BAB II
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
2.1. Pelaksanaan
Sumber Dampak
Debu dari dari jalan akibat mobilisasi pegawai/karyawan dan pasien/keluarga
pasien dan emisi gas dari operasional incenerator dan genset.
Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan udara ambien di Perumahan Pemda, SMK Sukamara,
Perumahan penduduk di belakang RSUD, halaman depan / parkiran RSUD.
Lokasi pemantauan emisi di incenerator
Metode Pemantauan
Pemantauan dilakukan melalui pengukuran secara langsung, sedangkan untuk
beberapa paramater dilakukan sampling menggunakan peralatan impinger
kemudian di analisis di laboratorium.
Hasil Pemantauan kualitas udara ambien, kadar emisi incenerator sebagai berikut:
Lokasi Pemantauan
Paramete Baku A B C D E F G
Satuan
r mutu
SO2 gr/m3 0,25 <0,008 <0,0088 <0,0088 <0,0016 0,0162 <0,0088 <0,0088
CO ppm 25 0,7 0,7 1 2 1,3 1,3 1
NO2 ppm 3 0,0079 0,0086 0,0087 0,0021 0,0153 <0,0078 0,0117
O3 ppm 0,1 0,0015 <0,0011 <0,0011 0,01 <0,0011 0,0212
Pp gr/m3 10 <0,0067 0,1219 0,0272 0,032 0,0678 0,0544 <0,0067
NH3 ppm 25 0,2139 0,2824 0,2806 0,002639 0,1512 0,1431 0,0848
HCOH ppm 0,3 <0,0333 0,0499 <0,0333 0,001343 0,0406 0,0493 <0,0333
IPA ppm <0,0038 0,2913 0,12330 <0,0000 0,1023 0,1026 0,3274
400
57
CO2 ppm 433 604 577 <0,0000 463 447 393
5000
21
Lokasi Pemantauan
Paramete Baku H I J K L M N
Satuan
r mutu
SO2 gr/m3 0,25 <0,0088 <0,0088 <0,0088 0,0127 0,0088 0,0116 <0,0088
CO ppm 25 1 1 1,7 1,3 1 1 1
NO2 ppm 3 <0,0078 0,0109 0,0095 <0,0078 <0,0078 <0,0078 <0,0078
O3 ppm 0,1 0,0210 0,0050 <0,0011 0,0316 0,0077 0,0188 0,0025
Pp gr/m3 10 0,0136 0,0408 <0,0067 <0,0067 <0,0067 <0,0067 <0,0067
NH3 ppm 25 0,0684 0,0913 0,0668 0,1146 0,0507 0,1393 0,1081
HCOH ppm 0,3 <0,0333 <0,0333 <0,0333 0,0599 <0,0333 <0,0333 <0,0333
IPA ppm 400 0,3170 0,0822 <0,0038 0,3292 0,2570 0,1540 0,3175
CO2 ppm 5000 493 551 508 371 412 510 434
Lokasi Pemantauan
Paramete Baku O P Q R S T
Satuan
r mutu
SO2 gr/m3 0,25 <0,0088 <0,0088 <0,0088 <0,0088 0,0199 0,0326
CO ppm 25 0,7 1 1,3 1 1,3 1,3
NO2 ppm 3 0,0092 0,0147 0,0146 <0,0078 0,0195 <0,0078
O3 ppm 0,1 0,0145 0,0288 0,0303 0,0553 0,0199 0,0772
Pp gr/m3 10 0,0187 <0,0067 0,0615 <0,0067 0,0206 0,0412
NH3 ppm 25 0,1106 0,0795 0,1669 0,1218 0,1999 0,1598
HCOH ppm 0,3 0,0418 0,0667 0,0468 0,0421 0,0591 0,0616
IPA ppm 400 0,6884 0,9475 <0,0038 <0,0038 0,4043 <0,0038
CO2 ppm 5000 571 373 419 365 628 724
KETERANGAN :
A : Ruang UGD
B : Ruang apotik (ruang racik)
C : Ruang Perinatologi
D : Ruang VIP
E : Ruang Bersalion
F : Ruang RRI
G : Ruang Isolasi Bedah Center
H : Ruang HCU
I : Ruang LAB
J : Ruang Gizi
K : Ruang Laundry
L : Ruang Zaal Anak
M : Ruang Poli Klinik
N : Ruang Administrasi
O : Ruang Poli Gigi
P : Ruang VIP III
Q : Ruang Gudang Farmasi
R : Raung Nifas
S : Ruang Ginset
T : Halaman Depan RS (Ruang Satpam)
Paramete 1 2 3 Rata 2
mutu
r
NO2 mg/Nm 300 32,1 15,6 10,8 19,5
SO2 mg/Nm 250 <2,6 <2,6 5,9 -
Total mg/Nm 9,0 2,8 2,8 4,9
50
Partikel
HF mg/Nm 10 <2,99 <2,99 <2,99 <2,99
HCL mg/Nm 70 <0,449 <0,449 <0,449 <0,449
Hg mg/Nm 0,2 0,0316 0,0481 0,0588 0,0462
Cd mg/Nm 0,2 0,0104 0,0168 <0,003 -
As mg/Nm <0,00000 0,00030 <0,00000 -
1
3 3
Cr mg/Nm 1 0,0605 0,0268 0,0133 0,0335
TI mg/Nm 0,2 <0,0024 <0,0024 <0,0024 <0,0024
Pb mg/Nm 5 0,086 <0,02 <0,02 -
HC mg/Nm 35 0,65 0,65 0,65 0,65
CO mg/Nm 100 10,4 11,5 13,8 11,9
Opasitas % 10 0
O2 % - 12,4
Kec.Linier m/det - 15,26
Gas Buang
B. Peningkatan Kebisingan
Jenis Dampak
Peningkatan kebisingan
Sumber Dampak
Bunyi kendaraan keluarga pasien dan karyawan dan bunyi mesin-mesin
incenerator, IPAL, dan genset
Area Genset
Tolok Ukur Pengelolaan
Pengelolaan kebisingan mengacu pada Keputusan Menteri LH Nomor
KEP.48/MENLH/11/1996 Tentang baku mutu tingkat kebisingan
Lokasi Pemantauan
Lokasi pengukuran tingkat kebisingan dilakukan di Perumahan Pemda, SMK
Sukamara, Perumahan penduduk di belakang RSUD, halaman depan / parkiran
RSUD.
