN UNY 2015
e. Mengakhiri kegiatan KKN dengan baik dan resmi
Manfaat : c. Agar terpenuhi syarat waib dari kegiatan Kuliah
Kerja Nyata UNY
d. Agar mengetahui pencapaian hasil KKN dari
masing-masing peserta KKN UNY 2015
e. Agar kegiatan KKN berakhir dengan baik dan
resmi
Tempat Kegiatan : LPPM UNY
Waktu Kegiatan : Rencana :
Tanggal : 25 dan 26 April 2015
Jam : 4 jam
Pelaksanaan :
Tanggal : 8 Mei 2015
Jam :
Sasaran : Seluruh anggota KKN UNY 2015se-Ringinharjo
yang terdiri dari 4 kelompok
Hambatan/Kendala :
Faktor Pendukung :
Jumlah Peserta : Jumlah peserta yang hadir dalam ujian KKN UNY
2015, yaitu:
a. 11 orang dari TIM KKN UNY 25 Gemahan
b. 11 orang dari TIM KKN UNY 26 Deresan
c. 11 orang dari TIM KKN UNY 27 Gumuk
d. 11 orang dari TIM KKN UNY 28 Bantulkarang
Sambutan Peserta : Peserta antusiasdan serius dalam menghadapi ujian
KKN
Cara Mengatasi :
Sumber Dana :
Biaya : Rp
Hasil Kegiatan : Sebanyak 44 peserta KKN se-Ringinharjo telah
melakukan ujian KKN yang diuji oleh pak
Hiryanto selaku DPL KKN se-Ringinharjo.
Pembahasan : Ujian KKN adalah syarat wajib dari kegiatan KKN
UNY 2015 dimana DPL akan menguji pencapaian
36
para peserta KKN. Selain penilaian dari DPL,
penilaian peserta juga didapat dari pak dukuh dan
perwakilan tokoh masyarakat dari masing-masing
padukuhan.
3. Program Tambahan
a. Kartinian PAUD WORTEL
Jenis Kegiatan : Program Tambahan
Bentuk Kegiatan : Kartinian PAUD Wortel
37
Jumlah Peserta : 29 anak dan orang tua/wali.
b. Merti Desa
Jenis Kegiatan : Program Tambahan
38
: a. Kirab Budaya dalam rangka Merti Desa Berjalan
lancar sesuai dengan konsep.
: Rencana :
Jam : 3 Jam
Persiapan :
Pelaksanaan :
39
Kelompok 28 UNY 2015.
Jumlah Peserta : Seluruh Masyarakat Padukuhan Bantulkarang
Biaya : Rp4.500.000,00
40
4. Program Insidental
a. Senam Pagi Kelurahan Ringinharjo
Jam :2 jam.
41
berjalan lancar. Peserta senam sangat antusias
dalam mengikuti kegiatan ini, serta mereka juga
mengikuti gerakan senam dari instruktur dengan
penuh semangat.
Pembahasan : Senam pagi merupakan kegiatan olahraga yang murah
dan terjangkau tetapi sangat besar manfaatnya karena
dengan senam dan berolahraga badan akan terasa sehat
dan jauh dari penyakit. Kemasan kegiatan ini membawa
nuansa yang sederhana namun ramai peserta yang
terdiri dari Pegawai kelurahan, tim kkn uny se-
Ringinharjo dan aparat POLRI, PKK Ringinharjo,
bukan hanya sebuah lancarnya acara yang menjadi
tujuan utama tetapi sebuah wadah silahturahmi dan
keakraban antar warga. Selain itu dengan adanya
kegiatan senam pagi ini berarti telah berusaha untuk
mengajak agar semua orang senantiasa mempunyai pola
hidup sehat yaitu dengan cara berolahraga. Dengan
berolahraga, kulit, otot, hingga organ-organ dalam
tubuh merasakan manfaatnya. Otot dan kulit menjadi
kencang, tulangpun menjadi kuat, dan jantung
memompa darah sehingga peredaran darah lancar.
