Anda di halaman 1dari 36

PREPARASI KAVITAS KELAS I

Prosedur Klinis Awal

1. Anestesi mungkin dibutuhkan untuk kenyamanan pasien dan mengurangi aliran


saliva selama prosedur penumpatan.
2. Assessment hubungan oklusi untuk membantu menetapkan fungsi preparasi dan
menentukan desain preparasi.
3. Pemilihan shade dilakukan sebelum gigi dehidrasi dan memperoleh penyinaran.
4. Isolasi area kerja untuk memperoleh efektif bonding.

Preparasi Gigi

Preparasi Kelas I Konvensional

Preparasi jenis ini ditujukan untuk kavitas kelas I resin komposit yang besar.

1. Masuki gigi pada area pit distal dari permukaan


oklusal yang rusak menggunakan inverted cone
diamond yang diposisikan parallel dengan aksis
mahkota. Kemudian melintang ke mesial.

2. Preparasi dasar pulpal sampai kedalaman 1.5 mm (0.2 mm kedalam DEJ).

0
3. Bur digerakkan ke mesial mengikuti fissure untuk menghilangkan struktur gigi yang
rusak dan mengikuti kontur DEJ.

4. Perluasan ke marginal ridge menyisakan ketebalan struktur gigi sebesar 1.6 mm


untuk premolar dan 2 mm untuk molar, guna memberikan dukungan dentin bagi
marginal ridge enamel dan ujung kuspid.

5. Karena bur digerakkan mengikuti fissure dan kontur DEJ, makan akan dihasilkan
dasar pulpa yang datar dengan kedalaman 1.5 mm.

1
6. Perluasan kavitas ke permukaan facial atau lingual
ke arah gingiva, dengan kedalaman sampai 0.2 mm
kedalam DEJ.

7. Setelah perluasan bentuk outline sampai ke struktur gigi yang sehat, sisa karies atau
material restorasi pada dasar pulpal dapat dihilangkan dengan diamond atau round
bur.

Preparasi Kelas I dengan Bevel


Preparasi jenis ini ditujukan untuk kavitas kelas I resin komposit dengan keterlibatan
fissure facial atau lingual
1. Tahap 1-7 preparasi kelas I konvensional.
2. Tepi dari permukaan kavitas dibuat bevel menggunakan diamond bur, menghasilkan
bevel setebal 1.25-1.5 mm pada sudut 45o dari dinding preparasi.

2
Preparasi Kelas I Modifikasi
Preparasi jenis ini ditujukan untuk kavitas kelas I resin komposit dengan lesi karies kecil.
Preparasi jenis ini kurang spesifik bentuknya dengan penambilan scoopedout.
1. Preparasi menggunakan small round atau inverted cone diamond.
2. Kedalaman pulpal awal 1.5 mm (0.2 mm kedalama DEJ), tetapi dasar pulpal tidak
perlu datar.
3. Jika menggunakan round diamond bur, sudut margin cavosurface yang dihasilkan
akan lebih tumpul dibandingkan menggunakan cone diamond bur.

4. Bila gigi premolar mandibular memiliki lesi pada pit oklusal yang terpisah, bentuk
outline preparasi mirip dengan
preparasi kelas VI modifikasi
dengan menggunakan small
diamond bur.
Teknik Restoratif
Aplikasi Etsa, Primer dan Adhesive

3
1. Permukaan proksimal gigi sebelah yang tidak dipreparasi harus diproteksi dengan
meletakkan polyester strip.
2. Gel etsa diaplikasikan ke seluruh struktur gigi yang telah dipreparasi, kira-kira
hanya sampai 0.5 mm dari margin preparasi.
3. Diamkan 15-30 detik (30 detik untuk preparasi enamel saja dan 15 detik bila dentin
terlibat).
4. Bilas untuk menghilangkan etsa.
5. Keringkan dengan damp cotton pellet, disposable brush atau paper tissue.
Permukaan dentin harus tetap lembab.
6. Aplikasikan primer pada seluruh permukaan preparasi menggunakan microbrush
atau aplikator yang sesua, dan curing dengan visible light cure sesuai dengan
ketentuan pabrik.
7. Bila bonding system tidak menyatukan primer dan adhesive, aplikasikan adhesive
menggunakan microbrush atau applicator tip.

Insersi and Curing

1. Campurkan komposit sesuai dengan ketentuan pabrik, menggunakan disposable


plastic spatula.
2. Insersi dengan hand instrument atau syringe secara incrementally.
3. Curing dengan sinar selama 20-40 detik.