Metode Pemantauan
Pengukuran kebisingan dilakukan secara langsung dengan peralatan sound
level meter, oleh petugas dari Laboratorium UPT K3 Surabaya, dengan hasil
pengukuran kebisingan sebagai berikut :
Hasil
No. Lokasi Pengukuran
(dBA)
1 Halaman Depan 55,0
2 Ruang UGD 53,4
3 Ruang Apotek (Ruang Racik) 53,8
4 Ruang VIP 53,6
5 Ruang Perinatologi 50,0
6 Ruang Bersalin 53,6
7 Ruang RRI Zall Pria 54,9
8 Ruang Instalasi Bedah Central 49,0
9 Ruang HCU 51,2
10 Ruang Laboratorium 53,2
11 Ruang Gizi 54,2
12 Ruang Laundryi 52,5
13 Ruang Anggrek 54,3
14 Ruang poliklinik 54,5
15 Ruang Administrasi (Keuangan) 49,0
16 Ruang Gigi 50,9
17 Ruang VIP III 49,5
18 Gudang farmasi 49,0
19 Ruang Nifas 51,2
20 Ruang Ginset 50,8
Sumber : Hasil Pemantauan UPT K3 Surabaya (September 2017)
Sumber Dampak
Kegiatan Pembuangan limbah cair hasil pengolahan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) ke badan air
Instalasi Pembuangan Air Limbah Kolam kontrol air limbah sebelum effluent
discharge
Sumber Dampak
Kegiatan operasional RSUD.
Rawat inap.
Pelayanan kebidanan/persalinan.
Pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik.
Pelayanan gizi.
Laundry pasien.
Operasional septik tank.
Aktivitas dapur.
Dokumentasi pengukuran uji fisika dan Dokumentasi pengukuran uji fisika dan
kimia ruang Apotik Rawat Inaf RSUD kimia ruang VIP RSUD Sukamara oleh
Sukamara oleh UPT K3 Surabaya UPT K3 Surabaya
Surabaya
Metode Pemantauan
Sampling dan uji laboratorium oleh petugas dari Laboratorium UPT K3 SURABAYA.
E. Limbah B3
Jenis Dampak
Timbulan limbah B3 yang berupa, oli bekas, kain majun, filer oli bekas, accu
bekas, lampu TL, limbah medis, sisa kemasan obat, obat kadaluarsa maupun
bahan lain terkontaminasi limbah B3
Sumber Dampak
Pemeliharaan genset dan peralatan rumah sakit, mobil, operasional medis, dan
obat-obatan kadaluarsa
JUMLAH
JUMLAH
SAMPAH
BULAN SAMPAH
MEDIS
ABU (Kg)
(Kg)
Januari 427 25
Febuari 418 26
Maret 227 26
April 432 33
Mei 481 24
Juni 531 25
Juli 554 23
Agustus 562 26
September 419 13
Oktober 637 30
G .Biota Air
Jenis Dampak
Gangguan kehidupan biota perairan
Sumber Dampak
Gangguan biota perairan merupakan dampak sekunder akibat penurunan kualitas
air sungai dari kegiatan operasional IPAL.
Sumber Dampak
Kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar RSUD Sukamara selama
beroperasinya rumah sakit.
Sumber Dampak
Munculnya keresahan masyarakat dan potensi konflik sosial antara masyarakat
dengan perusahaan merupakan dampak tersier akibat penurunan kualitas air
sungai dari kegiatan operasional IPAL.
Sumber Dampak
Gangguan kesehatan masyarakat merupakan dampak tersier dari pencemaran
lingkungan (air dan udara) dari kegiatan operasional IPAL dan incenerator.