Efeknya, otak segar, semangat pun
membuncah.Kegiatan senam pagi dilakukan di Balai
Desa Ringinharjo pukul 07.00-09.00. Setelah senam
selesai, lanjutlah acara berikutnya yaitu pengundian
doorprice.
b. Pengajian Padukuhan
42
masyarakat pedukuhan.
Manfaat : Pengetahuan tentang agama warga masyarakat
pedukuhan semakin bertambah.
Tempat Kegiatan : Masjid Al Munawaroh, Masjid Khusnul Khotimah, dan
Masjid Al Hikmah
Waktu Kegiatan : Pelaksanaan :
Tanggal 8, 17 Maret, dan 12 April 2015
Jam: 7,5 jam
Sasaran : Masyarakat padukuhan Bantulkarang
Hambatan/ Kendala : Kurangnya partisipasi dari pemuda
43
setelah digunakan untuk pengajian.
44
tepuk tangan, permainan, dan pemutaran film.
45
Hasil kegiatan : Diikuti oleh 5 mahasiswa dan anak-anak TPA sangat
antusiasi mengikutinya. Pelaksanaan kegiatan di
rumah salah seorang santri TPA AL-Munawaroh.
Pembahasan : Pengajian TPA AL-Munawaroh ini dilakukan setiap
sebulan sekali di minggu ke-2 dihadiri oleh santri TPA
AL-Munawaroh. Kegiatan ini merupakan kegiatan
insidental kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan
dirumah warga secara bergantian agar dapat sekaligus
silaturahmi dan kegiatan ini diisi dengan pengajian,
hafalan surah pendek,dan bermain berkumpul bersama
seluruh santri TPA AL-Munawaroh.
Jam : 8 jam
46
Faktor Pendukung : Warga masyarakat Bantulkarang RT 01 dan 02.
Jumlah Peserta : 30 orang
Sambutan Peserta : Warga dusun Bantulkarang menerima dan menyambut
mahasiswa dengan baik dan antusias.
Cara Mengatasi : Pertemuan diwakilkan oleh beberapa mahasiswa KKN
terutama anggota laki-laki.
Sumber Dana : Swadana Masyarakat
Biaya : Rp2.500.000,00
f. Rapat Pemuda
47
18 menjadi lebih akrab dengan mahasiswa KKN.
Mahasiswa KKN dapat menjadikan momen ini
sebagai tempat untuk silaturahmi, dan mengajak
pemduka untuk bersama-sama mengadakan
suatu acara
Tempat Kegiatan : Rumah warga pemuda RW 16, 17, dan 18
Waktu Kegiatan : Pelaksanaan :
Tanggal : 14, 21 Maret, dan 11, 18 April 2015
Jam : 8,5 Jam
Sasaran : Pemuda RW 16, 17, 18
Hambatan/kendala : Kurang serius pada saat berjalannya rapat
pemuda dan pada saat rapat biasanya
dilaksanakan, banyak pemuda yang sudah
bekerja. Jadi, pada saat rapat biasanya tidak hadir
dan tidak lengkap.
Faktor pendukung : Adanya perhatian dari beberapa pemuda RW 16,
17, 18.
Jumlah peserta : Seluruh warga pemuda RW 16, 17, 18
Sambutan peserta : Warga pemuda yang hadir pada rapat pemuda
sangat antusias
Cara mengatasi : Memberitahukan kepada pemuda yang tidak
hadir melalui pesan singkat atau intant messager.
Uraian kegiatan : Rapat pemuda RW dilaksanakan biasanya 2
minggu sekali. Tempat pelaksanaan rapat
pemuda ini dilakukan di tiap-tiap rumah warga
pemuda secara bergantian agar dapat lebih
menjaga silaturahmi dan keakraban kepada
seluruh pemuda.
Sumber dana : Swadana masyarakat
Biaya : Rp300.000,00
Hasil kegiatan : Membahas masalah, solusi dan rencana pada
48
tiap-tiap RW. Setiap RW memiliki rencana dan
masalah yang berbeda-beda. Sekaligus untuk
mempererat tali siliaturahmi dengan para
pemuda yang lainnya.