Contouring dan Polishing

1. Contouring dilakukan langsung setelah material light-cured composite


dipolimerisasi atau 3 menit setelah pengerasan awal material self-cured.
2. Permukaan oklusal dibentuk dengan round atau oblong, 12-bladed carbide finishing
bur atau finishing diamond.

4
3. Polishing dengan polishing cups atau point yang sesuai.

PREPARASI KAVITAS KELAS II

Prosedur Klinis Awal

1. Anestesi mungkin dibutuhkan untuk kenyamanan pasien dan mengurangi aliran


saliva selama prosedur penumpatan.

5
2. Assessment hubungan oklusi untuk membantu menetapkan fungsi preparasi dan
menentukan desain preparasi.
3. Pemilihan shade dilakukan sebelum gigi dehidrasi dan memperoleh penyinaran.
4. Isolasi area kerja untuk memperoleh efektif bonding.
5. Bila desain preparasi luas, pemasangan wedge akan memperbaik kontak proksimal.

Preparasi Gigi

Preparasi Kelas II Konvensional

Oklusal Step

1. Gunakan bur diamond No. 330 atau 245 untuk memasuki daerah pit di seberang
daerah proksimal dengan lesi karies. Bur diposisikan parallel dengan aksis gigi.

2. Preparasi dasar pulpal dengan kedalaman 1.5 mm.


3. Bur digerakkan menuju sisi proksimal dengan lesi karies, sambil menghilangkan
defek pada permukaan oklusal. Dasar pulpal rata pada bidang faciolingual tetapi
mengikuti kontur DEJ pada bidang mesiodistal.

6
4. Bila masih terdapat karies pada dasar pulpal, maka dasar pulpal dapat diperluas
sampai 0.2 mm kedalam DEJ.
5. Bur digerakkan sampai tebal email sisa adalah 0.5 mm dari gigi tetangga.

6. Bentuk kavitas oklusal adalah konvergen kea rah oklusal

Proximal Box

1. Bur pada DEJ dengan ujung bur diposisikan untuk memotong langsung ke arah
gingiva.

2. Bur digerakkan secara paralel dengan aksis gigi ke arah facial, lingual dan gingiva
untuk menghilangkan semua defek, karie atau material restorasi lama. Gerakan
faciolingual mengikuti kontur DEJ. Bentuk preparasi konveks keluar.
3. Margin facial dan lingual diperluas seperlunya dengan menghsilkan sudut sekitar
900.

7
4. Bila preparasi sudah konservatif, gunakan
instrument diamond yang lebih kecil dan
tipis untuk melengkapi preparasi dinding
facial dan lingual.

5. Dasar gingival dibentuk datar dengan


cavosurvace margin sekitar 900.
6. Perluasan gingiva seminimal mungkin dengan menjaga margin enamel. Pada lesi
karies besar, ekskavasi pada dinding axial atau dasar pulpal mungkin dibutuhkan.

7. Bila tidak dibutuhkan bevel, maka preparasi awal telah selesai.

Preparasi Kelas II dengan Bevel


Preparasi jenis ini ditujukan untuk kavitas kelas II resin komposit dengan proximal box
yang lebar sehingga membutuhkan bentuk retensi tambahan. Bevel dibuat pada dinding
facial dan lingual pada proximal box.

8
Preparasi Kelas II Modifikasi
Preparasi jenis ini ditujukan untuk kavitas kelas II resin komposit dengan lesi karies kecil.
1. Gunakan small round atau inverted cone diamond bur untuk membuang lesi karies
atau material restorasi lama.

2. Kedalaman pulpal dan aksial tidak perlu seragam, tetapi hanya mengikuti luas lesi.
3. Margin cavosurface kira-kira 900 atau lebih besar.

Teknik Restoratif
Aplikasi Etsa, Primer dan Adhesive
1. Permukaan proksimal gigi sebelah yang tidak dipreparasi harus diproteksi dengan
meletakkan polyester strip.
2. Gel etsa diaplikasikan ke seluruh struktur gigi yang telah dipreparasi, kira-kira
hanya sampai 0.5 mm dari margin preparasi.
3. Diamkan 15-30 detik (30 detik untuk preparasi enamel saja dan 15 detik bila dentin
terlibat).
4. Bilas untuk menghilangkan etsa.

9
5. Keringkan dengan damp cotton pellet, disposable brush atau paper tissue.
Permukaan dentin harus tetap lembab.
6. Aplikasikan primer pada seluruh permukaan preparasi menggunakan microbrush
atau aplikator yang sesua, dan curing dengan visible light cure sesuai dengan
ketentuan pabrik.
7. Bila bonding system tidak menyatukan primer dan adhesive, aplikasikan adhesive
menggunakan microbrush atau applicator tip.

