Anda di halaman 1dari 5

Pneumonia adalah infeksi pada parenkim paru dengan konsolidasi ruang

alveolar. Pneumonia lobaris menggambarkan pneumonia yang terlokalisir pada satu


atau lebih lobus paru, sedangkan pneumonia atiikal mendeskripsikan pola selain dari
pneumonia lobaris.

Faktor risiko:
1. Faktor nutrisi
a. Bayi Berat Lahir Rendah
Sejumlah penelitian mengacu pada peran berat badan lahir rendah pada bayi
yang menderita infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. Diperkirakan
19 persen dari anak yang lahir di negara berkembang memiliki berat badan
lahir rendah (berat kurang dari 2.500 gram) bahwa rata-rata prevalensi adalah
dari 10%. Dua mekanisme utama yang anak-anak dengan berat badan lahir
rendah beresiko terhadap infeksi pernafasan diantaranya tingkat imunitas yang
rendah dan disfungsi paru. Dalam 6% dari penelitian yang telah dilakukan di
negara-negara berkembang, menunjukkan hubungan antara berat badan lahir
dan mortalitas pneumonia atau infeksi saluran pernapasan bawah akut.
b. Malnutrisi
Kondisi ini merujuk sebagai akibat dari intake energi atau protein yang tidak
adekuat. Anak dengan malnutrisi mengalami penurunan respon imun. Studi
menunjukkan anak-anak yang berat badan mereka kurang dari 70% berat
badan yang sesuai untuk usia mereka dibandingkan dengan anak-anak lain,
mortalitas terhadap pneumonia meningkat 8 kali.

c. Kurangnya Pemberian ASI


Menyusui dapat melindungi anak-anak terhadap risiko infeksi saluran
pernafasan bawah. ASI menyebabkan perlindungan pasif terhadap patogen.
ASI mengandung elemen tertentu seperti limfosit dan antibodi,
Immunoglobulin A (IgA) dan elemen lain, termasuk fagosit, makrofag,
laktoferin, lisozim, laktoperoksidase, oligosakarida, faktor bifidus, komplemen
C3 dan C4 yang melindungi bayi terhadap penyakit infeksius, terutama
terhadap dua faktor penyebab kematian, yaitu diare dan infeksi saluran
pernapasan akut.
Studi menunjukkan bahwa efek perlindungan dari ASI terhadap infeksi
saluran pernapasan bagian bawah menghasilkan 50% penurunan angka
kematian dari infeksi saluran pernafasan akut pada usia <18 bulan
2. Status Imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu cara menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian pada bayi dan anak. Dari seluruh kematian balita, sekitar 38% dapat
dicegah dengan pemberian imunisasi secara efektif. Imunisasi yang tidak lengkap
merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan insidens ISPA terutama
pneumonia. Penyakit pneumonia lebih mudah menyerang anak yang belum
mendapat imunisasi campak dan DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) oleh karena itu
untuk menekan tingginya angka kematian karena pneumonia, dapat dilakukan
dengan memberikan imunisasi.
3. Inhalasi asap rokok
Perokok pasif pada anak berakibat pada supresi fungsi fagosit dan aktifitas sel
silia, sehingga meningkatkan penempelan bakteri pada epitel saluran pernapasan
dan menyebabkan kolonisasi bakteri.
Dalam beberapa penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak terkena
paparan asap rokok orangtua lebih mungkin untuk berkembangnya asma dan
batuk kronis, dan juga berisiko lebih tinggi pneumonia dan penyakit pernapasan
lainnya. Dalam banyak penelitian, telah menemukan hubungan yang kuat antara
ibu perokok dan anak dengan infeksi saluran pernafasan akut.
4. Faktor lingkungan sosial
a. Pekerjaan Orang Tua
Penghasilan keluarga adalah pendapatan keluarga dari hasil pekerjaan utama
maupun tambahan. Tingkat penghasilan yang rendah menyebabkan orang tua
sulit menyediakan fasilitas perumahan yang baik, perawatan kesehatan dan
gizi anak yang memadai. Rendahnya kualitas gizi anak menyebabkan daya
tahan tubuh berkurang dan mudah terkena penyakit infeksi termasuk penyakit
pneumonia.
b. Pendidikan Ibu
Tingkat pendidikan ibu yang rendah juga merupakan faktor risiko yang dapat
meningkatkan angka kematian ISPA terutama Pneumonia. Tingkat pendidikan
ibu akan berpengaruh terhadap tindakan perawatan oleh ibu kepada anak-yang
menderita ISPA. Jika pengetahuan ibu untuk mengatasi pneumonia tidak tepat
ketika bayi atau balita menderita pneumonia, akan mempunyai risiko
meninggal karena pneumonia sebesar 4,9 kali jika dibandingkan dengan ibu
yang mempunyai pengetahuan yang tepat.
Pada kasus ini, faktor risiko yang ditemukan yaitu kebiasaan merokok ayah pasien.
Sebagian besar pneumonia timbul melalui mekanisme aspirasi kuman atau
penyebaran langsung kuman dari saluran respiratorik atas. Dalam keadaan normal
saluran respiratorik bawah mulai dari sublaring hingga unit terminal dalam keadaan
steril. Paru terlindungi dari infeksi dengan beberapa mekanisme:
Filtrasi partikel di hidung
Pencegahan spirasi dengan refleks epiglotis
Ekspulsi benda asing melalui refleks batuk
Pembersihan ke arah kranial oleh selimut multisilier
Fagositosis kuman oleh makrofag alveolar
Neutralisasi kuman oleh substansi imun lokal
Drainase melalui sistem limfatik