Pembahasan : Kegiatan ini merupakan kegiatan insidental
kelompok. Karena terdapat 3 RW, biasanya
untuk dapat menghadiri seluruhnya, tim KKN 28
membagi menjadi 3 kelompok pada rapat
pemuda ini. Tim KKN 28 dapat menjadikan
momen ini untuk perkenalan diri,
menyosialisasikan program kerja, dan tahu lebih
dalam permasalahan-permasalahan yang ada di
Bantulkarang.
49
Hambatan/ Kendala : Belum ada pemberitahuan resmi dari pihak KKN UNY
atas kehadirannya pada rapat Karangtaruna.
Faktor Pendukung : Tim KKN UNY sudah mengenal beberapa pengurus
Karangtaruna dari perkumpulan pemuda di daerahnya
masing-masing
Jumlah Peserta : Tim KKN Desa Ringinharjo 2015 dan Karangtaruna
Desa Ringinharjo
Sambutan Peserta : Pemuda pemudi menyambut baik kedatangan KKN
UNY 2015 di rapat Karangtaruna Desa Ringinharjo
Cara Mengatasi : Perkenalan KKN UNY oleh para perwakilan
mahasiswa masing-masing padukuhan.
Sumber Dana : Kas Karang Taruna Desa Ringinharjo
Biaya : Rp100.000,00
Hasil Kegiatan : Program KKN UNY menerima kritik dan saran dari
Karang Taruna Desa Ringinharjo dan harus di olah
lagi agar lebih baik.
Pembahasan : Pada sesi acara lain-lain KKN UNY 2015
menjabarkan kegiatannya kepada karang taruna.
Program yang dijabarkan antara lain peringatan hari
Kartini tingkat desa. Dari program tersebut KKN
menerima banyak kritik dan saran dari
karangtaruna.
50
Jam : 1,5 Jam
Sasaran : Masyarakat RW 16
Hambatan/kendala : Tidak ditemukan adanya kendala
Faktor pendukung : Adanya perhatian dan kerjasama dengan masyarakat
Jumlah peserta : Seluruh warga RW 16 Bantulkarang
Sambutan peserta : Masyarakat menyambut dengan baik kedatangan warga
baru
Cara mengatasi : -
Uraian kegiatan : Syukuran berupa pengajian yang dilaksanakan oleh
pemilik rumah baru untuk lebih mendekatkan diri dan
memperkenalkan diri dengan warga sekitar (RW 16
Bantulkarang)
Sumber dana : Swadana Masyarakat
Biaya : Rp500.000,00
Hasil kegiatan : Mendengarkan pengajian dan selamatan rumah baru
dengan warga setempat
Pembahasan : Kegiatan ini merupakan kegiatan yang insidental
kelompok dengan diikuti oleh 6 mahasiswa. Pada acara,
dilaksanakan disalah satu rumah warga untuk mengikuti
acara syukuran pengajian rumah baru
51
Tanggal : 20 Maret 2015
Jam :2Jam
52
berlangsung di Masjid Al-Hikmah.
Tempat Kegiatan : Masjid Al-Hikmah di RW 16 Padukuhan Bantulkarang
Waktu Kegiatan : Pelaksanaan :
Hambatan/ Kendala : Ketua IRMA yang terpilih belum siap untuk menjadi
ketua.
Faktor Pendukung : Dukungan dari ketua pemuda dan takmir mesjid Al-
hikmah.
Jumlah Peserta : Remaja Mesjid Al-Hikmah dan 7 Mahasiswa KKN
Kelompok 28 UNY 2015
Sambutan Peserta : Peserta antusias mengikuti pemilihan ketua IRMA yang
baru,
Cara Mengatasi : Memberikan motivasi yang lebih kepada ketua IRMA
yang terpilih.
Sumber Dana : Kas Masjid Al-Hikmah RW 16.
Biaya : Rp100.000,00
Hasil Kegiatan : Pemilihanya berlangsung dengan baik dan proses
pemilihannya menggunakan voting yang mendapat
suara terbanyak yang akan menjadi ketua IRMA
dan ketua IRMA yang terpilih pada malam itu
adalah Tobi.