Aplikasi Matriks

Menggunakan matrix band strip dengan wedge atau Tofflemire matrix untuk menghasilkan
kontak proksimal yang baik.

Insersi and Curing

1. Campurkan komposit sesuai dengan ketentuan pabrik, menggunakan disposable


plastic spatula.
2. Insersi dengan hand instrument atau syringe secara incrementally.
3. Curing dengan sinar selama 20-40 detik.

10
Contouring dan Polishing

1. Contouring dilakukan langsung setelah material light-cured composite


dipolimerisasi atau 3 menit setelah pengerasan awal material self-cured.
2. Permukaan oklusal dibentuk dengan round atau oblong, 12-bladed carbide finishing
bur atau finishing diamond.
3. Ekses sepanjang margin oklusal dihilangkan dengan special carbide-tipped carvers.
4. Ekses pada margin proksimal dan embrasure dihilangkan dengan flame-shaped, 12-
bladed carbide finishing bur, atau finishing diamond dan abrasive disc.
5. Overhang pada area gingival dihilangkan dengan sharp amalgam knive, good knive,
atau No.12 surgical blade mounted in a Bard-Parker handle.
6. Permukaan proksimal gingival dihaluskan dengan narrow finishing strip.
7. Rubber dam atau alat isolasi lain dilepas dan oklusi dievaluasi.
8. Restorasi dihaluskan dengan fine, rubber abrasive points, cups atau disc.

11
PREPARASI KAVITAS KELAS III

12
Prosedur Klinis Awal

1. Anestesi mungkin dibutuhkan untuk kenyamanan pasien dan mengurangi aliran


saliva selama prosedur penumpatan.
2. Assessment hubungan oklusi untuk membantu menetapkan fungsi preparasi dan
menentukan desain preparasi.
3. Pemilihan shade dilakukan sebelum gigi dehidrasi dan memperoleh penyinaran.
4. Isolasi area kerja untuk memperoleh efektif bonding.
5. Bila desain preparasi luas, pemasangan wedge akan memperbaik kontak proksimal.

Preparasi Gigi

Preparasi Kelas III Konvensional dengan Bevel

Preparasi jenis ini ditujukan untuk kavitas kelas III resin komposit dengan lesi karies yang
besar atau untuk mengganti restorasi dengan lesi karies sekunder.

Akses Lingual

1. Gunakan kaca mulut untuk mendukung penglihatan tidak langsung.


2. Gunakan round carbide bur (No.1/2, 1, atau 2) atau diamond stone dengan ukuran
sesuai dengan perluasan lesi, guna menentukan bentuk outline.

3. Bur disiapkan untuk putaran high speed menggunakan air-water spray.


4. Mulai preparasi dengan memasuki lesi pada dimensi incisogingival sedekat
mungkin dengan gigi tetangga tanpa menyentuhnya. Posisi bur adalah perpendikular
terhadap permukaan email.

13
5. Gerakkan bur sampai semua lesi karies atau material restorasi hilang dan bentuk
preparasi convenience.
6. Perluas area preparasi seminimal mungkin, jangan sampai meluas sampai area
kontak proksimal, permukaan facial, atau kearah sublingual.
7. Kedalaman kavitas 0.75-1.25 mm (0.2 mm kedalam DEJ) dengan bentuk konveks
kearah luar mengikuti kontur gigi normal dan kontur DEJ.

14
8. Preparasi dinding email perpendikular terhadap permukaan luar gigi, serta
meratakan dasar gingival dan dinding lingual.
9. Ambil seluruh dentin terinfeksi menggunakan round bur atau small spoon
excavator, atau keduanya.
10. Bila dibutuhkan retensi (grooves atau coves), buat di sepanjang gingivoaxial line
angle dan incisooaxial line angle menggunakan bur No.1/4.

11. Buat cavosurface bevel atau flare dengan sudut 45o dari permukaan luar gigi dan
lebar 0.25-0.5 mm, menggunakan flame-shaped atau round diamond instrument.

Akses Facial

15
Sama seperti prosedur dari akses lingual tetapi dengan beberapa pengecualian. Prosedur
lebih sederhana karena akses dengan penglihatan langsung dan lesi karies atau restorasi
lama biasanya lebih besar.

1. Dengan menggunakan No.2 carbide bur atau diamond stone yang diputar pada
kecepatan tinggi dengan airwater spray, preparasi bentuk outline dengan perluasan
sampai kedalaman kavitas 0.75-1.25 mm (0.2 mm kedalam DEJ) dengan bentuk
konveks kearah luar mengikuti kontur gigi normal dan kontur DEJ.
2. Ambil seluruh dentin terinfeksi menggunakan round bur atau small spoon
excavator, atau keduanya.