Diagnosis

Anak yang menderita batuk dan atau kesukaran bernapas mungkin menderita
pneumonia, suatu penyakit yang parah dan bisa mengakibatkan kematian. Tetapi
batuk atau kesukaran bernapas juga bisa disebabkan oleh batuk-pilek biasa, hidung
tersumbat, lingkungan berdebu, pertusis, tuberkulosis, campak, croup/stridor atau
wheezing. Pemeriksaan yang teliti dapat mencegah kematian anak dari pneumonia
atau penyakit berat yang lain. Di bawah ini adalah bagian bagan yang harus diikuti:

a. Anamnesis (TANYAKAN)
1. Berapa umur anak?
2. Apakah anak menderita batuk dan atau sukar bernapas? Berapa Lama?
3. Apakah anak tidak bisa minum atau menetek?
4. Apakah anak demam? Berapa lama?
5. Apakah anak kejang?
b. Pemeriksaan Fisik: (LIHAT, DENGAR dan periksa)
1. Adakah napas cepat?
2. Apakah terlihat tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam?
3. Apakah terdengar stridor?
4. Apakah terdengar wheezing? Apakah berulang?
5. Apakah terlihat kesadarannya menurun?
6. Apakah teraba demam/terlalu dingin?
7. Adakah tanda gizi buruk?
8. Periksa dengan pulse oxymeter untuk menilai saturasi oksigen

4.2.1. Pneumonia ringan

Diagnosis

Di samping batuk atau kesulitan bernapas, hanya terdapat napas cepat saja. Napas
cepat:
o pada anak umur 2 bulan 11 bulan: 50 kali/menit
o pada anak umur 1 tahun 5 tahun : 40 kali/menit
Pastikan bahwa anak tidak mempunyai tanda-tanda pneumonia berat

4.2.2 Pneumonia berat

Diagnosis
Batuk dan atau kesulitan bernapas ditambah minimal salah satu hal berikut ini:

Kepala terangguk-angguk
Pernapasan cuping hidung
Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
Foto dada menunjukkan gambaran pneumonia (infiltrat luas, konsolidasi, dll)

Selain itu bisa didapatkan pula tanda berikut ini:

Napas cepat:
o Anak umur < 2 bulan : 60 kali/menit
o Anak umur 2 11 bulan : 50 kali/menit
o Anak umur 1 5 tahun : 40 kali/menit
o Anak umur 5 tahun : 30 kali/menit
Suara merintih (grunting) pada bayi muda
Pada auskultasi terdengar:
o Crackles (ronki)
o Suara pernapasan menurun
o Suara pernapasan bronkial

Pneumonia Sangat Berat


Dalam keadaan yang sangat berat dapat dijumpai:

Tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan semuanya


Kejang, letargis atau tidak sadar
Sianosis
Distres pernapasan berat.

Anda mungkin juga menyukai