Pembahasan : Pemilihan ketua IRMA adalah kegiatan insidental
kelompok. Kegiatan ini adalah kegitan untuk
memilih ketua remaja masjid yang kerjanya nanti
untuk membantu pengurus masjid untuk kegiatan
yang berkaitan dengan masjid dan kegiatan TPA
dan kegiatan pengajian remaja yang biasa dilakukan
setiap hari sabtu.
53
k. Kerja Bakti dalam Rangka Adipura
54
masih wilayah Ringinharjo tidak luput dari sampah
dan semak. Untuk itu diadakan kerjabakti demi
menunjang kebersihan kota dalam rangka Adipura.
Kegiatan ini berupa pembersihan area sekitar jalan
bantul dari sampah dan semak belukar, rumput liar,
dan ranting pohon yang mengurangi keamanan,
kenyamanan, dan keindahan tata ruang. Kegiatan
diikuti oleh mahasiswa KKN UNY Ringinharjo,
perangkat desa, perangkat kecamatan, aparat
kepolisian setempat, dan dihadiri oleh ibu camat
Bantul. Kerjabakti dimulai dari pukul 07.00 sampai
10.00 Jumat, 10 April 2015.
Jam :4Jam.
55
Sambutan Peserta : Meskipun peserta kelelahan karena persiapan Merti
Desa, Namun tetap antusias dalam kegiatan Input KK.
Cara Mengatasi : Bekerjasama dalam menyelesaikan input data warga
padukuhan Bantulkarang dengan membacakan yang
kurang terlihat.
Sumber Dana : Kas KKN Kelompok 28 UNY 2015
Biaya : Rp55.000,00
Hasil Kegiatan : Pendataan warga dusun Bantulkarang berlangsung
dengan lancar dan dapat diselesaikan oleh 11
mahasiswa KKN 28 dengan tepat waktu.
Pembahasan : Kegiatan input data warga dusun Bantulkarang
merupakan tugas yang diberikan oleh ibu dukuh
Ringinharjo. Pendataan warga yaitu dengan cara
memindahkan nama-nama warga yang tertera dalam
kartu keluarga (KK) ke dalam format Ms. Excel
yang diberikan oleh ibu dukuh Ringinharjo.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan tepat
waktu.
m. Resepsi Pernikahan
56
Jumlah Peserta : 9 orang mahasiswa KKN Kelompok 28 bersama
masyarakat Bantulkarang.
Sambutan Peserta : Peserta antusias mengikuti acara resepsi pernikahan.
Cara Mengatasi : -
Sumber Dana : Kas KKN Kelompok 28 UNY 2015
Biaya : Rp66.000,00
Hasil Kegiatan : Terjalin hubungan baik antara masyarakat dengan
KKN 28.
Pembahasan : Kegiatan ini merupakan program insidental dimana
KKN 28 mendapat undangan untuk menghadiri
resepsi pernikahan antara Mbak Mei Dan Mas
Irawan.
57
Jumlah Peserta : 4 orang mahasiswa KKN Kelompok 28 bersama 23
anak-anak TPA se-Bantulkarang.
Sambutan Peserta : Peserta antusias mengikuti program ini.
Cara Mengatasi : Tegas dan mengikuti alur bermain anak-anak.
Sumber Dana : Iuran mahasiswa yang mengikuti program ini
Biaya : Rp120.000,00
Hasil Kegiatan : Mempererat hubungan antara mahasiswa KKN 28
dan anak-anak TPA se-Bantulkarang dan pesrta
yang mengikuti program ini senang dan sangat
antusias untuk belajar fisika dengan cara bermain.
Pembahasan : Kegiatan ini merupakan program individu utama
dari penulis dimana diikuti oleh 3 orang mahasiswa
lain dalam pelaksanaannya. Jumlah peserta 23 anak
yang memang sasarannya anak-anak TPA se-
Bantulkarang. Program ini bertujuan untuk
memotivasi anak-anak agar menyukai pelajaran
fisika dan tidak takut dengan pelajaran fisika. Serta
memberitahukan ke anak-anak kalau fisika itu
menyenangkan.