3. Bila dibutuhkan retensi (grooves atau coves), buat di sepanjang gingivoaxial line
angle dan incisooaxial line angle menggunakan bur No.1/4.
4. Buat cavosurface bevel atau flare dengan sudut 45o dari permukaan luar gigi dan
lebar 0.25-0.5 mm, menggunakan flame-shaped atau round diamond instrument.

Teknik Restoratif
Aplikasi Etsa, Primer dan Adhesive
1. Gel etsa diaplikasikan ke seluruh struktur gigi yang telah dipreparasi, kira-kira
hanya sampai 0.5 mm dari margin preparasi.

16
2. Diamkan 15-30 detik (30 detik untuk preparasi enamel saja dan 15 detik bila dentin
terlibat).
3. Bilas untuk menghilangkan etsa.
4. Keringkan dengan damp cotton pellet, disposable brush atau paper tissue.
Permukaan dentin harus tetap lembab.
5. Aplikasikan primer pada seluruh permukaan preparasi menggunakan microbrush
atau aplikator yang sesua, dan curing dengan visible light cure sesuai dengan
ketentuan pabrik.
6. Bila bonding system tidak menyatukan primer dan adhesive, aplikasikan adhesive
menggunakan microbrush atau applicator tip.

Aplikasi Matriks

Pasang clear polyester strip matrix pada proksimal gigi kemudian pasang wedge pada
gingival margin.

Insersi and Curing

1. Campurkan komposit sesuai dengan ketentuan pabrik, menggunakan disposable


plastic spatula.
2. Insersi dengan hand instrument atau syringe secara incrementally.

17
3. Tutupkan strip mengikuti kontur gigi, kemudian curing dengan sinar selama 20
detik tanpa menyentuh strip.

Contouring dan Polishing

1. Contouring dilakukan langsung setelah material light-cured composite


dipolimerisasi atau 3 menit setelah pengerasan awal material self-cured.
2. Ekses lingual dihilangkan menggunakan round atau oval 12-bladed carbide
finishing bur atau diamond bur pada kecepatan sedang dengan air coolant dan
tekanan intermiten.
3. Kontur dan margin permukaan proksimal dicek secara visual dan taktil dengan
explorer atau dental floss. Bila terdapat hambatan, finishing tambahan dilakukan
dengan sharp gold finishing knife, amalgam knife (Scaler 34/35) atau No.12
surgical blade mounted in Bard-Parker handle. Special carbide finishing dan
carbide hand instruments dapat digunakan untuk menghilangkan ekses dan
membuka area embrasure.
4. Haluskan daerah proksimal dengan abrasive finishing strip.

18
19
PREPARASI KAVITAS KELAS IV

Prosedur Klinis Awal

1. Anestesi mungkin dibutuhkan untuk kenyamanan pasien dan mengurangi aliran


saliva selama prosedur penumpatan.
2. Assessment hubungan oklusi untuk membantu menetapkan fungsi preparasi dan
menentukan desain preparasi.
3. Pemilihan shade dilakukan sebelum gigi dehidrasi dan memperoleh penyinaran.
4. Isolasi area kerja untuk memperoleh efektif bonding.
5. Bila desain preparasi luas, pemasangan wedge akan memperbaik kontak proksimal.

Preparasi Gigi

Preparasi Kelas IV Konvensional

Preparasi jenis ini ditujukan untuk menggantikan mahkota yang mengalami fraktur atau
karies sekunder. Desain kavitas dengan margin cavosurface 900.

1. Dengan menggunakan round carbide bur atau diamoind bur pada kecepatan tinggi
dengan air-water coolant, preparasi bentuk outline.
2. Buang semua defek sampai menghasilkan kedalaman dinding aksial 0.5 mm
kedalam dentin.
3. Preparasi dinding-dinding kavitas secara paralel dan perpendikular terhadap panjang
aksis gigi.
4. Ekskavasi seluruh dentin terinfeksi.

Preparasi Kelas IV Konvensional dengan Bevel

20
Preparasi jenis ini ditujukan untuk untuk menggantikan area proksimal luas yang
melibatkan permukaan incisal dari gigi anterior.