58
Sasaran : Anak-anak TPA Bantulkarang
59
Tempat Kegiatan : Posko KKN 28
Waktu Kegiatan : Pelaksanaan :
Tanggal : 8 Maret 2015, 13 maret 2015, 22 maret
2015
Jam: 4,5 jam
Sasaran : Anak-anak TPA Bantulkarang
60
flannel
61
D. Pembahasan Program Kerja
1. Pembahasan Program Kelompok
a. Pembahsan Program Fisik
1. Pendataan Inventaris Masjid
Sebagai langkah pertama menjalankan beberapa
program, langkah awalnya yaitu pendataan inventaris masjid.
Dilakukan pada minggu ke 3 dan minggu ke 5 setiap hari
minggu. Program ini bertujuan untuk mempermudah
masyarakat Bantulkarang mengetahui apa saja inventaris yang
dimiliki 3 masjid tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan
mendata dan mengobservasi ketiga masjid tersebut dengan
membagi anggotan kelompok KKN 28 menjadi tiga. Jumlah
jam yang dilaksanakan yaitu 2,5 jam.Dalam program fisik ini
mahasiswa berperan sebgai pencetus dan pelaksana.
62
dan memang harus berkelanjutan demi kenyamanan desa dan
keakraban masyarakat seluruhnya. Tetapi, karena di hari
minggu juga mahasiswa KKN 28 banyak mengadakan acara.
Jadi kerja bakti lingkungan diadakan setiap tidak ada program
lain yang berbenturan dengan kerja bakti lingkungan. Kerja
bakti lingkungan ini dilakukan dengan membersihkan jalan,
selokan, memotong rumput, rongsokan, dan memperbaiki
saluran air serta tiang listrik. Pelaksanaan program ini pada
tanggal 8 maret, 29 maret, dan 12 april 2015. Dengan jumlah
jam sebanyak 9,5 jam.
63
KKN 28 untuk membantunya dalam membuat struktur
padukuhan. Ini dilakukan dengan cara mendatangi setiap ketua
RT di Bantulkarang dan meminta struktur kepengurusan, lalu
menggabungkannya menjadi satu. Pelaksanaan program ini
pada tanggal 11 april, 12 april, 18 april, dan 19 april 2015
dengan jumlah jam sebanyak 9 jam.
64
Dukuh, Ketua RT, Ketua RW Ketua Pemuda dan Ketua Takmir
masjid. Dalam sosialisasi ini dari pihak tokoh masyarakat
menambahkan beberapa program tambahan. Kendalanya tidak
dapat dihadiri oleh semua warga. Setelah program ini dilaksanakan
masyarakat mengetahui tentang program yang akan dilaksanakan
oleh Mahasiswa KKN. Pelaksanaan sosialisasi program yaitu pada
tanggal 2, 5, 7, 14 Maret 2015.
65
3. Pelatihan Baca Tulis Al-Quran
Program ini bertujuan memberi wadah kepada anak-anak
untuk belajar di luar sekolah dan menumbuhkan semangat belajar
anak-anak.Diharapkan dengan program ini dapat membantu para
orang tua agar anaknya tetap mengingat pelajaran agama (baca
tulis Al-Quran). Kelompok baca tulis Al-Quran dibagi menjadi
tiga tempat yaitu di masjid Al-Hikmah, Al-Munawaroh dan
Khusnul Khotimah. Kendala awalnya adalah kurangnya motivasi
belajar anak-anak, tetapi dengan adanya program ini anak-anak
menjadi termotivasi belajar.Semakin hari jumlah anak-anak yang
datang untuk belajar semakin bertambah.Kendala selanjutnya
adalah tenaga pengajar yang tidak seimbang dengan jumlah anak-
anak. Pelaksanaan program ini pada tanggal 7 maret, 14 maret, 21
maret, 4 april, dan 11 april 2015 dengan jumlah jam sebanyak 8
jam.
66
dilakukan penyuluhan berupa presentasi penting nya menjaga
kesehatan gigi dan mulut serta acara sikat gigi bersama. Peserta
yang mengikuti acara ini sangat antusias karena acara dibuat
semenarik mungkin. Pelaksanaan program ini dilakukan pada
tanggal 15 maret 2015 dengan jumlah jam sebanyak 2,5 jam.
67
8. Pencegahan Demam Berdarah melalui Penggalakan 3M.
Program ini bertujuan untuk menjaga kesehatan melalui
penggalakan 3M karena akhir-akhir ini marak berita tentang
demam berdarah. Itu sebabnya dari pihak perangkat desa
memberikan usulan dilaksanakannya program ini karena warga
desa sangat membutuhkan informasi tentang pencegahan demam
berdarah. Karena keterbatasan biaya dan waktu, KKN 28 membuat
artikel selebaran pencegahan demam berdarah melalui
penggalakkan 3M. persiapan program ini pada tanggal 14 maret
2015, tetapi pelaksanaannya pada tanggal 28 dan 29 maret 2015
dengan jumlah jam sebanyak 6,5 jam.
68
a. Pembahsan Program Tambahan
1. Merti Desa
Dalam program tambahan ini adalah pengajian malam ming
Merencanakan konsep kirab budaya dalam rangka merti desa
agar semua berjalan lancar. Mempersiapkan segala hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan kiran budaya untuk padukuhan
bantulkarang. Melestarikan kebudayaan desa. Kirab Budaya
dalam rangka Merti Desa Berjalan lancar sesuai dengan
konsep. Menarik para Wisatawan ke Desa Ringinharjo,
khususnya Padukuhan Bantulkarang. Budaya Desa dapat
dikenal masyarakat dan dilestarikan. Dilaksanakan di Pendopo
RW 17 dan Lapangan Desa Ringinharjo pada tanggal : 22 dan
24 April 2015 dengan jumalh jam sebanyak jam : 6,5 Jam
dengan pelaksanaan tanggal : 25 April 2015 dengan jumlah jam
sebanyak jam : 4,5 Jam.
69
keberanian anak untuk tampil di depan umum. Perayaan Hari
Kartini atau Kartinian PAUD Wortel menunjukkan keberadaan
PAUD di Bantulkarang yang memang kurang mendapat
perhatian. Dengan kegiatan lomba peragaan busana dan pawai
keliling kampung juga merupakan sarana promosi agar warga
Bantulkarang semakin peduli dengan Pendidikan anak usia
dini.
2. Senam Pagi
Mempererat tali silaturahmi antara aparat POLRI,PKK,
perangkat kelurahan, dan tim kkn se-Ringinharjo. Sebagai
senam kebugaran, untuk merefleksikan tubuh dari aktifitas
yang berat seperti bekerja. Senam pagi merupakan kegiatan
olahraga yang murah dan terjangkau tetapi sangat besar
manfaatnya karena dengan senam dan berolahraga badan
akan terasa sehat dan jauh dari penyakit. Kemasan kegiatan
70
ini membawa nuansa yang sederhana namun ramai peserta
yang terdiri dari Pegawai kelurahan, tim kkn uny se-
Ringinharjo dan aparat POLRI, PKK Ringinharjo, bukan
hanya sebuah lancarnya acara yang menjadi tujuan utama
tetapi sebuah wadah silahturahmi dan keakraban antar warga.
Selain itu dengan adanya kegiatan senam pagi ini berarti telah
berusaha untuk mengajak agar semua orang senantiasa
mempunyai pola hidup sehat yaitu dengan cara berolahraga.
Dengan berolahraga, kulit, otot, hingga organ-organ dalam
tubuh merasakan manfaatnya. Otot dan kulit menjadi
kencang, tulangpun menjadi kuat, dan jantung memompa
darah sehingga peredaran darah lancar. Efeknya, otak segar,
semangat pun membuncah.Kegiatan senam pagi dilakukan di
Balai Desa Ringinharjo pukul 07.00-09.00. Setelah senam
selesai, lanjutlah acara berikutnya yaitu pengundian
doorprice.