1. Dengan menggunakan round carbide bur atau diamoind bur pada kecepatan tinggi
dengan air-water coolant, preparasi bentuk outline.
2. Buang semua defek sampai menghasilkan kedalaman dinding aksial 0.5 mm
kedalam dentin.
3. Preparasi dinding-dinding kavitas secara paralel dan perpendikular terhadap panjang
aksis gigi.
4. Ekskavasi seluruh dentin terinfeksi.
5. Buat bevel dengan sudut 45o terhadap permukaan luar gigi dan lebar 0.25-2 mm
menggunakan flame-shaped atau round diamond.
6. Bila dibutuhkan, buat undercut retensi berupa groove pada facioaxial dan
linguoaxial line angle menggunakan No.1/4 round bur sampai 0.2 mm kedalam
DEJ.

Preparasi Kelas IV Modifikasi

Preparasi jenis ini ditujukan untuk untuk lesi atau defek trauma kelas IV kecil sampai
sedang.

21
1. Buang seluruh defek atau restorasi lama menggunakan round carbide bur atau
diamoind bur.
2. Buang semua defek sampai menghasilkan kedalaman dinding aksial 0.5 mm
kedalam dentin.
3. Cavosurface margin dibuat bevel dengan sudut 45o terhadap permukaan luar gigi
dan lebar 0.25-2 mm menggunakan flame-shaped atau round diamond.

Teknik Restoratif
Aplikasi Etsa, Primer dan Adhesive
1. Gel etsa diaplikasikan ke seluruh struktur gigi yang telah dipreparasi, kira-kira
hanya sampai 0.5 mm dari margin preparasi.
2. Diamkan 15-30 detik (30 detik untuk preparasi enamel saja dan 15 detik bila dentin
terlibat).
3. Bilas untuk menghilangkan etsa.
4. Keringkan dengan damp cotton pellet, disposable brush atau paper tissue.
Permukaan dentin harus tetap lembab.
5. Aplikasikan primer pada seluruh permukaan preparasi menggunakan microbrush
atau aplikator yang sesua, dan curing dengan visible light cure sesuai dengan
ketentuan pabrik.
6. Bila bonding system tidak menyatukan primer dan adhesive, aplikasikan adhesive
menggunakan microbrush atau applicator tip.

Aplikasi Matriks

Pasang dead-soft metal matrix pada proksimal gigi kemudian pasang metal matrix strip
pada lingualmargin.

22
Insersi and Curing

1. Campurkan komposit sesuai dengan ketentuan pabrik, menggunakan disposable


plastic spatula.
2. Insersi dengan hand instrument atau syringe dari lingual.
3. Tutupkan strip mengikuti kontur gigi, kemudian curing dengan sinar selama 20
detik tanpa menyentuh strip.

Contouring dan Polishing

1. Contouring dilakukan langsung setelah material light-cured composite


dipolimerisasi atau 3 menit setelah pengerasan awal material self-cured.
2. Ekses lingual dihilangkan menggunakan round atau oval 12-bladed carbide
finishing bur atau diamond bur pada kecepatan sedang dengan air coolant dan
tekanan intermiten.
3. Kontur dan margin permukaan proksimal dicek secara visual dan taktil dengan
explorer atau dental floss. Bila terdapat hambatan, finishing tambahan dilakukan
dengan sharp gold finishing knife, amalgam knife (Scaler 34/35) atau No.12
surgical blade mounted in Bard-Parker handle. Special carbide finishing dan

23
carbide hand instruments dapat digunakan untuk menghilangkan ekses dan
membuka area embrasure.
4. Haluskan daerah proksimal dengan abrasive finishing strip.

PREPARASI KAVITAS KELAS V

Prosedur Klinis Awal

1. Anestesi mungkin dibutuhkan untuk kenyamanan pasien dan mengurangi aliran


saliva selama prosedur penumpatan.
2. Assessment hubungan oklusi untuk membantu menetapkan fungsi preparasi dan
menentukan desain preparasi.
3. Pemilihan shade dilakukan sebelum gigi dehidrasi dan memperoleh penyinaran.
4. Isolasi area kerja untuk memperoleh efektif bonding.
5. Bila desain preparasi luas, pemasangan wedge akan memperbaik kontak proksimal.

24
Preparasi Gigi

Preparasi Kelas V Konvensional

Preparasi jenis ini ditujukan untuk lesi karies pada permukaan facial atau lingual akar.

1. Gunakan tapered fissure carbide bur


(No.700, 701, atau 271) pada kecepatan
tinggi dengan air-water spray.
2. Preparasi sampai kavitas berbentuk seperti
ginjal dengan kedalaman 0.75 mm dan
cavosurface margin 90o.
3. Dinding aksial harus mengikuti kontur asli
permukaan gigi dan konveks kea rah luar.
4. Bila dibutuhkan retensi tambahan, buat grooves sepanjang gingivoaxial dan
incisoaxial line angle menggunakan No.4 bur.