3. Pengajian TPA
Pengajian anak TPA Al-Hikmah merupakan Pengajian rutin
setiap malam minggu. Penyampaian materi pengajian
dilakukan dengan cara yang menarik, yaitu melalui cerita,
bernyanyi, tepuk tangan, permainan, dan pemutaran film.
Mengontrol anak-anak TPA agar lebih aktif dan lebih baik
lagi hafalannya. Mengefisienkan waktu sabtu malam untuk
hal-hal yang positif. Menciptakan kebersamaan di TPA AL-
Munawaroh dan mengisi waktu luang anak-anak dengan
melakukan hal-hal yang positif. Pengajian TPA AL-
Munawaroh ini dilakukan setiap sebulan sekali di minggu ke-
2 dihadiri oleh santri TPA AL-Munawaroh. Kegiatan ini
merupakan kegiatan insidental kelompok. Kegiatan ini
dilaksanakan dirumah warga secara bergantian agar dapat
sekaligus silaturahmi dan kegiatan ini diisi dengan pengajian,
71
hafalan surah pendek,dan bermain berkumpul bersama
seluruh santri TPA AL-Munawaroh.
5. Rapat Pemuda
Mendiskusikan berbagai macam hal tentang apa saja
permasalahan dan apa saja yang akan dilakukan pemuda
dalam waktu dekat. Masing-masing warga pemuda RW 16,
17, dan 18 menjadi lebih akrab dengan mahasiswa KKN.
Mahasiswa KKN dapat menjadikan momen ini sebagai
tempat untuk silaturahmi, dan mengajak pemduka untuk
bersama-sama mengadakan suatu acara. Kegiatan ini
merupakan kegiatan insidental kelompok. Karena terdapat 3
RW, biasanya untuk dapat menghadiri seluruhnya, tim KKN
28 membagi menjadi 3 kelompok pada rapat pemuda ini. Tim
KKN 28 dapat menjadikan momen ini untuk perkenalan diri,
menyosialisasikan program kerja, dan tahu lebih dalam
permasalahan-permasalahan yang ada di Bantulkarang.
72
silaturahmi dan komunikasi antar warga Bantulkarang
khususnya RT 01 dan 02. Mahasiswa KKN mengabdi di
masyarakat berupaya untuk terus menjalin silaturahmi dan
komunikasi dengan warga melalui pertemuan ini. RT 01 dan
02 adalah dua wilayah yang paling sering mengadakan
pertemuan di antara wilayah lain di dusun Bantulkarang
dengan intensitas pertemuan satu minggu sekali.
8. Rapat Karangtaruna
Menjalin hubungan kerjasama dengan karangtaruna tingkat
desa agar program KKN dapat menjangkau masyarakat yang
lebih luas. Dengan menjabarkan program kerja KKN UNY
2015 di Karangtaruna Desa Ringinharjo jika terdapat
kesulitan dalam pelaksanaannya diharapkan bisa mendapat
73
bantuan dari pemuda pemudi Desa Ringinharjo. Pada sesi
acara lain-lain KKN UNY 2015 menjabarkan kegiatannya
kepada karang taruna. Program yang dijabarkan antara lain
peringatan hari Kartini tingkat desa. Dari program tersebut
KKN menerima banyak kritik dan saran dari karangtaruna.
74
2. Pembahsan Program Individu
a. Pembahasan Program Individu Utama
1. Bermain dan Belajar Fisika (Science is Fun)
Memotivasi anak-anak untuk senang dalam belajar fisika.
Dan mengenalkan kepada anak-anak bahwa fisika tidak sesulit
dari apa yang di bayangkan. Di sisi lain, fisika itu
menyenangkan. Anak-anak dapat belajar dan mengenali
gejala-gejala alam fisika di alam semesta sambil bermain.
Sehingga belajar menjadi menyenangkan. Kegiatan ini
merupakan program individu utama dari penulis dimana
diikuti oleh 3 orang mahasiswa lain dalam pelaksanaannya.
Jumlah peserta 23 anak yang memang sasarannya anak-anak
TPA se-Bantulkarang. Program ini bertujuan untuk
memotivasi anak-anak agar menyukai pelajaran fisika dan
tidak takut dengan pelajaran fisika. Serta memberitahukan ke
anak-anak kalau fisika itu menyenangkan.