Preparasi Kelas V Konvensional dengan Bevel

Preparasi jenis ini ditujukan untuk lesi karies luas pada permukaan facial atau lingual akar.

1. Gunakan tapered fissure carbide bur (No.700, 701, atau 271) pada kecepatan tinggi
dengan air-water spray.
2. Preparasi sampai kavitas berbentuk seperti ginjal dengan kedalaman 0.75 mm dan
cavosurface margin 90o.
3. Dinding aksial harus mengikuti kontur asli permukaan gigi dan konveks kea rah
luar.

25
4. Bila dibutuhkan retensi tambahan, buat
grooves sepanjang gingivoaxial dan
incisoaxial line angle menggunakan
No.4 bur.
5. Buat bevel dengan sudut 45o terhadap
permukaan luar gigi dan lebar 0.25-2
mm menggunakan flame-shaped atau
round diamond.

Teknik Restoratif
Aplikasi Etsa, Primer dan Adhesive
1. Gel etsa diaplikasikan ke seluruh
struktur gigi yang telah dipreparasi, kira-kira hanya sampai 0.5 mm dari margin
preparasi.
2. Diamkan 15-30 detik (30 detik untuk preparasi enamel saja dan 15 detik bila dentin
terlibat).
3. Bilas untuk menghilangkan etsa.
4. Keringkan dengan damp cotton pellet, disposable brush atau paper tissue.
Permukaan dentin harus tetap lembab.
5. Aplikasikan primer pada seluruh permukaan preparasi menggunakan microbrush
atau aplikator yang sesua, dan curing dengan visible light cure sesuai dengan
ketentuan pabrik.
6. Bila bonding system tidak menyatukan primer dan adhesive, aplikasikan adhesive
menggunakan microbrush atau applicator tip.

Insersi and Curing

1. Campurkan komposit sesuai dengan ketentuan pabrik, menggunakan disposable


plastic spatula.
2. Insersi dengan hand instrument atau syringe.
3. Hilangkan ekses pada gingival cavosurface margin sebelum material mengeras,
dengan menggunakan No.2 explorer atau b lade dari instrument komposit

Contouring dan Polishing

26
1. Ekses pada permukaan facial dihilangkan dengan carbide finishing bur atau
polishing diamond.
2. Polishing dengan rubber polishing point atau cup, dan pasta polishing aluminium
oksida.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana preparasi kavita?
2. Bagaimana preparasi klas V?

B. Tujuan Pembahasan
1. Membuang jaringan karies supaya karies tidak meluas mengenai jaringan
pulpa
2. Mengembalikan gigi yang karies dengan bahan tambalan yang sesuai
supaya dapat berfungsi dengan baik
3. Mengembalikan morfologi gigi agar oklusi dan titik kontak tidak berubah
sehingga dapat menjaga lengkung gigi.
4. Memperbaiki penampilan

BAB II
ISI MATERI

27
A. Pengertian Preparasi kavita
Preparasi kavita ialah semua pekerjaan yang dilakukan untuk
menghilangkan jaringan gigi yang rusak disebabkan karena karies dengan
maksud untuk dibuat suatu tumpatan supaya didapatkan kembali bentuk
anatominya, kekuatannya dan untuk mencegah terjadinya caries gigi.
B. Tingkatan Preparasi Kavita Menurut Black
1. Grain Acces Form
Membuat tempat masuk, dengan menggunakan bor bundar
2. Gain Outline Form
Membuat bentuk yang dapat dilihat diluar dengan menggunakan bor
fissure
3. Gain Resistance Form
Membuat bentuk sedemikian rupa sehingga dapat tahan terhadap tekanan
kunyah dengan bor fissure
4. Gain Retention Form
Membuat pegangan untuk tambalan supaya tidak mudah lepas dengan
menggunakan bor inverted cone
5. Remove Remaining Decay
Trearment of residual caries=mengambil jaringan caries yang masih
ketinggalan menggunakan bor bundar
6. The Correction of Enamel Margins
Meneliti dinding dan pinggiran enamel (membundar dan melicinkan)
7. The Toilet of The Cavity
Menyelesaikan preparasi kavita, kita menghaluskan bagian yang belum
atau kurang halus, lalu kavita disterilkan.

1. Grain Acces Form

28
Menggunakan round bor(bur bundar) yang bertujuan untuk membuat tempat
masuk pada permukaan enamel.
=> mengambil enamel yang tidak ditunjang oleh dentin yang sehat.
v Tujuan
Agar kavitas lebih jelas
Jika kavitas dapat dijangkau oleh pandangan maka tahap pengerjaan akan
lebih mudah.
Dapat lebih mudah
2. Gain Outline Form
Membentuk kavitas dengan bur fissure dan membersihkan batasan terluar
yang berdekatan dengan karies.
- Tempat yang terinfeksi karies harus ikut serta dibersihkan, kecuali cuspid
jika perlu.
- Jangan menyisakan email terlalu tipis.
- Kavita harus agak dilebarkan agar mengantisipasi kerusakan lebih lanjut.
- Pit dan fissure harus ikut serta
- Batas kavita tidak boleh terlalu lebih dari pit dan fissure
- Outline harus lebih halus, tidak boleh tajam.

3. Gain Resistance Form


-Harus diperhatikan bahwa gigi yang sudah di tambal harrus dengan
pertimbangan kekuatan yang cukup jika dipakai untuk mengunyah.
-Begitu pun tumpatan, harus melekat dan kuat agar tidak mudah hancur dan
lepas.
- Tumpatan tidak boleh membentuk mangkok, karena mudah lepas
- Tumpatan pada tahap ini harus dengan bur fissure, dengan posisi yang tegak
lurus.
- Dinding enamel harus terlapis dentin yang sehat
Oleh karena itu tumpatan ini memerlukan ektensi dan resistensi yang kuat
untuk menghindari lepasnya tumpatan.

29
Bentuk resisten ada bermacam-macam
-Box preparation untuk tumpatan amalgam
-Undercut untuk tumpatan silikat
-Dove tail untuk keduanya.

4. Gain Retention Form


Membuat pegangan pada kavita agar tidak mudah lepas dengan mata
bur berbentuk runcing keatas atau inverted cone.

5. Remove Remaining Decay


Mengambil jaringan rusak yang tertinggal dengan menggunakan
round bur atau dikorek dengan menggunakan ekskavator. Tahap ini
dilakukan dengan perlahan dan dengan perasaan agar menjaga tahap agar
aman. Misalnya, jika menggunakan bur harus menggantung pada saat
membersihkannya dan kalau dengan ekskavator maka harus dengan
perlahan akan tetapi harus teliti.

6. The correction of Enamel Margins


Proses ini membutuhkan tingakt ketelitian yang lebih dominant, agar
hasil preparasi lebih baik.
-Enamel tanpa dentin harus dibuang
-Tepian enamel harus licin, sudutnya siku.

7. The Toilet of The Cavity


Tahap akhir dimana operator harus dituntut untuk lebih teliti, dan
kompleks dalam bekerja. Seperti; menghaluskan bagian-bagian yang masih
kasar dan melakukan proses sterilisasi pada kavita.
-kavitas harus bersih dari reruntuhan sisa pengeboran.

30
-kavita harus dikeringkan sesudah dibersihkan.
-kavita harus di cek ulang jika terdapat sisa-sisa kotoran atau hal lainnya.
-memeriksa kavita , apakah terdapat pulpa yang terbuka.
-sterilisaisi kavita

C. Klasifikasi Kavita
Klas I :
Caries yang terdapat pada bagian okklusal pada gigi premolar dan molar
Caries yang terdapat pada pit dan fissure buccal pada gigi molar bawah
Caries yang terdapat pada pit dan fissure palatinal pada gigi molar atas
Caries yang terdapat pada palatinal dan lingual pada gigi depan

Klas II :
Caries yang terdapat pada approximal gigi posterior
Klas III :
Caries yang terdapat pada approximal gigi anterior yang belum mengenai
incisal edge
Klas IV :
Caries yang terdapat pada approximal gigi anterior yang telah mengenai
incisal edge
Klas V :
Caries yang terdapat pada cervical third pada semua gigi
Cervical third
Middle third
Incisal third
D. Kavitas Klas V
Jika kavitas telah dibuat maka segala upaya harus dilakukan agar
tumpatan bertahan lama. Penggunaan isolator karet sangat dianjurkan,
terutama karena akan memungkinkan mencapai daerah kerja dengan lebih
mudah. Ragangan kapitas hendaknya dibatasi hanya meliputi lesi karies saja