75
dalam melakukan kreativitas dengan menggunakan bahan
yang gampang untuk ditemukan disekitar sehingga dapat
menjadi bahan berguna lainnya seperti lampion yang memiliki
bentuk-bentuk yang lucu.
76
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan program KKN MANDIRI di Dukuh Bantulkarang, Desa
Ringinharjo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul berlangsung selama kurang
lebih dua bulan setiap hari jumat, sabtu dan minggu ( di luar hari aktif kuliah)
sejak diterjunkan, yaitu dari tanggal 28 Februari 2015 sampai 30 April 2015.
Oleh karena Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan tempat atau wahana bagi
mahasiswa untuk belajar hidup di masyarakat. Dengan adanya KKN ini
diharapkan mahasiswa dapat berperan dan berpartisipasi secara aktif dalam
masyarakat.
77
B. Saran
1. Untuk Masyarakat dan Perangkat Dusun Setempat
a. Program-program yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN MANDIRI
semoga dapat diteruskan dan dikembangkan serta dimanfaatkan untuk
kepentingan masyarakat setempat.
b. Perlu dihilangkan persepsi masyarakat bahwa mahasiswa KKN adalah
sebagai penyandang dana, tetapi mahasiswa KKN sebagai motivator
dan inovator di masyarakat yang daerahnya digunakan sebagai lokasi
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
2. Untuk Mahasiswa KKN Berikutnya
a. Untuk mahasiswa yang akan malaksanakan KKN MANDIRI
selanjutnya harus lebih memberi pemahaman kepada masayarakat
bahwa KKN MANDIRI dilaksanakan setip jumat, sabtu, dan minggu
selama empat bulan.
b. Mahasiswa hendaknya mempersiapkan diri dengan keterampilan-
keterampilan yang sekiranya bisa diterapkan sesuai dengan situasi dan
kondisi masyarakat yang ada di lokasi KKN.
c. Pada waktu merencanakan program hedaknya mahasiswa berkosultasi
dengan pihak-pihak terkait. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pihak-pihak yang terkait, supaya waktu yang
dimiliki dapat di optimalkan.
d. Dalam melaksanakan KKN, mahasiswa bukan sebagai pelaksana saja,
tetapi hendaknya lebih ditekankan sebagai motivator, dinamisator dan
inovator.
e. Kuliah Kerja Nyata (KKN) hendaknya benar-benar dijadikan sebagai
pengalaman hidup bermasyarakat, yang nantinya dapat digunakan
sebagai bekal hidup bermasyarakat yang sebenarnya.
78
LAMPIRAN 1
(SERAPAN DANA)
79
MATRIK HASIL KERJA KKN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SEMESTER GASAL/GENAP/KHUSUS*)
TAHUN 2014/2015
NOMOR LOKASI : 28
NAMA LOKASI : Bantulkarang
ALAMAT LOKASI : Bantulkaranng, Ringinharjo,kecamatan Bantul, Kab. Bantul
80
setelah membuat kapal selam di
jelaskan terlebih dahulu konsep-
konsep fisika nya. Sasarannya
anak-anak TPA Al-Hikmah dan Al-
Munawaroh.
81
4. Pengajaran Kegiatan ini merupakan program - Rp 150.000 - - - - Rp 150.000
kaligrafi dan individu penunjang dari penulis
pembuatan dimana diikuti oleh 3 orang
buku dan bahan mahasiswa lain dalam
flanel pelaksanaannya. Jumlah peserta 20
anak yang memang sasarannya
anak-anak TPA se-Bantulkarang.
Program ini bertujuan agar anak-
anak dapat meningkatkan
kreatifitasnya dengan belajar
membuat kaligrafi dan buku dari
bahan flannel.
Mengetahui/Menyetujui:
82
Tavip Suprayogi Sarjito Drs. Hiryanto, M.Si Navis Aininnah
83
LAMPIRAN II
(DOKUMENTASI)
84
85
86
LAMPIRAN 3
(MATRIKS DAN CATATAN HARIAN)
87