31
serta daerah sekitar yang mengalami dekalsifikasi. Daerah yang mengalami
dekalsifikasi yang terpisah sejauh kira-kira 2 mm dengan daerah yang
mengalami karies hendaknya disatukan saja sebagai suatu upaya pelebaran
kapitas demi pencegahan, dan tidak dipisahkan. Bentuk kapitas kelas V bisa
seperti ginjal, bentuk ragangan kapitas yang sedikit melengkung sama
baiknya dengan kapitas yang segiempat dengan ragangan yang tajam di tepi
distal dan mesial.
Undercut pada dentin agar memberikan retensi mekanis bagi
tumpatannya juga akan terbentuk jika digunakan bur inverted. Setiap sisa
karies harus dibuang dengan bur bulat no.2 putaran lambat. Pada kavitas
dalam selalu harus diletakkan basis pelindung pulpa. Retensi tambahan
dapat diperoleh dengan membuat pit retensi kecil dengan bur fissure datar di
titik sudut mesio dan distogingivopulpa. Tepi email gingiva harus mengikuti
kurva yang sejajar dengan kurva perlekatan gingival kecuali jika lesinya
menyebar ke daerah sub gingival. Tepi kavitas dihaluskan lagi
dengan hatchet agar tak didukung dentin. Hal ini menjadi sangat penting
karena kemungkinan terjadi dekalsifikasi di sekitar lesi.
E. Teknik Preparasi Kavita Klas V
Membuat tempat masuk menggunakan bur inverted cone no.1 atau no.2
melalui enamel yang sudah terdapat lubang masuk atau tempat dimana
sonde dapat masuk kedalam enamel. Kita membuang lubang dibawah batas
dentin-email.
Sesudah sampai didentin kavita dilebarkan dengan bur fissure yang nomernya
sesuai dengan besar kavita. Pada waktu melebarkan kavita bur fissure harus
tegak lurus pada dinding axial dan dalammya sama disegalah jurusan.
Melebarkan sampai enamel yang sehat, kita harus berusaha supaya dinding
jangan jadi terlalu tipis.
Kavita dibuat sedemikian rupa hingga tambalan tidak dapat lepas.
Pergunakanlah bur bundar kecil nomer atau no 1 disepanjang gingivo-
axial dan inciso-axcial line angel untuk membuat retensi pada tambalan.

32
Penting juga membuat retensi berupa undercut pada ujung-ujung dari
dinding incisal dengan mempergunakan burbundar kecil no atau 2 kecil.
Pinggiran enamel harus licin dan membundar. Jika pinggiran belum licin kita
dapat menggukan bur fissure atau bur bundar. Setelah prevarasi kavita
selasai kavita dibersihkan dan disucihamakan, lalu kavita diberi semen lalu
diisi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prevarasi kavita klas V letaknya pada bagian cervical dari permukaan,
labial, bucal, atau lingual, palatinal, dari semua gigi. Pada permukaan lingual
lebih jarang terdapat daripada permukaan lainnya. Pada tiap pemeriksaan
mulut kita harus memeriksa dengan teliti, sebab pada permukaan lingual ini
kavita biasanya tak terlihat karena terhalang oleh lidah dan ludah. Sering kali
kavita klas V terdapat secara simestris (sebelah kiri ada sebelah kananpun
ada). Maka dari itu kita memeriksa kavita dari molar kanan maka molar kiri
juga harus diperiksa. Kavita ini lebih mudah di temukan sesudah
pembersihan karang gigi.

B. Saran
1. Bila kavita lebih besar maka tidak dapat dibuat preparasi yang sempurna,
sebab
ini berarti menghilangkan atau mengurangi retensi dari tambalan.
2. Semua jaringan karies harus dibuang. Kalau ternyata kemungkinan besar untuk

33
pulpa terbuka, maka jaringan caries tadi dibuang pada bagian yang dapat
merusak
pulpa dan bagian ini untuk beberapa hari ditutup dengan eugenol dan
tymol
supaya steril

PREPARASI KAVITAS KELAS VI

Preparasi jenis ini ditujukan untuk restorasi resin komposit pada ujung kuspid gigi
posterior.

Prosedur Klinis Awal

1. Biasanya tidak dibutuhkan anestesi karena defek hanya berada pada email.
2. Gigi diisolasi dengan cotton roll.

Preparasi Gigi

1. Masuki pit dengan bur kecil dan bulat (No./4 atau No./2) atau diamond dengan
posisi perpendicular terhadap permukaan dan meluas kea rah pulpa untuk
membuang lesi.

34
2. Gunakan flame-shaped atau round diamond instrument untuk memperkasar
permukaan preparasi.
3. Bila terdapat material restorasi lama atau lesi karies luas pada ujung kuspid,
gunakan round bur dengan ukuran yang tepat untuk mengekskavasi dentin
terinfeksi yang ada.

Sumber:

Roberson, T.M., Heymann, H.O. dan Swift, E.J., 2001, Sturdevant's Art & Science of
Operative Dentistry, Ed.4, Mosby, USA, halaman 501-568.

35

Anda mungkin juga menyukai